Senin, 24 Juni 2013

Sheilla

Hari itu hujan deras tengah mengguyur pusat kota,namun itu nggak menyurutkan niat warga kota untuk menyaksikan kejuaraan balap tingkat daerah yang saat itu tengah digelar,di salah satu tenda,tampak Edwin Daffryan,salah satu pembalap muda yang cukup difavoritkan untuk menjadi juara “ Daf,semangat ya,jangan mau kalah sama lainnya.” Seru Vano “ Ya iyalah,Daffry gitu loh.” Jawab Daffry “ Daf,mending kamu jangan turun buat balapan deh.” Kata Sheilla,pacar Daffry “ Lho emang kenapa Sheill ? kamu nggak usah takut,balapan itu udah jadi kegiatan aku.” “ Tapi Fry,perasaan aku nggak enak,semalam aku ngimpi kamu kecelakaan.” “ Sheilla, mimpi itu cuma bunga tidur aja.” Kata Daffry “ Apa yang dikatakan Daffry bener La, lo nggak usah khawatir.” “ Eh,ngomong-ngomong kok gue jadi ikutan khawatir ya.” Celetuk Ryo “ Aduh,kok percaya sama ngimpi begituan sih,lo lihat kan,peralatan yang gue tuh udah aman,standar internasional Mas Bro.” Kata Daffry “ Masalahnya bukan itu Daf,gue…” “ Udah deh,mending jangan bahas masalah ini lagi,gue nggak mau konsentrasi gue kegangu sama masalah beginian.” ,Sebelum balapan Daffry menyempatkan berfoto dengan Sheilla “ Daf,aku khawatir banget sama kamu.” “ Iya Sheil,aku tahu,kamu pasti khawatir sama aku.” “ Aku nggak mau kejadian itu terulang lagi,dulu kakakku meninggal di sirkuit balap,sekarang aku nggak mau kejadian itu menimpa kamu.” “ Harap para peserta segera bersiap,karena balapan akan segera dimulai.” Daffry memasang helmnya,dia memeluk Sheilla “Udah jangan khawatir sama aku,aku pasti hati-hati kok,percaya deh sama aku.” Balapan dimulai,Daffry ada di urutan paling depan “ Lo kenapa sih diem aja ? tuh Daffry ada di urutan depan.” Kata Dara “ Iya nih,kasih semangat dong biar dia bisa pertahankan posisinya,kalau berhasil kan dia bisa jadi juara.” Kata Vano “ Dara,Vano. Gue nggak mentingin dia juara ,yang lebih penting itu keselamatan dia,bukan juara atau nggak Daffry mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi,tiba-tiba motor lain melaju dan menyenggol motornya,Daffry nggak bisa mengendalikan motornya,dia terjatuh,kepalanya membentur pembatas lintasan “ Astaga,apa yang terjadi ?” Vano turun dari tribun penonton dan menghampiri Daffry “ Daf,bangun,lo nggak apa-apa kan ?” tanya Vito,mekanik motor yang biasa menangani motor Daffry “Jangan-jangan dia nggak sadarkan diri,Van coba lo buka helm dia.” Kata Ryo Vano membuka helm Daffry,ternyata Daffry nggak sadarkan diri,darah mengalir dari kepalanya “ Kita harus bawa dia ke Rumah Sakit,mana ambulancenya ?” tanya Sheilla “ Ambulancenya nggak ada La.” Kata Dara “ Terus kita mesti gimana ?” “ Kita harus nunggu lima menit lagi.” “ Da,lo tahu nggak,ini tuh masalah nyawa,kalau sampai telat bisa bahaya.” Kata Sheilla “ Udah,kita pakai mobil gue.” Kata Vano “ Lo yakin Van ?” tanya Dara “ Kita harus bergerak cepat,kalau nggak bisa bahaya.” Mereka masuk ke dalam mobil Vano “ Sabar ya Daf,sebentar lagi kita sampai di Rumah Sakit.”Sheilla memeluk Daffry Mereka tiba di Rumah Sakit,perawat membawa Daffry ke ruang tindakan “ Maaf Mas,Mbak silahkan menunggu di luar dulu.” “Lo kasih tahu bokap-nyokapnya dia Yo.” KataVito Nggak lama kemudian papa-mama Daffry datang “ Gimana kondisi Daffry No ?” tanya mama Daffry ke Vano “ Kita belum tahu kondisi Daffry Tante,Dokternya belum keluar.” Mama Daffry memandang Sheilla dengan tampang sinis Dokter pun keluar dari ruangan “ Gimana kondisi anak saya ?” “ Kondisi Daffry kritis Bu,dia mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otaknya,hal ini yang membuat dia kehilangan kesadarannya.” Mama Daffry kemudian memandang Sheilla dengan tatapan sinis “ Ini semua gara-gara kamu,kalau Daffry nggak pacaran sama kamu,ini nggak akan terjadi.” “ Ini musibah Tante,saya juga nggak tahu kalau bakal kayak gini.” Jawab Sheilla “ Jangan bohong kamu,saya tahu apa yang ada dipikiran kamu.” Bentak mama Daffry “ Udah ma,mending kita lihat kondisi Daffry.” Mereka masuk ke ruangan,mamanya terkejut melihat kondisi Daffry “ Kenapa jadi kayak gini nak ?” Nggak lama kemudian Sheilla masuk “ Gimana kondisi Daffry,Tante ?” tanya Sheilla “ Udah puas kamu ? Udah puas lihat kondisi Daffry ??? bentak mama Daffry “Udah ma,ini Rumah Sakit kita keluar aja.” “Ini salah aku Daf,ini salah aku.” Sheilla menangis “ Udah La,udah jangan nangis.” Hibur Dara “ Seandainya aku bisa gantiin kamu Fry.” Sheilla membelai rambut Daffry Sementara itu diluar papa-mama Daffry tengah berbicara “ Mama nggak mau kehilangan Daffry pa,dia anak kita satu-satunya .” Mereka menuju ke ruang ICU “ Sheilla kamu dimana ?” erang Daffry yang membuat mamanya terbangun “ Kenapa sayang ? mama disini nak.” “ Aku pengen ketemu kamu.” “ Kenapa dia ma ?” tanya papanya “ Dia mengigau pa,dia pengen ketemu sama anak itu.” “ Maksud mama si Sheilla ?” “ Iya pa.” “ Ma tolong pertemukan mereka, apa mama nggak lihat kondisi Daffry sekarang ???” “ Sheilla,temenin aku.” Daffry kembali mengigau “ Sampai kapanpun mama nggak mengizinkan Daffry ketemu Sheilla,Sheilla yang bikin Daffry kayak gini.” Mamanya keluar Besok paginya,Dokter datang dan memeriksa Daffry “ Apa ada perkembangan dari kondisinya ?” “ Belum ada Bu,kondisinya masih sama seperti kemarin,malah semakin menurun.” “ Maksud Dokter ” tanya mamanya “Pendarahan otak yang dialami Daffry cukup parah,dia sudah cukup banyak kehilangan darah,kita harus mempersiapkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.” Malamnya Daffry kembali mengigau,dia memanggil nama Sheilla “Udah ma,pertemukan mereka,mama nggak ingat apa kata Dokter tadi ?” “ Mungkin papa ada benarnya juga,kalau gitu besok kita ajak Sheilla kesini Sheilla pun datang ke Rumah Sakit “ Sheilla,sebelumnya tante minta maaf ke kamu,tante udah menganggap kamu yang nggak-nggak.” “ Nggak apa-apa kok Tante.” Jawab Sheilla “ Sheil,Tante mau minta tolong sama kamu.” “ Minta tolong apa , Tante ?” “ Tolong kamu temui Daffry nak.Tante mohon.” Mama Daffry membuka pintu ruang ICU “ Sheilla melihat Daffry yang terbaring koma,alat-alat medis juga masih terpasang di tubuhnya,badan Daffry terlihat makin kurus “ Dia sangat membutuhkan kamu.Dia pengen kamu ada disampingnya.” Kata mama Daffry Daf,ini aku Sheilla,aku tahu kamu pasti bisa bertahan.” Sheilla memegang tangan Daffry,selang infus masih tertancap di tangan Daffry “ Kamu harus berjuang untuk hidup Daf,banyak orang pengen kamu sembuh,mereka sayang sama kamu.” Airmata keluar dari mata Daffry,dan Sheilla pun mencium kening Daffry “ Tante mohon kamu mau bantu Tante untuk merawat Daffry.” “ Pasti Tante,saya akan merawat Daffry.” Dengan sabar Sheilla merawat Daffry,dia melepas kaos yang dipakai Daffry,dia mengambil bantal yang dipakai Daffry,terlihat ada noda darah di bantal itu, dia mengganti bantal itu dengan bantal baru,dengan hati-hati dia meletakkan kepala Daffry yang masih terbalut perban di bantal itu,Sheilla juga merapikan selimut yang menutupi sebagian tubuh Daffry “ Aku pulang dulu ya,besok aku masih ada kuliah.” Bisik Sheilla di telinga Daffry Sheilla keluar dari ruang ICU dia menoleh,Sheilla nggak tega meninggalkan Daffry yang masih belum sadarkan diri Berita tentang Daffry yang mengalami kecelakaan saat balapan menyebar,berita itu juga di dengar oleh bos papanya di kantor, saat dia pergi ke Rumah Sakit,dia ketemu papa Daffry “ Permisi Pak,saya dengar Daffry masuk Rumah Sakit karena kecelakaan, gimana kondisinya ?” “ Kondisi dia kritis Pak.” Jawab papanya Kemudian papanya mengantar si bos untuk melihat kondisi Daffry “ Kami udah nggak mampu lagi untuk membiayai pengobatannya.” “ Bapak dan Ibu nggak usah khawatir,biar saya yang menanggung semua biaya pengobatan Daffry.” Akhirnya,setelah lebih dari satu bulan koma dan nggak sadarkan diri,Daffry menghembuskan nafas terakhirnya.Seminggu setelah kematian Daffry ,Sheilla pergi ke sirkuit,dia melihat motor Daffry masih terparkir,motor itulah yang mengantarkan Daffry menjadi juara dua tahun berturut-turut,kini sang juara itu telah pergi dan dia kini sudah tenang dalam tidur panjangnya yang abadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar