Senin, 24 Juni 2013

Memory of Love

Dera menghempaskan tubuhnya ke sofa di kamarnya,hari ini dia merasa capek setelah menjalani study tour bersama dengan temannya “ Huft,capek banget gue hari ini.”ucap mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta ini Dera mencoba memejamkan matanya,namun dia inget wajah Tata,cowoknya “ Aku kangen sama kamu.” Gumam Dera Paginya,Dera berangkat ke kampus,disana dia ketemu Tita,Rani dan Adel,temannya “ De,lo dicari sama Tata.” Kata Adel “ Terus Tata sekarang dimana ?” “ Dia lagi di taman kampus.” Dera pun mencari Tata,sesampainya di taman kampus dia menghampiri Tata “ Hai De,aku cariin kamu kemana-mana lho.” “ Sama,aku juga cariin kamu.” “De,kamu nggak nyesel pacaran sama aku ?” “ Nyesel ??? nyesel kenapa honey ?” Dera menatap Tata “ Aku takut kamu nyesel,kalau kamu tahu siapa aku ini.” Kata Tata Dera melihat Tata terbatuk-batuk “ Kamu kenapa ?” tanya Dera “ Nggak,aku nggak apa-apa kok,De kita keluar yuk nanti.” “ Aduh maaf Ta,aku nggak bisa,ntar aku mau anterin mamaku ke Rumah Sakit.” “ Ya udah kalau gitu.” Kata Tata Sepulang kampus Tata menuju ke Rumah Sakit,hari ini adalah jadwal dia untuk memeriksakan kondisinya “ Kamu serius nggak mau dirawat di Rumah Sakit “ tanya Dokter “ Nggak Dok,saya nggak mau nyusahin mama.” Jawab Tata “ Saya tahu,tapi penyakit kamu ini udah parah,dan maaf Ta,kesempatan hidup kamu hanya tinggal satu bulan aja.” “ Hidup saya nggak akan lama lagi kalau gitu.” Kata Tata “ Oh ya,obat kamu masih ada ? kalau sudah habis saya beri resep lagi.” Tata pulang ke rumahnya,dia membuka kamar mamanya,Tata menatap wajah mamanya yang tengah tertidur,dia nggak mau mengakui Tata sebagai anaknya “ Tuhan,berat banget penderitaan gue.” Gumam Tata “ Kenapa lo ? kok sedih ?” tanya Fandy,sahabatnya “ Hidup gue nggak akan lama lagi.” Kata Tata Di kampus,Tata merenung sendirian di taman “ Gue nggak mau Dera tahu tentang penyakit gue.” “ Honey,kok ngelamun aja nih ?” tanya Dera Tata hanya tersenyum,cowok itu batuk,dia melihat di tangannya ada darah. “ Kenapa sama tangan kamu ?” tanya Dera “ Nggak,nggak apa-apa kok.” Tata berusaha menyembunyikan tangannya “ Ya udah kalau gitu,aku balik ke kelas dulu ya.” Tata menganggukkan kepalanya,Dera kembali ke kelas,disana teman-teman Dera lagi asyik ngobrol “ Guys,ikutan dong.” Dera menghampiri temannya, dia menyenggol tas milik Tata,tanpa sengaja obat milik Tata terjatuh “ Obat apaan nih ?” tanya Dera “ Kayaknya ini bukan obat biasa deh.” Kata Tita “ De, maafin gue sebelumnya,lo pasti belum tahu kalau Tata itu lagi sakit ?” “ Sakit ??? dia sakit apa Ti,lo bilang ke gue ?” “ Dia sakit batuk darah.” Dera keluar dari kelas,dia mencari Tata,dia bertemu Tata di dekat gerbang kampus “ Kamu udah tahu semua tentang aku,maafin aku.” “ Kenapa kamu nggak cerita ke aku Ta ?” “ Aku melakukan itu karena aku nggak mau kehilangan kamu disaat-saat terakhir aku.” Tata memeluk Dera,setelah memeluk Dera,Tata pingsan,Dera dan teman-temannya membawa Tata ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit mereka menunggu di ruang tunggu “ Tuhan,semoga Tata nggak apa-apa ?” pikir Dera Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Adel “ Kondisinya sangat lemah,Tata membutuhkan perawatan khusus di ruang ICU.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Dera “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Dera berusaha mengintip dari jendela,dia melihat dua perawat,yang satu tengah memasang peralatan medis di tubuh Tata,sementara satunya tengah menutupi sebagian tubuh Tata dengan selimut “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Dera “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Dera membuka pintu ruang ICU,kemudian Dera memegang tangan Tata,Dera menempelkan tangan Tata ke dadanya,Dera melihat Tata terbaring nggak berdaya karena penyakitnya dan tengah berjuang untuk bertahan hidup “ Kamu harus bertahan honey,aku tahu kamu anak yang kuat, kamu pasti bisa melewati masa kritis.” Dera membelai rambut Tata “ Gimana kondisinya De ?” “ Eh lo Fan,ya kayak gini.” Kata Dera “ Tata juga mengalami depresi karena kondisinya yang sakit parah,juga nyokapnya.” “ Lo udah kasih tahu nyokapnya kan ?” tanya Dera “ Gue nggak mungkin ngasih tahu nyokapnya,gue takut nyokapnya malah nggak peduli sama Tata.” “ Fan,biar gimana pun nyokapnya harus tahu,biar nyokapnya bisa kesini,disaat seperti ini dia butuh nyokapnya.” Ujar Dera “ Oke,gue akan coba,gue juga nggak mungkin biarin dia kayak gini.” Dera menatap wajah Tata,dia tersenyum “Walaupun kamu sakit,buat aku kamu masih tetep kelihatan cakep.” Dera mencium kening Tata Sementara itu,Fandy menuju ke rumah Tata,dia menuju ke kamar mama Tata “ Tante,Fandy datang ke sini mau minta tolong sama Tante.” “ Minta tolong apa cakep,hehehe.” “ Tata sakit parah Tante.” Kata Fandy “ Tata ??? umm siapa ya ,nggak kenal tuh.” “ Tata anak Tante.” “ Saya nggak punya anak namanya Tata.” “ Fandy serius Tante,sekarang Tata koma di Rumah Sakit.’ Kata Fandy Mendengar Tata koma,sang mama kaget “ Apa benar yang kamu katakan ? tolong antar saya ke Rumah Sakit Fandy mengantarnya ke Rumah sakit,sesampainya di ruang ICU “ Maafin mama nak,seandainya mama bisa gantiin kamu biar mama yang sakit,jangan kamu.” Paginya perawat dan Dokter datang,Fandy melihatnya,dia membangunkan Dera “ Ra bangun,perawat sama Dokter datang.” “ Permisi,kami mau periksa kondisi pasien,Mas,Mbak silahkan menunggu di luar dulu.” Perawat memeriksa selang infus di tangan Tata,Dokter membuka mata Tata sebentar,Dokter keluar “ Maaf bisa saya ketemu dengan orang tua Tata ?” “ Iya saya mamanya,ada apa Dok ?” “ Kondisi Tata semakin drop,kondisinya mengalami penurunan drastis ,kita harus siap dengan resiko yang akan terjadi.” “ Apa masih ada harapan buat dia Dok ?” “ Ada,dia masih memiliki harapan,namun harapan itu sangat tipis, 50% saja harapan dia,hanya mujizat yang bisa menyelamatkan dia.” “ Tolong selamatkan dia,dia anak saya satu-satunya.” “ Kami akan berusaha semaksimal mungkin Bu.” Hari ini adalah hari ulang tahun Tata, Dera merayakannya secara sederhana “ Selamat ulang tahun Ta,aku punya hadiah buat kamu.” Dera memakaikan sebuah gelang di tangan Tata “ Aku berharap kalau kamu sadar,kamu suka sama gelang ini.” Airmata mengalir dari mata Tata yang masih terpejam,dengan lembut Dera mengusapnya Tetapi harapan Dera pun tinggal kenangan,ternyata Tata tidak akan pernah sadar,dia telah pergi untuk selamanya,namun sebelum meninggal Tata sempat menitipkan sebuah surat ke Fandy, Dera membacanya Dera,lewat surat ini aku Cuma mau bilang makasih ke kamu,kamu udah buat aku nggak lagi sedih dalam menjalani hidupku,,kamu udah buat sisa hidupku jadi indah, biarin aku pergi,jangan kamu tangisi ya,aku tahu kamu pasti bisa dapetin pengganti yang lebih baik dari aku I Will Always Love You Tata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar