Senin, 24 Juni 2013

Ichido Iku

Hari itu suasana di kota Jakarta terlihat begitu ramai,tampak akitvitas di beberapa tempat,salah satunya di sebuah kampus,seorang dosen tengah mengajar para mahasiswanya,lagi asyik menjelaskan,tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk,lalu dibukanya pintu itu “ Kamu lagi,kamu lagi,sudah berapa kali kamu terlambat masuk di kelas saya ?” “ Maaf Pak,saya tadi bangun kesiangan,terus di jalan kena macet.” “ Ya,kamu boleh masuk sekarang,tapi nanti waktu istirahat kamu ke ruangan saya.” Jam istirahat tiba,dia segera menghadap ke ruang dosennya “ Diapain lagi lo sama tuh dosen ?” tanya temennya “ Gak diapa-apain sih ,Cuma dikasih surat peringatan,buat bokap gue.” Mahasiswa itu adalah Derryan Sylvano cowok keturunan Indonesia-Jepang,atau lebih beken dengan nama Vano,dia memang terkenal sebagai mahasiswa yang agak nakal Malamnya ,Vano latihan bersama J –star(bandnya) di sebuah studio.di latihan kali ini dia ngajak Shella,pacarnya sejak SMP “Guys,minggu depan jadwal kita padet lho.” Kata Erwin “ Padet ? kenapa ? tanya Shandy “ Manggung di café, jadi bintang tamu di radio terus syuting video klip.” “ Udah,hal itu nggak akan jadi masalah kalau kita pinter ngatur jadwal.” Kata Joe sambil menenggak sebotol air mineral “ Hei,udah dulu nih latihannya,capek nih.” Kata Erwin “ Iya,gue juga masih ada tugas kuliah nih.” Kata Shandy Mereka pulang,begitu juga Vano,sebelum pulang ke rumah dia nganter Shella “ Makasih ya,kamu udah anterin aku.” Kata Shella “ Sama-sama.” Jawab Vano Vano pulang ke rumah,disana dia lihat papanya lagi berduaan sama cewek “ Kono shōjo no chichioya wa dareda ?” tanya Vano “Haha o okikaemasu. Kono on'na.” jawab papanya “ Apa ??? Vano nggak percaya sama apa yang papa katakan.” Cowok itu berlari ke kamarnya “ Itu anak kamu ? kenapa dia?” tanya perempuan itu “ Iya itu anak saya,mungkin dia belum bisa terima kamu sebagai ibunya,saya akan nasihati dia.” papanya menuju kamar Vano “ Vano,panggil papanya,kamu bikin malu papa!” “ Bikin malu papa ? apa maksud papa ? tanya Vano “ Kamu nggak menghargai calon mamamu.” “ Calon mama ? sampai kapanpun nggak ada yang bisa gantiin mama,apalagi perempuan itu “ Tapi papa minta kamu menghormati dia.” “ NGGAK,VANO NGGAK AKAN PERNAH HORMATI DIA.” Vano merasa sangat emosi dengan kelakuan papanya,bayangin aja,setelah mamanya meninggal,papanya nggak pernah peduli sama dia “ Udah Mas,Nggak usah sedih,kan ada mbok yang udah kayak ibunya Mas Vano sendiri” kata Simbok “ Tapi Vano sebel sama papa Mbok.” Kata Vano “ Yang sabar ya Mas.” “ Vano udah coba sabar Mbok,papa tetep aja kayak gitu,Vano nggak tahu mesti gimana lagi.” Besoknya Vano ke kampus dengan tampang yang nggak kayak biasanya “ Kenapa lo ?” tanya Shandy “ Gue nggak apa-apa Shan.” “ Bener lo nggak apa-apa.”? “ Gue nggak apa-apa juga,mau tahu aja sih urusan orang.” “Hei,gue Cuma tanya lo kenapa ? bukan mau tanya urusan lo.” “ Udah,biarin aja ntar,tambah masalah lagi.” Kata Tisya Di rumah,waktu Vano lagi asyik main gitar,hpnya berdering “Watashi wa anata ga motto okotte kiku.” Kata Shella “Koko de, sono ikari wa mō akau anata ga shitte iru.” Tanya Vano “ Dari anak-anak,apa sih yang bikin kamu marah.” “ Papaku mau menikah lagi,tapi aku nggak suka sama calon istrinya “ Oh gitu,yang sabar ya,ada aku.” Kata Shella “ Kamu perhatian banget sama aku.” “ Ya udah aku tutup dulu ya telponnya,inget jangan lupa makan,ntar kamu sakit.” “ Oke deh Bu Dokter.” Vano menutup telponnya Vano bener-bener pusing,dia berharap semoga aja pernikahan papanya gagal Sepulang kuliah,Vano mampir ke sebuah café,dimana bandnya akan tampil,betapa kagetnya dia waktu lihat Shella berduaan sama cowok lain,dia ngajak Shella keluar,di tengah hujan deras,dia berantem sama Shella “ Ngapain kamu berduaan sama cowok itu ?” “ Aku nggak ngapa-ngapain,Vano.” “ Kamu selingkuh kan ? kamu nggak inget sama perjanjian kita waktu SMA ? “ Aku lupa,maafin aku.” “Lupa ??? cincin ini jadi saksinya.” Kata Vano sambil menunjukkan cincin di jari manisnya. Kalau kamu masih kayak gitu aja,aku akan lepas cincin ini !” “ Aku minta kamu jangan lepasin cincin itu,tolong kamu ngertiin aku .” “ AKU NGGAK PEDULI, BERKALI-KALI KAMU BERBUAT SEPERTI INI,BELUM PUAS KAMU NYAKITIN PERASAAN AKU ???” Vano melepas cincin itu dan melemparkannya Shella mengambil cincin itu sambil menangis,dia menyesal “ Maafin aku Vano,maafin aku.aku nggak bermaksud kayak gitu.” Kata Shella Vano kembali ke rumahnya, papanya nyuruh dia mencium tangan calon mamanya “ Ayo cium tangan Tante.” “ Nggak akan !!! .” jawab Vano “ Kok kamu kayak gitu,ini calon mamamu.” “Pa,papa yakin mau menikah sama dia ? ,dia sebenernya nggak cinta sama papa,dia Cuma mau harta papa.” “ Apa kamu bilang ? papanya menampar pipi Vano.DASAR ANAK KURANG AJAR,PERGI KAMU DARI SINI.” “ OKE,VANO AKAN KELUAR,DARIPADA HARUS SERUMAH SAMA CEWEK INI,SAMPAI KAPAN PUN DIA GAK BISA GANTIIN MAMA!!!” Teriak Vano sambil membanting pintu ruang tamu Vano meninggalkan rumah,motornya membelah kepadatan kota,dia menghentikan motornya di sebuah diskotik,dia masuk ke diskotik itu “ Lagi bete coy ?” tanya seseorang “ Iya nih .” jawab Vano “Gue punya minuman yang bakal bikin bete lo hilang.” “ Beneran nih ?” tanya Vano Vano meminum minuman itu,dia mabuk,saat di jalan kecelakan terjadi,motornya disenggol oleh sebuah mobil,dia terjatuh dan kepalanya terbentur aspal,darah segar mengalir dari kepalanya “ Astaga!!! Apa yang terjadi sama Vano.” Pikir Shella.ketika dia lihat foto Vano jatuh Sementara itu, polisi tengah menghubungi beberapa nomor di hp Vano,salah satunya adalah Erwin “ Selamat malam,apa benar nomornya Mas Erwin ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian Mas,kami mau memberitahukan kalau teman anda Derryan Sylvano mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “Oh iya Pak,maksih infonya.” Erwin menutup teleponnya,dan segera menghubungi Joe “ Bro,ada informasi penting nih.” “ Apaan sih lo ?,gangguin orang tidur aja,cepetan ngomong !” “ Vano kecelakaan,sekarang dia di Rumah Sakit.” “Hah serius ??? yang bener lo ?” “ Suer gue gak bohong,orang polisinya sendiri yang nelpon gue.” “ Terus gue mesti kasih tahu Shella ?” “ Jangan dulu,mending lo kasih tahu Tisya,ntar biar dia yang ngomong ke Shella.masalah kasih tahu bokapnya Vano biar gue aja yang kasih tahu.” “ Oke,oke nanti Tisya gue kasih tahu.” Kata Joe Besoknya,setelah selesai kuliah,Tisya ngajak Shella ke food court kampus “ Lo pesen apa Shel ? gue yang traktir” tanya Tisya “ Tumben lo baik banget ya udah gue pesen siomay sama jus apel aja deh.” Tisya menuju ke sebuah kedai lalu memesan makanan “ Bu, pesen siomay dua,jus apel satu jus jeruknya juga satu.” “ Tunggu sebentar ya Neng.” Kata Ibu penjual Nggak lama, pesanan mereka datang “Kok seharian ini gue gak lihat Vano ya Tis ?.” “Vano masuk Rumah Sakit,semalam Joe kasih tahu gue kalau Vano kecelakaan.” “ Beneran lo ??? gimana kondisinya Sya ?” “ Gue gak tahu pasti.” Kata Tisya “ Oh my god,gue mesti cepet kesana.lo mau anterin gue nggak ?” tanya Shella “ Mau,sebentar lagi kita kesana aja.” Di Rumah Sakit mereka mencari ruangan tempat Vano dirawat “ Duh,Joe gimana sih ? ,kok gak ngasih tahu ruangannya.” “ Mending kita tanya ke bagian informasi aja.” Kata Shella “ Permisi Mbak,mau tanya,pasien yang namanya Derryan Sylvano ada di ruangan mana ?” “ Saya cari dulu ya Mbak. Katanya sambil melihat di komputer “ Tis,mudah-mudahan dia nggak apa-apa.” “ Maaf Mbak, Derryan Sylvano nggak di ruangan biasa, dia di ruang ICU.” “ ICU ????” pikir Shella “ Makasih ya Mbak.” Kata Tisya Kedua cewek itu segera ke ruang ICU,disana udah ada Joe,Erwin dan Shandy “ Kalau lo berdua mau masuk,lo mesti pakai baju ini.” Kata Erwin “ Emang kalau gak pakai kenapa ?” tanya Tisya “ Lo tahu ni kan ruang ICU,jadi pasien yang ada di ruangan ini butuh perawatan khusus,dan ruangannya mesti steril.” “ Sok tahu lo.” Sahut Joe Shella segera masuk ke dalam ruangan “Astaga,apa yang terjadi sama kamu ?” tanya Shella “ Yang sabar Shel.” Kata Tisya “ Sabar ??? lo bilang sabar ? gue yang udah bikin dia kayak gini.” “ Udah Shel,ini Rumah Sakit,kita keluar aja.” Erwin berusaha menenangkan Shella “ Cuma lo yang bisa ngertiin gue Win,lo udah gue anggap kayak kakak gue sendiri.” “ Lo ada apa sih sama Vano ?” tanya Erwin “ Sebelum dia kecelakaan,dia berantem sama gue,katanya dia kecelakaan dalam kondisi lagi mabuk ?” “ Kayaknya,kata orang-orang di jalan dari mulutnya tercium bau alkohol.” Sementara itu papa Vano sampai di Rumah Sakit bersama calon istrinya “ Kalian temen-temennya Vano kan ?” tanya papa Vano “ Iya Om.” Jawab Erwin Lalu muncullah Dokter yang memeriksa Vano “ Permisi,apa orangtua Vano sudah datang ?” “Ya,ada apa dengan anak saya Dok?” tanya papa Vano “Ada yang ingin saya bicarakan,mari ke ruangan saya.” Di ruangan Dokter,Dokter sedang berbicara dengan papa Vano “ Vano mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otaknya,hal ini yang membuat dia kehilangan kesadarannya.” “ Separah itukah Dok,apa dia masih bisa diselamatkan ?” “ Bu,operasi mungkin bisa dilakukan untuk menyelamatkan dia,meskipun kecil kemungkinan dia selamat.” “ Nggak apa-apa Dok,jangan khawatir berapapun biayanya pasti kami bayar.yang penting dia sembuh.” “ Ibu,sebenarnya bukan masalah biaya, melihat kondisi Vano sekarang ini,kami belum bisa melakukan operasi,kalau kami tetap melakukan operasi,itu malah berbahaya bagi nyawanya.” Papanya berjalan ke ruang ICU,saat melihat kondisi Vano,teringatlah saat dia janji akan jadi ayah yang baik buat Vano,disaat terakhir sebelum istrinya meninggal,menyesallah dia “Kamu harus sembuh, papa akan membawa kamu ke Jepang,untuk menjalani pengobatan disana.”papanya membelai rambut Vano “ Pak,apa boleh saya kesini ? saya pengen jagain Vano,yah biar gimanapun juga Vano calon anak saya.” Kata calon istrinya “ Boleh,tapi saya nggak bisa anterin.” “ Nggak apa-apa kok.” Besoknya perempuan itu ke Rumah Sakit,dia menuju ke ruang ICU ” Ini akibat kalau kamu nggak bisa menghargai saya, sekarang lihat kondisi kamu,buka mata pun kamu nggak mampu,itu akan mempermudah saya mengambil harta papamu” Bisiknya di telinga Vano yang masih terbaring koma,dia lalu melepas selang oksigen di mulut Vano,serta beberapa kabel di dada Vano.hal itu membuat Vano mengalami kejang “ Hahaha….,nggak lama lagi kamu akan mati.” Katanya saat melihat Vano kejang Lalu datanglah Erwin dan Shella “ Vano !!!. teriak Shella,kamu kenapa ?.Win,tolong lo panggilin Dokter Erwin segera menuju ke ruang Dokter,tapi Dokternya gak ada disana “ Resek banget,ni Dokter kemana sih ?” keluh Erwin Baru aja Erwin jalan,dia lihat Dokter lagi memeriksa pasien lain “ Permisi,maaf gangguin sebentar,Dok pasien di ruang ICU kondisinya gawat.” Kata Erwin “ Iya Mas,tunggu, saya akan segera kesana.” “ Gimana Win ? udah ketemu Dokternya ?” tanya Shella “ Udah,tunggu aja,sebentar Dokternya kesini.” Nggak lama kemudian Dokter datang “ Maaf Mbak,Mas silahkan tunggu di luar dulu.” Shella menangis melihat kondisi Vano,darah masih mengalir dari lukanya, Dokter memasang selang oksigen dan beberapa kabel di mulut dan dada Vano,sementara selang infus masih tertancap di tangan Vano Shella masuk ke ruang ICU,dia melihat Dokter sedang memeriksa kondisi Vano, “ Gimana kondisi Vano Dok ?” tanya Shella “ Kondisi Vano masih belum stabil, hari ini kondisi dia menurun sangat drastis dari kemarin,hidupnya masih tergantung dengan alat bantu itu,dia sangat lemah dan harapannya untuk tetap bertahan hidup sangat tipis.” “ Kamu pasti bisa bertahan,ada aku disamping kamu.” Shella membelai rambut Vano,dia memegang tangan Vano dan menempelkannya ke dada,Shella merasa kagum dengan semangat Vano yang tengah berjuang untuk tetap bertahan hidup “ Lo harus bertahan,gue tahu lo kuat.” Kata Erwin “ Aku udah bikin hati kamu sakit,aku minta kamu maafin aku,aku sayang kamu.” Shella mencium kening Vano,kemudian dia membetulkan selimut yang menutupi sebagian tubuh Vano Sesaat kemudian air mata keluar dari mata Vano yang masih terpejam,air mata itu mengalir membasahi pipi Vano “ Semoga ini tanda kesembuhan dari dia Win.” Kata Shella Erwin menganggukkan kepalanya.” Yah semoga aja.” Namun harapan Shella kini hanya tinggal kenangan,Vano menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami koma selama sebulan lebih , saat acara pemakaman ,Shella terlihat begitu sedih “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Shella sambil mengusap nisan Vano “ Yang sabar Shel,gue juga ngerasain apa yang lo rasain.” Kata Erwin Di sekitar pemakaman,terlihat arwah Vano yang sedang berjalan-jalan,dia lihat teman-temannya “ Maafin gue guys,sampai akhir hayat gue,gue belum bisa kasih yang terbaik buat band kita.” Ucap Vano,dia lalu berjalan menghampiri Shella “ Jangan tangisin aku Shel,aku nggak mau lihat kamu sedih.” Kata Vano “ Udah sayang, kamu harus relakan Vano pergi.” Kata Mama Shella Shella pulang ke rumah,dia membuka lemari pakaiannya,terlihat barang-barang kenangannya saat bersama Vano,salah satunya jaket punya Vano yang dipinjam sama Shella sehari sebelum Vano kecelakaan,Shella mengambilnya,dia melipat jaket itu “ Semoga kamu bahagia disana Vano,Tuhan apa ada yang bisa gantiin dia ?” Shella menatap fotonya saat bersama Vano Shella memasukan jaket dan foto itu ke sebuah kotak, di kotak itu lah dia menyimpan semua barang kenangannya saat masih bersama Vano,dia menyimpan kotak itu di lemarinya “ Semua ini akan jadi kenangan kita, Hatsukoi sutorīto omedetōgozaimasu, watashi wa anata o aishite.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar