Senin, 24 Juni 2013

Tinggal Kenangan

Oleh : Cicilia Wulan Suasana ramai terasa di sebuah butik ,terlihat seorang cewek bersama pacarnya masuk ke butik itu,mereka adalah Calista,seorang model dan Decky,seorang penyiar radio yang juga seorang drummer sebuah band “ Sayang kamu ngapain sih ke tempat kayak gini ?” tanya Decky “ Kamu lupa ya ? Sayang kita kan pesan baju disini.” Jawab Calista “ Iya,ya,abis banyak yang dipikirin sih.” Decky tersenyum Mereka pun menemui sang pemilik butik “ Imel. Teriak Calista,aduh lama ya kita nggak ketemu.” Kata Calista sambil cipika-cipiki “ Iya ya,lo kesini sama siapa Cal ?’ tanya Imel “ Gue sama Decky,gimana baju pengantin gue udah selesai Mel ?” “ Udah,ni lo lihat aja.” Imel mengajak Calista ke dalam butiknya “ Bajunya bagus banget Mel.” Puji Decky “ Iya dong,apalagi kalau lo sama Calista yang pakai,makin siip.” Imel mengangkat kedua jempolnya “ Lo ngapain Mel,dua jempol aja buat gue masih kurang.” Decky tertawa “ Masih kurang ? gue tambahin jempol kaki deh.” Sahut Imel Calista dan Decky sudah berpacaran kurang lebih selama dua tahun,sekarang mereka tengah mempersiapkan kebutuhan pernikahan mereka “ Oke deh Mel,gue jalan dulu,masih banyak yang mau dipersiapkan.” Calista berjalan keluar,kemudian mereka menuju ke toko emas “ Mbak boleh lihat cincin itu nggak “ tanya Decky “ Yang mana Mas ?” “ Yang depan itu.” Decky menunjuk sebuah cincin Penjual mengeluarkan cincin itu “ Say,gimana bagus nggak ?” tanya Decky “ Bagus nih,yang ini aja.” Kata Calista “ Mbak,gue ambil yang ini.” Decky memberikan cincin itu ke penjualnya Sang penjual pun memasukkan cincin itu ke sebuah tempat berwarna merah dan berbentuk hati “ Sayang,makan yuk,laper nih.” Ajak Calista Mereka menuju ke food court “ Makin deket hari h,rasanya aku tambah deg-degan.” Kata Decky “ Sama aku juga say.” Jawab Calista “ Kalau misalnya sebelum hari hnya nanti ada sesuatu yang terjadi sama aku gimana ?” “ Kamu ngomong apa sih sayang ? nggak boleh bilang kaya gitu.” Kata Calista “ Ya maaf,aku kan cuma antisipasi aja,takutnya kalau ada apa-apa.” Jawab Decky “ Udah deh,kamu nggak usah bahas tentang hal itu,abis ini kita pulang.” Kata Calista “ Kok pulang ? katanya masih mau jalan-jalan ?” “ Nggak usah banyak nanya,kamu mau anterin aku nggak ? kalau nggak aku naik taksi.” Calista marah “ Sayang jangan sewot dong,ntar cantiknya ilang lho.” Decky membelai rambut Calista “ Iya,aku nggak akan marah,tapi kamu janji nggak akan ngomong gitu lagi kan ?” “ Iya sayang,aku janji,sekarang aku anter kamu pulang.” Decky mengantar Calista sampai ke depan pintu gerbang rumah “ Sayang,nggak mampir dulu ?” tanya Calista “ Hmm… besok aja deh,aku mau latihan bentar.” Decky meninggalkan rumah Calista,dia menuju ke studio,disana teman-temannya sudah menunggu “ Ciee… yang mau menikah.” Celetuk Dan “ Eh Dec,lo itu mestinya di rumah,nyiapin mental, sebentar lagi lo punya istri,punya anak,malah masih sibuk latihan ngeband.” Kata Dey “ Maksud lo ???” Decky melotot “ Aduh Dec,lo ni gimana sih ? kan abis nikah pasti si Calista hamil kan ?” Dey garuk-garuk kepala “ Iya,ya,hehe.” Decky terkekeh “ Guys,jangan lupa besok kita tampil di J café.” Kata Rico sang manager “ Beres Bang.’ Jawab Dan Besoknya Calista ngajak Decky ke butiknya Imel buat fitting baju “ Oke Mel,udah pas.” Kata Calista “ Dec,gimana baju lo ? udah pas belum ?” “ Udah Mel.” Kata Decky “ Kamu kenapa sayang,kok lemes ?” tanya Calista “ Aku ngantuk say,pulang yuk,ntar sore aku manggung.” “ Ya udah kita pulang.” Kata Calista Setelah mengantar Calista,Decky pulang,saking capeknya dia tertidur sampai sore,sementara itu teman-temannya sudah berdatangan ke J café “ Si Decky kok belum dateng ? di sms nggak dibales,mana udah jam segini.” Ryo melirik jam tangannya “ Biar tuh anak gue telpon.Dan kemudian menelpon Decky “ Hei,kemana aja lo ? sms nggak dibales ?” tanya Dan “ Gue ketiduran Dan,gue capek banget.” Jawab Decky “ Ya udah cepetan lo ke J café, jam 7 kita main.” Decky melihat jam dinding di kamarnya “ Aduh udah jam segini,gue mesti cepet-cepet.” Pikir Decky,dia segera mengganti bajunya “ Ma,Decky berangkat.” Pamit Decky “ Mau kemana kamu ?” tanya Mamanya “ Mau ngeband ma.” Decky menyalakan motornya “ Ya udah,hati-hati.” Kata Mamanya Decky berangkat,motornya berjalan membelah kepadatan kota,Decky melihat jam tangannya “ Aduh kurang lima menit lagi.” Gumamnya Sebuah mobil berusaha mendahului motor Decky,Decky berusaha menghindarinya,dia membanting setir,kecelakaan terjadi,Decky terjatuh,kepalanya membentur aspal Calista sedang mencuci gelas,tiba-tiba gelasnya jatuh “ Bapa… apa yang terjadi sama Decky ?” pikir Calista “ Lista kamu apa-apaan ?” tanya Mamanya “ Nggak ma,nggak apa-apa kok.” Jawab Calista Dan sedang menunggu Decky di samping café,hpnya berbunyi “ Selamat malam,apa benar nomor dari saudara Dan ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian,kami mau memberitahukan kalau teman anda, Decky mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “ Oh iya Pak,maksih infonya.” Dan menutup teleponnya “ Dari siapa Dan ?” tanya Ryo “ Dari kepolisian Decky kecelakaan,dia ada di Rumah Sakit.” Kata Dan “ Dan,kita harus kasih tahu Bang Rico,bentar lagi kita main.” Kata Dey “ Oke,gue akan kasih tahu Bang Rico.” Dan mencari Rico “ Gimana Mas ? bandnya udah siap ?” tanya pemilik café “ Udah Pak.” Kata Rico “ Bang Rico,panggil Dan,ada berita penting.” “ Berita penting apaan ?” “ Decky kecelakaan Bang,sekarang dia di Rumah Sakit.” “ Rex band siap ?” tanya pemilik café “ Bentar Pak,drummer kita kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Gimana kondisinya ?” “ Kita belum tahu Pak.” Jawab Dan “ Salah satu dari kalian harus ke Rumah Sakit,lihat kondisinya,kalau dia baik-baik aja,nanti kalian main.” “ Dey,gue minta tolong sama lo,lo hubungi Calista, gue sama Bang Rico mau ke Rumah Sakit.” Dey menghubungi Calista “ Cal,ini gue Dey, Decky kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Serius lo ???” “ Iya,gue serius.” “ Oke gue ke Rumah Sakit sekarang.” Calista menutup teleponnya Calista segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Rico serta Dan “ Dan,Mas Rico,gimana Decky ?” “ Kita masih belum tahu Lis,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Dan Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Dan “ Decky mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otak, pendarahan ini membuat dia mengalami gegar otak yang cukup fatal,hal ini yang membuat dia nggak sadarkan diri,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan di ICU.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Calista “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Calista berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Decky dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut, Calista tahu,cowok itu tengah berjuang melawan maut untuk bertahan hidup “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Calista “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Calista pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Decky mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Decky,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Tuhan Yesus kenapa ini harus terjadi sebelum hari pernikahan aku ?” pikir Calista Besoknya Calista mampir ke butik Imel “ Hai Lis,lo pasti mau ambil baju buat besok kan ?” tanya Imel “ Mungkin gue nggak jadi menikah besok.” Kata Calista “ Kenapa Lis ?” “ Decky kecelakaan Mel,sampai sekarang dia masih belum sadar.” “ Terus gimana kondisinya ?” “ Gue nggak bisa ngasih tahu lo,mending lo ikut gue ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit Calista mengajak Imel ke ruang ICU “ Decky mengalami gegar otak serius,dia kritis Mel.” Hari ini adalah hari pernikahan Calista dan Decky “ Hari ini seharusnya kita menikah sayang.” Calista membelai rambut Decky “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista memegang tangan Decky,selang infus masih tertancap di tangannya “ Tuhan,aku tahu manusia boleh menyusun sebuah rencana,tapi Kau jugalah yang menentukan.” Pikir Calista “ Gimana kondisinya Lis ?” tanya Dan “ Masih tetep Dan,belum ada perkembangan.” “ Kamu harus sembuh sayang,setelah kamu sembuh kita menikah.” Bisik Calista di telinga Decky Calista menatap Decky,matanya masih tertutup,airmata mengalir dari mata Decky,Calista mencium kening cowok itu Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah yang keluar dari kepala Decky cukup banyak,saya khawatir dia akan kehilangan banyak darah.” Dokter memegang sebuah tempat,tempat itu berisi darah segar yang keluar dari kepala Decky Setelah Dokter keluar,Calista pergi ke kapel Rumah Sakit “ Bapa,aku r ela melakukan apapun,asal Kau selamatkan Decky,jangan biarkan dia terbaring koma terus.” Calista menuju ke depan patung Bunda Maria,dia menyalakan lilin dan bersimpuh di depan patung “ Bunda Maria,kuatkanlah aku dalam menghadapi cobaan ini.” Pinta Calista Calista duduk di bangku kapel,dia teringat saat pertama kali dia ketemu Decky,waktu itu dia dan Decky baru putus dari pacar sebelumnya,nggak nyangka setelah dua minggu ketemuan,Decky nembak Calista dengan setangkai mawar merah,Calista tersenyum ketika ingat saat itu Calista kembali ke ruang ICU, Chelsea mengeluarkan rosario dari tasnya,dia berdoa “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista meletakkan rosario itu di dekat bantal Decky ,tiba-tiba dia mengalami kejang “ Allah Bapa, Bunda Maria,apa yang harus aku lakukan ? aku nggak mungkin meninggalkan Decky dalam kondisi seperti ini.” Calista kebingungan,dia akan memanggil Dokter,tapi dia nggak tega ninggalin Decky yang masih kejang Akhirnya Calista memanggil seorang perawat yang kebetulan lewat,perawat itu kemudian memanggil Dokter,Dokter segera memeriksa Decky “ OhTuhan Yesus aku mohon turunkan mujizatMU,jamahlah Decky dengan kuasaMU.” Kata Calista dalam hati “ Detak jantungnya berhenti Dok” “ Tolong siapkan alat kejut.” “ Baik Dok.” Dokter menekan dada Decky “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Decky,namun usaha itu gagal “ Kita udah berusaha,tapi nyawanya nggak bisa terselamatkan.” Kata Dokter Perawat pun melepas semua alat medis di tubuh Decky,serta menutupi tubuh Decky yang sudah terbujur kaku dengan selimut “ Gimana Decky,apa dia baik-baik aja ?,kapan saya boleh ketemu dia ?” tanya Calista “ Maaf Mbak,kami sudah berusaha,tapi ternyata Allah Bapa berkehendak lain.” “ Jadi Decky ???” tanya Calista “ Iya Mbak,dia meninggal.” Calista berlari ke ruangan sambil menangis,di ruangan dia membuka selimut yang menutupi tubuh Decky “ Decky bangun,jangan tinggalin aku,aku nggak bisa hidup tanpa kamu.” Calista menggoyang-goyangkan tubuh Decky yang kini sudah nggak bernyawa “ Udah Cal,lo harus tenang.” Hibur Imel Di pemakaman, airmata Calista kembali mengalir,terutama saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat “ Tuhan berilah dia istirahat kekal.” Kata Pastor “ Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.” Jawab semua yang hadir Semua orang sudah kembali pulang,hanya tinggal Calista,Imel,Dan serta Rico yang masih ada di makam Decky,guyuran hujan deras pun menambah kelamnya suasana “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Calista sambil mengusap nisan Decky “ Cal ini semua udah jadi rencanaNya, gue tahu rencana Tuhan akan indah pada waktunya,walau nggak jarang kita harus menangis dahulu,seperti sekarang ini.” Dan melepas kacamata hitamnya “ Lo bener Dan,Lis lo harus tabah.” Kata Rico Hari ini tepat tujuh hari sejak kepergian Decky,sebelum peringatan misa arwah dimulai Calista curhat ke Imel “ Mel,gue inget tentang baju yang gue pesen ke lo.” “ Emang Kenapa Lis ?” “ Harusnya baju itu dipakai Decky saat menikah,tapi sekarang baju itu dia pakai waktu meninggal.” Calista terisak “ Udah Lis, jangan ditangisi,lo harus ikhlasin Decky.” Hibur Imel “ Makasih Mel,lo sahabat gue yang paling ngerti gue.” Calista memeluk Imel “ Iya Cal,jangan sedih ya.” Kata Imel “ Decky,memang berat rasanya kehilangan kamu aku berusaha ikhlas,pergilah dengan tenang,semoga kamu mendapat tempat yang indah disisi Allah Bapa.” Oleh : Cicilia Wulan Suasana ramai terasa di sebuah butik ,terlihat seorang cewek bersama pacarnya masuk ke butik itu,mereka adalah Calista,seorang model dan Decky,seorang penyiar radio yang juga seorang drummer sebuah band “ Sayang kamu ngapain sih ke tempat kayak gini ?” tanya Decky “ Kamu lupa ya ? Sayang kita kan pesan baju disini.” Jawab Calista “ Iya,ya,abis banyak yang dipikirin sih.” Decky tersenyum Mereka pun menemui sang pemilik butik “ Imel. Teriak Calista,aduh lama ya kita nggak ketemu.” Kata Calista sambil cipika-cipiki “ Iya ya,lo kesini sama siapa Cal ?’ tanya Imel “ Gue sama Decky,gimana baju pengantin gue udah selesai Mel ?” “ Udah,ni lo lihat aja.” Imel mengajak Calista ke dalam butiknya “ Bajunya bagus banget Mel.” Puji Decky “ Iya dong,apalagi kalau lo sama Calista yang pakai,makin siip.” Imel mengangkat kedua jempolnya “ Lo ngapain Mel,dua jempol aja buat gue masih kurang.” Decky tertawa “ Masih kurang ? gue tambahin jempol kaki deh.” Sahut Imel Calista dan Decky sudah berpacaran kurang lebih selama dua tahun,sekarang mereka tengah mempersiapkan kebutuhan pernikahan mereka “ Oke deh Mel,gue jalan dulu,masih banyak yang mau dipersiapkan.” Calista berjalan keluar,kemudian mereka menuju ke toko emas “ Mbak boleh lihat cincin itu nggak “ tanya Decky “ Yang mana Mas ?” “ Yang depan itu.” Decky menunjuk sebuah cincin Penjual mengeluarkan cincin itu “ Say,gimana bagus nggak ?” tanya Decky “ Bagus nih,yang ini aja.” Kata Calista “ Mbak,gue ambil yang ini.” Decky memberikan cincin itu ke penjualnya Sang penjual pun memasukkan cincin itu ke sebuah tempat berwarna merah dan berbentuk hati “ Sayang,makan yuk,laper nih.” Ajak Calista Mereka menuju ke food court “ Makin deket hari h,rasanya aku tambah deg-degan.” Kata Decky “ Sama aku juga say.” Jawab Calista “ Kalau misalnya sebelum hari hnya nanti ada sesuatu yang terjadi sama aku gimana ?” “ Kamu ngomong apa sih sayang ? nggak boleh bilang kaya gitu.” Kata Calista “ Ya maaf,aku kan cuma antisipasi aja,takutnya kalau ada apa-apa.” Jawab Decky “ Udah deh,kamu nggak usah bahas tentang hal itu,abis ini kita pulang.” Kata Calista “ Kok pulang ? katanya masih mau jalan-jalan ?” “ Nggak usah banyak nanya,kamu mau anterin aku nggak ? kalau nggak aku naik taksi.” Calista marah “ Sayang jangan sewot dong,ntar cantiknya ilang lho.” Decky membelai rambut Calista “ Iya,aku nggak akan marah,tapi kamu janji nggak akan ngomong gitu lagi kan ?” “ Iya sayang,aku janji,sekarang aku anter kamu pulang.” Decky mengantar Calista sampai ke depan pintu gerbang rumah “ Sayang,nggak mampir dulu ?” tanya Calista “ Hmm… besok aja deh,aku mau latihan bentar.” Decky meninggalkan rumah Calista,dia menuju ke studio,disana teman-temannya sudah menunggu “ Ciee… yang mau menikah.” Celetuk Dan “ Eh Dec,lo itu mestinya di rumah,nyiapin mental, sebentar lagi lo punya istri,punya anak,malah masih sibuk latihan ngeband.” Kata Dey “ Maksud lo ???” Decky melotot “ Aduh Dec,lo ni gimana sih ? kan abis nikah pasti si Calista hamil kan ?” Dey garuk-garuk kepala “ Iya,ya,hehe.” Decky terkekeh “ Guys,jangan lupa besok kita tampil di J café.” Kata Rico sang manager “ Beres Bang.’ Jawab Dan Besoknya Calista ngajak Decky ke butiknya Imel buat fitting baju “ Oke Mel,udah pas.” Kata Calista “ Dec,gimana baju lo ? udah pas belum ?” “ Udah Mel.” Kata Decky “ Kamu kenapa sayang,kok lemes ?” tanya Calista “ Aku ngantuk say,pulang yuk,ntar sore aku manggung.” “ Ya udah kita pulang.” Kata Calista Setelah mengantar Calista,Decky pulang,saking capeknya dia tertidur sampai sore,sementara itu teman-temannya sudah berdatangan ke J café “ Si Decky kok belum dateng ? di sms nggak dibales,mana udah jam segini.” Ryo melirik jam tangannya “ Biar tuh anak gue telpon.Dan kemudian menelpon Decky “ Hei,kemana aja lo ? sms nggak dibales ?” tanya Dan “ Gue ketiduran Dan,gue capek banget.” Jawab Decky “ Ya udah cepetan lo ke J café, jam 7 kita main.” Decky melihat jam dinding di kamarnya “ Aduh udah jam segini,gue mesti cepet-cepet.” Pikir Decky,dia segera mengganti bajunya “ Ma,Decky berangkat.” Pamit Decky “ Mau kemana kamu ?” tanya Mamanya “ Mau ngeband ma.” Decky menyalakan motornya “ Ya udah,hati-hati.” Kata Mamanya Decky berangkat,motornya berjalan membelah kepadatan kota,Decky melihat jam tangannya “ Aduh kurang lima menit lagi.” Gumamnya Sebuah mobil berusaha mendahului motor Decky,Decky berusaha menghindarinya,dia membanting setir,kecelakaan terjadi,Decky terjatuh,kepalanya membentur aspal Calista sedang mencuci gelas,tiba-tiba gelasnya jatuh “ Bapa… apa yang terjadi sama Decky ?” pikir Calista “ Lista kamu apa-apaan ?” tanya Mamanya “ Nggak ma,nggak apa-apa kok.” Jawab Calista Dan sedang menunggu Decky di samping café,hpnya berbunyi “ Selamat malam,apa benar nomor dari saudara Dan ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian,kami mau memberitahukan kalau teman anda, Decky mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “ Oh iya Pak,maksih infonya.” Dan menutup teleponnya “ Dari siapa Dan ?” tanya Ryo “ Dari kepolisian Decky kecelakaan,dia ada di Rumah Sakit.” Kata Dan “ Dan,kita harus kasih tahu Bang Rico,bentar lagi kita main.” Kata Dey “ Oke,gue akan kasih tahu Bang Rico.” Dan mencari Rico “ Gimana Mas ? bandnya udah siap ?” tanya pemilik café “ Udah Pak.” Kata Rico “ Bang Rico,panggil Dan,ada berita penting.” “ Berita penting apaan ?” “ Decky kecelakaan Bang,sekarang dia di Rumah Sakit.” “ Rex band siap ?” tanya pemilik café “ Bentar Pak,drummer kita kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Gimana kondisinya ?” “ Kita belum tahu Pak.” Jawab Dan “ Salah satu dari kalian harus ke Rumah Sakit,lihat kondisinya,kalau dia baik-baik aja,nanti kalian main.” “ Dey,gue minta tolong sama lo,lo hubungi Calista, gue sama Bang Rico mau ke Rumah Sakit.” Dey menghubungi Calista “ Cal,ini gue Dey, Decky kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Serius lo ???” “ Iya,gue serius.” “ Oke gue ke Rumah Sakit sekarang.” Calista menutup teleponnya Calista segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Rico serta Dan “ Dan,Mas Rico,gimana Decky ?” “ Kita masih belum tahu Lis,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Dan Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Dan “ Decky mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otak, pendarahan ini membuat dia mengalami gegar otak yang cukup fatal,hal ini yang membuat dia nggak sadarkan diri,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan di ICU.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Calista “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Calista berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Decky dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut, Calista tahu,cowok itu tengah berjuang melawan maut untuk bertahan hidup “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Calista “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Calista pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Decky mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Decky,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Tuhan Yesus kenapa ini harus terjadi sebelum hari pernikahan aku ?” pikir Calista Besoknya Calista mampir ke butik Imel “ Hai Lis,lo pasti mau ambil baju buat besok kan ?” tanya Imel “ Mungkin gue nggak jadi menikah besok.” Kata Calista “ Kenapa Lis ?” “ Decky kecelakaan Mel,sampai sekarang dia masih belum sadar.” “ Terus gimana kondisinya ?” “ Gue nggak bisa ngasih tahu lo,mending lo ikut gue ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit Calista mengajak Imel ke ruang ICU “ Decky mengalami gegar otak serius,dia kritis Mel.” Hari ini adalah hari pernikahan Calista dan Decky “ Hari ini seharusnya kita menikah sayang.” Calista membelai rambut Decky “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista memegang tangan Decky,selang infus masih tertancap di tangannya “ Tuhan,aku tahu manusia boleh menyusun sebuah rencana,tapi Kau jugalah yang menentukan.” Pikir Calista “ Gimana kondisinya Lis ?” tanya Dan “ Masih tetep Dan,belum ada perkembangan.” “ Kamu harus sembuh sayang,setelah kamu sembuh kita menikah.” Bisik Calista di telinga Decky Calista menatap Decky,matanya masih tertutup,airmata mengalir dari mata Decky,Calista mencium kening cowok itu Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah yang keluar dari kepala Decky cukup banyak,saya khawatir dia akan kehilangan banyak darah.” Dokter memegang sebuah tempat,tempat itu berisi darah segar yang keluar dari kepala Decky Setelah Dokter keluar,Calista pergi ke kapel Rumah Sakit “ Bapa,aku r ela melakukan apapun,asal Kau selamatkan Decky,jangan biarkan dia terbaring koma terus.” Calista menuju ke depan patung Bunda Maria,dia menyalakan lilin dan bersimpuh di depan patung “ Bunda Maria,kuatkanlah aku dalam menghadapi cobaan ini.” Pinta Calista Calista duduk di bangku kapel,dia teringat saat pertama kali dia ketemu Decky,waktu itu dia dan Decky baru putus dari pacar sebelumnya,nggak nyangka setelah dua minggu ketemuan,Decky nembak Calista dengan setangkai mawar merah,Calista tersenyum ketika ingat saat itu Calista kembali ke ruang ICU, Chelsea mengeluarkan rosario dari tasnya,dia berdoa “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista meletakkan rosario itu di dekat bantal Decky ,tiba-tiba dia mengalami kejang “ Allah Bapa, Bunda Maria,apa yang harus aku lakukan ? aku nggak mungkin meninggalkan Decky dalam kondisi seperti ini.” Calista kebingungan,dia akan memanggil Dokter,tapi dia nggak tega ninggalin Decky yang masih kejang Akhirnya Calista memanggil seorang perawat yang kebetulan lewat,perawat itu kemudian memanggil Dokter,Dokter segera memeriksa Decky “ OhTuhan Yesus aku mohon turunkan mujizatMU,jamahlah Decky dengan kuasaMU.” Kata Calista dalam hati “ Detak jantungnya berhenti Dok” “ Tolong siapkan alat kejut.” “ Baik Dok.” Dokter menekan dada Decky “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Decky,namun usaha itu gagal “ Kita udah berusaha,tapi nyawanya nggak bisa terselamatkan.” Kata Dokter Perawat pun melepas semua alat medis di tubuh Decky,serta menutupi tubuh Decky yang sudah terbujur kaku dengan selimut “ Gimana Decky,apa dia baik-baik aja ?,kapan saya boleh ketemu dia ?” tanya Calista “ Maaf Mbak,kami sudah berusaha,tapi ternyata Allah Bapa berkehendak lain.” “ Jadi Decky ???” tanya Calista “ Iya Mbak,dia meninggal.” Calista berlari ke ruangan sambil menangis,di ruangan dia membuka selimut yang menutupi tubuh Decky “ Decky bangun,jangan tinggalin aku,aku nggak bisa hidup tanpa kamu.” Calista menggoyang-goyangkan tubuh Decky yang kini sudah nggak bernyawa “ Udah Cal,lo harus tenang.” Hibur Imel Di pemakaman, airmata Calista kembali mengalir,terutama saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat “ Tuhan berilah dia istirahat kekal.” Kata Pastor “ Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.” Jawab semua yang hadir Semua orang sudah kembali pulang,hanya tinggal Calista,Imel,Dan serta Rico yang masih ada di makam Decky,guyuran hujan deras pun menambah kelamnya suasana “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Calista sambil mengusap nisan Decky “ Cal ini semua udah jadi rencanaNya, gue tahu rencana Tuhan akan indah pada waktunya,walau nggak jarang kita harus menangis dahulu,seperti sekarang ini.” Dan melepas kacamata hitamnya “ Lo bener Dan,Lis lo harus tabah.” Kata Rico Hari ini tepat tujuh hari sejak kepergian Decky,sebelum peringatan misa arwah dimulai Calista curhat ke Imel “ Mel,gue inget tentang baju yang gue pesen ke lo.” “ Emang Kenapa Lis ?” “ Harusnya baju itu dipakai Decky saat menikah,tapi sekarang baju itu dia pakai waktu meninggal.” Calista terisak “ Udah Lis, jangan ditangisi,lo harus ikhlasin Decky.” Hibur Imel “ Makasih Mel,lo sahabat gue yang paling ngerti gue.” Calista memeluk Imel “ Iya Cal,jangan sedih ya.” Kata Imel “ Decky,memang berat rasanya kehilangan kamu aku berusaha ikhlas,pergilah dengan tenang,semoga kamu mendapat tempat yang indah disisi Allah Bapa.” Oleh : Cicilia Wulan Suasana ramai terasa di sebuah butik ,terlihat seorang cewek bersama pacarnya masuk ke butik itu,mereka adalah Calista,seorang model dan Decky,seorang penyiar radio yang juga seorang drummer sebuah band “ Sayang kamu ngapain sih ke tempat kayak gini ?” tanya Decky “ Kamu lupa ya ? Sayang kita kan pesan baju disini.” Jawab Calista “ Iya,ya,abis banyak yang dipikirin sih.” Decky tersenyum Mereka pun menemui sang pemilik butik “ Imel. Teriak Calista,aduh lama ya kita nggak ketemu.” Kata Calista sambil cipika-cipiki “ Iya ya,lo kesini sama siapa Cal ?’ tanya Imel “ Gue sama Decky,gimana baju pengantin gue udah selesai Mel ?” “ Udah,ni lo lihat aja.” Imel mengajak Calista ke dalam butiknya “ Bajunya bagus banget Mel.” Puji Decky “ Iya dong,apalagi kalau lo sama Calista yang pakai,makin siip.” Imel mengangkat kedua jempolnya “ Lo ngapain Mel,dua jempol aja buat gue masih kurang.” Decky tertawa “ Masih kurang ? gue tambahin jempol kaki deh.” Sahut Imel Calista dan Decky sudah berpacaran kurang lebih selama dua tahun,sekarang mereka tengah mempersiapkan kebutuhan pernikahan mereka “ Oke deh Mel,gue jalan dulu,masih banyak yang mau dipersiapkan.” Calista berjalan keluar,kemudian mereka menuju ke toko emas “ Mbak boleh lihat cincin itu nggak “ tanya Decky “ Yang mana Mas ?” “ Yang depan itu.” Decky menunjuk sebuah cincin Penjual mengeluarkan cincin itu “ Say,gimana bagus nggak ?” tanya Decky “ Bagus nih,yang ini aja.” Kata Calista “ Mbak,gue ambil yang ini.” Decky memberikan cincin itu ke penjualnya Sang penjual pun memasukkan cincin itu ke sebuah tempat berwarna merah dan berbentuk hati “ Sayang,makan yuk,laper nih.” Ajak Calista Mereka menuju ke food court “ Makin deket hari h,rasanya aku tambah deg-degan.” Kata Decky “ Sama aku juga say.” Jawab Calista “ Kalau misalnya sebelum hari hnya nanti ada sesuatu yang terjadi sama aku gimana ?” “ Kamu ngomong apa sih sayang ? nggak boleh bilang kaya gitu.” Kata Calista “ Ya maaf,aku kan cuma antisipasi aja,takutnya kalau ada apa-apa.” Jawab Decky “ Udah deh,kamu nggak usah bahas tentang hal itu,abis ini kita pulang.” Kata Calista “ Kok pulang ? katanya masih mau jalan-jalan ?” “ Nggak usah banyak nanya,kamu mau anterin aku nggak ? kalau nggak aku naik taksi.” Calista marah “ Sayang jangan sewot dong,ntar cantiknya ilang lho.” Decky membelai rambut Calista “ Iya,aku nggak akan marah,tapi kamu janji nggak akan ngomong gitu lagi kan ?” “ Iya sayang,aku janji,sekarang aku anter kamu pulang.” Decky mengantar Calista sampai ke depan pintu gerbang rumah “ Sayang,nggak mampir dulu ?” tanya Calista “ Hmm… besok aja deh,aku mau latihan bentar.” Decky meninggalkan rumah Calista,dia menuju ke studio,disana teman-temannya sudah menunggu “ Ciee… yang mau menikah.” Celetuk Dan “ Eh Dec,lo itu mestinya di rumah,nyiapin mental, sebentar lagi lo punya istri,punya anak,malah masih sibuk latihan ngeband.” Kata Dey “ Maksud lo ???” Decky melotot “ Aduh Dec,lo ni gimana sih ? kan abis nikah pasti si Calista hamil kan ?” Dey garuk-garuk kepala “ Iya,ya,hehe.” Decky terkekeh “ Guys,jangan lupa besok kita tampil di J café.” Kata Rico sang manager “ Beres Bang.’ Jawab Dan Besoknya Calista ngajak Decky ke butiknya Imel buat fitting baju “ Oke Mel,udah pas.” Kata Calista “ Dec,gimana baju lo ? udah pas belum ?” “ Udah Mel.” Kata Decky “ Kamu kenapa sayang,kok lemes ?” tanya Calista “ Aku ngantuk say,pulang yuk,ntar sore aku manggung.” “ Ya udah kita pulang.” Kata Calista Setelah mengantar Calista,Decky pulang,saking capeknya dia tertidur sampai sore,sementara itu teman-temannya sudah berdatangan ke J café “ Si Decky kok belum dateng ? di sms nggak dibales,mana udah jam segini.” Ryo melirik jam tangannya “ Biar tuh anak gue telpon.Dan kemudian menelpon Decky “ Hei,kemana aja lo ? sms nggak dibales ?” tanya Dan “ Gue ketiduran Dan,gue capek banget.” Jawab Decky “ Ya udah cepetan lo ke J café, jam 7 kita main.” Decky melihat jam dinding di kamarnya “ Aduh udah jam segini,gue mesti cepet-cepet.” Pikir Decky,dia segera mengganti bajunya “ Ma,Decky berangkat.” Pamit Decky “ Mau kemana kamu ?” tanya Mamanya “ Mau ngeband ma.” Decky menyalakan motornya “ Ya udah,hati-hati.” Kata Mamanya Decky berangkat,motornya berjalan membelah kepadatan kota,Decky melihat jam tangannya “ Aduh kurang lima menit lagi.” Gumamnya Sebuah mobil berusaha mendahului motor Decky,Decky berusaha menghindarinya,dia membanting setir,kecelakaan terjadi,Decky terjatuh,kepalanya membentur aspal Calista sedang mencuci gelas,tiba-tiba gelasnya jatuh “ Bapa… apa yang terjadi sama Decky ?” pikir Calista “ Lista kamu apa-apaan ?” tanya Mamanya “ Nggak ma,nggak apa-apa kok.” Jawab Calista Dan sedang menunggu Decky di samping café,hpnya berbunyi “ Selamat malam,apa benar nomor dari saudara Dan ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian,kami mau memberitahukan kalau teman anda, Decky mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “ Oh iya Pak,maksih infonya.” Dan menutup teleponnya “ Dari siapa Dan ?” tanya Ryo “ Dari kepolisian Decky kecelakaan,dia ada di Rumah Sakit.” Kata Dan “ Dan,kita harus kasih tahu Bang Rico,bentar lagi kita main.” Kata Dey “ Oke,gue akan kasih tahu Bang Rico.” Dan mencari Rico “ Gimana Mas ? bandnya udah siap ?” tanya pemilik café “ Udah Pak.” Kata Rico “ Bang Rico,panggil Dan,ada berita penting.” “ Berita penting apaan ?” “ Decky kecelakaan Bang,sekarang dia di Rumah Sakit.” “ Rex band siap ?” tanya pemilik café “ Bentar Pak,drummer kita kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Gimana kondisinya ?” “ Kita belum tahu Pak.” Jawab Dan “ Salah satu dari kalian harus ke Rumah Sakit,lihat kondisinya,kalau dia baik-baik aja,nanti kalian main.” “ Dey,gue minta tolong sama lo,lo hubungi Calista, gue sama Bang Rico mau ke Rumah Sakit.” Dey menghubungi Calista “ Cal,ini gue Dey, Decky kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Serius lo ???” “ Iya,gue serius.” “ Oke gue ke Rumah Sakit sekarang.” Calista menutup teleponnya Calista segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Rico serta Dan “ Dan,Mas Rico,gimana Decky ?” “ Kita masih belum tahu Lis,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Dan Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Dan “ Decky mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otak, pendarahan ini membuat dia mengalami gegar otak yang cukup fatal,hal ini yang membuat dia nggak sadarkan diri,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan di ICU.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Calista “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Calista berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Decky dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut, Calista tahu,cowok itu tengah berjuang melawan maut untuk bertahan hidup “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Calista “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Calista pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Decky mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Decky,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Tuhan Yesus kenapa ini harus terjadi sebelum hari pernikahan aku ?” pikir Calista Besoknya Calista mampir ke butik Imel “ Hai Lis,lo pasti mau ambil baju buat besok kan ?” tanya Imel “ Mungkin gue nggak jadi menikah besok.” Kata Calista “ Kenapa Lis ?” “ Decky kecelakaan Mel,sampai sekarang dia masih belum sadar.” “ Terus gimana kondisinya ?” “ Gue nggak bisa ngasih tahu lo,mending lo ikut gue ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit Calista mengajak Imel ke ruang ICU “ Decky mengalami gegar otak serius,dia kritis Mel.” Hari ini adalah hari pernikahan Calista dan Decky “ Hari ini seharusnya kita menikah sayang.” Calista membelai rambut Decky “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista memegang tangan Decky,selang infus masih tertancap di tangannya “ Tuhan,aku tahu manusia boleh menyusun sebuah rencana,tapi Kau jugalah yang menentukan.” Pikir Calista “ Gimana kondisinya Lis ?” tanya Dan “ Masih tetep Dan,belum ada perkembangan.” “ Kamu harus sembuh sayang,setelah kamu sembuh kita menikah.” Bisik Calista di telinga Decky Calista menatap Decky,matanya masih tertutup,airmata mengalir dari mata Decky,Calista mencium kening cowok itu Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah yang keluar dari kepala Decky cukup banyak,saya khawatir dia akan kehilangan banyak darah.” Dokter memegang sebuah tempat,tempat itu berisi darah segar yang keluar dari kepala Decky Setelah Dokter keluar,Calista pergi ke kapel Rumah Sakit “ Bapa,aku r ela melakukan apapun,asal Kau selamatkan Decky,jangan biarkan dia terbaring koma terus.” Calista menuju ke depan patung Bunda Maria,dia menyalakan lilin dan bersimpuh di depan patung “ Bunda Maria,kuatkanlah aku dalam menghadapi cobaan ini.” Pinta Calista Calista duduk di bangku kapel,dia teringat saat pertama kali dia ketemu Decky,waktu itu dia dan Decky baru putus dari pacar sebelumnya,nggak nyangka setelah dua minggu ketemuan,Decky nembak Calista dengan setangkai mawar merah,Calista tersenyum ketika ingat saat itu Calista kembali ke ruang ICU, Chelsea mengeluarkan rosario dari tasnya,dia berdoa “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista meletakkan rosario itu di dekat bantal Decky ,tiba-tiba dia mengalami kejang “ Allah Bapa, Bunda Maria,apa yang harus aku lakukan ? aku nggak mungkin meninggalkan Decky dalam kondisi seperti ini.” Calista kebingungan,dia akan memanggil Dokter,tapi dia nggak tega ninggalin Decky yang masih kejang Akhirnya Calista memanggil seorang perawat yang kebetulan lewat,perawat itu kemudian memanggil Dokter,Dokter segera memeriksa Decky “ OhTuhan Yesus aku mohon turunkan mujizatMU,jamahlah Decky dengan kuasaMU.” Kata Calista dalam hati “ Detak jantungnya berhenti Dok” “ Tolong siapkan alat kejut.” “ Baik Dok.” Dokter menekan dada Decky “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Decky,namun usaha itu gagal “ Kita udah berusaha,tapi nyawanya nggak bisa terselamatkan.” Kata Dokter Perawat pun melepas semua alat medis di tubuh Decky,serta menutupi tubuh Decky yang sudah terbujur kaku dengan selimut “ Gimana Decky,apa dia baik-baik aja ?,kapan saya boleh ketemu dia ?” tanya Calista “ Maaf Mbak,kami sudah berusaha,tapi ternyata Allah Bapa berkehendak lain.” “ Jadi Decky ???” tanya Calista “ Iya Mbak,dia meninggal.” Calista berlari ke ruangan sambil menangis,di ruangan dia membuka selimut yang menutupi tubuh Decky “ Decky bangun,jangan tinggalin aku,aku nggak bisa hidup tanpa kamu.” Calista menggoyang-goyangkan tubuh Decky yang kini sudah nggak bernyawa “ Udah Cal,lo harus tenang.” Hibur Imel Di pemakaman, airmata Calista kembali mengalir,terutama saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat “ Tuhan berilah dia istirahat kekal.” Kata Pastor “ Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.” Jawab semua yang hadir Semua orang sudah kembali pulang,hanya tinggal Calista,Imel,Dan serta Rico yang masih ada di makam Decky,guyuran hujan deras pun menambah kelamnya suasana “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Calista sambil mengusap nisan Decky “ Cal ini semua udah jadi rencanaNya, gue tahu rencana Tuhan akan indah pada waktunya,walau nggak jarang kita harus menangis dahulu,seperti sekarang ini.” Dan melepas kacamata hitamnya “ Lo bener Dan,Lis lo harus tabah.” Kata Rico Hari ini tepat tujuh hari sejak kepergian Decky,sebelum peringatan misa arwah dimulai Calista curhat ke Imel “ Mel,gue inget tentang baju yang gue pesen ke lo.” “ Emang Kenapa Lis ?” “ Harusnya baju itu dipakai Decky saat menikah,tapi sekarang baju itu dia pakai waktu meninggal.” Calista terisak “ Udah Lis, jangan ditangisi,lo harus ikhlasin Decky.” Hibur Imel “ Makasih Mel,lo sahabat gue yang paling ngerti gue.” Calista memeluk Imel “ Iya Cal,jangan sedih ya.” Kata Imel “ Decky,memang berat rasanya kehilangan kamu aku berusaha ikhlas,pergilah dengan tenang,semoga kamu mendapat tempat yang indah disisi Allah Bapa.” Oleh : Cicilia Wulan Suasana ramai terasa di sebuah butik ,terlihat seorang cewek bersama pacarnya masuk ke butik itu,mereka adalah Calista,seorang model dan Decky,seorang penyiar radio yang juga seorang drummer sebuah band “ Sayang kamu ngapain sih ke tempat kayak gini ?” tanya Decky “ Kamu lupa ya ? Sayang kita kan pesan baju disini.” Jawab Calista “ Iya,ya,abis banyak yang dipikirin sih.” Decky tersenyum Mereka pun menemui sang pemilik butik “ Imel. Teriak Calista,aduh lama ya kita nggak ketemu.” Kata Calista sambil cipika-cipiki “ Iya ya,lo kesini sama siapa Cal ?’ tanya Imel “ Gue sama Decky,gimana baju pengantin gue udah selesai Mel ?” “ Udah,ni lo lihat aja.” Imel mengajak Calista ke dalam butiknya “ Bajunya bagus banget Mel.” Puji Decky “ Iya dong,apalagi kalau lo sama Calista yang pakai,makin siip.” Imel mengangkat kedua jempolnya “ Lo ngapain Mel,dua jempol aja buat gue masih kurang.” Decky tertawa “ Masih kurang ? gue tambahin jempol kaki deh.” Sahut Imel Calista dan Decky sudah berpacaran kurang lebih selama dua tahun,sekarang mereka tengah mempersiapkan kebutuhan pernikahan mereka “ Oke deh Mel,gue jalan dulu,masih banyak yang mau dipersiapkan.” Calista berjalan keluar,kemudian mereka menuju ke toko emas “ Mbak boleh lihat cincin itu nggak “ tanya Decky “ Yang mana Mas ?” “ Yang depan itu.” Decky menunjuk sebuah cincin Penjual mengeluarkan cincin itu “ Say,gimana bagus nggak ?” tanya Decky “ Bagus nih,yang ini aja.” Kata Calista “ Mbak,gue ambil yang ini.” Decky memberikan cincin itu ke penjualnya Sang penjual pun memasukkan cincin itu ke sebuah tempat berwarna merah dan berbentuk hati “ Sayang,makan yuk,laper nih.” Ajak Calista Mereka menuju ke food court “ Makin deket hari h,rasanya aku tambah deg-degan.” Kata Decky “ Sama aku juga say.” Jawab Calista “ Kalau misalnya sebelum hari hnya nanti ada sesuatu yang terjadi sama aku gimana ?” “ Kamu ngomong apa sih sayang ? nggak boleh bilang kaya gitu.” Kata Calista “ Ya maaf,aku kan cuma antisipasi aja,takutnya kalau ada apa-apa.” Jawab Decky “ Udah deh,kamu nggak usah bahas tentang hal itu,abis ini kita pulang.” Kata Calista “ Kok pulang ? katanya masih mau jalan-jalan ?” “ Nggak usah banyak nanya,kamu mau anterin aku nggak ? kalau nggak aku naik taksi.” Calista marah “ Sayang jangan sewot dong,ntar cantiknya ilang lho.” Decky membelai rambut Calista “ Iya,aku nggak akan marah,tapi kamu janji nggak akan ngomong gitu lagi kan ?” “ Iya sayang,aku janji,sekarang aku anter kamu pulang.” Decky mengantar Calista sampai ke depan pintu gerbang rumah “ Sayang,nggak mampir dulu ?” tanya Calista “ Hmm… besok aja deh,aku mau latihan bentar.” Decky meninggalkan rumah Calista,dia menuju ke studio,disana teman-temannya sudah menunggu “ Ciee… yang mau menikah.” Celetuk Dan “ Eh Dec,lo itu mestinya di rumah,nyiapin mental, sebentar lagi lo punya istri,punya anak,malah masih sibuk latihan ngeband.” Kata Dey “ Maksud lo ???” Decky melotot “ Aduh Dec,lo ni gimana sih ? kan abis nikah pasti si Calista hamil kan ?” Dey garuk-garuk kepala “ Iya,ya,hehe.” Decky terkekeh “ Guys,jangan lupa besok kita tampil di J café.” Kata Rico sang manager “ Beres Bang.’ Jawab Dan Besoknya Calista ngajak Decky ke butiknya Imel buat fitting baju “ Oke Mel,udah pas.” Kata Calista “ Dec,gimana baju lo ? udah pas belum ?” “ Udah Mel.” Kata Decky “ Kamu kenapa sayang,kok lemes ?” tanya Calista “ Aku ngantuk say,pulang yuk,ntar sore aku manggung.” “ Ya udah kita pulang.” Kata Calista Setelah mengantar Calista,Decky pulang,saking capeknya dia tertidur sampai sore,sementara itu teman-temannya sudah berdatangan ke J café “ Si Decky kok belum dateng ? di sms nggak dibales,mana udah jam segini.” Ryo melirik jam tangannya “ Biar tuh anak gue telpon.Dan kemudian menelpon Decky “ Hei,kemana aja lo ? sms nggak dibales ?” tanya Dan “ Gue ketiduran Dan,gue capek banget.” Jawab Decky “ Ya udah cepetan lo ke J café, jam 7 kita main.” Decky melihat jam dinding di kamarnya “ Aduh udah jam segini,gue mesti cepet-cepet.” Pikir Decky,dia segera mengganti bajunya “ Ma,Decky berangkat.” Pamit Decky “ Mau kemana kamu ?” tanya Mamanya “ Mau ngeband ma.” Decky menyalakan motornya “ Ya udah,hati-hati.” Kata Mamanya Decky berangkat,motornya berjalan membelah kepadatan kota,Decky melihat jam tangannya “ Aduh kurang lima menit lagi.” Gumamnya Sebuah mobil berusaha mendahului motor Decky,Decky berusaha menghindarinya,dia membanting setir,kecelakaan terjadi,Decky terjatuh,kepalanya membentur aspal Calista sedang mencuci gelas,tiba-tiba gelasnya jatuh “ Bapa… apa yang terjadi sama Decky ?” pikir Calista “ Lista kamu apa-apaan ?” tanya Mamanya “ Nggak ma,nggak apa-apa kok.” Jawab Calista Dan sedang menunggu Decky di samping café,hpnya berbunyi “ Selamat malam,apa benar nomor dari saudara Dan ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian,kami mau memberitahukan kalau teman anda, Decky mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “ Oh iya Pak,maksih infonya.” Dan menutup teleponnya “ Dari siapa Dan ?” tanya Ryo “ Dari kepolisian Decky kecelakaan,dia ada di Rumah Sakit.” Kata Dan “ Dan,kita harus kasih tahu Bang Rico,bentar lagi kita main.” Kata Dey “ Oke,gue akan kasih tahu Bang Rico.” Dan mencari Rico “ Gimana Mas ? bandnya udah siap ?” tanya pemilik café “ Udah Pak.” Kata Rico “ Bang Rico,panggil Dan,ada berita penting.” “ Berita penting apaan ?” “ Decky kecelakaan Bang,sekarang dia di Rumah Sakit.” “ Rex band siap ?” tanya pemilik café “ Bentar Pak,drummer kita kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Gimana kondisinya ?” “ Kita belum tahu Pak.” Jawab Dan “ Salah satu dari kalian harus ke Rumah Sakit,lihat kondisinya,kalau dia baik-baik aja,nanti kalian main.” “ Dey,gue minta tolong sama lo,lo hubungi Calista, gue sama Bang Rico mau ke Rumah Sakit.” Dey menghubungi Calista “ Cal,ini gue Dey, Decky kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Serius lo ???” “ Iya,gue serius.” “ Oke gue ke Rumah Sakit sekarang.” Calista menutup teleponnya Calista segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Rico serta Dan “ Dan,Mas Rico,gimana Decky ?” “ Kita masih belum tahu Lis,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Dan Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Dan “ Decky mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otak, pendarahan ini membuat dia mengalami gegar otak yang cukup fatal,hal ini yang membuat dia nggak sadarkan diri,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan di ICU.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Calista “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Calista berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Decky dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut, Calista tahu,cowok itu tengah berjuang melawan maut untuk bertahan hidup “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Calista “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Calista pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Decky mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Decky,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Tuhan Yesus kenapa ini harus terjadi sebelum hari pernikahan aku ?” pikir Calista Besoknya Calista mampir ke butik Imel “ Hai Lis,lo pasti mau ambil baju buat besok kan ?” tanya Imel “ Mungkin gue nggak jadi menikah besok.” Kata Calista “ Kenapa Lis ?” “ Decky kecelakaan Mel,sampai sekarang dia masih belum sadar.” “ Terus gimana kondisinya ?” “ Gue nggak bisa ngasih tahu lo,mending lo ikut gue ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit Calista mengajak Imel ke ruang ICU “ Decky mengalami gegar otak serius,dia kritis Mel.” Hari ini adalah hari pernikahan Calista dan Decky “ Hari ini seharusnya kita menikah sayang.” Calista membelai rambut Decky “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista memegang tangan Decky,selang infus masih tertancap di tangannya “ Tuhan,aku tahu manusia boleh menyusun sebuah rencana,tapi Kau jugalah yang menentukan.” Pikir Calista “ Gimana kondisinya Lis ?” tanya Dan “ Masih tetep Dan,belum ada perkembangan.” “ Kamu harus sembuh sayang,setelah kamu sembuh kita menikah.” Bisik Calista di telinga Decky Calista menatap Decky,matanya masih tertutup,airmata mengalir dari mata Decky,Calista mencium kening cowok itu Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah yang keluar dari kepala Decky cukup banyak,saya khawatir dia akan kehilangan banyak darah.” Dokter memegang sebuah tempat,tempat itu berisi darah segar yang keluar dari kepala Decky Setelah Dokter keluar,Calista pergi ke kapel Rumah Sakit “ Bapa,aku r ela melakukan apapun,asal Kau selamatkan Decky,jangan biarkan dia terbaring koma terus.” Calista menuju ke depan patung Bunda Maria,dia menyalakan lilin dan bersimpuh di depan patung “ Bunda Maria,kuatkanlah aku dalam menghadapi cobaan ini.” Pinta Calista Calista duduk di bangku kapel,dia teringat saat pertama kali dia ketemu Decky,waktu itu dia dan Decky baru putus dari pacar sebelumnya,nggak nyangka setelah dua minggu ketemuan,Decky nembak Calista dengan setangkai mawar merah,Calista tersenyum ketika ingat saat itu Calista kembali ke ruang ICU, Chelsea mengeluarkan rosario dari tasnya,dia berdoa “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista meletakkan rosario itu di dekat bantal Decky ,tiba-tiba dia mengalami kejang “ Allah Bapa, Bunda Maria,apa yang harus aku lakukan ? aku nggak mungkin meninggalkan Decky dalam kondisi seperti ini.” Calista kebingungan,dia akan memanggil Dokter,tapi dia nggak tega ninggalin Decky yang masih kejang Akhirnya Calista memanggil seorang perawat yang kebetulan lewat,perawat itu kemudian memanggil Dokter,Dokter segera memeriksa Decky “ OhTuhan Yesus aku mohon turunkan mujizatMU,jamahlah Decky dengan kuasaMU.” Kata Calista dalam hati “ Detak jantungnya berhenti Dok” “ Tolong siapkan alat kejut.” “ Baik Dok.” Dokter menekan dada Decky “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Decky,namun usaha itu gagal “ Kita udah berusaha,tapi nyawanya nggak bisa terselamatkan.” Kata Dokter Perawat pun melepas semua alat medis di tubuh Decky,serta menutupi tubuh Decky yang sudah terbujur kaku dengan selimut “ Gimana Decky,apa dia baik-baik aja ?,kapan saya boleh ketemu dia ?” tanya Calista “ Maaf Mbak,kami sudah berusaha,tapi ternyata Allah Bapa berkehendak lain.” “ Jadi Decky ???” tanya Calista “ Iya Mbak,dia meninggal.” Calista berlari ke ruangan sambil menangis,di ruangan dia membuka selimut yang menutupi tubuh Decky “ Decky bangun,jangan tinggalin aku,aku nggak bisa hidup tanpa kamu.” Calista menggoyang-goyangkan tubuh Decky yang kini sudah nggak bernyawa “ Udah Cal,lo harus tenang.” Hibur Imel Di pemakaman, airmata Calista kembali mengalir,terutama saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat “ Tuhan berilah dia istirahat kekal.” Kata Pastor “ Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.” Jawab semua yang hadir Semua orang sudah kembali pulang,hanya tinggal Calista,Imel,Dan serta Rico yang masih ada di makam Decky,guyuran hujan deras pun menambah kelamnya suasana “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Calista sambil mengusap nisan Decky “ Cal ini semua udah jadi rencanaNya, gue tahu rencana Tuhan akan indah pada waktunya,walau nggak jarang kita harus menangis dahulu,seperti sekarang ini.” Dan melepas kacamata hitamnya “ Lo bener Dan,Lis lo harus tabah.” Kata Rico Hari ini tepat tujuh hari sejak kepergian Decky,sebelum peringatan misa arwah dimulai Calista curhat ke Imel “ Mel,gue inget tentang baju yang gue pesen ke lo.” “ Emang Kenapa Lis ?” “ Harusnya baju itu dipakai Decky saat menikah,tapi sekarang baju itu dia pakai waktu meninggal.” Calista terisak “ Udah Lis, jangan ditangisi,lo harus ikhlasin Decky.” Hibur Imel “ Makasih Mel,lo sahabat gue yang paling ngerti gue.” Calista memeluk Imel “ Iya Cal,jangan sedih ya.” Kata Imel “ Decky,memang berat rasanya kehilangan kamu aku berusaha ikhlas,pergilah dengan tenang,semoga kamu mendapat tempat yang indah disisi Allah Bapa.” Oleh : Cicilia Wulan Suasana ramai terasa di sebuah butik ,terlihat seorang cewek bersama pacarnya masuk ke butik itu,mereka adalah Calista,seorang model dan Decky,seorang penyiar radio yang juga seorang drummer sebuah band “ Sayang kamu ngapain sih ke tempat kayak gini ?” tanya Decky “ Kamu lupa ya ? Sayang kita kan pesan baju disini.” Jawab Calista “ Iya,ya,abis banyak yang dipikirin sih.” Decky tersenyum Mereka pun menemui sang pemilik butik “ Imel. Teriak Calista,aduh lama ya kita nggak ketemu.” Kata Calista sambil cipika-cipiki “ Iya ya,lo kesini sama siapa Cal ?’ tanya Imel “ Gue sama Decky,gimana baju pengantin gue udah selesai Mel ?” “ Udah,ni lo lihat aja.” Imel mengajak Calista ke dalam butiknya “ Bajunya bagus banget Mel.” Puji Decky “ Iya dong,apalagi kalau lo sama Calista yang pakai,makin siip.” Imel mengangkat kedua jempolnya “ Lo ngapain Mel,dua jempol aja buat gue masih kurang.” Decky tertawa “ Masih kurang ? gue tambahin jempol kaki deh.” Sahut Imel Calista dan Decky sudah berpacaran kurang lebih selama dua tahun,sekarang mereka tengah mempersiapkan kebutuhan pernikahan mereka “ Oke deh Mel,gue jalan dulu,masih banyak yang mau dipersiapkan.” Calista berjalan keluar,kemudian mereka menuju ke toko emas “ Mbak boleh lihat cincin itu nggak “ tanya Decky “ Yang mana Mas ?” “ Yang depan itu.” Decky menunjuk sebuah cincin Penjual mengeluarkan cincin itu “ Say,gimana bagus nggak ?” tanya Decky “ Bagus nih,yang ini aja.” Kata Calista “ Mbak,gue ambil yang ini.” Decky memberikan cincin itu ke penjualnya Sang penjual pun memasukkan cincin itu ke sebuah tempat berwarna merah dan berbentuk hati “ Sayang,makan yuk,laper nih.” Ajak Calista Mereka menuju ke food court “ Makin deket hari h,rasanya aku tambah deg-degan.” Kata Decky “ Sama aku juga say.” Jawab Calista “ Kalau misalnya sebelum hari hnya nanti ada sesuatu yang terjadi sama aku gimana ?” “ Kamu ngomong apa sih sayang ? nggak boleh bilang kaya gitu.” Kata Calista “ Ya maaf,aku kan cuma antisipasi aja,takutnya kalau ada apa-apa.” Jawab Decky “ Udah deh,kamu nggak usah bahas tentang hal itu,abis ini kita pulang.” Kata Calista “ Kok pulang ? katanya masih mau jalan-jalan ?” “ Nggak usah banyak nanya,kamu mau anterin aku nggak ? kalau nggak aku naik taksi.” Calista marah “ Sayang jangan sewot dong,ntar cantiknya ilang lho.” Decky membelai rambut Calista “ Iya,aku nggak akan marah,tapi kamu janji nggak akan ngomong gitu lagi kan ?” “ Iya sayang,aku janji,sekarang aku anter kamu pulang.” Decky mengantar Calista sampai ke depan pintu gerbang rumah “ Sayang,nggak mampir dulu ?” tanya Calista “ Hmm… besok aja deh,aku mau latihan bentar.” Decky meninggalkan rumah Calista,dia menuju ke studio,disana teman-temannya sudah menunggu “ Ciee… yang mau menikah.” Celetuk Dan “ Eh Dec,lo itu mestinya di rumah,nyiapin mental, sebentar lagi lo punya istri,punya anak,malah masih sibuk latihan ngeband.” Kata Dey “ Maksud lo ???” Decky melotot “ Aduh Dec,lo ni gimana sih ? kan abis nikah pasti si Calista hamil kan ?” Dey garuk-garuk kepala “ Iya,ya,hehe.” Decky terkekeh “ Guys,jangan lupa besok kita tampil di J café.” Kata Rico sang manager “ Beres Bang.’ Jawab Dan Besoknya Calista ngajak Decky ke butiknya Imel buat fitting baju “ Oke Mel,udah pas.” Kata Calista “ Dec,gimana baju lo ? udah pas belum ?” “ Udah Mel.” Kata Decky “ Kamu kenapa sayang,kok lemes ?” tanya Calista “ Aku ngantuk say,pulang yuk,ntar sore aku manggung.” “ Ya udah kita pulang.” Kata Calista Setelah mengantar Calista,Decky pulang,saking capeknya dia tertidur sampai sore,sementara itu teman-temannya sudah berdatangan ke J café “ Si Decky kok belum dateng ? di sms nggak dibales,mana udah jam segini.” Ryo melirik jam tangannya “ Biar tuh anak gue telpon.Dan kemudian menelpon Decky “ Hei,kemana aja lo ? sms nggak dibales ?” tanya Dan “ Gue ketiduran Dan,gue capek banget.” Jawab Decky “ Ya udah cepetan lo ke J café, jam 7 kita main.” Decky melihat jam dinding di kamarnya “ Aduh udah jam segini,gue mesti cepet-cepet.” Pikir Decky,dia segera mengganti bajunya “ Ma,Decky berangkat.” Pamit Decky “ Mau kemana kamu ?” tanya Mamanya “ Mau ngeband ma.” Decky menyalakan motornya “ Ya udah,hati-hati.” Kata Mamanya Decky berangkat,motornya berjalan membelah kepadatan kota,Decky melihat jam tangannya “ Aduh kurang lima menit lagi.” Gumamnya Sebuah mobil berusaha mendahului motor Decky,Decky berusaha menghindarinya,dia membanting setir,kecelakaan terjadi,Decky terjatuh,kepalanya membentur aspal Calista sedang mencuci gelas,tiba-tiba gelasnya jatuh “ Bapa… apa yang terjadi sama Decky ?” pikir Calista “ Lista kamu apa-apaan ?” tanya Mamanya “ Nggak ma,nggak apa-apa kok.” Jawab Calista Dan sedang menunggu Decky di samping café,hpnya berbunyi “ Selamat malam,apa benar nomor dari saudara Dan ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian,kami mau memberitahukan kalau teman anda, Decky mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “ Oh iya Pak,maksih infonya.” Dan menutup teleponnya “ Dari siapa Dan ?” tanya Ryo “ Dari kepolisian Decky kecelakaan,dia ada di Rumah Sakit.” Kata Dan “ Dan,kita harus kasih tahu Bang Rico,bentar lagi kita main.” Kata Dey “ Oke,gue akan kasih tahu Bang Rico.” Dan mencari Rico “ Gimana Mas ? bandnya udah siap ?” tanya pemilik café “ Udah Pak.” Kata Rico “ Bang Rico,panggil Dan,ada berita penting.” “ Berita penting apaan ?” “ Decky kecelakaan Bang,sekarang dia di Rumah Sakit.” “ Rex band siap ?” tanya pemilik café “ Bentar Pak,drummer kita kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Gimana kondisinya ?” “ Kita belum tahu Pak.” Jawab Dan “ Salah satu dari kalian harus ke Rumah Sakit,lihat kondisinya,kalau dia baik-baik aja,nanti kalian main.” “ Dey,gue minta tolong sama lo,lo hubungi Calista, gue sama Bang Rico mau ke Rumah Sakit.” Dey menghubungi Calista “ Cal,ini gue Dey, Decky kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Serius lo ???” “ Iya,gue serius.” “ Oke gue ke Rumah Sakit sekarang.” Calista menutup teleponnya Calista segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Rico serta Dan “ Dan,Mas Rico,gimana Decky ?” “ Kita masih belum tahu Lis,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Dan Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Dan “ Decky mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otak, pendarahan ini membuat dia mengalami gegar otak yang cukup fatal,hal ini yang membuat dia nggak sadarkan diri,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan di ICU.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Calista “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Calista berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Decky dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut, Calista tahu,cowok itu tengah berjuang melawan maut untuk bertahan hidup “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Calista “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Calista pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Decky mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Decky,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Tuhan Yesus kenapa ini harus terjadi sebelum hari pernikahan aku ?” pikir Calista Besoknya Calista mampir ke butik Imel “ Hai Lis,lo pasti mau ambil baju buat besok kan ?” tanya Imel “ Mungkin gue nggak jadi menikah besok.” Kata Calista “ Kenapa Lis ?” “ Decky kecelakaan Mel,sampai sekarang dia masih belum sadar.” “ Terus gimana kondisinya ?” “ Gue nggak bisa ngasih tahu lo,mending lo ikut gue ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit Calista mengajak Imel ke ruang ICU “ Decky mengalami gegar otak serius,dia kritis Mel.” Hari ini adalah hari pernikahan Calista dan Decky “ Hari ini seharusnya kita menikah sayang.” Calista membelai rambut Decky “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista memegang tangan Decky,selang infus masih tertancap di tangannya “ Tuhan,aku tahu manusia boleh menyusun sebuah rencana,tapi Kau jugalah yang menentukan.” Pikir Calista “ Gimana kondisinya Lis ?” tanya Dan “ Masih tetep Dan,belum ada perkembangan.” “ Kamu harus sembuh sayang,setelah kamu sembuh kita menikah.” Bisik Calista di telinga Decky Calista menatap Decky,matanya masih tertutup,airmata mengalir dari mata Decky,Calista mencium kening cowok itu Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah yang keluar dari kepala Decky cukup banyak,saya khawatir dia akan kehilangan banyak darah.” Dokter memegang sebuah tempat,tempat itu berisi darah segar yang keluar dari kepala Decky Setelah Dokter keluar,Calista pergi ke kapel Rumah Sakit “ Bapa,aku r ela melakukan apapun,asal Kau selamatkan Decky,jangan biarkan dia terbaring koma terus.” Calista menuju ke depan patung Bunda Maria,dia menyalakan lilin dan bersimpuh di depan patung “ Bunda Maria,kuatkanlah aku dalam menghadapi cobaan ini.” Pinta Calista Calista duduk di bangku kapel,dia teringat saat pertama kali dia ketemu Decky,waktu itu dia dan Decky baru putus dari pacar sebelumnya,nggak nyangka setelah dua minggu ketemuan,Decky nembak Calista dengan setangkai mawar merah,Calista tersenyum ketika ingat saat itu Calista kembali ke ruang ICU, Chelsea mengeluarkan rosario dari tasnya,dia berdoa “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista meletakkan rosario itu di dekat bantal Decky ,tiba-tiba dia mengalami kejang “ Allah Bapa, Bunda Maria,apa yang harus aku lakukan ? aku nggak mungkin meninggalkan Decky dalam kondisi seperti ini.” Calista kebingungan,dia akan memanggil Dokter,tapi dia nggak tega ninggalin Decky yang masih kejang Akhirnya Calista memanggil seorang perawat yang kebetulan lewat,perawat itu kemudian memanggil Dokter,Dokter segera memeriksa Decky “ OhTuhan Yesus aku mohon turunkan mujizatMU,jamahlah Decky dengan kuasaMU.” Kata Calista dalam hati “ Detak jantungnya berhenti Dok” “ Tolong siapkan alat kejut.” “ Baik Dok.” Dokter menekan dada Decky “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Decky,namun usaha itu gagal “ Kita udah berusaha,tapi nyawanya nggak bisa terselamatkan.” Kata Dokter Perawat pun melepas semua alat medis di tubuh Decky,serta menutupi tubuh Decky yang sudah terbujur kaku dengan selimut “ Gimana Decky,apa dia baik-baik aja ?,kapan saya boleh ketemu dia ?” tanya Calista “ Maaf Mbak,kami sudah berusaha,tapi ternyata Allah Bapa berkehendak lain.” “ Jadi Decky ???” tanya Calista “ Iya Mbak,dia meninggal.” Calista berlari ke ruangan sambil menangis,di ruangan dia membuka selimut yang menutupi tubuh Decky “ Decky bangun,jangan tinggalin aku,aku nggak bisa hidup tanpa kamu.” Calista menggoyang-goyangkan tubuh Decky yang kini sudah nggak bernyawa “ Udah Cal,lo harus tenang.” Hibur Imel Di pemakaman, airmata Calista kembali mengalir,terutama saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat “ Tuhan berilah dia istirahat kekal.” Kata Pastor “ Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.” Jawab semua yang hadir Semua orang sudah kembali pulang,hanya tinggal Calista,Imel,Dan serta Rico yang masih ada di makam Decky,guyuran hujan deras pun menambah kelamnya suasana “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Calista sambil mengusap nisan Decky “ Cal ini semua udah jadi rencanaNya, gue tahu rencana Tuhan akan indah pada waktunya,walau nggak jarang kita harus menangis dahulu,seperti sekarang ini.” Dan melepas kacamata hitamnya “ Lo bener Dan,Lis lo harus tabah.” Kata Rico Hari ini tepat tujuh hari sejak kepergian Decky,sebelum peringatan misa arwah dimulai Calista curhat ke Imel “ Mel,gue inget tentang baju yang gue pesen ke lo.” “ Emang Kenapa Lis ?” “ Harusnya baju itu dipakai Decky saat menikah,tapi sekarang baju itu dia pakai waktu meninggal.” Calista terisak “ Udah Lis, jangan ditangisi,lo harus ikhlasin Decky.” Hibur Imel “ Makasih Mel,lo sahabat gue yang paling ngerti gue.” Calista memeluk Imel “ Iya Cal,jangan sedih ya.” Kata Imel “ Decky,memang berat rasanya kehilangan kamu aku berusaha ikhlas,pergilah dengan tenang,semoga kamu mendapat tempat yang indah disisi Allah Bapa.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar