Senin, 24 Juni 2013

Demi Cinta

c helsea… tungguin gue.” “ Kenapa lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Gue pinjem tugas ekonomi,gue belum kerja sama sekali nih.” Chelsea pun mengeluarkan buku diktat ekonomi dari tasnya “ Nih,cepet lo kerjain, daripada lo dimarahin sama dosen.” Selvi segera mengerjakan tugas itu,sesaat kemudian,Shiva,cowoknya Selvi masuk ke kelas Selvi “ Hai sayang.” Sapa Shiva “ Hai,kamu bikin aku kaget tahu.” Kata Selvi “ Hehe… sori deh kalau aku bikin kamu kaget,Sel bisa ikut aku bentar ?” tanya Shiva “ Ngapain ?” tanya Selvi “ Udah kamu ikut aja.” Shiva mengajak Selvi ke taman belakang kampus “ Kamu tutup mata dulu,jangan buka dulu sebelum aku kasih tahu “ Kamu mau ngapain sih ? jangan macem-macem.” “ Iya,aku tahu,sekarang kamu buka mata kamu.” Selvi membuka matanya,dia melihat ada kalung di depan matanya “ Ini aku beli khusus buat kamu.” Kata Shiva “ Sayang… makasih,kalungnya bagus banget.” Selvi memeluk Shiva “ Sama-sama sayang.” Jawab Shiva Malam harinya Selvi pergi ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi saya Dok ?” tanya Selvi “ Kamu harus segera mendapatkan donor ginjal.” “ Memangnya kenapa Dok ?” tanya Selvi “ Gagal ginjal kamu sudah cukup parah, kalau ini dibiarkan,kamu bisa meninggal.” Selvi kaget,dengan tergesa-gesa dia keluar dari ruangan Dokter,dia bertabrakan dengan Shiva “ Selvi… kamu ngapain di sini ?” tanya Shiva “ Aku anterin nyokap,kamu sendiri ?” “ Aku lagi jenguk temen yang di rawat disini.” “ Oh gitu,aku balik dulu ya.” Selvi pun memanggil taksi,kemudian dia masuk ke taksi itu “ Jangan sampai Shiva tahu tentang penyakit gue.” Pikir Selvi Di kampus, Selvi pergi ke perpustakaan bersama Chelsea “ Gimana kata Dokter kemarin soal penyakit lo ?” tanya Chelsea “ Penyakit gue parah Chel,kalau dibiarin gue bisa buta permanent,gue minta jangan sampai Shiva tahu.” Sementara itu,terlihat Shiva tengah berjalan menuju ke kelas Selvi “ Lo lihat Selvi nggak ?” “ Selvi ??? kayaknya tadi dia ke perpustakaan sama Chelsea “ O ya udah,makasih ya.” Shiva menuju ke perpustakaan,dia menghampiri Chelsea dan Selvi “ Hai Va.” Sapa Chelsea “ Hai juga Chel,gue mau ngomong sama Selvi boleh ?sebentar aja.” Ujar Shiva “ Iya, lama juga boleh kok.” Jawab Chelsea Shiva menghampiri Selvi “ Ehmm,rajin amat nih.” Goda Shiva Selvi hanya tersenyum medengar kata-kata Shiva “ Sel,kamu yakin mau pacaran sama aku ?” tanya Shiva “ Ya iya sayang,masa aku bohong sih,eh lihat deh bukunya bagus banget Shiva melihat buku itu,buku itu bertema tentang ayah,dia tersenyum sinis “ Kamu suka sama buku kayak gitu ?” “ Iya,kan buku ini menceritakan kasih seorang ayah buat anaknya.” “ Kasih ???? Shiva tersenyum sinis, aku nggak pernah merasakan itu,dari kecil aku terlahir tanpa seorang ayah.” “ Nggak mungkin,kamu pasti punya papa.” Kata Selvi “ Iya,tapi dia nggak pernah mengakui aku sebagai anaknya sendiri !!!!” seru Shiva Selvi merasa pusing,dia nggak kuat merasakan rasa itu,dia pingsan “ Sel,kamu kenapa ?” Shiva kebingungan “ Va,cepet lo bawa ke Rumah Sakit.” Kata Chelsea Shiva mengangkat tubuh Selvi dan membawanya ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi Selvi Dok ? penyakit apa yang dia derita ?” tanya Shiva “ Selvi menderita gagal ginjal Mas.” “ Apaa ???” Shiva menuju ke kamar Selvi Selvi perlahan-lahan membuka matanya,dia melihat Shiva yang tidur di sampingnya “ Ini dimana ?” Tanya Selvi lemah “ Kamu ada di Rumah Sakit.” Kata Shiva “ Maafin aku,sebenarnya aku nggak mau kamu tahu tentang penyakit yang aku derita.” Kemudian Dokter masuk untuk memeriksa Selvi,Dokter mengajak Shiva ke ruangannya “ Selvi sangat membutuhkan donor ginjal agar dia bisa tetap hidup.” “ Ambil ginjal saya Dok.” Kata Shiva “ Maaf Mas,resikonya sangat besar,karena setelah itu kamu harus hidup dengan satu ginjal.” “ Saya nggak peduli Dok,apapun akan saya lakukan biar Selvi bisa tetap hidup.” “ Oke,saya lihat dulu,apakah ginjal kamu sesuai dengan ginjal Selvi Besoknya Dokter memeriksa kondisi ginjal Shiva,ternyata ginjalnya cocok dengan ginjal Selvi “ Ada kabar baik buat kamu Sel,kami sudah menemukan donor ginjal buat kamu,besok kamu bisa langsung dioperasi.” Kata Dokter Setelah beberapa hari menjalani pemulihan pasca operasi,Selvi sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit,Shiva mengantarnya pulang “ Nggak mampir dulu Va ?” tanya mama Selvi “ Nggak Tante,Shiva masih ada janji sama temen.” Malamnya Shiva nongkrong bersama teman-temannya,cowok ini hobi banget sama yang namanya balapan liar “ Kemana aja lo,kok dari beberapa hari yang lalu lo nggak muncul ?” “ Gue sakit Fen.” “ Ternyata lo bisa sakit juga.” “ Ya iyalah,lo kirain gue orang sakti,semua manusia bisa sakit lah,gue cabut bentar ya.” Kata Shiva Fendy adalah sahabat Shiva sajak SMP,mereka naksir sama satu cewek yaitu Selvi,tapi Shiva lebih beruntung dari Fendy,hal itu yang membuat Fendy cemburu dan gelap mata,dia berusaha membunuh Shiva,Fendy merusak rem motor Shiva “ Mampus lo.” Kata Fendy Dari kejauhan terlihat salah satu dari mereka berteriak “ Ada razia men,kita harus cepet lari !!!!” Semua berhamburan kabur,termasuk Shiva “ Jangan lari kamu.” Teriak petugas Shiva kebingungan,dia menoleh ke kiri dan kanannya,dan petugas ada di belakangnya “ Gue harus gimana nih ?” tanya Shiva dalam hati Shiva mengendarai motornya dengan kencang,dia berpapasan dengan truk,Shiva menginjak rem “ Kenapa rem gue nggak bisa sih ?” Shiva berusaha menginjak rem motornya Shiva menyadari kalau remnya blong,tabrakan terjadi,kepala Shiva membentur aspal,dan dia nggak sadarkan diri “ Anak ini kecelakaan .” Kata petugas “Sebaiknya kita bawa ke Rumah Sakit dulu.” Selvi sedang asyik nonton tv di rumah,kemudian hpnya bunyi “ Chelsea ??? tumben nih anak telpon malem-malem,iya Chel,kenapa ?” Selvi mengangkat teleponnya “ Sel,Shiva kecelakaan,gue sekarang ada di Rumah Sakit.” “ Apa ???” handphone yang dipegang Selvi terjatuh “ Sel lo denger gue ? Selvi ?” “ Selvi,kenapa kamu ?” tanya mamanya “ Ma,Shiva kecelakaan kita harus ke Rumah Sakit sekarang.” Selvi segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Fendy dan Chelsea “Fen gimana Shiva ?” “ Kita masih belum tahu Sel,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Fendy Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Chelsea “ Shiva mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di kepalanya,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan secara khusus di ICU.” “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Selvi “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Selvi berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Shiva dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Selvi “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Selvi pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Shiva mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Shiva,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Dua hari kemudian mama Shiva datang,dia kaget melihat kondisi anak semata wayangnya “ Apa yang terjadi sama kamu nak ? kamu yang dulu ceria sekarang terbaring nggak berdaya.” Nggak lama kemudian Selvi masuk “ Permisi Tante.” “ Oh ya nak,kamu pasti pacarnya Shiva .” “ Iya Tante.” “ Kamu cantik,seperti apa yang diceritakan Shiva,Tante keluar dulu ya.” “ Kamu harus hidup sayang,sabar ya.” Bisik Selvi di telinga Shiva Selvi membelai rambut Shiva “ Aku akan selalu ada disamping kamu,karena aku sayang kamu.” Airmata keluar dari mata Selvi Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah masih keluar dari kepala Shiva, pendarahannya sulit untuk dihentikan..” Selvi berjalan menuju ruang ICU, dia lihat mama Shiva “ Permisi Tante.” “ Siapa dia Mbak ?” “ Selvi,dia pacar Shiva.” “ Dia gadis yang cantik,Shiva beruntung punya pacar seperti Selvi.” Selvi masuk ke ruang ICU,dia memegang tangan Shiva,Selvi merasakan Shiva menggenggam tangannya “Gue harus kasih tahu Dokter.” Pikir Selvi,dia menuju ruang Dokter “ Itu kabar yang baik Mbak,berarti dia sudah bisa merespon orang lain.” “ Syukur kalau gitu Dok.” “ Kondisi dia juga mulai membaik,mungkin besok kami akan mencoba melepas alat bantu.” Kata Dokter Besoknya Dokter mulai melepas semua alat bantu di tubuh Shiva,namun dia belum dipindahkan ke ruang rawat,karena dia masih sangat lemah dan belum sadar “ Kamu pasti sembuh kok,Shiva.” Kata Selvi Perlahan-lahan mata Shiva terbuka “ Dimana gue ?” tanyanya lirih “ Kamu ada di Rumah Sakit,kamu mengalami kecelakaan.” “ Aku lapar Sel.” Kata Shiva “ Iya,aku suapin ya.” Kata Selvi Selvi menyuapkan beberapa sendok nasi ke mulut Shiva “ Udah,sekarang kamu tidur ya,aku mau keluar sebentar dulu.” Shiva mencoba berdiri,sambil menahan rasa sakit di kepalanya,karena nggak kuat dia terjatuh,kepalanya membentur meja,dia nggak sadarkan diri,darah mengalir dari lukanya yang belum sembuh benar,Selvi yang baru masuk ke ruangan kaget “ Dokter tolong !!!!” teriak Selvi Dokter masuk ke ruang ICU,beberapa perawat mengangkat tubuh Shiva ke tempat tidur,Dokter memeriksa kondisi Shiva “ Sepertinya kita harus memasang alat bantu itu lagi.” Kata Dokter Dokter memasang alat bantu itu,sementara perawat mengganti perban di kepala Shiva dan menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut “ Jadi… dia koma lagi Dok ?” Dokter menganggukkan kepala “ Oh Tuhan cobaan apa lagi yang Kau berikan ?” Selvi merasa matanya berkunang-kunang,dia pingsan “ Lo udah sadar ?” tanya Chelsea “ Chel,dimana Shiva ?” “ Dia masih di ICU Sel.” “ Tolong anterin gue kesana.” Chelsea mengantar Selvi ke ruang ICU “ Sayang kenapa kamu harus seperti ini lagi ?” Selvi menempelkan kepalanya ke dada Shiva,tangan Selvi membelai wajah Shiva “ Dia koma lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Iya Chel,padahal dia udah sempat sadar.” Kata Selvi “ Balik yok Sel,lo harus istirahat.” “ Nggak,gue pengen tetep disini.” “ Ya udah,gue balik dulu.” Selvi pun tertidur di samping Shiva yang terbaring koma,hal ini persis seperti yang dilakukan Shiva ketika menjaga Selvi di Rumah Sakit “ Kemarin kamu yang jagain aku,tapi sekarang…” gumam Selvi Selvi mencoba berdiri,dia mengambil sebuah tempat air,dia mengisi air di tempat itu,dilepasnya baju Shiva,dia mencelupkan sehelai kain ke air itu,diusapnya wajah Shiva,dibukanya selimut Shiva,tanpa sengaja dia melihat luka bekas jahitan operasi di pinggang Shiva “ Apa dia adalah donor dari ginjal gue ?” tanya Selvi dalam hati Selang infus masih meneteskan cairan ke tubuh Shiva “ Sampai kapan kamu kayak gini sayang ?” Selvi membelai pipi Shiva Selvi menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut,dia meletakkan tangan Shiva di atas perut Shiva “ Hai Sel.” Sapa Chelsea,dia datang bersama Fendy “ Sel,aku mau ngomong sesuatu ke kamu,tapi…” kata Fendy ragu “ Lo nggak usah ragu Fen,ngomong aja “ Gue suka sama lo.” “ Apa lo bilang ???. lo tega bilang kayak gitu,sementara sahabat lo kritis,Fen, Shiva tengah berjuang buat hidup.” Kata Chelsea “ Chel,gue minta lo nggak usah ikut campur,gue bebas mengungkapkan rasa cinta gue ke Selvi.” “ Lo emang egois Fen,lo egois.” “ Siapa yang egois ? asal lo tahu gue gak egois.” Bentak Fendy “ Stop…, lo berdua nggak lihat kondisi Shiva,dia masih koma,sekarang gue minta lo berdua keluar.” “ Tapi Sel ?” “ KELUAR !!!” Teriak Selvi Selvi menyibakkan rambut yang menutupi dahi Shiva,Selvi membuka rekaman di hpnya,terdengar suara Shiva yang benyanyi sambil main gitar,rekaman itu diambil sebelum Shiva kecelakaan,Selvi berjalan keluar,dia menuju taman di belakang Rumah Sakit,lalu duduk di sebuah bangku taman “ Permisi Mbak,aku boleh duduk disini ?” suara seorang gadis membuyarkan lamunan Selvi “ Oh iya,silahkan Mbak.” “ Siapa yang sakit ?” “ Cowok aku,dia kecelakaan,kemarin dia sempat sadar,nggak tahu kenapa,dia sekarang nggak sadar lagi.” “ Mendampingi orang yang kita cintai ketika dia sakit memang berat,terutama ketika dia sedang berjuang melawan maut.” “ Kenapa kamu bilang kayak gitu ? apa kamu juga mengalami apa yang aku rasakan ?” “ Iya,aku juga mengalami itu,sekarang kakak perempuanku tengah koma,karena kecelakaan juga.” “ Kalau gitu kita senasib.” Seharian ini Selvi ada di Rumah Sakit,dia pulang ke rumah,dia menangis di kamarnya “ Sudah sayang,jangan nangis.” Hibur mamanya “ Mama…” Selvi memeluk mamanya “ Iya nak,mama tahu apa yang kamu rasakan,kamu istirahat ya,kamu kan capek.” Selvi meletakkan kepalanya di bantal, pandangannya tertuju ke sebuah boneka donal dan desi bebek,ingatannya melayang ke saat dia mengadakan pesta ulang tahun “ Kamu tahu nggak,kenapa aku kasih boneka ini ke kamu ?” tanya Shiva “ Nggak,emang kenapa kamu kasih boneka ini ke aku ?” “ Kamu tahu kan kalau donal dan desi bebek itu nggak pernah terpisah,aku pengen kita seperti mereka,nggak terpisahkan.” Jelas Shiva Terdengar suara derit pintu “ Sel,lo masih marah sama gue ?” tanya Chelsea “ Oh lo Chel,nggak gue udah nggak marah kok.” Selvi menghapus airmatanya “ Lo nangis lagi Sel ? gue lihat akhir-akhir ini lo jadi sering nangis.” “ Gue nangis karena Shiva Chel,gue nggak tega lihat dia.” “ Sabar Sel,lo harus kuat,kita ke Rumah Sakit ya.” Mereka sampai di Rumah Sakit dan menuju ruang ICU “ Aku nggak mau berpisah dari kamu sayang.” Isak Selvi Shiva pun meneteskan airmata dari sela-sela matanya yang masih terpejam,Selvi membuka gorden ruangan,hujan tengah turun rintik-rintik di luar sana “ Gue inget kalau Shiva paling suka sama suasana kayak gini.” Kata Chelsea “ Iya… dia suka banget sama suasana hujan,apalagi suasana hujan yang turun rintik-rintik.” Selvi duduk di pinggir tempat tidur Shiva Badan Shiva terlihat semakin kurus,ini karena udah berhari-hari dia nggak sadar,dia hanya bergantung pada cairan infus “ Selvi,Chelsea.” Panggil mama Shiva “ Eh Tante.” Jawab Chelsea “ Iya nak,kamu bisa antar Tante ke ruang Dokter ?” “ Bisa,ada apa Tante,kok harus ke ruang Dokter ?” tanya Selvi “ Tante ada perlu dengan Dokter.” Selvi mengantar mama Shiva ke ruang Dokter “ Siang Dok.” Sapa mama Shiva “ Siang juga ibu,ada yang bisa saya bantu ?” “ Begini Dok, apa saya boleh membawa anak saya pulang ? saya akan merawat dia di rumah.” “ Bisa bu,tapi ibu harus menyiapkan satu ruangan khusus buat dia.” Shiva pun dibawa pulang ke rumah “ Permisi,apa Ibu ada di rumah ?” “ Oh ada Bu .” Kata Mbak Sari,pembantu di rumah Shiva “ Bu,ada tamu.” “ Oh ya suruh langsung ke kamar aja.” Tamu itu naik ke lantai atas “ Permisi.” Dia membuka pintu kamar Shiva “ Eh Bu Gista,silahkan masuk.” Ibu Gista adalah dosen Shiva di kampus,beliau datang ke rumah Shiva karena dia dengar Shiva kecelakaan dan satu bulan nggak masuk kuliah “ Gimana kondisi Shiva Bu ?” tanyanya “ Ya seperti yang Ibu lihat sekarang,sudah satu bulan dia belum juga sadar.” Jawab mamanya “ Saya dengar dia kecelakaan gara-gara ikut balapan liar,apa benar Bu ?” “ Benar Bu,dia ini bandel,udah saya larang ikut balapan,malah tetap nekat ikut.” ‘ Ya udah,saya pulang dulu, cepet sembuh ya Va.” Kata Bu Gista Sorenya,Selvi dan Dokter datang ke rumah Shiva “ Saya periksa kondisi Shiva dulu.” Dokter menempelkan stetoskop di dada Shiva “ Gimana Dok ?” “ Tadi detak jantung dia agak lemah,sekarang detak jantungnya sudah normal.” “ Tapi kenapa dia belum juga sadar,padahal detak jantungnya normal ?” tanya Mamanya “ Mungkin itu pengaruh dari luka benturan di kepalanya karena dia mengalami gegar otak yang cukup serius.” Jawab Dokter “ Gegar otak ???” tanya Selvi dalam hati “ Apa yang harus kita lakukan ?” tanya mama Shiva “Dia bisa dioperasi.” Ujar Dokter “ Lakukan aja Dok,nggak apa-apa.” “ Kami masih nggak berani untuk melakukan operasi Bu.” “ Kenapa Dok ?” “ Kondisi dia sangat lemah,kalau kami paksakan dioperasi dia bisa kehilangan nyawanya.” “ Tolong selamatkan dia Dok,bukannya dia masih punya harapan untuk hidup ?” “ Ya,Shiva memang masih memiliki harapan untuk hidup,namun harapan itu sangat tipis,mengingat luka di kepalanya termasuk luka dengan kategori luka berat.” Jelas Dokter Hari ini seorang laki-laki datang ke rumah Shiva “ Mau apa kamu kesini ?” tanya Mamanya “ Aku mau minta uang,uangku sudah habis.” Laki-laki itu adalah papa Shiva “ Nggak,aku sudah nggak ada uang lagi.” “ Jangan bohong kamu.” Laki-laki itu berusaha membongkar lemari pakaian,disana dia menemukan uang “ Ini apa kalau bukan uang ?” “ Aku mohon jangan ambil uang itu,uang itu aku pakai untuk membayar biaya pengobatan Shiva.” “ Memangnya ada apa dengan anak itu ?” “ Dia mengalami luka parah karena kecelakaan.” “ Aku nggak percaya.” Mama Shiva mengajak laki-laki itu ke kamar Shiva “ Aku nggak bohong kan ? sekarang kamu lihat sendiri.” “ Ngapain kamu biayai pengobatan dia ? dia itu harusnya mati.” Laki-laki itu berusaha melepas alat di tubuh Shiva,mamanya berusaha mencegah “ Aku nggak akan membiarkan kamu bunuh dia,awas kamu.” Mama Shiva turun “ Kamu nggak seharusnya hidup,kamu harus mati.” Laki-laki itu melepas alat di tubuh Shiva, hal itu membuat Shiva mengalami kejang “ Mampus lo.” Laki-laki itu meninggalkan Shiva “ Shiva,apa yang terjadi sama kamu ?” Selvi yang baru datang kaget,dia terbelalak kaget setelah melihat selang infuse,oksigen serta kabel di dada Shiva sudah terlepas,mamanya segera menelpon Dokter “ Iya sayang,sabar ya.” Kata Selvi pada Shiva yang mengalami kejang Dokter memasang selang oksigen dan beberapa kabel di mulut dan dada Shiva “ Bu,sebaiknya jangan semua orang masuk ke ruangan ini,ruangan ini harus steril,usahakan pintu kamar ini selalu tertutup.” Dokter meninggalkan kamar Shiva “ Makasih banyak Dok.” “ Dulu kamu selalu ceria,kamu bilang kita harus tersenyum,sekarang mana senyuman itu ? mama kangen sayang,mama kangen nak.” “ Kenapa kejadian ini harus menimpa Shiva tante ?” Tanya Selvi “ Entahlah,tante juga nggak tahu Sel.” Selvi melihat kalung di leher Shiva,kalung itu sama persis seperti kalung di lehernya “ Sel,kita ke bawah yuk.” Ajak mama Shiva “ Shiva gimana tante ?” “ Nggak apa-apa kok,sebentar aja.” Mama Shiva menutup pintu kamar Shiva Di bawah mereka ngobrol “ Sebenernya,sebelum kecelakaan Shiva sudah menyiapkan acara pertunangannya sama kamu.” “ Beneran ??? serius tante ?” “ Iya,bahkan dia udah menyiapkan baju khusus buat kamu,kalau nggak percaya tante akan perlihatkan baju itu ke kamu.” Mama Shiva menunjukkan baju itu ke Selvi “ Baju yang bagus,Shiva mendesain baju ini khusus buat Selvi.” “ Benar,dan pertunangan itu akan berlangsung besok.” “ Besok ???” Tanya Selvi Besoknya pertunangan dilaksanakan,pertunangan itu berlangsung secara sederhana dan hanya dihadiri kerabat dekat mereka Selvi menangis saat memakaikan cincin di jari manis Shiva “ Semoga kamu bisa cepet sadar Shiva.” Kata Selvi “ Semoga pertunangan ini bisa membuat kamu cepet sadar dan sembuh.” Mamanya membelai rambut Shiva Selvi melihat sebuah gitar di kamar Shiva,gitar ini yang sering dimainkan oleh Shiva,karena dia juga adalah gitaris dari sebuah band,Selvi ingat saat Shiva mengajarinya untuk membuat sebuah lagu “ Dengan gitar ini gue akan mencoba untuk membuat lagu,mungkin lagu ini bisa mengungkapkan apa isi hati gue.” Selvi mulai menulis lirik lagu Malam ini begitu sepi Tak seperti biasanya Saat kau tak disampingku Kasih,aku merindukanmu Ku rindu pelukanmu Ku rindu segalanya tentangmu Namun aku tak tahu Apakah aku masih bisa merasakannya Ketika aku tahu apa yang terjadi denganmu sekarang Semoga kamu dengar jeritan hatiku ini Selvi kembali kuliah,dia dan Chelsea terlihat sedang asyik ngobrol di food court “ Apa Shiva udah sadar Sel ?” Selvi menggelengkan kepalanya “ Dia sekarang makin kurus Chel,gue khawatir sama kondisinya.” “ Daripada lo tungguin si Shiva mending lo sama gue aja.” Kata Fendy “ Lo jangan mulai lagi Fen,gue baru tahu kalau ternyata lo itu pagar makan tanaman.” “ Apa maksud lo Chel ?” “ Lo nggak usah berlagak bego,lo juga yang merusak rem sepeda motornya Shiva, sehingga Shiva mengalami kecelakaan ya kan ?” tuduh Chelsea “ Eh jaga tuh mulut,jangan sembarangan ngomong lo.” Bentak Fendy “ Apa yang dibilang sama Chelsea bener Fen ?” Tanya Selvi “ Emm… anu… itu nggak bener kok,lagian Shiva kan sahabat aku,nggak mungkin aku berbuat kayak gitu.” Kilah Fendy “ Ya udah kalau gitu,aku percaya sama kamu.” Kata Selvi ‘ Chel,lo ikut gue sebentar.” Fendy menarik lengan Chelsea “ Apaan sih lo ? lepasin lengan gue.” Fendy mengajak Chelsea ke belakang kampus “ Chel gue minta tolong sama lo,jangan sampai orang lain tahu masalah ini,nih gue ada duit 10 juta,anggap aja sebagai uang tutup mulut.” “ Sori ya,gue bukan tipe orang yang suka sama duit kayak beginian,lo ambil aja,asal lo tahu,sepandai-pandainya harimau menyembunyikan bangkai pasti akan ketahuan juga.” “ Mampus gue,kalau sampai mahasiswa lain,dosen dan rector tahu gimana ?” “ Nah itu masalah lo,jangan ngajak gue.” “ Lama-lama lo nyebelin juga,ngajak berantem lo ?” Fendy berancang-ancang untuk memukul Chelsea “ Lo pikir gue takut sama lo ? ayo pukul gue.” Fendy mengurungkan niatnya untuk memukul Chelsea “ Kenapa ? lo takut ?” “ Sayang Chel,lo cewek,kalau lo cowok pasti lo udah gue hajar abis-abisan “ Suatu saat perbuatan lo pasti ketahuan Fen.” Batin Chelsea “ Ke kelas yuk Chel.” Ajak Selvi Di kelas,dosen segera memulai mata kuliah “ Kok lo nggak kayak biasanya Sel ?” Tanya Steve,temen satu band Shiva “ Iya Sel,padahal kan ini mata kuliah kesukaan lo.” “ Mending kita ke rumah Shiva aja,soalnya gue juga belum jenguk dia.” Usul Steve “ Ya nggak apa-apa sih.” Hari Minggu mereka dating ke rumah Shiva “ Siang Mbak,tante ada ?” Tanya Steve pada Mbak Sari “ Oh Ibu ada di kamarnya Mas Shiva,langsung masuk aja Mas.” “ Ya udah,makasih ya Mbak.” Mereka menuju kamar Shiva “ Siang Tante.” Sapa Steve “ Eh,siang Stev,masuk aja.” “ Kita mau jenguk Shiva Tante.” Kata Farel “ Oh iya Tante,ini ada titipan dari temen-temen di kampus.” Steve menyerahkan sebuah amplop “ Apa ini ? kok nggak kelihatan Fendy,kemana dia ?” Tanya mama Shiva “ Fendy katanya lagi ada acara,jadi dia nggak ikut.” Kata Chelsea Steve menyenggol lengan Chelsea “ Ngapain lo bilang gitu ? lo nggak suka kalau si Fendy ikut ?” Tanya Steve “ Gue mau kasih tahu sesuatu ke lo.” “ Sesuatu ??? apaan sih ???” Steve penasaran “ Ayo ikut gue.” Ajak Chelsea,Chelsea mengajak Steve ke taman yang suasananya agak sepi “Stev,lo jangan kaget setelah lo denger penjelasan dari gue.” “ Iya,iya cepetan ngomong kenapa ? penasaran nih gue.” “ Fendy itu udah bikin Shiva kecelakaan.” “ HA ??? serius lo ?” Tanya Steve “ Iya,dia yang bikin rem motor Shiva jadi blong,lo jangan bilang siapa-siapa,cukup lo dan gue aja yang tahu masalah ini.” “Tenang aja,gue nggak akan bilang ke siapa-siapa kok.” “ Beneran ya ? gue pegang janji lo.” “ Dari mana aja kalian ?”Tanya mama Shiva “ Dari taman depan Tante.” Jawab Steve “ Oh ya udah,cepet masuk.” “ Ini bukan kasus yang ringan Chel,kita harus lapor ke polisi “ Percuma Stev,dia itu udah kompakan sama bokapnya buat membunuh Shiva.” “ Whatt ??? kok bisa gitu ? gimana ceritanya ?” “ Ntar juga lo pasti tahu kok.” “ Ya elah Chel,serius gue penasaran nih.” “ Sori gue belum bisa cerita,waktunya belum tepat Steve.” “ Terus kapan Chel ?” Tanya Steve “ Suatu saat nanti lo akan tahu.” Jawab Chelsea Mereka kembali ke kamar Shiva “ Wah,Tante tahu banget kalau kita lagi haus.” Celetuk Tito “ Dasar lo,malu-maluin tahu.” Steve gemes “ Biarin,gue haus tahu.” Kata Tito “ Tante,maafin Tito,emang kayak gitu anaknya.” Kata Chelsea “ Oh nggak apa-apa,Tante malah merasa terhibur sama kalian.” Hari berikutnya Fendy datang ke rumah Shiva,dia menuju ke kamar Shiva “ Gue kesini Cuma mau memastikan aja,lo masih hidup atau udah meninggal.” Kemudian mama Shiva masuk dan membawa minuman “ Aduh maaf Tante,Fendy ngerepotin ya ?” “ Ah nggak kok,ayo diminum,Tante tinggal dulu ya.” Kata mama Shiva Fendy menenggak air sirup yang ada di dalam gelas,sambil mematap Shiva dia berkata “ Ayo bangun jagoan,ini belum seberapa,katanya lo udah kebal,tap nyatanya lo malah koma.” Terdengar suara hp berbunyi,ternyata hp Fendy berbunyi “Oke bro gue cabut dulu,jangan lupa gue tunggu undangan lo,yaitu “UNDANGAN UNTUK MENGHADIRI ACARA PEMAKAMAN LO,HAHAHA.” Fendy pun pergi meninggalkan kamar Shiva Nggak lama Dokter datang bersama dengan Selvi “ Kondisi Shiva makin hari makin memburuk Bu.” “ Tolong lakukan suntik mati ke dia Dok.” “ Saya nggak bisa melakukan itu Bu.” “ Tolonglah Dok,saya nggak mau melihat dia menderita.” “ Tante,kita nggak boleh melakukan itu,itu adalah dosa Tante.” “ Tante tahu sayang,tapi Tante nggak mau dia menderita terus.” “Selvi tahu Tante,kita berdoa aja,semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Shiva.” Namun beberapa saat kemudian Dokter dan perawat yang ada di kamar Shiva kebingungan karena jantung Shiva berhenti berdetak “ Apa yang terjadi dengan Shiva ?” “ Jantungnya berhenti berdetak,kami akan berusaha menolongnya.” Mereka berusaha menolong Shiva,lalu Dokter keluar “ Tuhan,kalau memang kau ambil Shiva aku ikhlas,biar dia nggak menderita lagi.” Gumam Selvi “ Gimana kondisi Shiva Dok ?” “ Maaf Bu,Mbak. Kami sudah berusaha menyelamatkan dia,tapi Tuhan berkehendak lain,dia meninggal.” Seketika itu juga seluruh badan Selvi terasa lemas,dia pingsan seketika Suasana pemakaman Shiva terlihat begitu menyedihkan,semua tampak larut dalam duka “ Sel,maaf,apa waktu Shiva masih di Rumah Sakit kamu sempat melihat bekas luka jahitan di pinggang Shiva ?” “ Iya Tante,emang kenapa ?” “ Shiva udah mendonorkan ginjalnya buat kamu.” “ Oh Tuhan,ternyata kamu adalah donor itu Shiva.” “ Dia sayang sama kamu,karena itu dia berani melakukannya.” Dan Selvi pun mengusap nisan Shiva “ Makasih sayang,kamu udah donorin ginjal buat aku,semoga kamu bahagia disana.” c helsea… tungguin gue.” “ Kenapa lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Gue pinjem tugas ekonomi,gue belum kerja sama sekali nih.” Chelsea pun mengeluarkan buku diktat ekonomi dari tasnya “ Nih,cepet lo kerjain, daripada lo dimarahin sama dosen.” Selvi segera mengerjakan tugas itu,sesaat kemudian,Shiva,cowoknya Selvi masuk ke kelas Selvi “ Hai sayang.” Sapa Shiva “ Hai,kamu bikin aku kaget tahu.” Kata Selvi “ Hehe… sori deh kalau aku bikin kamu kaget,Sel bisa ikut aku bentar ?” tanya Shiva “ Ngapain ?” tanya Selvi “ Udah kamu ikut aja.” Shiva mengajak Selvi ke taman belakang kampus “ Kamu tutup mata dulu,jangan buka dulu sebelum aku kasih tahu “ Kamu mau ngapain sih ? jangan macem-macem.” “ Iya,aku tahu,sekarang kamu buka mata kamu.” Selvi membuka matanya,dia melihat ada kalung di depan matanya “ Ini aku beli khusus buat kamu.” Kata Shiva “ Sayang… makasih,kalungnya bagus banget.” Selvi memeluk Shiva “ Sama-sama sayang.” Jawab Shiva Malam harinya Selvi pergi ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi saya Dok ?” tanya Selvi “ Kamu harus segera mendapatkan donor ginjal.” “ Memangnya kenapa Dok ?” tanya Selvi “ Gagal ginjal kamu sudah cukup parah, kalau ini dibiarkan,kamu bisa meninggal.” Selvi kaget,dengan tergesa-gesa dia keluar dari ruangan Dokter,dia bertabrakan dengan Shiva “ Selvi… kamu ngapain di sini ?” tanya Shiva “ Aku anterin nyokap,kamu sendiri ?” “ Aku lagi jenguk temen yang di rawat disini.” “ Oh gitu,aku balik dulu ya.” Selvi pun memanggil taksi,kemudian dia masuk ke taksi itu “ Jangan sampai Shiva tahu tentang penyakit gue.” Pikir Selvi Di kampus, Selvi pergi ke perpustakaan bersama Chelsea “ Gimana kata Dokter kemarin soal penyakit lo ?” tanya Chelsea “ Penyakit gue parah Chel,kalau dibiarin gue bisa buta permanent,gue minta jangan sampai Shiva tahu.” Sementara itu,terlihat Shiva tengah berjalan menuju ke kelas Selvi “ Lo lihat Selvi nggak ?” “ Selvi ??? kayaknya tadi dia ke perpustakaan sama Chelsea “ O ya udah,makasih ya.” Shiva menuju ke perpustakaan,dia menghampiri Chelsea dan Selvi “ Hai Va.” Sapa Chelsea “ Hai juga Chel,gue mau ngomong sama Selvi boleh ?sebentar aja.” Ujar Shiva “ Iya, lama juga boleh kok.” Jawab Chelsea Shiva menghampiri Selvi “ Ehmm,rajin amat nih.” Goda Shiva Selvi hanya tersenyum medengar kata-kata Shiva “ Sel,kamu yakin mau pacaran sama aku ?” tanya Shiva “ Ya iya sayang,masa aku bohong sih,eh lihat deh bukunya bagus banget Shiva melihat buku itu,buku itu bertema tentang ayah,dia tersenyum sinis “ Kamu suka sama buku kayak gitu ?” “ Iya,kan buku ini menceritakan kasih seorang ayah buat anaknya.” “ Kasih ???? Shiva tersenyum sinis, aku nggak pernah merasakan itu,dari kecil aku terlahir tanpa seorang ayah.” “ Nggak mungkin,kamu pasti punya papa.” Kata Selvi “ Iya,tapi dia nggak pernah mengakui aku sebagai anaknya sendiri !!!!” seru Shiva Selvi merasa pusing,dia nggak kuat merasakan rasa itu,dia pingsan “ Sel,kamu kenapa ?” Shiva kebingungan “ Va,cepet lo bawa ke Rumah Sakit.” Kata Chelsea Shiva mengangkat tubuh Selvi dan membawanya ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi Selvi Dok ? penyakit apa yang dia derita ?” tanya Shiva “ Selvi menderita gagal ginjal Mas.” “ Apaa ???” Shiva menuju ke kamar Selvi Selvi perlahan-lahan membuka matanya,dia melihat Shiva yang tidur di sampingnya “ Ini dimana ?” Tanya Selvi lemah “ Kamu ada di Rumah Sakit.” Kata Shiva “ Maafin aku,sebenarnya aku nggak mau kamu tahu tentang penyakit yang aku derita.” Kemudian Dokter masuk untuk memeriksa Selvi,Dokter mengajak Shiva ke ruangannya “ Selvi sangat membutuhkan donor ginjal agar dia bisa tetap hidup.” “ Ambil ginjal saya Dok.” Kata Shiva “ Maaf Mas,resikonya sangat besar,karena setelah itu kamu harus hidup dengan satu ginjal.” “ Saya nggak peduli Dok,apapun akan saya lakukan biar Selvi bisa tetap hidup.” “ Oke,saya lihat dulu,apakah ginjal kamu sesuai dengan ginjal Selvi Besoknya Dokter memeriksa kondisi ginjal Shiva,ternyata ginjalnya cocok dengan ginjal Selvi “ Ada kabar baik buat kamu Sel,kami sudah menemukan donor ginjal buat kamu,besok kamu bisa langsung dioperasi.” Kata Dokter Setelah beberapa hari menjalani pemulihan pasca operasi,Selvi sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit,Shiva mengantarnya pulang “ Nggak mampir dulu Va ?” tanya mama Selvi “ Nggak Tante,Shiva masih ada janji sama temen.” Malamnya Shiva nongkrong bersama teman-temannya,cowok ini hobi banget sama yang namanya balapan liar “ Kemana aja lo,kok dari beberapa hari yang lalu lo nggak muncul ?” “ Gue sakit Fen.” “ Ternyata lo bisa sakit juga.” “ Ya iyalah,lo kirain gue orang sakti,semua manusia bisa sakit lah,gue cabut bentar ya.” Kata Shiva Fendy adalah sahabat Shiva sajak SMP,mereka naksir sama satu cewek yaitu Selvi,tapi Shiva lebih beruntung dari Fendy,hal itu yang membuat Fendy cemburu dan gelap mata,dia berusaha membunuh Shiva,Fendy merusak rem motor Shiva “ Mampus lo.” Kata Fendy Dari kejauhan terlihat salah satu dari mereka berteriak “ Ada razia men,kita harus cepet lari !!!!” Semua berhamburan kabur,termasuk Shiva “ Jangan lari kamu.” Teriak petugas Shiva kebingungan,dia menoleh ke kiri dan kanannya,dan petugas ada di belakangnya “ Gue harus gimana nih ?” tanya Shiva dalam hati Shiva mengendarai motornya dengan kencang,dia berpapasan dengan truk,Shiva menginjak rem “ Kenapa rem gue nggak bisa sih ?” Shiva berusaha menginjak rem motornya Shiva menyadari kalau remnya blong,tabrakan terjadi,kepala Shiva membentur aspal,dan dia nggak sadarkan diri “ Anak ini kecelakaan .” Kata petugas “Sebaiknya kita bawa ke Rumah Sakit dulu.” Selvi sedang asyik nonton tv di rumah,kemudian hpnya bunyi “ Chelsea ??? tumben nih anak telpon malem-malem,iya Chel,kenapa ?” Selvi mengangkat teleponnya “ Sel,Shiva kecelakaan,gue sekarang ada di Rumah Sakit.” “ Apa ???” handphone yang dipegang Selvi terjatuh “ Sel lo denger gue ? Selvi ?” “ Selvi,kenapa kamu ?” tanya mamanya “ Ma,Shiva kecelakaan kita harus ke Rumah Sakit sekarang.” Selvi segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Fendy dan Chelsea “Fen gimana Shiva ?” “ Kita masih belum tahu Sel,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Fendy Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Chelsea “ Shiva mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di kepalanya,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan secara khusus di ICU.” “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Selvi “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Selvi berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Shiva dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Selvi “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Selvi pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Shiva mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Shiva,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Dua hari kemudian mama Shiva datang,dia kaget melihat kondisi anak semata wayangnya “ Apa yang terjadi sama kamu nak ? kamu yang dulu ceria sekarang terbaring nggak berdaya.” Nggak lama kemudian Selvi masuk “ Permisi Tante.” “ Oh ya nak,kamu pasti pacarnya Shiva .” “ Iya Tante.” “ Kamu cantik,seperti apa yang diceritakan Shiva,Tante keluar dulu ya.” “ Kamu harus hidup sayang,sabar ya.” Bisik Selvi di telinga Shiva Selvi membelai rambut Shiva “ Aku akan selalu ada disamping kamu,karena aku sayang kamu.” Airmata keluar dari mata Selvi Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah masih keluar dari kepala Shiva, pendarahannya sulit untuk dihentikan..” Selvi berjalan menuju ruang ICU, dia lihat mama Shiva “ Permisi Tante.” “ Siapa dia Mbak ?” “ Selvi,dia pacar Shiva.” “ Dia gadis yang cantik,Shiva beruntung punya pacar seperti Selvi.” Selvi masuk ke ruang ICU,dia memegang tangan Shiva,Selvi merasakan Shiva menggenggam tangannya “Gue harus kasih tahu Dokter.” Pikir Selvi,dia menuju ruang Dokter “ Itu kabar yang baik Mbak,berarti dia sudah bisa merespon orang lain.” “ Syukur kalau gitu Dok.” “ Kondisi dia juga mulai membaik,mungkin besok kami akan mencoba melepas alat bantu.” Kata Dokter Besoknya Dokter mulai melepas semua alat bantu di tubuh Shiva,namun dia belum dipindahkan ke ruang rawat,karena dia masih sangat lemah dan belum sadar “ Kamu pasti sembuh kok,Shiva.” Kata Selvi Perlahan-lahan mata Shiva terbuka “ Dimana gue ?” tanyanya lirih “ Kamu ada di Rumah Sakit,kamu mengalami kecelakaan.” “ Aku lapar Sel.” Kata Shiva “ Iya,aku suapin ya.” Kata Selvi Selvi menyuapkan beberapa sendok nasi ke mulut Shiva “ Udah,sekarang kamu tidur ya,aku mau keluar sebentar dulu.” Shiva mencoba berdiri,sambil menahan rasa sakit di kepalanya,karena nggak kuat dia terjatuh,kepalanya membentur meja,dia nggak sadarkan diri,darah mengalir dari lukanya yang belum sembuh benar,Selvi yang baru masuk ke ruangan kaget “ Dokter tolong !!!!” teriak Selvi Dokter masuk ke ruang ICU,beberapa perawat mengangkat tubuh Shiva ke tempat tidur,Dokter memeriksa kondisi Shiva “ Sepertinya kita harus memasang alat bantu itu lagi.” Kata Dokter Dokter memasang alat bantu itu,sementara perawat mengganti perban di kepala Shiva dan menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut “ Jadi… dia koma lagi Dok ?” Dokter menganggukkan kepala “ Oh Tuhan cobaan apa lagi yang Kau berikan ?” Selvi merasa matanya berkunang-kunang,dia pingsan “ Lo udah sadar ?” tanya Chelsea “ Chel,dimana Shiva ?” “ Dia masih di ICU Sel.” “ Tolong anterin gue kesana.” Chelsea mengantar Selvi ke ruang ICU “ Sayang kenapa kamu harus seperti ini lagi ?” Selvi menempelkan kepalanya ke dada Shiva,tangan Selvi membelai wajah Shiva “ Dia koma lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Iya Chel,padahal dia udah sempat sadar.” Kata Selvi “ Balik yok Sel,lo harus istirahat.” “ Nggak,gue pengen tetep disini.” “ Ya udah,gue balik dulu.” Selvi pun tertidur di samping Shiva yang terbaring koma,hal ini persis seperti yang dilakukan Shiva ketika menjaga Selvi di Rumah Sakit “ Kemarin kamu yang jagain aku,tapi sekarang…” gumam Selvi Selvi mencoba berdiri,dia mengambil sebuah tempat air,dia mengisi air di tempat itu,dilepasnya baju Shiva,dia mencelupkan sehelai kain ke air itu,diusapnya wajah Shiva,dibukanya selimut Shiva,tanpa sengaja dia melihat luka bekas jahitan operasi di pinggang Shiva “ Apa dia adalah donor dari ginjal gue ?” tanya Selvi dalam hati Selang infus masih meneteskan cairan ke tubuh Shiva “ Sampai kapan kamu kayak gini sayang ?” Selvi membelai pipi Shiva Selvi menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut,dia meletakkan tangan Shiva di atas perut Shiva “ Hai Sel.” Sapa Chelsea,dia datang bersama Fendy “ Sel,aku mau ngomong sesuatu ke kamu,tapi…” kata Fendy ragu “ Lo nggak usah ragu Fen,ngomong aja “ Gue suka sama lo.” “ Apa lo bilang ???. lo tega bilang kayak gitu,sementara sahabat lo kritis,Fen, Shiva tengah berjuang buat hidup.” Kata Chelsea “ Chel,gue minta lo nggak usah ikut campur,gue bebas mengungkapkan rasa cinta gue ke Selvi.” “ Lo emang egois Fen,lo egois.” “ Siapa yang egois ? asal lo tahu gue gak egois.” Bentak Fendy “ Stop…, lo berdua nggak lihat kondisi Shiva,dia masih koma,sekarang gue minta lo berdua keluar.” “ Tapi Sel ?” “ KELUAR !!!” Teriak Selvi Selvi menyibakkan rambut yang menutupi dahi Shiva,Selvi membuka rekaman di hpnya,terdengar suara Shiva yang benyanyi sambil main gitar,rekaman itu diambil sebelum Shiva kecelakaan,Selvi berjalan keluar,dia menuju taman di belakang Rumah Sakit,lalu duduk di sebuah bangku taman “ Permisi Mbak,aku boleh duduk disini ?” suara seorang gadis membuyarkan lamunan Selvi “ Oh iya,silahkan Mbak.” “ Siapa yang sakit ?” “ Cowok aku,dia kecelakaan,kemarin dia sempat sadar,nggak tahu kenapa,dia sekarang nggak sadar lagi.” “ Mendampingi orang yang kita cintai ketika dia sakit memang berat,terutama ketika dia sedang berjuang melawan maut.” “ Kenapa kamu bilang kayak gitu ? apa kamu juga mengalami apa yang aku rasakan ?” “ Iya,aku juga mengalami itu,sekarang kakak perempuanku tengah koma,karena kecelakaan juga.” “ Kalau gitu kita senasib.” Seharian ini Selvi ada di Rumah Sakit,dia pulang ke rumah,dia menangis di kamarnya “ Sudah sayang,jangan nangis.” Hibur mamanya “ Mama…” Selvi memeluk mamanya “ Iya nak,mama tahu apa yang kamu rasakan,kamu istirahat ya,kamu kan capek.” Selvi meletakkan kepalanya di bantal, pandangannya tertuju ke sebuah boneka donal dan desi bebek,ingatannya melayang ke saat dia mengadakan pesta ulang tahun “ Kamu tahu nggak,kenapa aku kasih boneka ini ke kamu ?” tanya Shiva “ Nggak,emang kenapa kamu kasih boneka ini ke aku ?” “ Kamu tahu kan kalau donal dan desi bebek itu nggak pernah terpisah,aku pengen kita seperti mereka,nggak terpisahkan.” Jelas Shiva Terdengar suara derit pintu “ Sel,lo masih marah sama gue ?” tanya Chelsea “ Oh lo Chel,nggak gue udah nggak marah kok.” Selvi menghapus airmatanya “ Lo nangis lagi Sel ? gue lihat akhir-akhir ini lo jadi sering nangis.” “ Gue nangis karena Shiva Chel,gue nggak tega lihat dia.” “ Sabar Sel,lo harus kuat,kita ke Rumah Sakit ya.” Mereka sampai di Rumah Sakit dan menuju ruang ICU “ Aku nggak mau berpisah dari kamu sayang.” Isak Selvi Shiva pun meneteskan airmata dari sela-sela matanya yang masih terpejam,Selvi membuka gorden ruangan,hujan tengah turun rintik-rintik di luar sana “ Gue inget kalau Shiva paling suka sama suasana kayak gini.” Kata Chelsea “ Iya… dia suka banget sama suasana hujan,apalagi suasana hujan yang turun rintik-rintik.” Selvi duduk di pinggir tempat tidur Shiva Badan Shiva terlihat semakin kurus,ini karena udah berhari-hari dia nggak sadar,dia hanya bergantung pada cairan infus “ Selvi,Chelsea.” Panggil mama Shiva “ Eh Tante.” Jawab Chelsea “ Iya nak,kamu bisa antar Tante ke ruang Dokter ?” “ Bisa,ada apa Tante,kok harus ke ruang Dokter ?” tanya Selvi “ Tante ada perlu dengan Dokter.” Selvi mengantar mama Shiva ke ruang Dokter “ Siang Dok.” Sapa mama Shiva “ Siang juga ibu,ada yang bisa saya bantu ?” “ Begini Dok, apa saya boleh membawa anak saya pulang ? saya akan merawat dia di rumah.” “ Bisa bu,tapi ibu harus menyiapkan satu ruangan khusus buat dia.” Shiva pun dibawa pulang ke rumah “ Permisi,apa Ibu ada di rumah ?” “ Oh ada Bu .” Kata Mbak Sari,pembantu di rumah Shiva “ Bu,ada tamu.” “ Oh ya suruh langsung ke kamar aja.” Tamu itu naik ke lantai atas “ Permisi.” Dia membuka pintu kamar Shiva “ Eh Bu Gista,silahkan masuk.” Ibu Gista adalah dosen Shiva di kampus,beliau datang ke rumah Shiva karena dia dengar Shiva kecelakaan dan satu bulan nggak masuk kuliah “ Gimana kondisi Shiva Bu ?” tanyanya “ Ya seperti yang Ibu lihat sekarang,sudah satu bulan dia belum juga sadar.” Jawab mamanya “ Saya dengar dia kecelakaan gara-gara ikut balapan liar,apa benar Bu ?” “ Benar Bu,dia ini bandel,udah saya larang ikut balapan,malah tetap nekat ikut.” ‘ Ya udah,saya pulang dulu, cepet sembuh ya Va.” Kata Bu Gista Sorenya,Selvi dan Dokter datang ke rumah Shiva “ Saya periksa kondisi Shiva dulu.” Dokter menempelkan stetoskop di dada Shiva “ Gimana Dok ?” “ Tadi detak jantung dia agak lemah,sekarang detak jantungnya sudah normal.” “ Tapi kenapa dia belum juga sadar,padahal detak jantungnya normal ?” tanya Mamanya “ Mungkin itu pengaruh dari luka benturan di kepalanya karena dia mengalami gegar otak yang cukup serius.” Jawab Dokter “ Gegar otak ???” tanya Selvi dalam hati “ Apa yang harus kita lakukan ?” tanya mama Shiva “Dia bisa dioperasi.” Ujar Dokter “ Lakukan aja Dok,nggak apa-apa.” “ Kami masih nggak berani untuk melakukan operasi Bu.” “ Kenapa Dok ?” “ Kondisi dia sangat lemah,kalau kami paksakan dioperasi dia bisa kehilangan nyawanya.” “ Tolong selamatkan dia Dok,bukannya dia masih punya harapan untuk hidup ?” “ Ya,Shiva memang masih memiliki harapan untuk hidup,namun harapan itu sangat tipis,mengingat luka di kepalanya termasuk luka dengan kategori luka berat.” Jelas Dokter Hari ini seorang laki-laki datang ke rumah Shiva “ Mau apa kamu kesini ?” tanya Mamanya “ Aku mau minta uang,uangku sudah habis.” Laki-laki itu adalah papa Shiva “ Nggak,aku sudah nggak ada uang lagi.” “ Jangan bohong kamu.” Laki-laki itu berusaha membongkar lemari pakaian,disana dia menemukan uang “ Ini apa kalau bukan uang ?” “ Aku mohon jangan ambil uang itu,uang itu aku pakai untuk membayar biaya pengobatan Shiva.” “ Memangnya ada apa dengan anak itu ?” “ Dia mengalami luka parah karena kecelakaan.” “ Aku nggak percaya.” Mama Shiva mengajak laki-laki itu ke kamar Shiva “ Aku nggak bohong kan ? sekarang kamu lihat sendiri.” “ Ngapain kamu biayai pengobatan dia ? dia itu harusnya mati.” Laki-laki itu berusaha melepas alat di tubuh Shiva,mamanya berusaha mencegah “ Aku nggak akan membiarkan kamu bunuh dia,awas kamu.” Mama Shiva turun “ Kamu nggak seharusnya hidup,kamu harus mati.” Laki-laki itu melepas alat di tubuh Shiva, hal itu membuat Shiva mengalami kejang “ Mampus lo.” Laki-laki itu meninggalkan Shiva “ Shiva,apa yang terjadi sama kamu ?” Selvi yang baru datang kaget,dia terbelalak kaget setelah melihat selang infuse,oksigen serta kabel di dada Shiva sudah terlepas,mamanya segera menelpon Dokter “ Iya sayang,sabar ya.” Kata Selvi pada Shiva yang mengalami kejang Dokter memasang selang oksigen dan beberapa kabel di mulut dan dada Shiva “ Bu,sebaiknya jangan semua orang masuk ke ruangan ini,ruangan ini harus steril,usahakan pintu kamar ini selalu tertutup.” Dokter meninggalkan kamar Shiva “ Makasih banyak Dok.” “ Dulu kamu selalu ceria,kamu bilang kita harus tersenyum,sekarang mana senyuman itu ? mama kangen sayang,mama kangen nak.” “ Kenapa kejadian ini harus menimpa Shiva tante ?” Tanya Selvi “ Entahlah,tante juga nggak tahu Sel.” Selvi melihat kalung di leher Shiva,kalung itu sama persis seperti kalung di lehernya “ Sel,kita ke bawah yuk.” Ajak mama Shiva “ Shiva gimana tante ?” “ Nggak apa-apa kok,sebentar aja.” Mama Shiva menutup pintu kamar Shiva Di bawah mereka ngobrol “ Sebenernya,sebelum kecelakaan Shiva sudah menyiapkan acara pertunangannya sama kamu.” “ Beneran ??? serius tante ?” “ Iya,bahkan dia udah menyiapkan baju khusus buat kamu,kalau nggak percaya tante akan perlihatkan baju itu ke kamu.” Mama Shiva menunjukkan baju itu ke Selvi “ Baju yang bagus,Shiva mendesain baju ini khusus buat Selvi.” “ Benar,dan pertunangan itu akan berlangsung besok.” “ Besok ???” Tanya Selvi Besoknya pertunangan dilaksanakan,pertunangan itu berlangsung secara sederhana dan hanya dihadiri kerabat dekat mereka Selvi menangis saat memakaikan cincin di jari manis Shiva “ Semoga kamu bisa cepet sadar Shiva.” Kata Selvi “ Semoga pertunangan ini bisa membuat kamu cepet sadar dan sembuh.” Mamanya membelai rambut Shiva Selvi melihat sebuah gitar di kamar Shiva,gitar ini yang sering dimainkan oleh Shiva,karena dia juga adalah gitaris dari sebuah band,Selvi ingat saat Shiva mengajarinya untuk membuat sebuah lagu “ Dengan gitar ini gue akan mencoba untuk membuat lagu,mungkin lagu ini bisa mengungkapkan apa isi hati gue.” Selvi mulai menulis lirik lagu Malam ini begitu sepi Tak seperti biasanya Saat kau tak disampingku Kasih,aku merindukanmu Ku rindu pelukanmu Ku rindu segalanya tentangmu Namun aku tak tahu Apakah aku masih bisa merasakannya Ketika aku tahu apa yang terjadi denganmu sekarang Semoga kamu dengar jeritan hatiku ini Selvi kembali kuliah,dia dan Chelsea terlihat sedang asyik ngobrol di food court “ Apa Shiva udah sadar Sel ?” Selvi menggelengkan kepalanya “ Dia sekarang makin kurus Chel,gue khawatir sama kondisinya.” “ Daripada lo tungguin si Shiva mending lo sama gue aja.” Kata Fendy “ Lo jangan mulai lagi Fen,gue baru tahu kalau ternyata lo itu pagar makan tanaman.” “ Apa maksud lo Chel ?” “ Lo nggak usah berlagak bego,lo juga yang merusak rem sepeda motornya Shiva, sehingga Shiva mengalami kecelakaan ya kan ?” tuduh Chelsea “ Eh jaga tuh mulut,jangan sembarangan ngomong lo.” Bentak Fendy “ Apa yang dibilang sama Chelsea bener Fen ?” Tanya Selvi “ Emm… anu… itu nggak bener kok,lagian Shiva kan sahabat aku,nggak mungkin aku berbuat kayak gitu.” Kilah Fendy “ Ya udah kalau gitu,aku percaya sama kamu.” Kata Selvi ‘ Chel,lo ikut gue sebentar.” Fendy menarik lengan Chelsea “ Apaan sih lo ? lepasin lengan gue.” Fendy mengajak Chelsea ke belakang kampus “ Chel gue minta tolong sama lo,jangan sampai orang lain tahu masalah ini,nih gue ada duit 10 juta,anggap aja sebagai uang tutup mulut.” “ Sori ya,gue bukan tipe orang yang suka sama duit kayak beginian,lo ambil aja,asal lo tahu,sepandai-pandainya harimau menyembunyikan bangkai pasti akan ketahuan juga.” “ Mampus gue,kalau sampai mahasiswa lain,dosen dan rector tahu gimana ?” “ Nah itu masalah lo,jangan ngajak gue.” “ Lama-lama lo nyebelin juga,ngajak berantem lo ?” Fendy berancang-ancang untuk memukul Chelsea “ Lo pikir gue takut sama lo ? ayo pukul gue.” Fendy mengurungkan niatnya untuk memukul Chelsea “ Kenapa ? lo takut ?” “ Sayang Chel,lo cewek,kalau lo cowok pasti lo udah gue hajar abis-abisan “ Suatu saat perbuatan lo pasti ketahuan Fen.” Batin Chelsea “ Ke kelas yuk Chel.” Ajak Selvi Di kelas,dosen segera memulai mata kuliah “ Kok lo nggak kayak biasanya Sel ?” Tanya Steve,temen satu band Shiva “ Iya Sel,padahal kan ini mata kuliah kesukaan lo.” “ Mending kita ke rumah Shiva aja,soalnya gue juga belum jenguk dia.” Usul Steve “ Ya nggak apa-apa sih.” Hari Minggu mereka dating ke rumah Shiva “ Siang Mbak,tante ada ?” Tanya Steve pada Mbak Sari “ Oh Ibu ada di kamarnya Mas Shiva,langsung masuk aja Mas.” “ Ya udah,makasih ya Mbak.” Mereka menuju kamar Shiva “ Siang Tante.” Sapa Steve “ Eh,siang Stev,masuk aja.” “ Kita mau jenguk Shiva Tante.” Kata Farel “ Oh iya Tante,ini ada titipan dari temen-temen di kampus.” Steve menyerahkan sebuah amplop “ Apa ini ? kok nggak kelihatan Fendy,kemana dia ?” Tanya mama Shiva “ Fendy katanya lagi ada acara,jadi dia nggak ikut.” Kata Chelsea Steve menyenggol lengan Chelsea “ Ngapain lo bilang gitu ? lo nggak suka kalau si Fendy ikut ?” Tanya Steve “ Gue mau kasih tahu sesuatu ke lo.” “ Sesuatu ??? apaan sih ???” Steve penasaran “ Ayo ikut gue.” Ajak Chelsea,Chelsea mengajak Steve ke taman yang suasananya agak sepi “Stev,lo jangan kaget setelah lo denger penjelasan dari gue.” “ Iya,iya cepetan ngomong kenapa ? penasaran nih gue.” “ Fendy itu udah bikin Shiva kecelakaan.” “ HA ??? serius lo ?” Tanya Steve “ Iya,dia yang bikin rem motor Shiva jadi blong,lo jangan bilang siapa-siapa,cukup lo dan gue aja yang tahu masalah ini.” “Tenang aja,gue nggak akan bilang ke siapa-siapa kok.” “ Beneran ya ? gue pegang janji lo.” “ Dari mana aja kalian ?”Tanya mama Shiva “ Dari taman depan Tante.” Jawab Steve “ Oh ya udah,cepet masuk.” “ Ini bukan kasus yang ringan Chel,kita harus lapor ke polisi “ Percuma Stev,dia itu udah kompakan sama bokapnya buat membunuh Shiva.” “ Whatt ??? kok bisa gitu ? gimana ceritanya ?” “ Ntar juga lo pasti tahu kok.” “ Ya elah Chel,serius gue penasaran nih.” “ Sori gue belum bisa cerita,waktunya belum tepat Steve.” “ Terus kapan Chel ?” Tanya Steve “ Suatu saat nanti lo akan tahu.” Jawab Chelsea Mereka kembali ke kamar Shiva “ Wah,Tante tahu banget kalau kita lagi haus.” Celetuk Tito “ Dasar lo,malu-maluin tahu.” Steve gemes “ Biarin,gue haus tahu.” Kata Tito “ Tante,maafin Tito,emang kayak gitu anaknya.” Kata Chelsea “ Oh nggak apa-apa,Tante malah merasa terhibur sama kalian.” Hari berikutnya Fendy datang ke rumah Shiva,dia menuju ke kamar Shiva “ Gue kesini Cuma mau memastikan aja,lo masih hidup atau udah meninggal.” Kemudian mama Shiva masuk dan membawa minuman “ Aduh maaf Tante,Fendy ngerepotin ya ?” “ Ah nggak kok,ayo diminum,Tante tinggal dulu ya.” Kata mama Shiva Fendy menenggak air sirup yang ada di dalam gelas,sambil mematap Shiva dia berkata “ Ayo bangun jagoan,ini belum seberapa,katanya lo udah kebal,tap nyatanya lo malah koma.” Terdengar suara hp berbunyi,ternyata hp Fendy berbunyi “Oke bro gue cabut dulu,jangan lupa gue tunggu undangan lo,yaitu “UNDANGAN UNTUK MENGHADIRI ACARA PEMAKAMAN LO,HAHAHA.” Fendy pun pergi meninggalkan kamar Shiva Nggak lama Dokter datang bersama dengan Selvi “ Kondisi Shiva makin hari makin memburuk Bu.” “ Tolong lakukan suntik mati ke dia Dok.” “ Saya nggak bisa melakukan itu Bu.” “ Tolonglah Dok,saya nggak mau melihat dia menderita.” “ Tante,kita nggak boleh melakukan itu,itu adalah dosa Tante.” “ Tante tahu sayang,tapi Tante nggak mau dia menderita terus.” “Selvi tahu Tante,kita berdoa aja,semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Shiva.” Namun beberapa saat kemudian Dokter dan perawat yang ada di kamar Shiva kebingungan karena jantung Shiva berhenti berdetak “ Apa yang terjadi dengan Shiva ?” “ Jantungnya berhenti berdetak,kami akan berusaha menolongnya.” Mereka berusaha menolong Shiva,lalu Dokter keluar “ Tuhan,kalau memang kau ambil Shiva aku ikhlas,biar dia nggak menderita lagi.” Gumam Selvi “ Gimana kondisi Shiva Dok ?” “ Maaf Bu,Mbak. Kami sudah berusaha menyelamatkan dia,tapi Tuhan berkehendak lain,dia meninggal.” Seketika itu juga seluruh badan Selvi terasa lemas,dia pingsan seketika Suasana pemakaman Shiva terlihat begitu menyedihkan,semua tampak larut dalam duka “ Sel,maaf,apa waktu Shiva masih di Rumah Sakit kamu sempat melihat bekas luka jahitan di pinggang Shiva ?” “ Iya Tante,emang kenapa ?” “ Shiva udah mendonorkan ginjalnya buat kamu.” “ Oh Tuhan,ternyata kamu adalah donor itu Shiva.” “ Dia sayang sama kamu,karena itu dia berani melakukannya.” Dan Selvi pun mengusap nisan Shiva “ Makasih sayang,kamu udah donorin ginjal buat aku,semoga kamu bahagia disana.” c helsea… tungguin gue.” “ Kenapa lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Gue pinjem tugas ekonomi,gue belum kerja sama sekali nih.” Chelsea pun mengeluarkan buku diktat ekonomi dari tasnya “ Nih,cepet lo kerjain, daripada lo dimarahin sama dosen.” Selvi segera mengerjakan tugas itu,sesaat kemudian,Shiva,cowoknya Selvi masuk ke kelas Selvi “ Hai sayang.” Sapa Shiva “ Hai,kamu bikin aku kaget tahu.” Kata Selvi “ Hehe… sori deh kalau aku bikin kamu kaget,Sel bisa ikut aku bentar ?” tanya Shiva “ Ngapain ?” tanya Selvi “ Udah kamu ikut aja.” Shiva mengajak Selvi ke taman belakang kampus “ Kamu tutup mata dulu,jangan buka dulu sebelum aku kasih tahu “ Kamu mau ngapain sih ? jangan macem-macem.” “ Iya,aku tahu,sekarang kamu buka mata kamu.” Selvi membuka matanya,dia melihat ada kalung di depan matanya “ Ini aku beli khusus buat kamu.” Kata Shiva “ Sayang… makasih,kalungnya bagus banget.” Selvi memeluk Shiva “ Sama-sama sayang.” Jawab Shiva Malam harinya Selvi pergi ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi saya Dok ?” tanya Selvi “ Kamu harus segera mendapatkan donor ginjal.” “ Memangnya kenapa Dok ?” tanya Selvi “ Gagal ginjal kamu sudah cukup parah, kalau ini dibiarkan,kamu bisa meninggal.” Selvi kaget,dengan tergesa-gesa dia keluar dari ruangan Dokter,dia bertabrakan dengan Shiva “ Selvi… kamu ngapain di sini ?” tanya Shiva “ Aku anterin nyokap,kamu sendiri ?” “ Aku lagi jenguk temen yang di rawat disini.” “ Oh gitu,aku balik dulu ya.” Selvi pun memanggil taksi,kemudian dia masuk ke taksi itu “ Jangan sampai Shiva tahu tentang penyakit gue.” Pikir Selvi Di kampus, Selvi pergi ke perpustakaan bersama Chelsea “ Gimana kata Dokter kemarin soal penyakit lo ?” tanya Chelsea “ Penyakit gue parah Chel,kalau dibiarin gue bisa buta permanent,gue minta jangan sampai Shiva tahu.” Sementara itu,terlihat Shiva tengah berjalan menuju ke kelas Selvi “ Lo lihat Selvi nggak ?” “ Selvi ??? kayaknya tadi dia ke perpustakaan sama Chelsea “ O ya udah,makasih ya.” Shiva menuju ke perpustakaan,dia menghampiri Chelsea dan Selvi “ Hai Va.” Sapa Chelsea “ Hai juga Chel,gue mau ngomong sama Selvi boleh ?sebentar aja.” Ujar Shiva “ Iya, lama juga boleh kok.” Jawab Chelsea Shiva menghampiri Selvi “ Ehmm,rajin amat nih.” Goda Shiva Selvi hanya tersenyum medengar kata-kata Shiva “ Sel,kamu yakin mau pacaran sama aku ?” tanya Shiva “ Ya iya sayang,masa aku bohong sih,eh lihat deh bukunya bagus banget Shiva melihat buku itu,buku itu bertema tentang ayah,dia tersenyum sinis “ Kamu suka sama buku kayak gitu ?” “ Iya,kan buku ini menceritakan kasih seorang ayah buat anaknya.” “ Kasih ???? Shiva tersenyum sinis, aku nggak pernah merasakan itu,dari kecil aku terlahir tanpa seorang ayah.” “ Nggak mungkin,kamu pasti punya papa.” Kata Selvi “ Iya,tapi dia nggak pernah mengakui aku sebagai anaknya sendiri !!!!” seru Shiva Selvi merasa pusing,dia nggak kuat merasakan rasa itu,dia pingsan “ Sel,kamu kenapa ?” Shiva kebingungan “ Va,cepet lo bawa ke Rumah Sakit.” Kata Chelsea Shiva mengangkat tubuh Selvi dan membawanya ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi Selvi Dok ? penyakit apa yang dia derita ?” tanya Shiva “ Selvi menderita gagal ginjal Mas.” “ Apaa ???” Shiva menuju ke kamar Selvi Selvi perlahan-lahan membuka matanya,dia melihat Shiva yang tidur di sampingnya “ Ini dimana ?” Tanya Selvi lemah “ Kamu ada di Rumah Sakit.” Kata Shiva “ Maafin aku,sebenarnya aku nggak mau kamu tahu tentang penyakit yang aku derita.” Kemudian Dokter masuk untuk memeriksa Selvi,Dokter mengajak Shiva ke ruangannya “ Selvi sangat membutuhkan donor ginjal agar dia bisa tetap hidup.” “ Ambil ginjal saya Dok.” Kata Shiva “ Maaf Mas,resikonya sangat besar,karena setelah itu kamu harus hidup dengan satu ginjal.” “ Saya nggak peduli Dok,apapun akan saya lakukan biar Selvi bisa tetap hidup.” “ Oke,saya lihat dulu,apakah ginjal kamu sesuai dengan ginjal Selvi Besoknya Dokter memeriksa kondisi ginjal Shiva,ternyata ginjalnya cocok dengan ginjal Selvi “ Ada kabar baik buat kamu Sel,kami sudah menemukan donor ginjal buat kamu,besok kamu bisa langsung dioperasi.” Kata Dokter Setelah beberapa hari menjalani pemulihan pasca operasi,Selvi sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit,Shiva mengantarnya pulang “ Nggak mampir dulu Va ?” tanya mama Selvi “ Nggak Tante,Shiva masih ada janji sama temen.” Malamnya Shiva nongkrong bersama teman-temannya,cowok ini hobi banget sama yang namanya balapan liar “ Kemana aja lo,kok dari beberapa hari yang lalu lo nggak muncul ?” “ Gue sakit Fen.” “ Ternyata lo bisa sakit juga.” “ Ya iyalah,lo kirain gue orang sakti,semua manusia bisa sakit lah,gue cabut bentar ya.” Kata Shiva Fendy adalah sahabat Shiva sajak SMP,mereka naksir sama satu cewek yaitu Selvi,tapi Shiva lebih beruntung dari Fendy,hal itu yang membuat Fendy cemburu dan gelap mata,dia berusaha membunuh Shiva,Fendy merusak rem motor Shiva “ Mampus lo.” Kata Fendy Dari kejauhan terlihat salah satu dari mereka berteriak “ Ada razia men,kita harus cepet lari !!!!” Semua berhamburan kabur,termasuk Shiva “ Jangan lari kamu.” Teriak petugas Shiva kebingungan,dia menoleh ke kiri dan kanannya,dan petugas ada di belakangnya “ Gue harus gimana nih ?” tanya Shiva dalam hati Shiva mengendarai motornya dengan kencang,dia berpapasan dengan truk,Shiva menginjak rem “ Kenapa rem gue nggak bisa sih ?” Shiva berusaha menginjak rem motornya Shiva menyadari kalau remnya blong,tabrakan terjadi,kepala Shiva membentur aspal,dan dia nggak sadarkan diri “ Anak ini kecelakaan .” Kata petugas “Sebaiknya kita bawa ke Rumah Sakit dulu.” Selvi sedang asyik nonton tv di rumah,kemudian hpnya bunyi “ Chelsea ??? tumben nih anak telpon malem-malem,iya Chel,kenapa ?” Selvi mengangkat teleponnya “ Sel,Shiva kecelakaan,gue sekarang ada di Rumah Sakit.” “ Apa ???” handphone yang dipegang Selvi terjatuh “ Sel lo denger gue ? Selvi ?” “ Selvi,kenapa kamu ?” tanya mamanya “ Ma,Shiva kecelakaan kita harus ke Rumah Sakit sekarang.” Selvi segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Fendy dan Chelsea “Fen gimana Shiva ?” “ Kita masih belum tahu Sel,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Fendy Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Chelsea “ Shiva mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di kepalanya,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan secara khusus di ICU.” “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Selvi “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Selvi berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Shiva dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Selvi “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Selvi pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Shiva mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Shiva,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Dua hari kemudian mama Shiva datang,dia kaget melihat kondisi anak semata wayangnya “ Apa yang terjadi sama kamu nak ? kamu yang dulu ceria sekarang terbaring nggak berdaya.” Nggak lama kemudian Selvi masuk “ Permisi Tante.” “ Oh ya nak,kamu pasti pacarnya Shiva .” “ Iya Tante.” “ Kamu cantik,seperti apa yang diceritakan Shiva,Tante keluar dulu ya.” “ Kamu harus hidup sayang,sabar ya.” Bisik Selvi di telinga Shiva Selvi membelai rambut Shiva “ Aku akan selalu ada disamping kamu,karena aku sayang kamu.” Airmata keluar dari mata Selvi Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah masih keluar dari kepala Shiva, pendarahannya sulit untuk dihentikan..” Selvi berjalan menuju ruang ICU, dia lihat mama Shiva “ Permisi Tante.” “ Siapa dia Mbak ?” “ Selvi,dia pacar Shiva.” “ Dia gadis yang cantik,Shiva beruntung punya pacar seperti Selvi.” Selvi masuk ke ruang ICU,dia memegang tangan Shiva,Selvi merasakan Shiva menggenggam tangannya “Gue harus kasih tahu Dokter.” Pikir Selvi,dia menuju ruang Dokter “ Itu kabar yang baik Mbak,berarti dia sudah bisa merespon orang lain.” “ Syukur kalau gitu Dok.” “ Kondisi dia juga mulai membaik,mungkin besok kami akan mencoba melepas alat bantu.” Kata Dokter Besoknya Dokter mulai melepas semua alat bantu di tubuh Shiva,namun dia belum dipindahkan ke ruang rawat,karena dia masih sangat lemah dan belum sadar “ Kamu pasti sembuh kok,Shiva.” Kata Selvi Perlahan-lahan mata Shiva terbuka “ Dimana gue ?” tanyanya lirih “ Kamu ada di Rumah Sakit,kamu mengalami kecelakaan.” “ Aku lapar Sel.” Kata Shiva “ Iya,aku suapin ya.” Kata Selvi Selvi menyuapkan beberapa sendok nasi ke mulut Shiva “ Udah,sekarang kamu tidur ya,aku mau keluar sebentar dulu.” Shiva mencoba berdiri,sambil menahan rasa sakit di kepalanya,karena nggak kuat dia terjatuh,kepalanya membentur meja,dia nggak sadarkan diri,darah mengalir dari lukanya yang belum sembuh benar,Selvi yang baru masuk ke ruangan kaget “ Dokter tolong !!!!” teriak Selvi Dokter masuk ke ruang ICU,beberapa perawat mengangkat tubuh Shiva ke tempat tidur,Dokter memeriksa kondisi Shiva “ Sepertinya kita harus memasang alat bantu itu lagi.” Kata Dokter Dokter memasang alat bantu itu,sementara perawat mengganti perban di kepala Shiva dan menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut “ Jadi… dia koma lagi Dok ?” Dokter menganggukkan kepala “ Oh Tuhan cobaan apa lagi yang Kau berikan ?” Selvi merasa matanya berkunang-kunang,dia pingsan “ Lo udah sadar ?” tanya Chelsea “ Chel,dimana Shiva ?” “ Dia masih di ICU Sel.” “ Tolong anterin gue kesana.” Chelsea mengantar Selvi ke ruang ICU “ Sayang kenapa kamu harus seperti ini lagi ?” Selvi menempelkan kepalanya ke dada Shiva,tangan Selvi membelai wajah Shiva “ Dia koma lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Iya Chel,padahal dia udah sempat sadar.” Kata Selvi “ Balik yok Sel,lo harus istirahat.” “ Nggak,gue pengen tetep disini.” “ Ya udah,gue balik dulu.” Selvi pun tertidur di samping Shiva yang terbaring koma,hal ini persis seperti yang dilakukan Shiva ketika menjaga Selvi di Rumah Sakit “ Kemarin kamu yang jagain aku,tapi sekarang…” gumam Selvi Selvi mencoba berdiri,dia mengambil sebuah tempat air,dia mengisi air di tempat itu,dilepasnya baju Shiva,dia mencelupkan sehelai kain ke air itu,diusapnya wajah Shiva,dibukanya selimut Shiva,tanpa sengaja dia melihat luka bekas jahitan operasi di pinggang Shiva “ Apa dia adalah donor dari ginjal gue ?” tanya Selvi dalam hati Selang infus masih meneteskan cairan ke tubuh Shiva “ Sampai kapan kamu kayak gini sayang ?” Selvi membelai pipi Shiva Selvi menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut,dia meletakkan tangan Shiva di atas perut Shiva “ Hai Sel.” Sapa Chelsea,dia datang bersama Fendy “ Sel,aku mau ngomong sesuatu ke kamu,tapi…” kata Fendy ragu “ Lo nggak usah ragu Fen,ngomong aja “ Gue suka sama lo.” “ Apa lo bilang ???. lo tega bilang kayak gitu,sementara sahabat lo kritis,Fen, Shiva tengah berjuang buat hidup.” Kata Chelsea “ Chel,gue minta lo nggak usah ikut campur,gue bebas mengungkapkan rasa cinta gue ke Selvi.” “ Lo emang egois Fen,lo egois.” “ Siapa yang egois ? asal lo tahu gue gak egois.” Bentak Fendy “ Stop…, lo berdua nggak lihat kondisi Shiva,dia masih koma,sekarang gue minta lo berdua keluar.” “ Tapi Sel ?” “ KELUAR !!!” Teriak Selvi Selvi menyibakkan rambut yang menutupi dahi Shiva,Selvi membuka rekaman di hpnya,terdengar suara Shiva yang benyanyi sambil main gitar,rekaman itu diambil sebelum Shiva kecelakaan,Selvi berjalan keluar,dia menuju taman di belakang Rumah Sakit,lalu duduk di sebuah bangku taman “ Permisi Mbak,aku boleh duduk disini ?” suara seorang gadis membuyarkan lamunan Selvi “ Oh iya,silahkan Mbak.” “ Siapa yang sakit ?” “ Cowok aku,dia kecelakaan,kemarin dia sempat sadar,nggak tahu kenapa,dia sekarang nggak sadar lagi.” “ Mendampingi orang yang kita cintai ketika dia sakit memang berat,terutama ketika dia sedang berjuang melawan maut.” “ Kenapa kamu bilang kayak gitu ? apa kamu juga mengalami apa yang aku rasakan ?” “ Iya,aku juga mengalami itu,sekarang kakak perempuanku tengah koma,karena kecelakaan juga.” “ Kalau gitu kita senasib.” Seharian ini Selvi ada di Rumah Sakit,dia pulang ke rumah,dia menangis di kamarnya “ Sudah sayang,jangan nangis.” Hibur mamanya “ Mama…” Selvi memeluk mamanya “ Iya nak,mama tahu apa yang kamu rasakan,kamu istirahat ya,kamu kan capek.” Selvi meletakkan kepalanya di bantal, pandangannya tertuju ke sebuah boneka donal dan desi bebek,ingatannya melayang ke saat dia mengadakan pesta ulang tahun “ Kamu tahu nggak,kenapa aku kasih boneka ini ke kamu ?” tanya Shiva “ Nggak,emang kenapa kamu kasih boneka ini ke aku ?” “ Kamu tahu kan kalau donal dan desi bebek itu nggak pernah terpisah,aku pengen kita seperti mereka,nggak terpisahkan.” Jelas Shiva Terdengar suara derit pintu “ Sel,lo masih marah sama gue ?” tanya Chelsea “ Oh lo Chel,nggak gue udah nggak marah kok.” Selvi menghapus airmatanya “ Lo nangis lagi Sel ? gue lihat akhir-akhir ini lo jadi sering nangis.” “ Gue nangis karena Shiva Chel,gue nggak tega lihat dia.” “ Sabar Sel,lo harus kuat,kita ke Rumah Sakit ya.” Mereka sampai di Rumah Sakit dan menuju ruang ICU “ Aku nggak mau berpisah dari kamu sayang.” Isak Selvi Shiva pun meneteskan airmata dari sela-sela matanya yang masih terpejam,Selvi membuka gorden ruangan,hujan tengah turun rintik-rintik di luar sana “ Gue inget kalau Shiva paling suka sama suasana kayak gini.” Kata Chelsea “ Iya… dia suka banget sama suasana hujan,apalagi suasana hujan yang turun rintik-rintik.” Selvi duduk di pinggir tempat tidur Shiva Badan Shiva terlihat semakin kurus,ini karena udah berhari-hari dia nggak sadar,dia hanya bergantung pada cairan infus “ Selvi,Chelsea.” Panggil mama Shiva “ Eh Tante.” Jawab Chelsea “ Iya nak,kamu bisa antar Tante ke ruang Dokter ?” “ Bisa,ada apa Tante,kok harus ke ruang Dokter ?” tanya Selvi “ Tante ada perlu dengan Dokter.” Selvi mengantar mama Shiva ke ruang Dokter “ Siang Dok.” Sapa mama Shiva “ Siang juga ibu,ada yang bisa saya bantu ?” “ Begini Dok, apa saya boleh membawa anak saya pulang ? saya akan merawat dia di rumah.” “ Bisa bu,tapi ibu harus menyiapkan satu ruangan khusus buat dia.” Shiva pun dibawa pulang ke rumah “ Permisi,apa Ibu ada di rumah ?” “ Oh ada Bu .” Kata Mbak Sari,pembantu di rumah Shiva “ Bu,ada tamu.” “ Oh ya suruh langsung ke kamar aja.” Tamu itu naik ke lantai atas “ Permisi.” Dia membuka pintu kamar Shiva “ Eh Bu Gista,silahkan masuk.” Ibu Gista adalah dosen Shiva di kampus,beliau datang ke rumah Shiva karena dia dengar Shiva kecelakaan dan satu bulan nggak masuk kuliah “ Gimana kondisi Shiva Bu ?” tanyanya “ Ya seperti yang Ibu lihat sekarang,sudah satu bulan dia belum juga sadar.” Jawab mamanya “ Saya dengar dia kecelakaan gara-gara ikut balapan liar,apa benar Bu ?” “ Benar Bu,dia ini bandel,udah saya larang ikut balapan,malah tetap nekat ikut.” ‘ Ya udah,saya pulang dulu, cepet sembuh ya Va.” Kata Bu Gista Sorenya,Selvi dan Dokter datang ke rumah Shiva “ Saya periksa kondisi Shiva dulu.” Dokter menempelkan stetoskop di dada Shiva “ Gimana Dok ?” “ Tadi detak jantung dia agak lemah,sekarang detak jantungnya sudah normal.” “ Tapi kenapa dia belum juga sadar,padahal detak jantungnya normal ?” tanya Mamanya “ Mungkin itu pengaruh dari luka benturan di kepalanya karena dia mengalami gegar otak yang cukup serius.” Jawab Dokter “ Gegar otak ???” tanya Selvi dalam hati “ Apa yang harus kita lakukan ?” tanya mama Shiva “Dia bisa dioperasi.” Ujar Dokter “ Lakukan aja Dok,nggak apa-apa.” “ Kami masih nggak berani untuk melakukan operasi Bu.” “ Kenapa Dok ?” “ Kondisi dia sangat lemah,kalau kami paksakan dioperasi dia bisa kehilangan nyawanya.” “ Tolong selamatkan dia Dok,bukannya dia masih punya harapan untuk hidup ?” “ Ya,Shiva memang masih memiliki harapan untuk hidup,namun harapan itu sangat tipis,mengingat luka di kepalanya termasuk luka dengan kategori luka berat.” Jelas Dokter Hari ini seorang laki-laki datang ke rumah Shiva “ Mau apa kamu kesini ?” tanya Mamanya “ Aku mau minta uang,uangku sudah habis.” Laki-laki itu adalah papa Shiva “ Nggak,aku sudah nggak ada uang lagi.” “ Jangan bohong kamu.” Laki-laki itu berusaha membongkar lemari pakaian,disana dia menemukan uang “ Ini apa kalau bukan uang ?” “ Aku mohon jangan ambil uang itu,uang itu aku pakai untuk membayar biaya pengobatan Shiva.” “ Memangnya ada apa dengan anak itu ?” “ Dia mengalami luka parah karena kecelakaan.” “ Aku nggak percaya.” Mama Shiva mengajak laki-laki itu ke kamar Shiva “ Aku nggak bohong kan ? sekarang kamu lihat sendiri.” “ Ngapain kamu biayai pengobatan dia ? dia itu harusnya mati.” Laki-laki itu berusaha melepas alat di tubuh Shiva,mamanya berusaha mencegah “ Aku nggak akan membiarkan kamu bunuh dia,awas kamu.” Mama Shiva turun “ Kamu nggak seharusnya hidup,kamu harus mati.” Laki-laki itu melepas alat di tubuh Shiva, hal itu membuat Shiva mengalami kejang “ Mampus lo.” Laki-laki itu meninggalkan Shiva “ Shiva,apa yang terjadi sama kamu ?” Selvi yang baru datang kaget,dia terbelalak kaget setelah melihat selang infuse,oksigen serta kabel di dada Shiva sudah terlepas,mamanya segera menelpon Dokter “ Iya sayang,sabar ya.” Kata Selvi pada Shiva yang mengalami kejang Dokter memasang selang oksigen dan beberapa kabel di mulut dan dada Shiva “ Bu,sebaiknya jangan semua orang masuk ke ruangan ini,ruangan ini harus steril,usahakan pintu kamar ini selalu tertutup.” Dokter meninggalkan kamar Shiva “ Makasih banyak Dok.” “ Dulu kamu selalu ceria,kamu bilang kita harus tersenyum,sekarang mana senyuman itu ? mama kangen sayang,mama kangen nak.” “ Kenapa kejadian ini harus menimpa Shiva tante ?” Tanya Selvi “ Entahlah,tante juga nggak tahu Sel.” Selvi melihat kalung di leher Shiva,kalung itu sama persis seperti kalung di lehernya “ Sel,kita ke bawah yuk.” Ajak mama Shiva “ Shiva gimana tante ?” “ Nggak apa-apa kok,sebentar aja.” Mama Shiva menutup pintu kamar Shiva Di bawah mereka ngobrol “ Sebenernya,sebelum kecelakaan Shiva sudah menyiapkan acara pertunangannya sama kamu.” “ Beneran ??? serius tante ?” “ Iya,bahkan dia udah menyiapkan baju khusus buat kamu,kalau nggak percaya tante akan perlihatkan baju itu ke kamu.” Mama Shiva menunjukkan baju itu ke Selvi “ Baju yang bagus,Shiva mendesain baju ini khusus buat Selvi.” “ Benar,dan pertunangan itu akan berlangsung besok.” “ Besok ???” Tanya Selvi Besoknya pertunangan dilaksanakan,pertunangan itu berlangsung secara sederhana dan hanya dihadiri kerabat dekat mereka Selvi menangis saat memakaikan cincin di jari manis Shiva “ Semoga kamu bisa cepet sadar Shiva.” Kata Selvi “ Semoga pertunangan ini bisa membuat kamu cepet sadar dan sembuh.” Mamanya membelai rambut Shiva Selvi melihat sebuah gitar di kamar Shiva,gitar ini yang sering dimainkan oleh Shiva,karena dia juga adalah gitaris dari sebuah band,Selvi ingat saat Shiva mengajarinya untuk membuat sebuah lagu “ Dengan gitar ini gue akan mencoba untuk membuat lagu,mungkin lagu ini bisa mengungkapkan apa isi hati gue.” Selvi mulai menulis lirik lagu Malam ini begitu sepi Tak seperti biasanya Saat kau tak disampingku Kasih,aku merindukanmu Ku rindu pelukanmu Ku rindu segalanya tentangmu Namun aku tak tahu Apakah aku masih bisa merasakannya Ketika aku tahu apa yang terjadi denganmu sekarang Semoga kamu dengar jeritan hatiku ini Selvi kembali kuliah,dia dan Chelsea terlihat sedang asyik ngobrol di food court “ Apa Shiva udah sadar Sel ?” Selvi menggelengkan kepalanya “ Dia sekarang makin kurus Chel,gue khawatir sama kondisinya.” “ Daripada lo tungguin si Shiva mending lo sama gue aja.” Kata Fendy “ Lo jangan mulai lagi Fen,gue baru tahu kalau ternyata lo itu pagar makan tanaman.” “ Apa maksud lo Chel ?” “ Lo nggak usah berlagak bego,lo juga yang merusak rem sepeda motornya Shiva, sehingga Shiva mengalami kecelakaan ya kan ?” tuduh Chelsea “ Eh jaga tuh mulut,jangan sembarangan ngomong lo.” Bentak Fendy “ Apa yang dibilang sama Chelsea bener Fen ?” Tanya Selvi “ Emm… anu… itu nggak bener kok,lagian Shiva kan sahabat aku,nggak mungkin aku berbuat kayak gitu.” Kilah Fendy “ Ya udah kalau gitu,aku percaya sama kamu.” Kata Selvi ‘ Chel,lo ikut gue sebentar.” Fendy menarik lengan Chelsea “ Apaan sih lo ? lepasin lengan gue.” Fendy mengajak Chelsea ke belakang kampus “ Chel gue minta tolong sama lo,jangan sampai orang lain tahu masalah ini,nih gue ada duit 10 juta,anggap aja sebagai uang tutup mulut.” “ Sori ya,gue bukan tipe orang yang suka sama duit kayak beginian,lo ambil aja,asal lo tahu,sepandai-pandainya harimau menyembunyikan bangkai pasti akan ketahuan juga.” “ Mampus gue,kalau sampai mahasiswa lain,dosen dan rector tahu gimana ?” “ Nah itu masalah lo,jangan ngajak gue.” “ Lama-lama lo nyebelin juga,ngajak berantem lo ?” Fendy berancang-ancang untuk memukul Chelsea “ Lo pikir gue takut sama lo ? ayo pukul gue.” Fendy mengurungkan niatnya untuk memukul Chelsea “ Kenapa ? lo takut ?” “ Sayang Chel,lo cewek,kalau lo cowok pasti lo udah gue hajar abis-abisan “ Suatu saat perbuatan lo pasti ketahuan Fen.” Batin Chelsea “ Ke kelas yuk Chel.” Ajak Selvi Di kelas,dosen segera memulai mata kuliah “ Kok lo nggak kayak biasanya Sel ?” Tanya Steve,temen satu band Shiva “ Iya Sel,padahal kan ini mata kuliah kesukaan lo.” “ Mending kita ke rumah Shiva aja,soalnya gue juga belum jenguk dia.” Usul Steve “ Ya nggak apa-apa sih.” Hari Minggu mereka dating ke rumah Shiva “ Siang Mbak,tante ada ?” Tanya Steve pada Mbak Sari “ Oh Ibu ada di kamarnya Mas Shiva,langsung masuk aja Mas.” “ Ya udah,makasih ya Mbak.” Mereka menuju kamar Shiva “ Siang Tante.” Sapa Steve “ Eh,siang Stev,masuk aja.” “ Kita mau jenguk Shiva Tante.” Kata Farel “ Oh iya Tante,ini ada titipan dari temen-temen di kampus.” Steve menyerahkan sebuah amplop “ Apa ini ? kok nggak kelihatan Fendy,kemana dia ?” Tanya mama Shiva “ Fendy katanya lagi ada acara,jadi dia nggak ikut.” Kata Chelsea Steve menyenggol lengan Chelsea “ Ngapain lo bilang gitu ? lo nggak suka kalau si Fendy ikut ?” Tanya Steve “ Gue mau kasih tahu sesuatu ke lo.” “ Sesuatu ??? apaan sih ???” Steve penasaran “ Ayo ikut gue.” Ajak Chelsea,Chelsea mengajak Steve ke taman yang suasananya agak sepi “Stev,lo jangan kaget setelah lo denger penjelasan dari gue.” “ Iya,iya cepetan ngomong kenapa ? penasaran nih gue.” “ Fendy itu udah bikin Shiva kecelakaan.” “ HA ??? serius lo ?” Tanya Steve “ Iya,dia yang bikin rem motor Shiva jadi blong,lo jangan bilang siapa-siapa,cukup lo dan gue aja yang tahu masalah ini.” “Tenang aja,gue nggak akan bilang ke siapa-siapa kok.” “ Beneran ya ? gue pegang janji lo.” “ Dari mana aja kalian ?”Tanya mama Shiva “ Dari taman depan Tante.” Jawab Steve “ Oh ya udah,cepet masuk.” “ Ini bukan kasus yang ringan Chel,kita harus lapor ke polisi “ Percuma Stev,dia itu udah kompakan sama bokapnya buat membunuh Shiva.” “ Whatt ??? kok bisa gitu ? gimana ceritanya ?” “ Ntar juga lo pasti tahu kok.” “ Ya elah Chel,serius gue penasaran nih.” “ Sori gue belum bisa cerita,waktunya belum tepat Steve.” “ Terus kapan Chel ?” Tanya Steve “ Suatu saat nanti lo akan tahu.” Jawab Chelsea Mereka kembali ke kamar Shiva “ Wah,Tante tahu banget kalau kita lagi haus.” Celetuk Tito “ Dasar lo,malu-maluin tahu.” Steve gemes “ Biarin,gue haus tahu.” Kata Tito “ Tante,maafin Tito,emang kayak gitu anaknya.” Kata Chelsea “ Oh nggak apa-apa,Tante malah merasa terhibur sama kalian.” Hari berikutnya Fendy datang ke rumah Shiva,dia menuju ke kamar Shiva “ Gue kesini Cuma mau memastikan aja,lo masih hidup atau udah meninggal.” Kemudian mama Shiva masuk dan membawa minuman “ Aduh maaf Tante,Fendy ngerepotin ya ?” “ Ah nggak kok,ayo diminum,Tante tinggal dulu ya.” Kata mama Shiva Fendy menenggak air sirup yang ada di dalam gelas,sambil mematap Shiva dia berkata “ Ayo bangun jagoan,ini belum seberapa,katanya lo udah kebal,tap nyatanya lo malah koma.” Terdengar suara hp berbunyi,ternyata hp Fendy berbunyi “Oke bro gue cabut dulu,jangan lupa gue tunggu undangan lo,yaitu “UNDANGAN UNTUK MENGHADIRI ACARA PEMAKAMAN LO,HAHAHA.” Fendy pun pergi meninggalkan kamar Shiva Nggak lama Dokter datang bersama dengan Selvi “ Kondisi Shiva makin hari makin memburuk Bu.” “ Tolong lakukan suntik mati ke dia Dok.” “ Saya nggak bisa melakukan itu Bu.” “ Tolonglah Dok,saya nggak mau melihat dia menderita.” “ Tante,kita nggak boleh melakukan itu,itu adalah dosa Tante.” “ Tante tahu sayang,tapi Tante nggak mau dia menderita terus.” “Selvi tahu Tante,kita berdoa aja,semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Shiva.” Namun beberapa saat kemudian Dokter dan perawat yang ada di kamar Shiva kebingungan karena jantung Shiva berhenti berdetak “ Apa yang terjadi dengan Shiva ?” “ Jantungnya berhenti berdetak,kami akan berusaha menolongnya.” Mereka berusaha menolong Shiva,lalu Dokter keluar “ Tuhan,kalau memang kau ambil Shiva aku ikhlas,biar dia nggak menderita lagi.” Gumam Selvi “ Gimana kondisi Shiva Dok ?” “ Maaf Bu,Mbak. Kami sudah berusaha menyelamatkan dia,tapi Tuhan berkehendak lain,dia meninggal.” Seketika itu juga seluruh badan Selvi terasa lemas,dia pingsan seketika Suasana pemakaman Shiva terlihat begitu menyedihkan,semua tampak larut dalam duka “ Sel,maaf,apa waktu Shiva masih di Rumah Sakit kamu sempat melihat bekas luka jahitan di pinggang Shiva ?” “ Iya Tante,emang kenapa ?” “ Shiva udah mendonorkan ginjalnya buat kamu.” “ Oh Tuhan,ternyata kamu adalah donor itu Shiva.” “ Dia sayang sama kamu,karena itu dia berani melakukannya.” Dan Selvi pun mengusap nisan Shiva “ Makasih sayang,kamu udah donorin ginjal buat aku,semoga kamu bahagia disana.” c helsea… tungguin gue.” “ Kenapa lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Gue pinjem tugas ekonomi,gue belum kerja sama sekali nih.” Chelsea pun mengeluarkan buku diktat ekonomi dari tasnya “ Nih,cepet lo kerjain, daripada lo dimarahin sama dosen.” Selvi segera mengerjakan tugas itu,sesaat kemudian,Shiva,cowoknya Selvi masuk ke kelas Selvi “ Hai sayang.” Sapa Shiva “ Hai,kamu bikin aku kaget tahu.” Kata Selvi “ Hehe… sori deh kalau aku bikin kamu kaget,Sel bisa ikut aku bentar ?” tanya Shiva “ Ngapain ?” tanya Selvi “ Udah kamu ikut aja.” Shiva mengajak Selvi ke taman belakang kampus “ Kamu tutup mata dulu,jangan buka dulu sebelum aku kasih tahu “ Kamu mau ngapain sih ? jangan macem-macem.” “ Iya,aku tahu,sekarang kamu buka mata kamu.” Selvi membuka matanya,dia melihat ada kalung di depan matanya “ Ini aku beli khusus buat kamu.” Kata Shiva “ Sayang… makasih,kalungnya bagus banget.” Selvi memeluk Shiva “ Sama-sama sayang.” Jawab Shiva Malam harinya Selvi pergi ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi saya Dok ?” tanya Selvi “ Kamu harus segera mendapatkan donor ginjal.” “ Memangnya kenapa Dok ?” tanya Selvi “ Gagal ginjal kamu sudah cukup parah, kalau ini dibiarkan,kamu bisa meninggal.” Selvi kaget,dengan tergesa-gesa dia keluar dari ruangan Dokter,dia bertabrakan dengan Shiva “ Selvi… kamu ngapain di sini ?” tanya Shiva “ Aku anterin nyokap,kamu sendiri ?” “ Aku lagi jenguk temen yang di rawat disini.” “ Oh gitu,aku balik dulu ya.” Selvi pun memanggil taksi,kemudian dia masuk ke taksi itu “ Jangan sampai Shiva tahu tentang penyakit gue.” Pikir Selvi Di kampus, Selvi pergi ke perpustakaan bersama Chelsea “ Gimana kata Dokter kemarin soal penyakit lo ?” tanya Chelsea “ Penyakit gue parah Chel,kalau dibiarin gue bisa buta permanent,gue minta jangan sampai Shiva tahu.” Sementara itu,terlihat Shiva tengah berjalan menuju ke kelas Selvi “ Lo lihat Selvi nggak ?” “ Selvi ??? kayaknya tadi dia ke perpustakaan sama Chelsea “ O ya udah,makasih ya.” Shiva menuju ke perpustakaan,dia menghampiri Chelsea dan Selvi “ Hai Va.” Sapa Chelsea “ Hai juga Chel,gue mau ngomong sama Selvi boleh ?sebentar aja.” Ujar Shiva “ Iya, lama juga boleh kok.” Jawab Chelsea Shiva menghampiri Selvi “ Ehmm,rajin amat nih.” Goda Shiva Selvi hanya tersenyum medengar kata-kata Shiva “ Sel,kamu yakin mau pacaran sama aku ?” tanya Shiva “ Ya iya sayang,masa aku bohong sih,eh lihat deh bukunya bagus banget Shiva melihat buku itu,buku itu bertema tentang ayah,dia tersenyum sinis “ Kamu suka sama buku kayak gitu ?” “ Iya,kan buku ini menceritakan kasih seorang ayah buat anaknya.” “ Kasih ???? Shiva tersenyum sinis, aku nggak pernah merasakan itu,dari kecil aku terlahir tanpa seorang ayah.” “ Nggak mungkin,kamu pasti punya papa.” Kata Selvi “ Iya,tapi dia nggak pernah mengakui aku sebagai anaknya sendiri !!!!” seru Shiva Selvi merasa pusing,dia nggak kuat merasakan rasa itu,dia pingsan “ Sel,kamu kenapa ?” Shiva kebingungan “ Va,cepet lo bawa ke Rumah Sakit.” Kata Chelsea Shiva mengangkat tubuh Selvi dan membawanya ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi Selvi Dok ? penyakit apa yang dia derita ?” tanya Shiva “ Selvi menderita gagal ginjal Mas.” “ Apaa ???” Shiva menuju ke kamar Selvi Selvi perlahan-lahan membuka matanya,dia melihat Shiva yang tidur di sampingnya “ Ini dimana ?” Tanya Selvi lemah “ Kamu ada di Rumah Sakit.” Kata Shiva “ Maafin aku,sebenarnya aku nggak mau kamu tahu tentang penyakit yang aku derita.” Kemudian Dokter masuk untuk memeriksa Selvi,Dokter mengajak Shiva ke ruangannya “ Selvi sangat membutuhkan donor ginjal agar dia bisa tetap hidup.” “ Ambil ginjal saya Dok.” Kata Shiva “ Maaf Mas,resikonya sangat besar,karena setelah itu kamu harus hidup dengan satu ginjal.” “ Saya nggak peduli Dok,apapun akan saya lakukan biar Selvi bisa tetap hidup.” “ Oke,saya lihat dulu,apakah ginjal kamu sesuai dengan ginjal Selvi Besoknya Dokter memeriksa kondisi ginjal Shiva,ternyata ginjalnya cocok dengan ginjal Selvi “ Ada kabar baik buat kamu Sel,kami sudah menemukan donor ginjal buat kamu,besok kamu bisa langsung dioperasi.” Kata Dokter Setelah beberapa hari menjalani pemulihan pasca operasi,Selvi sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit,Shiva mengantarnya pulang “ Nggak mampir dulu Va ?” tanya mama Selvi “ Nggak Tante,Shiva masih ada janji sama temen.” Malamnya Shiva nongkrong bersama teman-temannya,cowok ini hobi banget sama yang namanya balapan liar “ Kemana aja lo,kok dari beberapa hari yang lalu lo nggak muncul ?” “ Gue sakit Fen.” “ Ternyata lo bisa sakit juga.” “ Ya iyalah,lo kirain gue orang sakti,semua manusia bisa sakit lah,gue cabut bentar ya.” Kata Shiva Fendy adalah sahabat Shiva sajak SMP,mereka naksir sama satu cewek yaitu Selvi,tapi Shiva lebih beruntung dari Fendy,hal itu yang membuat Fendy cemburu dan gelap mata,dia berusaha membunuh Shiva,Fendy merusak rem motor Shiva “ Mampus lo.” Kata Fendy Dari kejauhan terlihat salah satu dari mereka berteriak “ Ada razia men,kita harus cepet lari !!!!” Semua berhamburan kabur,termasuk Shiva “ Jangan lari kamu.” Teriak petugas Shiva kebingungan,dia menoleh ke kiri dan kanannya,dan petugas ada di belakangnya “ Gue harus gimana nih ?” tanya Shiva dalam hati Shiva mengendarai motornya dengan kencang,dia berpapasan dengan truk,Shiva menginjak rem “ Kenapa rem gue nggak bisa sih ?” Shiva berusaha menginjak rem motornya Shiva menyadari kalau remnya blong,tabrakan terjadi,kepala Shiva membentur aspal,dan dia nggak sadarkan diri “ Anak ini kecelakaan .” Kata petugas “Sebaiknya kita bawa ke Rumah Sakit dulu.” Selvi sedang asyik nonton tv di rumah,kemudian hpnya bunyi “ Chelsea ??? tumben nih anak telpon malem-malem,iya Chel,kenapa ?” Selvi mengangkat teleponnya “ Sel,Shiva kecelakaan,gue sekarang ada di Rumah Sakit.” “ Apa ???” handphone yang dipegang Selvi terjatuh “ Sel lo denger gue ? Selvi ?” “ Selvi,kenapa kamu ?” tanya mamanya “ Ma,Shiva kecelakaan kita harus ke Rumah Sakit sekarang.” Selvi segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Fendy dan Chelsea “Fen gimana Shiva ?” “ Kita masih belum tahu Sel,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Fendy Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Chelsea “ Shiva mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di kepalanya,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan secara khusus di ICU.” “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Selvi “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Selvi berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Shiva dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Selvi “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Selvi pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Shiva mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Shiva,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Dua hari kemudian mama Shiva datang,dia kaget melihat kondisi anak semata wayangnya “ Apa yang terjadi sama kamu nak ? kamu yang dulu ceria sekarang terbaring nggak berdaya.” Nggak lama kemudian Selvi masuk “ Permisi Tante.” “ Oh ya nak,kamu pasti pacarnya Shiva .” “ Iya Tante.” “ Kamu cantik,seperti apa yang diceritakan Shiva,Tante keluar dulu ya.” “ Kamu harus hidup sayang,sabar ya.” Bisik Selvi di telinga Shiva Selvi membelai rambut Shiva “ Aku akan selalu ada disamping kamu,karena aku sayang kamu.” Airmata keluar dari mata Selvi Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah masih keluar dari kepala Shiva, pendarahannya sulit untuk dihentikan..” Selvi berjalan menuju ruang ICU, dia lihat mama Shiva “ Permisi Tante.” “ Siapa dia Mbak ?” “ Selvi,dia pacar Shiva.” “ Dia gadis yang cantik,Shiva beruntung punya pacar seperti Selvi.” Selvi masuk ke ruang ICU,dia memegang tangan Shiva,Selvi merasakan Shiva menggenggam tangannya “Gue harus kasih tahu Dokter.” Pikir Selvi,dia menuju ruang Dokter “ Itu kabar yang baik Mbak,berarti dia sudah bisa merespon orang lain.” “ Syukur kalau gitu Dok.” “ Kondisi dia juga mulai membaik,mungkin besok kami akan mencoba melepas alat bantu.” Kata Dokter Besoknya Dokter mulai melepas semua alat bantu di tubuh Shiva,namun dia belum dipindahkan ke ruang rawat,karena dia masih sangat lemah dan belum sadar “ Kamu pasti sembuh kok,Shiva.” Kata Selvi Perlahan-lahan mata Shiva terbuka “ Dimana gue ?” tanyanya lirih “ Kamu ada di Rumah Sakit,kamu mengalami kecelakaan.” “ Aku lapar Sel.” Kata Shiva “ Iya,aku suapin ya.” Kata Selvi Selvi menyuapkan beberapa sendok nasi ke mulut Shiva “ Udah,sekarang kamu tidur ya,aku mau keluar sebentar dulu.” Shiva mencoba berdiri,sambil menahan rasa sakit di kepalanya,karena nggak kuat dia terjatuh,kepalanya membentur meja,dia nggak sadarkan diri,darah mengalir dari lukanya yang belum sembuh benar,Selvi yang baru masuk ke ruangan kaget “ Dokter tolong !!!!” teriak Selvi Dokter masuk ke ruang ICU,beberapa perawat mengangkat tubuh Shiva ke tempat tidur,Dokter memeriksa kondisi Shiva “ Sepertinya kita harus memasang alat bantu itu lagi.” Kata Dokter Dokter memasang alat bantu itu,sementara perawat mengganti perban di kepala Shiva dan menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut “ Jadi… dia koma lagi Dok ?” Dokter menganggukkan kepala “ Oh Tuhan cobaan apa lagi yang Kau berikan ?” Selvi merasa matanya berkunang-kunang,dia pingsan “ Lo udah sadar ?” tanya Chelsea “ Chel,dimana Shiva ?” “ Dia masih di ICU Sel.” “ Tolong anterin gue kesana.” Chelsea mengantar Selvi ke ruang ICU “ Sayang kenapa kamu harus seperti ini lagi ?” Selvi menempelkan kepalanya ke dada Shiva,tangan Selvi membelai wajah Shiva “ Dia koma lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Iya Chel,padahal dia udah sempat sadar.” Kata Selvi “ Balik yok Sel,lo harus istirahat.” “ Nggak,gue pengen tetep disini.” “ Ya udah,gue balik dulu.” Selvi pun tertidur di samping Shiva yang terbaring koma,hal ini persis seperti yang dilakukan Shiva ketika menjaga Selvi di Rumah Sakit “ Kemarin kamu yang jagain aku,tapi sekarang…” gumam Selvi Selvi mencoba berdiri,dia mengambil sebuah tempat air,dia mengisi air di tempat itu,dilepasnya baju Shiva,dia mencelupkan sehelai kain ke air itu,diusapnya wajah Shiva,dibukanya selimut Shiva,tanpa sengaja dia melihat luka bekas jahitan operasi di pinggang Shiva “ Apa dia adalah donor dari ginjal gue ?” tanya Selvi dalam hati Selang infus masih meneteskan cairan ke tubuh Shiva “ Sampai kapan kamu kayak gini sayang ?” Selvi membelai pipi Shiva Selvi menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut,dia meletakkan tangan Shiva di atas perut Shiva “ Hai Sel.” Sapa Chelsea,dia datang bersama Fendy “ Sel,aku mau ngomong sesuatu ke kamu,tapi…” kata Fendy ragu “ Lo nggak usah ragu Fen,ngomong aja “ Gue suka sama lo.” “ Apa lo bilang ???. lo tega bilang kayak gitu,sementara sahabat lo kritis,Fen, Shiva tengah berjuang buat hidup.” Kata Chelsea “ Chel,gue minta lo nggak usah ikut campur,gue bebas mengungkapkan rasa cinta gue ke Selvi.” “ Lo emang egois Fen,lo egois.” “ Siapa yang egois ? asal lo tahu gue gak egois.” Bentak Fendy “ Stop…, lo berdua nggak lihat kondisi Shiva,dia masih koma,sekarang gue minta lo berdua keluar.” “ Tapi Sel ?” “ KELUAR !!!” Teriak Selvi Selvi menyibakkan rambut yang menutupi dahi Shiva,Selvi membuka rekaman di hpnya,terdengar suara Shiva yang benyanyi sambil main gitar,rekaman itu diambil sebelum Shiva kecelakaan,Selvi berjalan keluar,dia menuju taman di belakang Rumah Sakit,lalu duduk di sebuah bangku taman “ Permisi Mbak,aku boleh duduk disini ?” suara seorang gadis membuyarkan lamunan Selvi “ Oh iya,silahkan Mbak.” “ Siapa yang sakit ?” “ Cowok aku,dia kecelakaan,kemarin dia sempat sadar,nggak tahu kenapa,dia sekarang nggak sadar lagi.” “ Mendampingi orang yang kita cintai ketika dia sakit memang berat,terutama ketika dia sedang berjuang melawan maut.” “ Kenapa kamu bilang kayak gitu ? apa kamu juga mengalami apa yang aku rasakan ?” “ Iya,aku juga mengalami itu,sekarang kakak perempuanku tengah koma,karena kecelakaan juga.” “ Kalau gitu kita senasib.” Seharian ini Selvi ada di Rumah Sakit,dia pulang ke rumah,dia menangis di kamarnya “ Sudah sayang,jangan nangis.” Hibur mamanya “ Mama…” Selvi memeluk mamanya “ Iya nak,mama tahu apa yang kamu rasakan,kamu istirahat ya,kamu kan capek.” Selvi meletakkan kepalanya di bantal, pandangannya tertuju ke sebuah boneka donal dan desi bebek,ingatannya melayang ke saat dia mengadakan pesta ulang tahun “ Kamu tahu nggak,kenapa aku kasih boneka ini ke kamu ?” tanya Shiva “ Nggak,emang kenapa kamu kasih boneka ini ke aku ?” “ Kamu tahu kan kalau donal dan desi bebek itu nggak pernah terpisah,aku pengen kita seperti mereka,nggak terpisahkan.” Jelas Shiva Terdengar suara derit pintu “ Sel,lo masih marah sama gue ?” tanya Chelsea “ Oh lo Chel,nggak gue udah nggak marah kok.” Selvi menghapus airmatanya “ Lo nangis lagi Sel ? gue lihat akhir-akhir ini lo jadi sering nangis.” “ Gue nangis karena Shiva Chel,gue nggak tega lihat dia.” “ Sabar Sel,lo harus kuat,kita ke Rumah Sakit ya.” Mereka sampai di Rumah Sakit dan menuju ruang ICU “ Aku nggak mau berpisah dari kamu sayang.” Isak Selvi Shiva pun meneteskan airmata dari sela-sela matanya yang masih terpejam,Selvi membuka gorden ruangan,hujan tengah turun rintik-rintik di luar sana “ Gue inget kalau Shiva paling suka sama suasana kayak gini.” Kata Chelsea “ Iya… dia suka banget sama suasana hujan,apalagi suasana hujan yang turun rintik-rintik.” Selvi duduk di pinggir tempat tidur Shiva Badan Shiva terlihat semakin kurus,ini karena udah berhari-hari dia nggak sadar,dia hanya bergantung pada cairan infus “ Selvi,Chelsea.” Panggil mama Shiva “ Eh Tante.” Jawab Chelsea “ Iya nak,kamu bisa antar Tante ke ruang Dokter ?” “ Bisa,ada apa Tante,kok harus ke ruang Dokter ?” tanya Selvi “ Tante ada perlu dengan Dokter.” Selvi mengantar mama Shiva ke ruang Dokter “ Siang Dok.” Sapa mama Shiva “ Siang juga ibu,ada yang bisa saya bantu ?” “ Begini Dok, apa saya boleh membawa anak saya pulang ? saya akan merawat dia di rumah.” “ Bisa bu,tapi ibu harus menyiapkan satu ruangan khusus buat dia.” Shiva pun dibawa pulang ke rumah “ Permisi,apa Ibu ada di rumah ?” “ Oh ada Bu .” Kata Mbak Sari,pembantu di rumah Shiva “ Bu,ada tamu.” “ Oh ya suruh langsung ke kamar aja.” Tamu itu naik ke lantai atas “ Permisi.” Dia membuka pintu kamar Shiva “ Eh Bu Gista,silahkan masuk.” Ibu Gista adalah dosen Shiva di kampus,beliau datang ke rumah Shiva karena dia dengar Shiva kecelakaan dan satu bulan nggak masuk kuliah “ Gimana kondisi Shiva Bu ?” tanyanya “ Ya seperti yang Ibu lihat sekarang,sudah satu bulan dia belum juga sadar.” Jawab mamanya “ Saya dengar dia kecelakaan gara-gara ikut balapan liar,apa benar Bu ?” “ Benar Bu,dia ini bandel,udah saya larang ikut balapan,malah tetap nekat ikut.” ‘ Ya udah,saya pulang dulu, cepet sembuh ya Va.” Kata Bu Gista Sorenya,Selvi dan Dokter datang ke rumah Shiva “ Saya periksa kondisi Shiva dulu.” Dokter menempelkan stetoskop di dada Shiva “ Gimana Dok ?” “ Tadi detak jantung dia agak lemah,sekarang detak jantungnya sudah normal.” “ Tapi kenapa dia belum juga sadar,padahal detak jantungnya normal ?” tanya Mamanya “ Mungkin itu pengaruh dari luka benturan di kepalanya karena dia mengalami gegar otak yang cukup serius.” Jawab Dokter “ Gegar otak ???” tanya Selvi dalam hati “ Apa yang harus kita lakukan ?” tanya mama Shiva “Dia bisa dioperasi.” Ujar Dokter “ Lakukan aja Dok,nggak apa-apa.” “ Kami masih nggak berani untuk melakukan operasi Bu.” “ Kenapa Dok ?” “ Kondisi dia sangat lemah,kalau kami paksakan dioperasi dia bisa kehilangan nyawanya.” “ Tolong selamatkan dia Dok,bukannya dia masih punya harapan untuk hidup ?” “ Ya,Shiva memang masih memiliki harapan untuk hidup,namun harapan itu sangat tipis,mengingat luka di kepalanya termasuk luka dengan kategori luka berat.” Jelas Dokter Hari ini seorang laki-laki datang ke rumah Shiva “ Mau apa kamu kesini ?” tanya Mamanya “ Aku mau minta uang,uangku sudah habis.” Laki-laki itu adalah papa Shiva “ Nggak,aku sudah nggak ada uang lagi.” “ Jangan bohong kamu.” Laki-laki itu berusaha membongkar lemari pakaian,disana dia menemukan uang “ Ini apa kalau bukan uang ?” “ Aku mohon jangan ambil uang itu,uang itu aku pakai untuk membayar biaya pengobatan Shiva.” “ Memangnya ada apa dengan anak itu ?” “ Dia mengalami luka parah karena kecelakaan.” “ Aku nggak percaya.” Mama Shiva mengajak laki-laki itu ke kamar Shiva “ Aku nggak bohong kan ? sekarang kamu lihat sendiri.” “ Ngapain kamu biayai pengobatan dia ? dia itu harusnya mati.” Laki-laki itu berusaha melepas alat di tubuh Shiva,mamanya berusaha mencegah “ Aku nggak akan membiarkan kamu bunuh dia,awas kamu.” Mama Shiva turun “ Kamu nggak seharusnya hidup,kamu harus mati.” Laki-laki itu melepas alat di tubuh Shiva, hal itu membuat Shiva mengalami kejang “ Mampus lo.” Laki-laki itu meninggalkan Shiva “ Shiva,apa yang terjadi sama kamu ?” Selvi yang baru datang kaget,dia terbelalak kaget setelah melihat selang infuse,oksigen serta kabel di dada Shiva sudah terlepas,mamanya segera menelpon Dokter “ Iya sayang,sabar ya.” Kata Selvi pada Shiva yang mengalami kejang Dokter memasang selang oksigen dan beberapa kabel di mulut dan dada Shiva “ Bu,sebaiknya jangan semua orang masuk ke ruangan ini,ruangan ini harus steril,usahakan pintu kamar ini selalu tertutup.” Dokter meninggalkan kamar Shiva “ Makasih banyak Dok.” “ Dulu kamu selalu ceria,kamu bilang kita harus tersenyum,sekarang mana senyuman itu ? mama kangen sayang,mama kangen nak.” “ Kenapa kejadian ini harus menimpa Shiva tante ?” Tanya Selvi “ Entahlah,tante juga nggak tahu Sel.” Selvi melihat kalung di leher Shiva,kalung itu sama persis seperti kalung di lehernya “ Sel,kita ke bawah yuk.” Ajak mama Shiva “ Shiva gimana tante ?” “ Nggak apa-apa kok,sebentar aja.” Mama Shiva menutup pintu kamar Shiva Di bawah mereka ngobrol “ Sebenernya,sebelum kecelakaan Shiva sudah menyiapkan acara pertunangannya sama kamu.” “ Beneran ??? serius tante ?” “ Iya,bahkan dia udah menyiapkan baju khusus buat kamu,kalau nggak percaya tante akan perlihatkan baju itu ke kamu.” Mama Shiva menunjukkan baju itu ke Selvi “ Baju yang bagus,Shiva mendesain baju ini khusus buat Selvi.” “ Benar,dan pertunangan itu akan berlangsung besok.” “ Besok ???” Tanya Selvi Besoknya pertunangan dilaksanakan,pertunangan itu berlangsung secara sederhana dan hanya dihadiri kerabat dekat mereka Selvi menangis saat memakaikan cincin di jari manis Shiva “ Semoga kamu bisa cepet sadar Shiva.” Kata Selvi “ Semoga pertunangan ini bisa membuat kamu cepet sadar dan sembuh.” Mamanya membelai rambut Shiva Selvi melihat sebuah gitar di kamar Shiva,gitar ini yang sering dimainkan oleh Shiva,karena dia juga adalah gitaris dari sebuah band,Selvi ingat saat Shiva mengajarinya untuk membuat sebuah lagu “ Dengan gitar ini gue akan mencoba untuk membuat lagu,mungkin lagu ini bisa mengungkapkan apa isi hati gue.” Selvi mulai menulis lirik lagu Malam ini begitu sepi Tak seperti biasanya Saat kau tak disampingku Kasih,aku merindukanmu Ku rindu pelukanmu Ku rindu segalanya tentangmu Namun aku tak tahu Apakah aku masih bisa merasakannya Ketika aku tahu apa yang terjadi denganmu sekarang Semoga kamu dengar jeritan hatiku ini Selvi kembali kuliah,dia dan Chelsea terlihat sedang asyik ngobrol di food court “ Apa Shiva udah sadar Sel ?” Selvi menggelengkan kepalanya “ Dia sekarang makin kurus Chel,gue khawatir sama kondisinya.” “ Daripada lo tungguin si Shiva mending lo sama gue aja.” Kata Fendy “ Lo jangan mulai lagi Fen,gue baru tahu kalau ternyata lo itu pagar makan tanaman.” “ Apa maksud lo Chel ?” “ Lo nggak usah berlagak bego,lo juga yang merusak rem sepeda motornya Shiva, sehingga Shiva mengalami kecelakaan ya kan ?” tuduh Chelsea “ Eh jaga tuh mulut,jangan sembarangan ngomong lo.” Bentak Fendy “ Apa yang dibilang sama Chelsea bener Fen ?” Tanya Selvi “ Emm… anu… itu nggak bener kok,lagian Shiva kan sahabat aku,nggak mungkin aku berbuat kayak gitu.” Kilah Fendy “ Ya udah kalau gitu,aku percaya sama kamu.” Kata Selvi ‘ Chel,lo ikut gue sebentar.” Fendy menarik lengan Chelsea “ Apaan sih lo ? lepasin lengan gue.” Fendy mengajak Chelsea ke belakang kampus “ Chel gue minta tolong sama lo,jangan sampai orang lain tahu masalah ini,nih gue ada duit 10 juta,anggap aja sebagai uang tutup mulut.” “ Sori ya,gue bukan tipe orang yang suka sama duit kayak beginian,lo ambil aja,asal lo tahu,sepandai-pandainya harimau menyembunyikan bangkai pasti akan ketahuan juga.” “ Mampus gue,kalau sampai mahasiswa lain,dosen dan rector tahu gimana ?” “ Nah itu masalah lo,jangan ngajak gue.” “ Lama-lama lo nyebelin juga,ngajak berantem lo ?” Fendy berancang-ancang untuk memukul Chelsea “ Lo pikir gue takut sama lo ? ayo pukul gue.” Fendy mengurungkan niatnya untuk memukul Chelsea “ Kenapa ? lo takut ?” “ Sayang Chel,lo cewek,kalau lo cowok pasti lo udah gue hajar abis-abisan “ Suatu saat perbuatan lo pasti ketahuan Fen.” Batin Chelsea “ Ke kelas yuk Chel.” Ajak Selvi Di kelas,dosen segera memulai mata kuliah “ Kok lo nggak kayak biasanya Sel ?” Tanya Steve,temen satu band Shiva “ Iya Sel,padahal kan ini mata kuliah kesukaan lo.” “ Mending kita ke rumah Shiva aja,soalnya gue juga belum jenguk dia.” Usul Steve “ Ya nggak apa-apa sih.” Hari Minggu mereka dating ke rumah Shiva “ Siang Mbak,tante ada ?” Tanya Steve pada Mbak Sari “ Oh Ibu ada di kamarnya Mas Shiva,langsung masuk aja Mas.” “ Ya udah,makasih ya Mbak.” Mereka menuju kamar Shiva “ Siang Tante.” Sapa Steve “ Eh,siang Stev,masuk aja.” “ Kita mau jenguk Shiva Tante.” Kata Farel “ Oh iya Tante,ini ada titipan dari temen-temen di kampus.” Steve menyerahkan sebuah amplop “ Apa ini ? kok nggak kelihatan Fendy,kemana dia ?” Tanya mama Shiva “ Fendy katanya lagi ada acara,jadi dia nggak ikut.” Kata Chelsea Steve menyenggol lengan Chelsea “ Ngapain lo bilang gitu ? lo nggak suka kalau si Fendy ikut ?” Tanya Steve “ Gue mau kasih tahu sesuatu ke lo.” “ Sesuatu ??? apaan sih ???” Steve penasaran “ Ayo ikut gue.” Ajak Chelsea,Chelsea mengajak Steve ke taman yang suasananya agak sepi “Stev,lo jangan kaget setelah lo denger penjelasan dari gue.” “ Iya,iya cepetan ngomong kenapa ? penasaran nih gue.” “ Fendy itu udah bikin Shiva kecelakaan.” “ HA ??? serius lo ?” Tanya Steve “ Iya,dia yang bikin rem motor Shiva jadi blong,lo jangan bilang siapa-siapa,cukup lo dan gue aja yang tahu masalah ini.” “Tenang aja,gue nggak akan bilang ke siapa-siapa kok.” “ Beneran ya ? gue pegang janji lo.” “ Dari mana aja kalian ?”Tanya mama Shiva “ Dari taman depan Tante.” Jawab Steve “ Oh ya udah,cepet masuk.” “ Ini bukan kasus yang ringan Chel,kita harus lapor ke polisi “ Percuma Stev,dia itu udah kompakan sama bokapnya buat membunuh Shiva.” “ Whatt ??? kok bisa gitu ? gimana ceritanya ?” “ Ntar juga lo pasti tahu kok.” “ Ya elah Chel,serius gue penasaran nih.” “ Sori gue belum bisa cerita,waktunya belum tepat Steve.” “ Terus kapan Chel ?” Tanya Steve “ Suatu saat nanti lo akan tahu.” Jawab Chelsea Mereka kembali ke kamar Shiva “ Wah,Tante tahu banget kalau kita lagi haus.” Celetuk Tito “ Dasar lo,malu-maluin tahu.” Steve gemes “ Biarin,gue haus tahu.” Kata Tito “ Tante,maafin Tito,emang kayak gitu anaknya.” Kata Chelsea “ Oh nggak apa-apa,Tante malah merasa terhibur sama kalian.” Hari berikutnya Fendy datang ke rumah Shiva,dia menuju ke kamar Shiva “ Gue kesini Cuma mau memastikan aja,lo masih hidup atau udah meninggal.” Kemudian mama Shiva masuk dan membawa minuman “ Aduh maaf Tante,Fendy ngerepotin ya ?” “ Ah nggak kok,ayo diminum,Tante tinggal dulu ya.” Kata mama Shiva Fendy menenggak air sirup yang ada di dalam gelas,sambil mematap Shiva dia berkata “ Ayo bangun jagoan,ini belum seberapa,katanya lo udah kebal,tap nyatanya lo malah koma.” Terdengar suara hp berbunyi,ternyata hp Fendy berbunyi “Oke bro gue cabut dulu,jangan lupa gue tunggu undangan lo,yaitu “UNDANGAN UNTUK MENGHADIRI ACARA PEMAKAMAN LO,HAHAHA.” Fendy pun pergi meninggalkan kamar Shiva Nggak lama Dokter datang bersama dengan Selvi “ Kondisi Shiva makin hari makin memburuk Bu.” “ Tolong lakukan suntik mati ke dia Dok.” “ Saya nggak bisa melakukan itu Bu.” “ Tolonglah Dok,saya nggak mau melihat dia menderita.” “ Tante,kita nggak boleh melakukan itu,itu adalah dosa Tante.” “ Tante tahu sayang,tapi Tante nggak mau dia menderita terus.” “Selvi tahu Tante,kita berdoa aja,semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Shiva.” Namun beberapa saat kemudian Dokter dan perawat yang ada di kamar Shiva kebingungan karena jantung Shiva berhenti berdetak “ Apa yang terjadi dengan Shiva ?” “ Jantungnya berhenti berdetak,kami akan berusaha menolongnya.” Mereka berusaha menolong Shiva,lalu Dokter keluar “ Tuhan,kalau memang kau ambil Shiva aku ikhlas,biar dia nggak menderita lagi.” Gumam Selvi “ Gimana kondisi Shiva Dok ?” “ Maaf Bu,Mbak. Kami sudah berusaha menyelamatkan dia,tapi Tuhan berkehendak lain,dia meninggal.” Seketika itu juga seluruh badan Selvi terasa lemas,dia pingsan seketika Suasana pemakaman Shiva terlihat begitu menyedihkan,semua tampak larut dalam duka “ Sel,maaf,apa waktu Shiva masih di Rumah Sakit kamu sempat melihat bekas luka jahitan di pinggang Shiva ?” “ Iya Tante,emang kenapa ?” “ Shiva udah mendonorkan ginjalnya buat kamu.” “ Oh Tuhan,ternyata kamu adalah donor itu Shiva.” “ Dia sayang sama kamu,karena itu dia berani melakukannya.” Dan Selvi pun mengusap nisan Shiva “ Makasih sayang,kamu udah donorin ginjal buat aku,semoga kamu bahagia disana.” c helsea… tungguin gue.” “ Kenapa lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Gue pinjem tugas ekonomi,gue belum kerja sama sekali nih.” Chelsea pun mengeluarkan buku diktat ekonomi dari tasnya “ Nih,cepet lo kerjain, daripada lo dimarahin sama dosen.” Selvi segera mengerjakan tugas itu,sesaat kemudian,Shiva,cowoknya Selvi masuk ke kelas Selvi “ Hai sayang.” Sapa Shiva “ Hai,kamu bikin aku kaget tahu.” Kata Selvi “ Hehe… sori deh kalau aku bikin kamu kaget,Sel bisa ikut aku bentar ?” tanya Shiva “ Ngapain ?” tanya Selvi “ Udah kamu ikut aja.” Shiva mengajak Selvi ke taman belakang kampus “ Kamu tutup mata dulu,jangan buka dulu sebelum aku kasih tahu “ Kamu mau ngapain sih ? jangan macem-macem.” “ Iya,aku tahu,sekarang kamu buka mata kamu.” Selvi membuka matanya,dia melihat ada kalung di depan matanya “ Ini aku beli khusus buat kamu.” Kata Shiva “ Sayang… makasih,kalungnya bagus banget.” Selvi memeluk Shiva “ Sama-sama sayang.” Jawab Shiva Malam harinya Selvi pergi ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi saya Dok ?” tanya Selvi “ Kamu harus segera mendapatkan donor ginjal.” “ Memangnya kenapa Dok ?” tanya Selvi “ Gagal ginjal kamu sudah cukup parah, kalau ini dibiarkan,kamu bisa meninggal.” Selvi kaget,dengan tergesa-gesa dia keluar dari ruangan Dokter,dia bertabrakan dengan Shiva “ Selvi… kamu ngapain di sini ?” tanya Shiva “ Aku anterin nyokap,kamu sendiri ?” “ Aku lagi jenguk temen yang di rawat disini.” “ Oh gitu,aku balik dulu ya.” Selvi pun memanggil taksi,kemudian dia masuk ke taksi itu “ Jangan sampai Shiva tahu tentang penyakit gue.” Pikir Selvi Di kampus, Selvi pergi ke perpustakaan bersama Chelsea “ Gimana kata Dokter kemarin soal penyakit lo ?” tanya Chelsea “ Penyakit gue parah Chel,kalau dibiarin gue bisa buta permanent,gue minta jangan sampai Shiva tahu.” Sementara itu,terlihat Shiva tengah berjalan menuju ke kelas Selvi “ Lo lihat Selvi nggak ?” “ Selvi ??? kayaknya tadi dia ke perpustakaan sama Chelsea “ O ya udah,makasih ya.” Shiva menuju ke perpustakaan,dia menghampiri Chelsea dan Selvi “ Hai Va.” Sapa Chelsea “ Hai juga Chel,gue mau ngomong sama Selvi boleh ?sebentar aja.” Ujar Shiva “ Iya, lama juga boleh kok.” Jawab Chelsea Shiva menghampiri Selvi “ Ehmm,rajin amat nih.” Goda Shiva Selvi hanya tersenyum medengar kata-kata Shiva “ Sel,kamu yakin mau pacaran sama aku ?” tanya Shiva “ Ya iya sayang,masa aku bohong sih,eh lihat deh bukunya bagus banget Shiva melihat buku itu,buku itu bertema tentang ayah,dia tersenyum sinis “ Kamu suka sama buku kayak gitu ?” “ Iya,kan buku ini menceritakan kasih seorang ayah buat anaknya.” “ Kasih ???? Shiva tersenyum sinis, aku nggak pernah merasakan itu,dari kecil aku terlahir tanpa seorang ayah.” “ Nggak mungkin,kamu pasti punya papa.” Kata Selvi “ Iya,tapi dia nggak pernah mengakui aku sebagai anaknya sendiri !!!!” seru Shiva Selvi merasa pusing,dia nggak kuat merasakan rasa itu,dia pingsan “ Sel,kamu kenapa ?” Shiva kebingungan “ Va,cepet lo bawa ke Rumah Sakit.” Kata Chelsea Shiva mengangkat tubuh Selvi dan membawanya ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi Selvi Dok ? penyakit apa yang dia derita ?” tanya Shiva “ Selvi menderita gagal ginjal Mas.” “ Apaa ???” Shiva menuju ke kamar Selvi Selvi perlahan-lahan membuka matanya,dia melihat Shiva yang tidur di sampingnya “ Ini dimana ?” Tanya Selvi lemah “ Kamu ada di Rumah Sakit.” Kata Shiva “ Maafin aku,sebenarnya aku nggak mau kamu tahu tentang penyakit yang aku derita.” Kemudian Dokter masuk untuk memeriksa Selvi,Dokter mengajak Shiva ke ruangannya “ Selvi sangat membutuhkan donor ginjal agar dia bisa tetap hidup.” “ Ambil ginjal saya Dok.” Kata Shiva “ Maaf Mas,resikonya sangat besar,karena setelah itu kamu harus hidup dengan satu ginjal.” “ Saya nggak peduli Dok,apapun akan saya lakukan biar Selvi bisa tetap hidup.” “ Oke,saya lihat dulu,apakah ginjal kamu sesuai dengan ginjal Selvi Besoknya Dokter memeriksa kondisi ginjal Shiva,ternyata ginjalnya cocok dengan ginjal Selvi “ Ada kabar baik buat kamu Sel,kami sudah menemukan donor ginjal buat kamu,besok kamu bisa langsung dioperasi.” Kata Dokter Setelah beberapa hari menjalani pemulihan pasca operasi,Selvi sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit,Shiva mengantarnya pulang “ Nggak mampir dulu Va ?” tanya mama Selvi “ Nggak Tante,Shiva masih ada janji sama temen.” Malamnya Shiva nongkrong bersama teman-temannya,cowok ini hobi banget sama yang namanya balapan liar “ Kemana aja lo,kok dari beberapa hari yang lalu lo nggak muncul ?” “ Gue sakit Fen.” “ Ternyata lo bisa sakit juga.” “ Ya iyalah,lo kirain gue orang sakti,semua manusia bisa sakit lah,gue cabut bentar ya.” Kata Shiva Fendy adalah sahabat Shiva sajak SMP,mereka naksir sama satu cewek yaitu Selvi,tapi Shiva lebih beruntung dari Fendy,hal itu yang membuat Fendy cemburu dan gelap mata,dia berusaha membunuh Shiva,Fendy merusak rem motor Shiva “ Mampus lo.” Kata Fendy Dari kejauhan terlihat salah satu dari mereka berteriak “ Ada razia men,kita harus cepet lari !!!!” Semua berhamburan kabur,termasuk Shiva “ Jangan lari kamu.” Teriak petugas Shiva kebingungan,dia menoleh ke kiri dan kanannya,dan petugas ada di belakangnya “ Gue harus gimana nih ?” tanya Shiva dalam hati Shiva mengendarai motornya dengan kencang,dia berpapasan dengan truk,Shiva menginjak rem “ Kenapa rem gue nggak bisa sih ?” Shiva berusaha menginjak rem motornya Shiva menyadari kalau remnya blong,tabrakan terjadi,kepala Shiva membentur aspal,dan dia nggak sadarkan diri “ Anak ini kecelakaan .” Kata petugas “Sebaiknya kita bawa ke Rumah Sakit dulu.” Selvi sedang asyik nonton tv di rumah,kemudian hpnya bunyi “ Chelsea ??? tumben nih anak telpon malem-malem,iya Chel,kenapa ?” Selvi mengangkat teleponnya “ Sel,Shiva kecelakaan,gue sekarang ada di Rumah Sakit.” “ Apa ???” handphone yang dipegang Selvi terjatuh “ Sel lo denger gue ? Selvi ?” “ Selvi,kenapa kamu ?” tanya mamanya “ Ma,Shiva kecelakaan kita harus ke Rumah Sakit sekarang.” Selvi segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Fendy dan Chelsea “Fen gimana Shiva ?” “ Kita masih belum tahu Sel,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Fendy Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Chelsea “ Shiva mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di kepalanya,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan secara khusus di ICU.” “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Selvi “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Selvi berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Shiva dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Selvi “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Selvi pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Shiva mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Shiva,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Dua hari kemudian mama Shiva datang,dia kaget melihat kondisi anak semata wayangnya “ Apa yang terjadi sama kamu nak ? kamu yang dulu ceria sekarang terbaring nggak berdaya.” Nggak lama kemudian Selvi masuk “ Permisi Tante.” “ Oh ya nak,kamu pasti pacarnya Shiva .” “ Iya Tante.” “ Kamu cantik,seperti apa yang diceritakan Shiva,Tante keluar dulu ya.” “ Kamu harus hidup sayang,sabar ya.” Bisik Selvi di telinga Shiva Selvi membelai rambut Shiva “ Aku akan selalu ada disamping kamu,karena aku sayang kamu.” Airmata keluar dari mata Selvi Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah masih keluar dari kepala Shiva, pendarahannya sulit untuk dihentikan..” Selvi berjalan menuju ruang ICU, dia lihat mama Shiva “ Permisi Tante.” “ Siapa dia Mbak ?” “ Selvi,dia pacar Shiva.” “ Dia gadis yang cantik,Shiva beruntung punya pacar seperti Selvi.” Selvi masuk ke ruang ICU,dia memegang tangan Shiva,Selvi merasakan Shiva menggenggam tangannya “Gue harus kasih tahu Dokter.” Pikir Selvi,dia menuju ruang Dokter “ Itu kabar yang baik Mbak,berarti dia sudah bisa merespon orang lain.” “ Syukur kalau gitu Dok.” “ Kondisi dia juga mulai membaik,mungkin besok kami akan mencoba melepas alat bantu.” Kata Dokter Besoknya Dokter mulai melepas semua alat bantu di tubuh Shiva,namun dia belum dipindahkan ke ruang rawat,karena dia masih sangat lemah dan belum sadar “ Kamu pasti sembuh kok,Shiva.” Kata Selvi Perlahan-lahan mata Shiva terbuka “ Dimana gue ?” tanyanya lirih “ Kamu ada di Rumah Sakit,kamu mengalami kecelakaan.” “ Aku lapar Sel.” Kata Shiva “ Iya,aku suapin ya.” Kata Selvi Selvi menyuapkan beberapa sendok nasi ke mulut Shiva “ Udah,sekarang kamu tidur ya,aku mau keluar sebentar dulu.” Shiva mencoba berdiri,sambil menahan rasa sakit di kepalanya,karena nggak kuat dia terjatuh,kepalanya membentur meja,dia nggak sadarkan diri,darah mengalir dari lukanya yang belum sembuh benar,Selvi yang baru masuk ke ruangan kaget “ Dokter tolong !!!!” teriak Selvi Dokter masuk ke ruang ICU,beberapa perawat mengangkat tubuh Shiva ke tempat tidur,Dokter memeriksa kondisi Shiva “ Sepertinya kita harus memasang alat bantu itu lagi.” Kata Dokter Dokter memasang alat bantu itu,sementara perawat mengganti perban di kepala Shiva dan menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut “ Jadi… dia koma lagi Dok ?” Dokter menganggukkan kepala “ Oh Tuhan cobaan apa lagi yang Kau berikan ?” Selvi merasa matanya berkunang-kunang,dia pingsan “ Lo udah sadar ?” tanya Chelsea “ Chel,dimana Shiva ?” “ Dia masih di ICU Sel.” “ Tolong anterin gue kesana.” Chelsea mengantar Selvi ke ruang ICU “ Sayang kenapa kamu harus seperti ini lagi ?” Selvi menempelkan kepalanya ke dada Shiva,tangan Selvi membelai wajah Shiva “ Dia koma lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Iya Chel,padahal dia udah sempat sadar.” Kata Selvi “ Balik yok Sel,lo harus istirahat.” “ Nggak,gue pengen tetep disini.” “ Ya udah,gue balik dulu.” Selvi pun tertidur di samping Shiva yang terbaring koma,hal ini persis seperti yang dilakukan Shiva ketika menjaga Selvi di Rumah Sakit “ Kemarin kamu yang jagain aku,tapi sekarang…” gumam Selvi Selvi mencoba berdiri,dia mengambil sebuah tempat air,dia mengisi air di tempat itu,dilepasnya baju Shiva,dia mencelupkan sehelai kain ke air itu,diusapnya wajah Shiva,dibukanya selimut Shiva,tanpa sengaja dia melihat luka bekas jahitan operasi di pinggang Shiva “ Apa dia adalah donor dari ginjal gue ?” tanya Selvi dalam hati Selang infus masih meneteskan cairan ke tubuh Shiva “ Sampai kapan kamu kayak gini sayang ?” Selvi membelai pipi Shiva Selvi menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut,dia meletakkan tangan Shiva di atas perut Shiva “ Hai Sel.” Sapa Chelsea,dia datang bersama Fendy “ Sel,aku mau ngomong sesuatu ke kamu,tapi…” kata Fendy ragu “ Lo nggak usah ragu Fen,ngomong aja “ Gue suka sama lo.” “ Apa lo bilang ???. lo tega bilang kayak gitu,sementara sahabat lo kritis,Fen, Shiva tengah berjuang buat hidup.” Kata Chelsea “ Chel,gue minta lo nggak usah ikut campur,gue bebas mengungkapkan rasa cinta gue ke Selvi.” “ Lo emang egois Fen,lo egois.” “ Siapa yang egois ? asal lo tahu gue gak egois.” Bentak Fendy “ Stop…, lo berdua nggak lihat kondisi Shiva,dia masih koma,sekarang gue minta lo berdua keluar.” “ Tapi Sel ?” “ KELUAR !!!” Teriak Selvi Selvi menyibakkan rambut yang menutupi dahi Shiva,Selvi membuka rekaman di hpnya,terdengar suara Shiva yang benyanyi sambil main gitar,rekaman itu diambil sebelum Shiva kecelakaan,Selvi berjalan keluar,dia menuju taman di belakang Rumah Sakit,lalu duduk di sebuah bangku taman “ Permisi Mbak,aku boleh duduk disini ?” suara seorang gadis membuyarkan lamunan Selvi “ Oh iya,silahkan Mbak.” “ Siapa yang sakit ?” “ Cowok aku,dia kecelakaan,kemarin dia sempat sadar,nggak tahu kenapa,dia sekarang nggak sadar lagi.” “ Mendampingi orang yang kita cintai ketika dia sakit memang berat,terutama ketika dia sedang berjuang melawan maut.” “ Kenapa kamu bilang kayak gitu ? apa kamu juga mengalami apa yang aku rasakan ?” “ Iya,aku juga mengalami itu,sekarang kakak perempuanku tengah koma,karena kecelakaan juga.” “ Kalau gitu kita senasib.” Seharian ini Selvi ada di Rumah Sakit,dia pulang ke rumah,dia menangis di kamarnya “ Sudah sayang,jangan nangis.” Hibur mamanya “ Mama…” Selvi memeluk mamanya “ Iya nak,mama tahu apa yang kamu rasakan,kamu istirahat ya,kamu kan capek.” Selvi meletakkan kepalanya di bantal, pandangannya tertuju ke sebuah boneka donal dan desi bebek,ingatannya melayang ke saat dia mengadakan pesta ulang tahun “ Kamu tahu nggak,kenapa aku kasih boneka ini ke kamu ?” tanya Shiva “ Nggak,emang kenapa kamu kasih boneka ini ke aku ?” “ Kamu tahu kan kalau donal dan desi bebek itu nggak pernah terpisah,aku pengen kita seperti mereka,nggak terpisahkan.” Jelas Shiva Terdengar suara derit pintu “ Sel,lo masih marah sama gue ?” tanya Chelsea “ Oh lo Chel,nggak gue udah nggak marah kok.” Selvi menghapus airmatanya “ Lo nangis lagi Sel ? gue lihat akhir-akhir ini lo jadi sering nangis.” “ Gue nangis karena Shiva Chel,gue nggak tega lihat dia.” “ Sabar Sel,lo harus kuat,kita ke Rumah Sakit ya.” Mereka sampai di Rumah Sakit dan menuju ruang ICU “ Aku nggak mau berpisah dari kamu sayang.” Isak Selvi Shiva pun meneteskan airmata dari sela-sela matanya yang masih terpejam,Selvi membuka gorden ruangan,hujan tengah turun rintik-rintik di luar sana “ Gue inget kalau Shiva paling suka sama suasana kayak gini.” Kata Chelsea “ Iya… dia suka banget sama suasana hujan,apalagi suasana hujan yang turun rintik-rintik.” Selvi duduk di pinggir tempat tidur Shiva Badan Shiva terlihat semakin kurus,ini karena udah berhari-hari dia nggak sadar,dia hanya bergantung pada cairan infus “ Selvi,Chelsea.” Panggil mama Shiva “ Eh Tante.” Jawab Chelsea “ Iya nak,kamu bisa antar Tante ke ruang Dokter ?” “ Bisa,ada apa Tante,kok harus ke ruang Dokter ?” tanya Selvi “ Tante ada perlu dengan Dokter.” Selvi mengantar mama Shiva ke ruang Dokter “ Siang Dok.” Sapa mama Shiva “ Siang juga ibu,ada yang bisa saya bantu ?” “ Begini Dok, apa saya boleh membawa anak saya pulang ? saya akan merawat dia di rumah.” “ Bisa bu,tapi ibu harus menyiapkan satu ruangan khusus buat dia.” Shiva pun dibawa pulang ke rumah “ Permisi,apa Ibu ada di rumah ?” “ Oh ada Bu .” Kata Mbak Sari,pembantu di rumah Shiva “ Bu,ada tamu.” “ Oh ya suruh langsung ke kamar aja.” Tamu itu naik ke lantai atas “ Permisi.” Dia membuka pintu kamar Shiva “ Eh Bu Gista,silahkan masuk.” Ibu Gista adalah dosen Shiva di kampus,beliau datang ke rumah Shiva karena dia dengar Shiva kecelakaan dan satu bulan nggak masuk kuliah “ Gimana kondisi Shiva Bu ?” tanyanya “ Ya seperti yang Ibu lihat sekarang,sudah satu bulan dia belum juga sadar.” Jawab mamanya “ Saya dengar dia kecelakaan gara-gara ikut balapan liar,apa benar Bu ?” “ Benar Bu,dia ini bandel,udah saya larang ikut balapan,malah tetap nekat ikut.” ‘ Ya udah,saya pulang dulu, cepet sembuh ya Va.” Kata Bu Gista Sorenya,Selvi dan Dokter datang ke rumah Shiva “ Saya periksa kondisi Shiva dulu.” Dokter menempelkan stetoskop di dada Shiva “ Gimana Dok ?” “ Tadi detak jantung dia agak lemah,sekarang detak jantungnya sudah normal.” “ Tapi kenapa dia belum juga sadar,padahal detak jantungnya normal ?” tanya Mamanya “ Mungkin itu pengaruh dari luka benturan di kepalanya karena dia mengalami gegar otak yang cukup serius.” Jawab Dokter “ Gegar otak ???” tanya Selvi dalam hati “ Apa yang harus kita lakukan ?” tanya mama Shiva “Dia bisa dioperasi.” Ujar Dokter “ Lakukan aja Dok,nggak apa-apa.” “ Kami masih nggak berani untuk melakukan operasi Bu.” “ Kenapa Dok ?” “ Kondisi dia sangat lemah,kalau kami paksakan dioperasi dia bisa kehilangan nyawanya.” “ Tolong selamatkan dia Dok,bukannya dia masih punya harapan untuk hidup ?” “ Ya,Shiva memang masih memiliki harapan untuk hidup,namun harapan itu sangat tipis,mengingat luka di kepalanya termasuk luka dengan kategori luka berat.” Jelas Dokter Hari ini seorang laki-laki datang ke rumah Shiva “ Mau apa kamu kesini ?” tanya Mamanya “ Aku mau minta uang,uangku sudah habis.” Laki-laki itu adalah papa Shiva “ Nggak,aku sudah nggak ada uang lagi.” “ Jangan bohong kamu.” Laki-laki itu berusaha membongkar lemari pakaian,disana dia menemukan uang “ Ini apa kalau bukan uang ?” “ Aku mohon jangan ambil uang itu,uang itu aku pakai untuk membayar biaya pengobatan Shiva.” “ Memangnya ada apa dengan anak itu ?” “ Dia mengalami luka parah karena kecelakaan.” “ Aku nggak percaya.” Mama Shiva mengajak laki-laki itu ke kamar Shiva “ Aku nggak bohong kan ? sekarang kamu lihat sendiri.” “ Ngapain kamu biayai pengobatan dia ? dia itu harusnya mati.” Laki-laki itu berusaha melepas alat di tubuh Shiva,mamanya berusaha mencegah “ Aku nggak akan membiarkan kamu bunuh dia,awas kamu.” Mama Shiva turun “ Kamu nggak seharusnya hidup,kamu harus mati.” Laki-laki itu melepas alat di tubuh Shiva, hal itu membuat Shiva mengalami kejang “ Mampus lo.” Laki-laki itu meninggalkan Shiva “ Shiva,apa yang terjadi sama kamu ?” Selvi yang baru datang kaget,dia terbelalak kaget setelah melihat selang infuse,oksigen serta kabel di dada Shiva sudah terlepas,mamanya segera menelpon Dokter “ Iya sayang,sabar ya.” Kata Selvi pada Shiva yang mengalami kejang Dokter memasang selang oksigen dan beberapa kabel di mulut dan dada Shiva “ Bu,sebaiknya jangan semua orang masuk ke ruangan ini,ruangan ini harus steril,usahakan pintu kamar ini selalu tertutup.” Dokter meninggalkan kamar Shiva “ Makasih banyak Dok.” “ Dulu kamu selalu ceria,kamu bilang kita harus tersenyum,sekarang mana senyuman itu ? mama kangen sayang,mama kangen nak.” “ Kenapa kejadian ini harus menimpa Shiva tante ?” Tanya Selvi “ Entahlah,tante juga nggak tahu Sel.” Selvi melihat kalung di leher Shiva,kalung itu sama persis seperti kalung di lehernya “ Sel,kita ke bawah yuk.” Ajak mama Shiva “ Shiva gimana tante ?” “ Nggak apa-apa kok,sebentar aja.” Mama Shiva menutup pintu kamar Shiva Di bawah mereka ngobrol “ Sebenernya,sebelum kecelakaan Shiva sudah menyiapkan acara pertunangannya sama kamu.” “ Beneran ??? serius tante ?” “ Iya,bahkan dia udah menyiapkan baju khusus buat kamu,kalau nggak percaya tante akan perlihatkan baju itu ke kamu.” Mama Shiva menunjukkan baju itu ke Selvi “ Baju yang bagus,Shiva mendesain baju ini khusus buat Selvi.” “ Benar,dan pertunangan itu akan berlangsung besok.” “ Besok ???” Tanya Selvi Besoknya pertunangan dilaksanakan,pertunangan itu berlangsung secara sederhana dan hanya dihadiri kerabat dekat mereka Selvi menangis saat memakaikan cincin di jari manis Shiva “ Semoga kamu bisa cepet sadar Shiva.” Kata Selvi “ Semoga pertunangan ini bisa membuat kamu cepet sadar dan sembuh.” Mamanya membelai rambut Shiva Selvi melihat sebuah gitar di kamar Shiva,gitar ini yang sering dimainkan oleh Shiva,karena dia juga adalah gitaris dari sebuah band,Selvi ingat saat Shiva mengajarinya untuk membuat sebuah lagu “ Dengan gitar ini gue akan mencoba untuk membuat lagu,mungkin lagu ini bisa mengungkapkan apa isi hati gue.” Selvi mulai menulis lirik lagu Malam ini begitu sepi Tak seperti biasanya Saat kau tak disampingku Kasih,aku merindukanmu Ku rindu pelukanmu Ku rindu segalanya tentangmu Namun aku tak tahu Apakah aku masih bisa merasakannya Ketika aku tahu apa yang terjadi denganmu sekarang Semoga kamu dengar jeritan hatiku ini Selvi kembali kuliah,dia dan Chelsea terlihat sedang asyik ngobrol di food court “ Apa Shiva udah sadar Sel ?” Selvi menggelengkan kepalanya “ Dia sekarang makin kurus Chel,gue khawatir sama kondisinya.” “ Daripada lo tungguin si Shiva mending lo sama gue aja.” Kata Fendy “ Lo jangan mulai lagi Fen,gue baru tahu kalau ternyata lo itu pagar makan tanaman.” “ Apa maksud lo Chel ?” “ Lo nggak usah berlagak bego,lo juga yang merusak rem sepeda motornya Shiva, sehingga Shiva mengalami kecelakaan ya kan ?” tuduh Chelsea “ Eh jaga tuh mulut,jangan sembarangan ngomong lo.” Bentak Fendy “ Apa yang dibilang sama Chelsea bener Fen ?” Tanya Selvi “ Emm… anu… itu nggak bener kok,lagian Shiva kan sahabat aku,nggak mungkin aku berbuat kayak gitu.” Kilah Fendy “ Ya udah kalau gitu,aku percaya sama kamu.” Kata Selvi ‘ Chel,lo ikut gue sebentar.” Fendy menarik lengan Chelsea “ Apaan sih lo ? lepasin lengan gue.” Fendy mengajak Chelsea ke belakang kampus “ Chel gue minta tolong sama lo,jangan sampai orang lain tahu masalah ini,nih gue ada duit 10 juta,anggap aja sebagai uang tutup mulut.” “ Sori ya,gue bukan tipe orang yang suka sama duit kayak beginian,lo ambil aja,asal lo tahu,sepandai-pandainya harimau menyembunyikan bangkai pasti akan ketahuan juga.” “ Mampus gue,kalau sampai mahasiswa lain,dosen dan rector tahu gimana ?” “ Nah itu masalah lo,jangan ngajak gue.” “ Lama-lama lo nyebelin juga,ngajak berantem lo ?” Fendy berancang-ancang untuk memukul Chelsea “ Lo pikir gue takut sama lo ? ayo pukul gue.” Fendy mengurungkan niatnya untuk memukul Chelsea “ Kenapa ? lo takut ?” “ Sayang Chel,lo cewek,kalau lo cowok pasti lo udah gue hajar abis-abisan “ Suatu saat perbuatan lo pasti ketahuan Fen.” Batin Chelsea “ Ke kelas yuk Chel.” Ajak Selvi Di kelas,dosen segera memulai mata kuliah “ Kok lo nggak kayak biasanya Sel ?” Tanya Steve,temen satu band Shiva “ Iya Sel,padahal kan ini mata kuliah kesukaan lo.” “ Mending kita ke rumah Shiva aja,soalnya gue juga belum jenguk dia.” Usul Steve “ Ya nggak apa-apa sih.” Hari Minggu mereka dating ke rumah Shiva “ Siang Mbak,tante ada ?” Tanya Steve pada Mbak Sari “ Oh Ibu ada di kamarnya Mas Shiva,langsung masuk aja Mas.” “ Ya udah,makasih ya Mbak.” Mereka menuju kamar Shiva “ Siang Tante.” Sapa Steve “ Eh,siang Stev,masuk aja.” “ Kita mau jenguk Shiva Tante.” Kata Farel “ Oh iya Tante,ini ada titipan dari temen-temen di kampus.” Steve menyerahkan sebuah amplop “ Apa ini ? kok nggak kelihatan Fendy,kemana dia ?” Tanya mama Shiva “ Fendy katanya lagi ada acara,jadi dia nggak ikut.” Kata Chelsea Steve menyenggol lengan Chelsea “ Ngapain lo bilang gitu ? lo nggak suka kalau si Fendy ikut ?” Tanya Steve “ Gue mau kasih tahu sesuatu ke lo.” “ Sesuatu ??? apaan sih ???” Steve penasaran “ Ayo ikut gue.” Ajak Chelsea,Chelsea mengajak Steve ke taman yang suasananya agak sepi “Stev,lo jangan kaget setelah lo denger penjelasan dari gue.” “ Iya,iya cepetan ngomong kenapa ? penasaran nih gue.” “ Fendy itu udah bikin Shiva kecelakaan.” “ HA ??? serius lo ?” Tanya Steve “ Iya,dia yang bikin rem motor Shiva jadi blong,lo jangan bilang siapa-siapa,cukup lo dan gue aja yang tahu masalah ini.” “Tenang aja,gue nggak akan bilang ke siapa-siapa kok.” “ Beneran ya ? gue pegang janji lo.” “ Dari mana aja kalian ?”Tanya mama Shiva “ Dari taman depan Tante.” Jawab Steve “ Oh ya udah,cepet masuk.” “ Ini bukan kasus yang ringan Chel,kita harus lapor ke polisi “ Percuma Stev,dia itu udah kompakan sama bokapnya buat membunuh Shiva.” “ Whatt ??? kok bisa gitu ? gimana ceritanya ?” “ Ntar juga lo pasti tahu kok.” “ Ya elah Chel,serius gue penasaran nih.” “ Sori gue belum bisa cerita,waktunya belum tepat Steve.” “ Terus kapan Chel ?” Tanya Steve “ Suatu saat nanti lo akan tahu.” Jawab Chelsea Mereka kembali ke kamar Shiva “ Wah,Tante tahu banget kalau kita lagi haus.” Celetuk Tito “ Dasar lo,malu-maluin tahu.” Steve gemes “ Biarin,gue haus tahu.” Kata Tito “ Tante,maafin Tito,emang kayak gitu anaknya.” Kata Chelsea “ Oh nggak apa-apa,Tante malah merasa terhibur sama kalian.” Hari berikutnya Fendy datang ke rumah Shiva,dia menuju ke kamar Shiva “ Gue kesini Cuma mau memastikan aja,lo masih hidup atau udah meninggal.” Kemudian mama Shiva masuk dan membawa minuman “ Aduh maaf Tante,Fendy ngerepotin ya ?” “ Ah nggak kok,ayo diminum,Tante tinggal dulu ya.” Kata mama Shiva Fendy menenggak air sirup yang ada di dalam gelas,sambil mematap Shiva dia berkata “ Ayo bangun jagoan,ini belum seberapa,katanya lo udah kebal,tap nyatanya lo malah koma.” Terdengar suara hp berbunyi,ternyata hp Fendy berbunyi “Oke bro gue cabut dulu,jangan lupa gue tunggu undangan lo,yaitu “UNDANGAN UNTUK MENGHADIRI ACARA PEMAKAMAN LO,HAHAHA.” Fendy pun pergi meninggalkan kamar Shiva Nggak lama Dokter datang bersama dengan Selvi “ Kondisi Shiva makin hari makin memburuk Bu.” “ Tolong lakukan suntik mati ke dia Dok.” “ Saya nggak bisa melakukan itu Bu.” “ Tolonglah Dok,saya nggak mau melihat dia menderita.” “ Tante,kita nggak boleh melakukan itu,itu adalah dosa Tante.” “ Tante tahu sayang,tapi Tante nggak mau dia menderita terus.” “Selvi tahu Tante,kita berdoa aja,semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Shiva.” Namun beberapa saat kemudian Dokter dan perawat yang ada di kamar Shiva kebingungan karena jantung Shiva berhenti berdetak “ Apa yang terjadi dengan Shiva ?” “ Jantungnya berhenti berdetak,kami akan berusaha menolongnya.” Mereka berusaha menolong Shiva,lalu Dokter keluar “ Tuhan,kalau memang kau ambil Shiva aku ikhlas,biar dia nggak menderita lagi.” Gumam Selvi “ Gimana kondisi Shiva Dok ?” “ Maaf Bu,Mbak. Kami sudah berusaha menyelamatkan dia,tapi Tuhan berkehendak lain,dia meninggal.” Seketika itu juga seluruh badan Selvi terasa lemas,dia pingsan seketika Suasana pemakaman Shiva terlihat begitu menyedihkan,semua tampak larut dalam duka “ Sel,maaf,apa waktu Shiva masih di Rumah Sakit kamu sempat melihat bekas luka jahitan di pinggang Shiva ?” “ Iya Tante,emang kenapa ?” “ Shiva udah mendonorkan ginjalnya buat kamu.” “ Oh Tuhan,ternyata kamu adalah donor itu Shiva.” “ Dia sayang sama kamu,karena itu dia berani melakukannya.” Dan Selvi pun mengusap nisan Shiva “ Makasih sayang,kamu udah donorin ginjal buat aku,semoga kamu bahagia disana.” c helsea… tungguin gue.” “ Kenapa lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Gue pinjem tugas ekonomi,gue belum kerja sama sekali nih.” Chelsea pun mengeluarkan buku diktat ekonomi dari tasnya “ Nih,cepet lo kerjain, daripada lo dimarahin sama dosen.” Selvi segera mengerjakan tugas itu,sesaat kemudian,Shiva,cowoknya Selvi masuk ke kelas Selvi “ Hai sayang.” Sapa Shiva “ Hai,kamu bikin aku kaget tahu.” Kata Selvi “ Hehe… sori deh kalau aku bikin kamu kaget,Sel bisa ikut aku bentar ?” tanya Shiva “ Ngapain ?” tanya Selvi “ Udah kamu ikut aja.” Shiva mengajak Selvi ke taman belakang kampus “ Kamu tutup mata dulu,jangan buka dulu sebelum aku kasih tahu “ Kamu mau ngapain sih ? jangan macem-macem.” “ Iya,aku tahu,sekarang kamu buka mata kamu.” Selvi membuka matanya,dia melihat ada kalung di depan matanya “ Ini aku beli khusus buat kamu.” Kata Shiva “ Sayang… makasih,kalungnya bagus banget.” Selvi memeluk Shiva “ Sama-sama sayang.” Jawab Shiva Malam harinya Selvi pergi ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi saya Dok ?” tanya Selvi “ Kamu harus segera mendapatkan donor ginjal.” “ Memangnya kenapa Dok ?” tanya Selvi “ Gagal ginjal kamu sudah cukup parah, kalau ini dibiarkan,kamu bisa meninggal.” Selvi kaget,dengan tergesa-gesa dia keluar dari ruangan Dokter,dia bertabrakan dengan Shiva “ Selvi… kamu ngapain di sini ?” tanya Shiva “ Aku anterin nyokap,kamu sendiri ?” “ Aku lagi jenguk temen yang di rawat disini.” “ Oh gitu,aku balik dulu ya.” Selvi pun memanggil taksi,kemudian dia masuk ke taksi itu “ Jangan sampai Shiva tahu tentang penyakit gue.” Pikir Selvi Di kampus, Selvi pergi ke perpustakaan bersama Chelsea “ Gimana kata Dokter kemarin soal penyakit lo ?” tanya Chelsea “ Penyakit gue parah Chel,kalau dibiarin gue bisa buta permanent,gue minta jangan sampai Shiva tahu.” Sementara itu,terlihat Shiva tengah berjalan menuju ke kelas Selvi “ Lo lihat Selvi nggak ?” “ Selvi ??? kayaknya tadi dia ke perpustakaan sama Chelsea “ O ya udah,makasih ya.” Shiva menuju ke perpustakaan,dia menghampiri Chelsea dan Selvi “ Hai Va.” Sapa Chelsea “ Hai juga Chel,gue mau ngomong sama Selvi boleh ?sebentar aja.” Ujar Shiva “ Iya, lama juga boleh kok.” Jawab Chelsea Shiva menghampiri Selvi “ Ehmm,rajin amat nih.” Goda Shiva Selvi hanya tersenyum medengar kata-kata Shiva “ Sel,kamu yakin mau pacaran sama aku ?” tanya Shiva “ Ya iya sayang,masa aku bohong sih,eh lihat deh bukunya bagus banget Shiva melihat buku itu,buku itu bertema tentang ayah,dia tersenyum sinis “ Kamu suka sama buku kayak gitu ?” “ Iya,kan buku ini menceritakan kasih seorang ayah buat anaknya.” “ Kasih ???? Shiva tersenyum sinis, aku nggak pernah merasakan itu,dari kecil aku terlahir tanpa seorang ayah.” “ Nggak mungkin,kamu pasti punya papa.” Kata Selvi “ Iya,tapi dia nggak pernah mengakui aku sebagai anaknya sendiri !!!!” seru Shiva Selvi merasa pusing,dia nggak kuat merasakan rasa itu,dia pingsan “ Sel,kamu kenapa ?” Shiva kebingungan “ Va,cepet lo bawa ke Rumah Sakit.” Kata Chelsea Shiva mengangkat tubuh Selvi dan membawanya ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi Selvi Dok ? penyakit apa yang dia derita ?” tanya Shiva “ Selvi menderita gagal ginjal Mas.” “ Apaa ???” Shiva menuju ke kamar Selvi Selvi perlahan-lahan membuka matanya,dia melihat Shiva yang tidur di sampingnya “ Ini dimana ?” Tanya Selvi lemah “ Kamu ada di Rumah Sakit.” Kata Shiva “ Maafin aku,sebenarnya aku nggak mau kamu tahu tentang penyakit yang aku derita.” Kemudian Dokter masuk untuk memeriksa Selvi,Dokter mengajak Shiva ke ruangannya “ Selvi sangat membutuhkan donor ginjal agar dia bisa tetap hidup.” “ Ambil ginjal saya Dok.” Kata Shiva “ Maaf Mas,resikonya sangat besar,karena setelah itu kamu harus hidup dengan satu ginjal.” “ Saya nggak peduli Dok,apapun akan saya lakukan biar Selvi bisa tetap hidup.” “ Oke,saya lihat dulu,apakah ginjal kamu sesuai dengan ginjal Selvi Besoknya Dokter memeriksa kondisi ginjal Shiva,ternyata ginjalnya cocok dengan ginjal Selvi “ Ada kabar baik buat kamu Sel,kami sudah menemukan donor ginjal buat kamu,besok kamu bisa langsung dioperasi.” Kata Dokter Setelah beberapa hari menjalani pemulihan pasca operasi,Selvi sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit,Shiva mengantarnya pulang “ Nggak mampir dulu Va ?” tanya mama Selvi “ Nggak Tante,Shiva masih ada janji sama temen.” Malamnya Shiva nongkrong bersama teman-temannya,cowok ini hobi banget sama yang namanya balapan liar “ Kemana aja lo,kok dari beberapa hari yang lalu lo nggak muncul ?” “ Gue sakit Fen.” “ Ternyata lo bisa sakit juga.” “ Ya iyalah,lo kirain gue orang sakti,semua manusia bisa sakit lah,gue cabut bentar ya.” Kata Shiva Fendy adalah sahabat Shiva sajak SMP,mereka naksir sama satu cewek yaitu Selvi,tapi Shiva lebih beruntung dari Fendy,hal itu yang membuat Fendy cemburu dan gelap mata,dia berusaha membunuh Shiva,Fendy merusak rem motor Shiva “ Mampus lo.” Kata Fendy Dari kejauhan terlihat salah satu dari mereka berteriak “ Ada razia men,kita harus cepet lari !!!!” Semua berhamburan kabur,termasuk Shiva “ Jangan lari kamu.” Teriak petugas Shiva kebingungan,dia menoleh ke kiri dan kanannya,dan petugas ada di belakangnya “ Gue harus gimana nih ?” tanya Shiva dalam hati Shiva mengendarai motornya dengan kencang,dia berpapasan dengan truk,Shiva menginjak rem “ Kenapa rem gue nggak bisa sih ?” Shiva berusaha menginjak rem motornya Shiva menyadari kalau remnya blong,tabrakan terjadi,kepala Shiva membentur aspal,dan dia nggak sadarkan diri “ Anak ini kecelakaan .” Kata petugas “Sebaiknya kita bawa ke Rumah Sakit dulu.” Selvi sedang asyik nonton tv di rumah,kemudian hpnya bunyi “ Chelsea ??? tumben nih anak telpon malem-malem,iya Chel,kenapa ?” Selvi mengangkat teleponnya “ Sel,Shiva kecelakaan,gue sekarang ada di Rumah Sakit.” “ Apa ???” handphone yang dipegang Selvi terjatuh “ Sel lo denger gue ? Selvi ?” “ Selvi,kenapa kamu ?” tanya mamanya “ Ma,Shiva kecelakaan kita harus ke Rumah Sakit sekarang.” Selvi segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Fendy dan Chelsea “Fen gimana Shiva ?” “ Kita masih belum tahu Sel,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Fendy Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Chelsea “ Shiva mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di kepalanya,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan secara khusus di ICU.” “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Selvi “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Selvi berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Shiva dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Selvi “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Selvi pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Shiva mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Shiva,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Dua hari kemudian mama Shiva datang,dia kaget melihat kondisi anak semata wayangnya “ Apa yang terjadi sama kamu nak ? kamu yang dulu ceria sekarang terbaring nggak berdaya.” Nggak lama kemudian Selvi masuk “ Permisi Tante.” “ Oh ya nak,kamu pasti pacarnya Shiva .” “ Iya Tante.” “ Kamu cantik,seperti apa yang diceritakan Shiva,Tante keluar dulu ya.” “ Kamu harus hidup sayang,sabar ya.” Bisik Selvi di telinga Shiva Selvi membelai rambut Shiva “ Aku akan selalu ada disamping kamu,karena aku sayang kamu.” Airmata keluar dari mata Selvi Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah masih keluar dari kepala Shiva, pendarahannya sulit untuk dihentikan..” Selvi berjalan menuju ruang ICU, dia lihat mama Shiva “ Permisi Tante.” “ Siapa dia Mbak ?” “ Selvi,dia pacar Shiva.” “ Dia gadis yang cantik,Shiva beruntung punya pacar seperti Selvi.” Selvi masuk ke ruang ICU,dia memegang tangan Shiva,Selvi merasakan Shiva menggenggam tangannya “Gue harus kasih tahu Dokter.” Pikir Selvi,dia menuju ruang Dokter “ Itu kabar yang baik Mbak,berarti dia sudah bisa merespon orang lain.” “ Syukur kalau gitu Dok.” “ Kondisi dia juga mulai membaik,mungkin besok kami akan mencoba melepas alat bantu.” Kata Dokter Besoknya Dokter mulai melepas semua alat bantu di tubuh Shiva,namun dia belum dipindahkan ke ruang rawat,karena dia masih sangat lemah dan belum sadar “ Kamu pasti sembuh kok,Shiva.” Kata Selvi Perlahan-lahan mata Shiva terbuka “ Dimana gue ?” tanyanya lirih “ Kamu ada di Rumah Sakit,kamu mengalami kecelakaan.” “ Aku lapar Sel.” Kata Shiva “ Iya,aku suapin ya.” Kata Selvi Selvi menyuapkan beberapa sendok nasi ke mulut Shiva “ Udah,sekarang kamu tidur ya,aku mau keluar sebentar dulu.” Shiva mencoba berdiri,sambil menahan rasa sakit di kepalanya,karena nggak kuat dia terjatuh,kepalanya membentur meja,dia nggak sadarkan diri,darah mengalir dari lukanya yang belum sembuh benar,Selvi yang baru masuk ke ruangan kaget “ Dokter tolong !!!!” teriak Selvi Dokter masuk ke ruang ICU,beberapa perawat mengangkat tubuh Shiva ke tempat tidur,Dokter memeriksa kondisi Shiva “ Sepertinya kita harus memasang alat bantu itu lagi.” Kata Dokter Dokter memasang alat bantu itu,sementara perawat mengganti perban di kepala Shiva dan menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut “ Jadi… dia koma lagi Dok ?” Dokter menganggukkan kepala “ Oh Tuhan cobaan apa lagi yang Kau berikan ?” Selvi merasa matanya berkunang-kunang,dia pingsan “ Lo udah sadar ?” tanya Chelsea “ Chel,dimana Shiva ?” “ Dia masih di ICU Sel.” “ Tolong anterin gue kesana.” Chelsea mengantar Selvi ke ruang ICU “ Sayang kenapa kamu harus seperti ini lagi ?” Selvi menempelkan kepalanya ke dada Shiva,tangan Selvi membelai wajah Shiva “ Dia koma lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Iya Chel,padahal dia udah sempat sadar.” Kata Selvi “ Balik yok Sel,lo harus istirahat.” “ Nggak,gue pengen tetep disini.” “ Ya udah,gue balik dulu.” Selvi pun tertidur di samping Shiva yang terbaring koma,hal ini persis seperti yang dilakukan Shiva ketika menjaga Selvi di Rumah Sakit “ Kemarin kamu yang jagain aku,tapi sekarang…” gumam Selvi Selvi mencoba berdiri,dia mengambil sebuah tempat air,dia mengisi air di tempat itu,dilepasnya baju Shiva,dia mencelupkan sehelai kain ke air itu,diusapnya wajah Shiva,dibukanya selimut Shiva,tanpa sengaja dia melihat luka bekas jahitan operasi di pinggang Shiva “ Apa dia adalah donor dari ginjal gue ?” tanya Selvi dalam hati Selang infus masih meneteskan cairan ke tubuh Shiva “ Sampai kapan kamu kayak gini sayang ?” Selvi membelai pipi Shiva Selvi menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut,dia meletakkan tangan Shiva di atas perut Shiva “ Hai Sel.” Sapa Chelsea,dia datang bersama Fendy “ Sel,aku mau ngomong sesuatu ke kamu,tapi…” kata Fendy ragu “ Lo nggak usah ragu Fen,ngomong aja “ Gue suka sama lo.” “ Apa lo bilang ???. lo tega bilang kayak gitu,sementara sahabat lo kritis,Fen, Shiva tengah berjuang buat hidup.” Kata Chelsea “ Chel,gue minta lo nggak usah ikut campur,gue bebas mengungkapkan rasa cinta gue ke Selvi.” “ Lo emang egois Fen,lo egois.” “ Siapa yang egois ? asal lo tahu gue gak egois.” Bentak Fendy “ Stop…, lo berdua nggak lihat kondisi Shiva,dia masih koma,sekarang gue minta lo berdua keluar.” “ Tapi Sel ?” “ KELUAR !!!” Teriak Selvi Selvi menyibakkan rambut yang menutupi dahi Shiva,Selvi membuka rekaman di hpnya,terdengar suara Shiva yang benyanyi sambil main gitar,rekaman itu diambil sebelum Shiva kecelakaan,Selvi berjalan keluar,dia menuju taman di belakang Rumah Sakit,lalu duduk di sebuah bangku taman “ Permisi Mbak,aku boleh duduk disini ?” suara seorang gadis membuyarkan lamunan Selvi “ Oh iya,silahkan Mbak.” “ Siapa yang sakit ?” “ Cowok aku,dia kecelakaan,kemarin dia sempat sadar,nggak tahu kenapa,dia sekarang nggak sadar lagi.” “ Mendampingi orang yang kita cintai ketika dia sakit memang berat,terutama ketika dia sedang berjuang melawan maut.” “ Kenapa kamu bilang kayak gitu ? apa kamu juga mengalami apa yang aku rasakan ?” “ Iya,aku juga mengalami itu,sekarang kakak perempuanku tengah koma,karena kecelakaan juga.” “ Kalau gitu kita senasib.” Seharian ini Selvi ada di Rumah Sakit,dia pulang ke rumah,dia menangis di kamarnya “ Sudah sayang,jangan nangis.” Hibur mamanya “ Mama…” Selvi memeluk mamanya “ Iya nak,mama tahu apa yang kamu rasakan,kamu istirahat ya,kamu kan capek.” Selvi meletakkan kepalanya di bantal, pandangannya tertuju ke sebuah boneka donal dan desi bebek,ingatannya melayang ke saat dia mengadakan pesta ulang tahun “ Kamu tahu nggak,kenapa aku kasih boneka ini ke kamu ?” tanya Shiva “ Nggak,emang kenapa kamu kasih boneka ini ke aku ?” “ Kamu tahu kan kalau donal dan desi bebek itu nggak pernah terpisah,aku pengen kita seperti mereka,nggak terpisahkan.” Jelas Shiva Terdengar suara derit pintu “ Sel,lo masih marah sama gue ?” tanya Chelsea “ Oh lo Chel,nggak gue udah nggak marah kok.” Selvi menghapus airmatanya “ Lo nangis lagi Sel ? gue lihat akhir-akhir ini lo jadi sering nangis.” “ Gue nangis karena Shiva Chel,gue nggak tega lihat dia.” “ Sabar Sel,lo harus kuat,kita ke Rumah Sakit ya.” Mereka sampai di Rumah Sakit dan menuju ruang ICU “ Aku nggak mau berpisah dari kamu sayang.” Isak Selvi Shiva pun meneteskan airmata dari sela-sela matanya yang masih terpejam,Selvi membuka gorden ruangan,hujan tengah turun rintik-rintik di luar sana “ Gue inget kalau Shiva paling suka sama suasana kayak gini.” Kata Chelsea “ Iya… dia suka banget sama suasana hujan,apalagi suasana hujan yang turun rintik-rintik.” Selvi duduk di pinggir tempat tidur Shiva Badan Shiva terlihat semakin kurus,ini karena udah berhari-hari dia nggak sadar,dia hanya bergantung pada cairan infus “ Selvi,Chelsea.” Panggil mama Shiva “ Eh Tante.” Jawab Chelsea “ Iya nak,kamu bisa antar Tante ke ruang Dokter ?” “ Bisa,ada apa Tante,kok harus ke ruang Dokter ?” tanya Selvi “ Tante ada perlu dengan Dokter.” Selvi mengantar mama Shiva ke ruang Dokter “ Siang Dok.” Sapa mama Shiva “ Siang juga ibu,ada yang bisa saya bantu ?” “ Begini Dok, apa saya boleh membawa anak saya pulang ? saya akan merawat dia di rumah.” “ Bisa bu,tapi ibu harus menyiapkan satu ruangan khusus buat dia.” Shiva pun dibawa pulang ke rumah “ Permisi,apa Ibu ada di rumah ?” “ Oh ada Bu .” Kata Mbak Sari,pembantu di rumah Shiva “ Bu,ada tamu.” “ Oh ya suruh langsung ke kamar aja.” Tamu itu naik ke lantai atas “ Permisi.” Dia membuka pintu kamar Shiva “ Eh Bu Gista,silahkan masuk.” Ibu Gista adalah dosen Shiva di kampus,beliau datang ke rumah Shiva karena dia dengar Shiva kecelakaan dan satu bulan nggak masuk kuliah “ Gimana kondisi Shiva Bu ?” tanyanya “ Ya seperti yang Ibu lihat sekarang,sudah satu bulan dia belum juga sadar.” Jawab mamanya “ Saya dengar dia kecelakaan gara-gara ikut balapan liar,apa benar Bu ?” “ Benar Bu,dia ini bandel,udah saya larang ikut balapan,malah tetap nekat ikut.” ‘ Ya udah,saya pulang dulu, cepet sembuh ya Va.” Kata Bu Gista Sorenya,Selvi dan Dokter datang ke rumah Shiva “ Saya periksa kondisi Shiva dulu.” Dokter menempelkan stetoskop di dada Shiva “ Gimana Dok ?” “ Tadi detak jantung dia agak lemah,sekarang detak jantungnya sudah normal.” “ Tapi kenapa dia belum juga sadar,padahal detak jantungnya normal ?” tanya Mamanya “ Mungkin itu pengaruh dari luka benturan di kepalanya karena dia mengalami gegar otak yang cukup serius.” Jawab Dokter “ Gegar otak ???” tanya Selvi dalam hati “ Apa yang harus kita lakukan ?” tanya mama Shiva “Dia bisa dioperasi.” Ujar Dokter “ Lakukan aja Dok,nggak apa-apa.” “ Kami masih nggak berani untuk melakukan operasi Bu.” “ Kenapa Dok ?” “ Kondisi dia sangat lemah,kalau kami paksakan dioperasi dia bisa kehilangan nyawanya.” “ Tolong selamatkan dia Dok,bukannya dia masih punya harapan untuk hidup ?” “ Ya,Shiva memang masih memiliki harapan untuk hidup,namun harapan itu sangat tipis,mengingat luka di kepalanya termasuk luka dengan kategori luka berat.” Jelas Dokter Hari ini seorang laki-laki datang ke rumah Shiva “ Mau apa kamu kesini ?” tanya Mamanya “ Aku mau minta uang,uangku sudah habis.” Laki-laki itu adalah papa Shiva “ Nggak,aku sudah nggak ada uang lagi.” “ Jangan bohong kamu.” Laki-laki itu berusaha membongkar lemari pakaian,disana dia menemukan uang “ Ini apa kalau bukan uang ?” “ Aku mohon jangan ambil uang itu,uang itu aku pakai untuk membayar biaya pengobatan Shiva.” “ Memangnya ada apa dengan anak itu ?” “ Dia mengalami luka parah karena kecelakaan.” “ Aku nggak percaya.” Mama Shiva mengajak laki-laki itu ke kamar Shiva “ Aku nggak bohong kan ? sekarang kamu lihat sendiri.” “ Ngapain kamu biayai pengobatan dia ? dia itu harusnya mati.” Laki-laki itu berusaha melepas alat di tubuh Shiva,mamanya berusaha mencegah “ Aku nggak akan membiarkan kamu bunuh dia,awas kamu.” Mama Shiva turun “ Kamu nggak seharusnya hidup,kamu harus mati.” Laki-laki itu melepas alat di tubuh Shiva, hal itu membuat Shiva mengalami kejang “ Mampus lo.” Laki-laki itu meninggalkan Shiva “ Shiva,apa yang terjadi sama kamu ?” Selvi yang baru datang kaget,dia terbelalak kaget setelah melihat selang infuse,oksigen serta kabel di dada Shiva sudah terlepas,mamanya segera menelpon Dokter “ Iya sayang,sabar ya.” Kata Selvi pada Shiva yang mengalami kejang Dokter memasang selang oksigen dan beberapa kabel di mulut dan dada Shiva “ Bu,sebaiknya jangan semua orang masuk ke ruangan ini,ruangan ini harus steril,usahakan pintu kamar ini selalu tertutup.” Dokter meninggalkan kamar Shiva “ Makasih banyak Dok.” “ Dulu kamu selalu ceria,kamu bilang kita harus tersenyum,sekarang mana senyuman itu ? mama kangen sayang,mama kangen nak.” “ Kenapa kejadian ini harus menimpa Shiva tante ?” Tanya Selvi “ Entahlah,tante juga nggak tahu Sel.” Selvi melihat kalung di leher Shiva,kalung itu sama persis seperti kalung di lehernya “ Sel,kita ke bawah yuk.” Ajak mama Shiva “ Shiva gimana tante ?” “ Nggak apa-apa kok,sebentar aja.” Mama Shiva menutup pintu kamar Shiva Di bawah mereka ngobrol “ Sebenernya,sebelum kecelakaan Shiva sudah menyiapkan acara pertunangannya sama kamu.” “ Beneran ??? serius tante ?” “ Iya,bahkan dia udah menyiapkan baju khusus buat kamu,kalau nggak percaya tante akan perlihatkan baju itu ke kamu.” Mama Shiva menunjukkan baju itu ke Selvi “ Baju yang bagus,Shiva mendesain baju ini khusus buat Selvi.” “ Benar,dan pertunangan itu akan berlangsung besok.” “ Besok ???” Tanya Selvi Besoknya pertunangan dilaksanakan,pertunangan itu berlangsung secara sederhana dan hanya dihadiri kerabat dekat mereka Selvi menangis saat memakaikan cincin di jari manis Shiva “ Semoga kamu bisa cepet sadar Shiva.” Kata Selvi “ Semoga pertunangan ini bisa membuat kamu cepet sadar dan sembuh.” Mamanya membelai rambut Shiva Selvi melihat sebuah gitar di kamar Shiva,gitar ini yang sering dimainkan oleh Shiva,karena dia juga adalah gitaris dari sebuah band,Selvi ingat saat Shiva mengajarinya untuk membuat sebuah lagu “ Dengan gitar ini gue akan mencoba untuk membuat lagu,mungkin lagu ini bisa mengungkapkan apa isi hati gue.” Selvi mulai menulis lirik lagu Malam ini begitu sepi Tak seperti biasanya Saat kau tak disampingku Kasih,aku merindukanmu Ku rindu pelukanmu Ku rindu segalanya tentangmu Namun aku tak tahu Apakah aku masih bisa merasakannya Ketika aku tahu apa yang terjadi denganmu sekarang Semoga kamu dengar jeritan hatiku ini Selvi kembali kuliah,dia dan Chelsea terlihat sedang asyik ngobrol di food court “ Apa Shiva udah sadar Sel ?” Selvi menggelengkan kepalanya “ Dia sekarang makin kurus Chel,gue khawatir sama kondisinya.” “ Daripada lo tungguin si Shiva mending lo sama gue aja.” Kata Fendy “ Lo jangan mulai lagi Fen,gue baru tahu kalau ternyata lo itu pagar makan tanaman.” “ Apa maksud lo Chel ?” “ Lo nggak usah berlagak bego,lo juga yang merusak rem sepeda motornya Shiva, sehingga Shiva mengalami kecelakaan ya kan ?” tuduh Chelsea “ Eh jaga tuh mulut,jangan sembarangan ngomong lo.” Bentak Fendy “ Apa yang dibilang sama Chelsea bener Fen ?” Tanya Selvi “ Emm… anu… itu nggak bener kok,lagian Shiva kan sahabat aku,nggak mungkin aku berbuat kayak gitu.” Kilah Fendy “ Ya udah kalau gitu,aku percaya sama kamu.” Kata Selvi ‘ Chel,lo ikut gue sebentar.” Fendy menarik lengan Chelsea “ Apaan sih lo ? lepasin lengan gue.” Fendy mengajak Chelsea ke belakang kampus “ Chel gue minta tolong sama lo,jangan sampai orang lain tahu masalah ini,nih gue ada duit 10 juta,anggap aja sebagai uang tutup mulut.” “ Sori ya,gue bukan tipe orang yang suka sama duit kayak beginian,lo ambil aja,asal lo tahu,sepandai-pandainya harimau menyembunyikan bangkai pasti akan ketahuan juga.” “ Mampus gue,kalau sampai mahasiswa lain,dosen dan rector tahu gimana ?” “ Nah itu masalah lo,jangan ngajak gue.” “ Lama-lama lo nyebelin juga,ngajak berantem lo ?” Fendy berancang-ancang untuk memukul Chelsea “ Lo pikir gue takut sama lo ? ayo pukul gue.” Fendy mengurungkan niatnya untuk memukul Chelsea “ Kenapa ? lo takut ?” “ Sayang Chel,lo cewek,kalau lo cowok pasti lo udah gue hajar abis-abisan “ Suatu saat perbuatan lo pasti ketahuan Fen.” Batin Chelsea “ Ke kelas yuk Chel.” Ajak Selvi Di kelas,dosen segera memulai mata kuliah “ Kok lo nggak kayak biasanya Sel ?” Tanya Steve,temen satu band Shiva “ Iya Sel,padahal kan ini mata kuliah kesukaan lo.” “ Mending kita ke rumah Shiva aja,soalnya gue juga belum jenguk dia.” Usul Steve “ Ya nggak apa-apa sih.” Hari Minggu mereka dating ke rumah Shiva “ Siang Mbak,tante ada ?” Tanya Steve pada Mbak Sari “ Oh Ibu ada di kamarnya Mas Shiva,langsung masuk aja Mas.” “ Ya udah,makasih ya Mbak.” Mereka menuju kamar Shiva “ Siang Tante.” Sapa Steve “ Eh,siang Stev,masuk aja.” “ Kita mau jenguk Shiva Tante.” Kata Farel “ Oh iya Tante,ini ada titipan dari temen-temen di kampus.” Steve menyerahkan sebuah amplop “ Apa ini ? kok nggak kelihatan Fendy,kemana dia ?” Tanya mama Shiva “ Fendy katanya lagi ada acara,jadi dia nggak ikut.” Kata Chelsea Steve menyenggol lengan Chelsea “ Ngapain lo bilang gitu ? lo nggak suka kalau si Fendy ikut ?” Tanya Steve “ Gue mau kasih tahu sesuatu ke lo.” “ Sesuatu ??? apaan sih ???” Steve penasaran “ Ayo ikut gue.” Ajak Chelsea,Chelsea mengajak Steve ke taman yang suasananya agak sepi “Stev,lo jangan kaget setelah lo denger penjelasan dari gue.” “ Iya,iya cepetan ngomong kenapa ? penasaran nih gue.” “ Fendy itu udah bikin Shiva kecelakaan.” “ HA ??? serius lo ?” Tanya Steve “ Iya,dia yang bikin rem motor Shiva jadi blong,lo jangan bilang siapa-siapa,cukup lo dan gue aja yang tahu masalah ini.” “Tenang aja,gue nggak akan bilang ke siapa-siapa kok.” “ Beneran ya ? gue pegang janji lo.” “ Dari mana aja kalian ?”Tanya mama Shiva “ Dari taman depan Tante.” Jawab Steve “ Oh ya udah,cepet masuk.” “ Ini bukan kasus yang ringan Chel,kita harus lapor ke polisi “ Percuma Stev,dia itu udah kompakan sama bokapnya buat membunuh Shiva.” “ Whatt ??? kok bisa gitu ? gimana ceritanya ?” “ Ntar juga lo pasti tahu kok.” “ Ya elah Chel,serius gue penasaran nih.” “ Sori gue belum bisa cerita,waktunya belum tepat Steve.” “ Terus kapan Chel ?” Tanya Steve “ Suatu saat nanti lo akan tahu.” Jawab Chelsea Mereka kembali ke kamar Shiva “ Wah,Tante tahu banget kalau kita lagi haus.” Celetuk Tito “ Dasar lo,malu-maluin tahu.” Steve gemes “ Biarin,gue haus tahu.” Kata Tito “ Tante,maafin Tito,emang kayak gitu anaknya.” Kata Chelsea “ Oh nggak apa-apa,Tante malah merasa terhibur sama kalian.” Hari berikutnya Fendy datang ke rumah Shiva,dia menuju ke kamar Shiva “ Gue kesini Cuma mau memastikan aja,lo masih hidup atau udah meninggal.” Kemudian mama Shiva masuk dan membawa minuman “ Aduh maaf Tante,Fendy ngerepotin ya ?” “ Ah nggak kok,ayo diminum,Tante tinggal dulu ya.” Kata mama Shiva Fendy menenggak air sirup yang ada di dalam gelas,sambil mematap Shiva dia berkata “ Ayo bangun jagoan,ini belum seberapa,katanya lo udah kebal,tap nyatanya lo malah koma.” Terdengar suara hp berbunyi,ternyata hp Fendy berbunyi “Oke bro gue cabut dulu,jangan lupa gue tunggu undangan lo,yaitu “UNDANGAN UNTUK MENGHADIRI ACARA PEMAKAMAN LO,HAHAHA.” Fendy pun pergi meninggalkan kamar Shiva Nggak lama Dokter datang bersama dengan Selvi “ Kondisi Shiva makin hari makin memburuk Bu.” “ Tolong lakukan suntik mati ke dia Dok.” “ Saya nggak bisa melakukan itu Bu.” “ Tolonglah Dok,saya nggak mau melihat dia menderita.” “ Tante,kita nggak boleh melakukan itu,itu adalah dosa Tante.” “ Tante tahu sayang,tapi Tante nggak mau dia menderita terus.” “Selvi tahu Tante,kita berdoa aja,semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Shiva.” Namun beberapa saat kemudian Dokter dan perawat yang ada di kamar Shiva kebingungan karena jantung Shiva berhenti berdetak “ Apa yang terjadi dengan Shiva ?” “ Jantungnya berhenti berdetak,kami akan berusaha menolongnya.” Mereka berusaha menolong Shiva,lalu Dokter keluar “ Tuhan,kalau memang kau ambil Shiva aku ikhlas,biar dia nggak menderita lagi.” Gumam Selvi “ Gimana kondisi Shiva Dok ?” “ Maaf Bu,Mbak. Kami sudah berusaha menyelamatkan dia,tapi Tuhan berkehendak lain,dia meninggal.” Seketika itu juga seluruh badan Selvi terasa lemas,dia pingsan seketika Suasana pemakaman Shiva terlihat begitu menyedihkan,semua tampak larut dalam duka “ Sel,maaf,apa waktu Shiva masih di Rumah Sakit kamu sempat melihat bekas luka jahitan di pinggang Shiva ?” “ Iya Tante,emang kenapa ?” “ Shiva udah mendonorkan ginjalnya buat kamu.” “ Oh Tuhan,ternyata kamu adalah donor itu Shiva.” “ Dia sayang sama kamu,karena itu dia berani melakukannya.” Dan Selvi pun mengusap nisan Shiva “ Makasih sayang,kamu udah donorin ginjal buat aku,semoga kamu bahagia disana.” c helsea… tungguin gue.” “ Kenapa lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Gue pinjem tugas ekonomi,gue belum kerja sama sekali nih.” Chelsea pun mengeluarkan buku diktat ekonomi dari tasnya “ Nih,cepet lo kerjain, daripada lo dimarahin sama dosen.” Selvi segera mengerjakan tugas itu,sesaat kemudian,Shiva,cowoknya Selvi masuk ke kelas Selvi “ Hai sayang.” Sapa Shiva “ Hai,kamu bikin aku kaget tahu.” Kata Selvi “ Hehe… sori deh kalau aku bikin kamu kaget,Sel bisa ikut aku bentar ?” tanya Shiva “ Ngapain ?” tanya Selvi “ Udah kamu ikut aja.” Shiva mengajak Selvi ke taman belakang kampus “ Kamu tutup mata dulu,jangan buka dulu sebelum aku kasih tahu “ Kamu mau ngapain sih ? jangan macem-macem.” “ Iya,aku tahu,sekarang kamu buka mata kamu.” Selvi membuka matanya,dia melihat ada kalung di depan matanya “ Ini aku beli khusus buat kamu.” Kata Shiva “ Sayang… makasih,kalungnya bagus banget.” Selvi memeluk Shiva “ Sama-sama sayang.” Jawab Shiva Malam harinya Selvi pergi ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi saya Dok ?” tanya Selvi “ Kamu harus segera mendapatkan donor ginjal.” “ Memangnya kenapa Dok ?” tanya Selvi “ Gagal ginjal kamu sudah cukup parah, kalau ini dibiarkan,kamu bisa meninggal.” Selvi kaget,dengan tergesa-gesa dia keluar dari ruangan Dokter,dia bertabrakan dengan Shiva “ Selvi… kamu ngapain di sini ?” tanya Shiva “ Aku anterin nyokap,kamu sendiri ?” “ Aku lagi jenguk temen yang di rawat disini.” “ Oh gitu,aku balik dulu ya.” Selvi pun memanggil taksi,kemudian dia masuk ke taksi itu “ Jangan sampai Shiva tahu tentang penyakit gue.” Pikir Selvi Di kampus, Selvi pergi ke perpustakaan bersama Chelsea “ Gimana kata Dokter kemarin soal penyakit lo ?” tanya Chelsea “ Penyakit gue parah Chel,kalau dibiarin gue bisa buta permanent,gue minta jangan sampai Shiva tahu.” Sementara itu,terlihat Shiva tengah berjalan menuju ke kelas Selvi “ Lo lihat Selvi nggak ?” “ Selvi ??? kayaknya tadi dia ke perpustakaan sama Chelsea “ O ya udah,makasih ya.” Shiva menuju ke perpustakaan,dia menghampiri Chelsea dan Selvi “ Hai Va.” Sapa Chelsea “ Hai juga Chel,gue mau ngomong sama Selvi boleh ?sebentar aja.” Ujar Shiva “ Iya, lama juga boleh kok.” Jawab Chelsea Shiva menghampiri Selvi “ Ehmm,rajin amat nih.” Goda Shiva Selvi hanya tersenyum medengar kata-kata Shiva “ Sel,kamu yakin mau pacaran sama aku ?” tanya Shiva “ Ya iya sayang,masa aku bohong sih,eh lihat deh bukunya bagus banget Shiva melihat buku itu,buku itu bertema tentang ayah,dia tersenyum sinis “ Kamu suka sama buku kayak gitu ?” “ Iya,kan buku ini menceritakan kasih seorang ayah buat anaknya.” “ Kasih ???? Shiva tersenyum sinis, aku nggak pernah merasakan itu,dari kecil aku terlahir tanpa seorang ayah.” “ Nggak mungkin,kamu pasti punya papa.” Kata Selvi “ Iya,tapi dia nggak pernah mengakui aku sebagai anaknya sendiri !!!!” seru Shiva Selvi merasa pusing,dia nggak kuat merasakan rasa itu,dia pingsan “ Sel,kamu kenapa ?” Shiva kebingungan “ Va,cepet lo bawa ke Rumah Sakit.” Kata Chelsea Shiva mengangkat tubuh Selvi dan membawanya ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi Selvi Dok ? penyakit apa yang dia derita ?” tanya Shiva “ Selvi menderita gagal ginjal Mas.” “ Apaa ???” Shiva menuju ke kamar Selvi Selvi perlahan-lahan membuka matanya,dia melihat Shiva yang tidur di sampingnya “ Ini dimana ?” Tanya Selvi lemah “ Kamu ada di Rumah Sakit.” Kata Shiva “ Maafin aku,sebenarnya aku nggak mau kamu tahu tentang penyakit yang aku derita.” Kemudian Dokter masuk untuk memeriksa Selvi,Dokter mengajak Shiva ke ruangannya “ Selvi sangat membutuhkan donor ginjal agar dia bisa tetap hidup.” “ Ambil ginjal saya Dok.” Kata Shiva “ Maaf Mas,resikonya sangat besar,karena setelah itu kamu harus hidup dengan satu ginjal.” “ Saya nggak peduli Dok,apapun akan saya lakukan biar Selvi bisa tetap hidup.” “ Oke,saya lihat dulu,apakah ginjal kamu sesuai dengan ginjal Selvi Besoknya Dokter memeriksa kondisi ginjal Shiva,ternyata ginjalnya cocok dengan ginjal Selvi “ Ada kabar baik buat kamu Sel,kami sudah menemukan donor ginjal buat kamu,besok kamu bisa langsung dioperasi.” Kata Dokter Setelah beberapa hari menjalani pemulihan pasca operasi,Selvi sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit,Shiva mengantarnya pulang “ Nggak mampir dulu Va ?” tanya mama Selvi “ Nggak Tante,Shiva masih ada janji sama temen.” Malamnya Shiva nongkrong bersama teman-temannya,cowok ini hobi banget sama yang namanya balapan liar “ Kemana aja lo,kok dari beberapa hari yang lalu lo nggak muncul ?” “ Gue sakit Fen.” “ Ternyata lo bisa sakit juga.” “ Ya iyalah,lo kirain gue orang sakti,semua manusia bisa sakit lah,gue cabut bentar ya.” Kata Shiva Fendy adalah sahabat Shiva sajak SMP,mereka naksir sama satu cewek yaitu Selvi,tapi Shiva lebih beruntung dari Fendy,hal itu yang membuat Fendy cemburu dan gelap mata,dia berusaha membunuh Shiva,Fendy merusak rem motor Shiva “ Mampus lo.” Kata Fendy Dari kejauhan terlihat salah satu dari mereka berteriak “ Ada razia men,kita harus cepet lari !!!!” Semua berhamburan kabur,termasuk Shiva “ Jangan lari kamu.” Teriak petugas Shiva kebingungan,dia menoleh ke kiri dan kanannya,dan petugas ada di belakangnya “ Gue harus gimana nih ?” tanya Shiva dalam hati Shiva mengendarai motornya dengan kencang,dia berpapasan dengan truk,Shiva menginjak rem “ Kenapa rem gue nggak bisa sih ?” Shiva berusaha menginjak rem motornya Shiva menyadari kalau remnya blong,tabrakan terjadi,kepala Shiva membentur aspal,dan dia nggak sadarkan diri “ Anak ini kecelakaan .” Kata petugas “Sebaiknya kita bawa ke Rumah Sakit dulu.” Selvi sedang asyik nonton tv di rumah,kemudian hpnya bunyi “ Chelsea ??? tumben nih anak telpon malem-malem,iya Chel,kenapa ?” Selvi mengangkat teleponnya “ Sel,Shiva kecelakaan,gue sekarang ada di Rumah Sakit.” “ Apa ???” handphone yang dipegang Selvi terjatuh “ Sel lo denger gue ? Selvi ?” “ Selvi,kenapa kamu ?” tanya mamanya “ Ma,Shiva kecelakaan kita harus ke Rumah Sakit sekarang.” Selvi segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Fendy dan Chelsea “Fen gimana Shiva ?” “ Kita masih belum tahu Sel,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Fendy Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Chelsea “ Shiva mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di kepalanya,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan secara khusus di ICU.” “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Selvi “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Selvi berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Shiva dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Selvi “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Selvi pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Shiva mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Shiva,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Dua hari kemudian mama Shiva datang,dia kaget melihat kondisi anak semata wayangnya “ Apa yang terjadi sama kamu nak ? kamu yang dulu ceria sekarang terbaring nggak berdaya.” Nggak lama kemudian Selvi masuk “ Permisi Tante.” “ Oh ya nak,kamu pasti pacarnya Shiva .” “ Iya Tante.” “ Kamu cantik,seperti apa yang diceritakan Shiva,Tante keluar dulu ya.” “ Kamu harus hidup sayang,sabar ya.” Bisik Selvi di telinga Shiva Selvi membelai rambut Shiva “ Aku akan selalu ada disamping kamu,karena aku sayang kamu.” Airmata keluar dari mata Selvi Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah masih keluar dari kepala Shiva, pendarahannya sulit untuk dihentikan..” Selvi berjalan menuju ruang ICU, dia lihat mama Shiva “ Permisi Tante.” “ Siapa dia Mbak ?” “ Selvi,dia pacar Shiva.” “ Dia gadis yang cantik,Shiva beruntung punya pacar seperti Selvi.” Selvi masuk ke ruang ICU,dia memegang tangan Shiva,Selvi merasakan Shiva menggenggam tangannya “Gue harus kasih tahu Dokter.” Pikir Selvi,dia menuju ruang Dokter “ Itu kabar yang baik Mbak,berarti dia sudah bisa merespon orang lain.” “ Syukur kalau gitu Dok.” “ Kondisi dia juga mulai membaik,mungkin besok kami akan mencoba melepas alat bantu.” Kata Dokter Besoknya Dokter mulai melepas semua alat bantu di tubuh Shiva,namun dia belum dipindahkan ke ruang rawat,karena dia masih sangat lemah dan belum sadar “ Kamu pasti sembuh kok,Shiva.” Kata Selvi Perlahan-lahan mata Shiva terbuka “ Dimana gue ?” tanyanya lirih “ Kamu ada di Rumah Sakit,kamu mengalami kecelakaan.” “ Aku lapar Sel.” Kata Shiva “ Iya,aku suapin ya.” Kata Selvi Selvi menyuapkan beberapa sendok nasi ke mulut Shiva “ Udah,sekarang kamu tidur ya,aku mau keluar sebentar dulu.” Shiva mencoba berdiri,sambil menahan rasa sakit di kepalanya,karena nggak kuat dia terjatuh,kepalanya membentur meja,dia nggak sadarkan diri,darah mengalir dari lukanya yang belum sembuh benar,Selvi yang baru masuk ke ruangan kaget “ Dokter tolong !!!!” teriak Selvi Dokter masuk ke ruang ICU,beberapa perawat mengangkat tubuh Shiva ke tempat tidur,Dokter memeriksa kondisi Shiva “ Sepertinya kita harus memasang alat bantu itu lagi.” Kata Dokter Dokter memasang alat bantu itu,sementara perawat mengganti perban di kepala Shiva dan menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut “ Jadi… dia koma lagi Dok ?” Dokter menganggukkan kepala “ Oh Tuhan cobaan apa lagi yang Kau berikan ?” Selvi merasa matanya berkunang-kunang,dia pingsan “ Lo udah sadar ?” tanya Chelsea “ Chel,dimana Shiva ?” “ Dia masih di ICU Sel.” “ Tolong anterin gue kesana.” Chelsea mengantar Selvi ke ruang ICU “ Sayang kenapa kamu harus seperti ini lagi ?” Selvi menempelkan kepalanya ke dada Shiva,tangan Selvi membelai wajah Shiva “ Dia koma lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Iya Chel,padahal dia udah sempat sadar.” Kata Selvi “ Balik yok Sel,lo harus istirahat.” “ Nggak,gue pengen tetep disini.” “ Ya udah,gue balik dulu.” Selvi pun tertidur di samping Shiva yang terbaring koma,hal ini persis seperti yang dilakukan Shiva ketika menjaga Selvi di Rumah Sakit “ Kemarin kamu yang jagain aku,tapi sekarang…” gumam Selvi Selvi mencoba berdiri,dia mengambil sebuah tempat air,dia mengisi air di tempat itu,dilepasnya baju Shiva,dia mencelupkan sehelai kain ke air itu,diusapnya wajah Shiva,dibukanya selimut Shiva,tanpa sengaja dia melihat luka bekas jahitan operasi di pinggang Shiva “ Apa dia adalah donor dari ginjal gue ?” tanya Selvi dalam hati Selang infus masih meneteskan cairan ke tubuh Shiva “ Sampai kapan kamu kayak gini sayang ?” Selvi membelai pipi Shiva Selvi menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut,dia meletakkan tangan Shiva di atas perut Shiva “ Hai Sel.” Sapa Chelsea,dia datang bersama Fendy “ Sel,aku mau ngomong sesuatu ke kamu,tapi…” kata Fendy ragu “ Lo nggak usah ragu Fen,ngomong aja “ Gue suka sama lo.” “ Apa lo bilang ???. lo tega bilang kayak gitu,sementara sahabat lo kritis,Fen, Shiva tengah berjuang buat hidup.” Kata Chelsea “ Chel,gue minta lo nggak usah ikut campur,gue bebas mengungkapkan rasa cinta gue ke Selvi.” “ Lo emang egois Fen,lo egois.” “ Siapa yang egois ? asal lo tahu gue gak egois.” Bentak Fendy “ Stop…, lo berdua nggak lihat kondisi Shiva,dia masih koma,sekarang gue minta lo berdua keluar.” “ Tapi Sel ?” “ KELUAR !!!” Teriak Selvi Selvi menyibakkan rambut yang menutupi dahi Shiva,Selvi membuka rekaman di hpnya,terdengar suara Shiva yang benyanyi sambil main gitar,rekaman itu diambil sebelum Shiva kecelakaan,Selvi berjalan keluar,dia menuju taman di belakang Rumah Sakit,lalu duduk di sebuah bangku taman “ Permisi Mbak,aku boleh duduk disini ?” suara seorang gadis membuyarkan lamunan Selvi “ Oh iya,silahkan Mbak.” “ Siapa yang sakit ?” “ Cowok aku,dia kecelakaan,kemarin dia sempat sadar,nggak tahu kenapa,dia sekarang nggak sadar lagi.” “ Mendampingi orang yang kita cintai ketika dia sakit memang berat,terutama ketika dia sedang berjuang melawan maut.” “ Kenapa kamu bilang kayak gitu ? apa kamu juga mengalami apa yang aku rasakan ?” “ Iya,aku juga mengalami itu,sekarang kakak perempuanku tengah koma,karena kecelakaan juga.” “ Kalau gitu kita senasib.” Seharian ini Selvi ada di Rumah Sakit,dia pulang ke rumah,dia menangis di kamarnya “ Sudah sayang,jangan nangis.” Hibur mamanya “ Mama…” Selvi memeluk mamanya “ Iya nak,mama tahu apa yang kamu rasakan,kamu istirahat ya,kamu kan capek.” Selvi meletakkan kepalanya di bantal, pandangannya tertuju ke sebuah boneka donal dan desi bebek,ingatannya melayang ke saat dia mengadakan pesta ulang tahun “ Kamu tahu nggak,kenapa aku kasih boneka ini ke kamu ?” tanya Shiva “ Nggak,emang kenapa kamu kasih boneka ini ke aku ?” “ Kamu tahu kan kalau donal dan desi bebek itu nggak pernah terpisah,aku pengen kita seperti mereka,nggak terpisahkan.” Jelas Shiva Terdengar suara derit pintu “ Sel,lo masih marah sama gue ?” tanya Chelsea “ Oh lo Chel,nggak gue udah nggak marah kok.” Selvi menghapus airmatanya “ Lo nangis lagi Sel ? gue lihat akhir-akhir ini lo jadi sering nangis.” “ Gue nangis karena Shiva Chel,gue nggak tega lihat dia.” “ Sabar Sel,lo harus kuat,kita ke Rumah Sakit ya.” Mereka sampai di Rumah Sakit dan menuju ruang ICU “ Aku nggak mau berpisah dari kamu sayang.” Isak Selvi Shiva pun meneteskan airmata dari sela-sela matanya yang masih terpejam,Selvi membuka gorden ruangan,hujan tengah turun rintik-rintik di luar sana “ Gue inget kalau Shiva paling suka sama suasana kayak gini.” Kata Chelsea “ Iya… dia suka banget sama suasana hujan,apalagi suasana hujan yang turun rintik-rintik.” Selvi duduk di pinggir tempat tidur Shiva Badan Shiva terlihat semakin kurus,ini karena udah berhari-hari dia nggak sadar,dia hanya bergantung pada cairan infus “ Selvi,Chelsea.” Panggil mama Shiva “ Eh Tante.” Jawab Chelsea “ Iya nak,kamu bisa antar Tante ke ruang Dokter ?” “ Bisa,ada apa Tante,kok harus ke ruang Dokter ?” tanya Selvi “ Tante ada perlu dengan Dokter.” Selvi mengantar mama Shiva ke ruang Dokter “ Siang Dok.” Sapa mama Shiva “ Siang juga ibu,ada yang bisa saya bantu ?” “ Begini Dok, apa saya boleh membawa anak saya pulang ? saya akan merawat dia di rumah.” “ Bisa bu,tapi ibu harus menyiapkan satu ruangan khusus buat dia.” Shiva pun dibawa pulang ke rumah “ Permisi,apa Ibu ada di rumah ?” “ Oh ada Bu .” Kata Mbak Sari,pembantu di rumah Shiva “ Bu,ada tamu.” “ Oh ya suruh langsung ke kamar aja.” Tamu itu naik ke lantai atas “ Permisi.” Dia membuka pintu kamar Shiva “ Eh Bu Gista,silahkan masuk.” Ibu Gista adalah dosen Shiva di kampus,beliau datang ke rumah Shiva karena dia dengar Shiva kecelakaan dan satu bulan nggak masuk kuliah “ Gimana kondisi Shiva Bu ?” tanyanya “ Ya seperti yang Ibu lihat sekarang,sudah satu bulan dia belum juga sadar.” Jawab mamanya “ Saya dengar dia kecelakaan gara-gara ikut balapan liar,apa benar Bu ?” “ Benar Bu,dia ini bandel,udah saya larang ikut balapan,malah tetap nekat ikut.” ‘ Ya udah,saya pulang dulu, cepet sembuh ya Va.” Kata Bu Gista Sorenya,Selvi dan Dokter datang ke rumah Shiva “ Saya periksa kondisi Shiva dulu.” Dokter menempelkan stetoskop di dada Shiva “ Gimana Dok ?” “ Tadi detak jantung dia agak lemah,sekarang detak jantungnya sudah normal.” “ Tapi kenapa dia belum juga sadar,padahal detak jantungnya normal ?” tanya Mamanya “ Mungkin itu pengaruh dari luka benturan di kepalanya karena dia mengalami gegar otak yang cukup serius.” Jawab Dokter “ Gegar otak ???” tanya Selvi dalam hati “ Apa yang harus kita lakukan ?” tanya mama Shiva “Dia bisa dioperasi.” Ujar Dokter “ Lakukan aja Dok,nggak apa-apa.” “ Kami masih nggak berani untuk melakukan operasi Bu.” “ Kenapa Dok ?” “ Kondisi dia sangat lemah,kalau kami paksakan dioperasi dia bisa kehilangan nyawanya.” “ Tolong selamatkan dia Dok,bukannya dia masih punya harapan untuk hidup ?” “ Ya,Shiva memang masih memiliki harapan untuk hidup,namun harapan itu sangat tipis,mengingat luka di kepalanya termasuk luka dengan kategori luka berat.” Jelas Dokter Hari ini seorang laki-laki datang ke rumah Shiva “ Mau apa kamu kesini ?” tanya Mamanya “ Aku mau minta uang,uangku sudah habis.” Laki-laki itu adalah papa Shiva “ Nggak,aku sudah nggak ada uang lagi.” “ Jangan bohong kamu.” Laki-laki itu berusaha membongkar lemari pakaian,disana dia menemukan uang “ Ini apa kalau bukan uang ?” “ Aku mohon jangan ambil uang itu,uang itu aku pakai untuk membayar biaya pengobatan Shiva.” “ Memangnya ada apa dengan anak itu ?” “ Dia mengalami luka parah karena kecelakaan.” “ Aku nggak percaya.” Mama Shiva mengajak laki-laki itu ke kamar Shiva “ Aku nggak bohong kan ? sekarang kamu lihat sendiri.” “ Ngapain kamu biayai pengobatan dia ? dia itu harusnya mati.” Laki-laki itu berusaha melepas alat di tubuh Shiva,mamanya berusaha mencegah “ Aku nggak akan membiarkan kamu bunuh dia,awas kamu.” Mama Shiva turun “ Kamu nggak seharusnya hidup,kamu harus mati.” Laki-laki itu melepas alat di tubuh Shiva, hal itu membuat Shiva mengalami kejang “ Mampus lo.” Laki-laki itu meninggalkan Shiva “ Shiva,apa yang terjadi sama kamu ?” Selvi yang baru datang kaget,dia terbelalak kaget setelah melihat selang infuse,oksigen serta kabel di dada Shiva sudah terlepas,mamanya segera menelpon Dokter “ Iya sayang,sabar ya.” Kata Selvi pada Shiva yang mengalami kejang Dokter memasang selang oksigen dan beberapa kabel di mulut dan dada Shiva “ Bu,sebaiknya jangan semua orang masuk ke ruangan ini,ruangan ini harus steril,usahakan pintu kamar ini selalu tertutup.” Dokter meninggalkan kamar Shiva “ Makasih banyak Dok.” “ Dulu kamu selalu ceria,kamu bilang kita harus tersenyum,sekarang mana senyuman itu ? mama kangen sayang,mama kangen nak.” “ Kenapa kejadian ini harus menimpa Shiva tante ?” Tanya Selvi “ Entahlah,tante juga nggak tahu Sel.” Selvi melihat kalung di leher Shiva,kalung itu sama persis seperti kalung di lehernya “ Sel,kita ke bawah yuk.” Ajak mama Shiva “ Shiva gimana tante ?” “ Nggak apa-apa kok,sebentar aja.” Mama Shiva menutup pintu kamar Shiva Di bawah mereka ngobrol “ Sebenernya,sebelum kecelakaan Shiva sudah menyiapkan acara pertunangannya sama kamu.” “ Beneran ??? serius tante ?” “ Iya,bahkan dia udah menyiapkan baju khusus buat kamu,kalau nggak percaya tante akan perlihatkan baju itu ke kamu.” Mama Shiva menunjukkan baju itu ke Selvi “ Baju yang bagus,Shiva mendesain baju ini khusus buat Selvi.” “ Benar,dan pertunangan itu akan berlangsung besok.” “ Besok ???” Tanya Selvi Besoknya pertunangan dilaksanakan,pertunangan itu berlangsung secara sederhana dan hanya dihadiri kerabat dekat mereka Selvi menangis saat memakaikan cincin di jari manis Shiva “ Semoga kamu bisa cepet sadar Shiva.” Kata Selvi “ Semoga pertunangan ini bisa membuat kamu cepet sadar dan sembuh.” Mamanya membelai rambut Shiva Selvi melihat sebuah gitar di kamar Shiva,gitar ini yang sering dimainkan oleh Shiva,karena dia juga adalah gitaris dari sebuah band,Selvi ingat saat Shiva mengajarinya untuk membuat sebuah lagu “ Dengan gitar ini gue akan mencoba untuk membuat lagu,mungkin lagu ini bisa mengungkapkan apa isi hati gue.” Selvi mulai menulis lirik lagu Malam ini begitu sepi Tak seperti biasanya Saat kau tak disampingku Kasih,aku merindukanmu Ku rindu pelukanmu Ku rindu segalanya tentangmu Namun aku tak tahu Apakah aku masih bisa merasakannya Ketika aku tahu apa yang terjadi denganmu sekarang Semoga kamu dengar jeritan hatiku ini Selvi kembali kuliah,dia dan Chelsea terlihat sedang asyik ngobrol di food court “ Apa Shiva udah sadar Sel ?” Selvi menggelengkan kepalanya “ Dia sekarang makin kurus Chel,gue khawatir sama kondisinya.” “ Daripada lo tungguin si Shiva mending lo sama gue aja.” Kata Fendy “ Lo jangan mulai lagi Fen,gue baru tahu kalau ternyata lo itu pagar makan tanaman.” “ Apa maksud lo Chel ?” “ Lo nggak usah berlagak bego,lo juga yang merusak rem sepeda motornya Shiva, sehingga Shiva mengalami kecelakaan ya kan ?” tuduh Chelsea “ Eh jaga tuh mulut,jangan sembarangan ngomong lo.” Bentak Fendy “ Apa yang dibilang sama Chelsea bener Fen ?” Tanya Selvi “ Emm… anu… itu nggak bener kok,lagian Shiva kan sahabat aku,nggak mungkin aku berbuat kayak gitu.” Kilah Fendy “ Ya udah kalau gitu,aku percaya sama kamu.” Kata Selvi ‘ Chel,lo ikut gue sebentar.” Fendy menarik lengan Chelsea “ Apaan sih lo ? lepasin lengan gue.” Fendy mengajak Chelsea ke belakang kampus “ Chel gue minta tolong sama lo,jangan sampai orang lain tahu masalah ini,nih gue ada duit 10 juta,anggap aja sebagai uang tutup mulut.” “ Sori ya,gue bukan tipe orang yang suka sama duit kayak beginian,lo ambil aja,asal lo tahu,sepandai-pandainya harimau menyembunyikan bangkai pasti akan ketahuan juga.” “ Mampus gue,kalau sampai mahasiswa lain,dosen dan rector tahu gimana ?” “ Nah itu masalah lo,jangan ngajak gue.” “ Lama-lama lo nyebelin juga,ngajak berantem lo ?” Fendy berancang-ancang untuk memukul Chelsea “ Lo pikir gue takut sama lo ? ayo pukul gue.” Fendy mengurungkan niatnya untuk memukul Chelsea “ Kenapa ? lo takut ?” “ Sayang Chel,lo cewek,kalau lo cowok pasti lo udah gue hajar abis-abisan “ Suatu saat perbuatan lo pasti ketahuan Fen.” Batin Chelsea “ Ke kelas yuk Chel.” Ajak Selvi Di kelas,dosen segera memulai mata kuliah “ Kok lo nggak kayak biasanya Sel ?” Tanya Steve,temen satu band Shiva “ Iya Sel,padahal kan ini mata kuliah kesukaan lo.” “ Mending kita ke rumah Shiva aja,soalnya gue juga belum jenguk dia.” Usul Steve “ Ya nggak apa-apa sih.” Hari Minggu mereka dating ke rumah Shiva “ Siang Mbak,tante ada ?” Tanya Steve pada Mbak Sari “ Oh Ibu ada di kamarnya Mas Shiva,langsung masuk aja Mas.” “ Ya udah,makasih ya Mbak.” Mereka menuju kamar Shiva “ Siang Tante.” Sapa Steve “ Eh,siang Stev,masuk aja.” “ Kita mau jenguk Shiva Tante.” Kata Farel “ Oh iya Tante,ini ada titipan dari temen-temen di kampus.” Steve menyerahkan sebuah amplop “ Apa ini ? kok nggak kelihatan Fendy,kemana dia ?” Tanya mama Shiva “ Fendy katanya lagi ada acara,jadi dia nggak ikut.” Kata Chelsea Steve menyenggol lengan Chelsea “ Ngapain lo bilang gitu ? lo nggak suka kalau si Fendy ikut ?” Tanya Steve “ Gue mau kasih tahu sesuatu ke lo.” “ Sesuatu ??? apaan sih ???” Steve penasaran “ Ayo ikut gue.” Ajak Chelsea,Chelsea mengajak Steve ke taman yang suasananya agak sepi “Stev,lo jangan kaget setelah lo denger penjelasan dari gue.” “ Iya,iya cepetan ngomong kenapa ? penasaran nih gue.” “ Fendy itu udah bikin Shiva kecelakaan.” “ HA ??? serius lo ?” Tanya Steve “ Iya,dia yang bikin rem motor Shiva jadi blong,lo jangan bilang siapa-siapa,cukup lo dan gue aja yang tahu masalah ini.” “Tenang aja,gue nggak akan bilang ke siapa-siapa kok.” “ Beneran ya ? gue pegang janji lo.” “ Dari mana aja kalian ?”Tanya mama Shiva “ Dari taman depan Tante.” Jawab Steve “ Oh ya udah,cepet masuk.” “ Ini bukan kasus yang ringan Chel,kita harus lapor ke polisi “ Percuma Stev,dia itu udah kompakan sama bokapnya buat membunuh Shiva.” “ Whatt ??? kok bisa gitu ? gimana ceritanya ?” “ Ntar juga lo pasti tahu kok.” “ Ya elah Chel,serius gue penasaran nih.” “ Sori gue belum bisa cerita,waktunya belum tepat Steve.” “ Terus kapan Chel ?” Tanya Steve “ Suatu saat nanti lo akan tahu.” Jawab Chelsea Mereka kembali ke kamar Shiva “ Wah,Tante tahu banget kalau kita lagi haus.” Celetuk Tito “ Dasar lo,malu-maluin tahu.” Steve gemes “ Biarin,gue haus tahu.” Kata Tito “ Tante,maafin Tito,emang kayak gitu anaknya.” Kata Chelsea “ Oh nggak apa-apa,Tante malah merasa terhibur sama kalian.” Hari berikutnya Fendy datang ke rumah Shiva,dia menuju ke kamar Shiva “ Gue kesini Cuma mau memastikan aja,lo masih hidup atau udah meninggal.” Kemudian mama Shiva masuk dan membawa minuman “ Aduh maaf Tante,Fendy ngerepotin ya ?” “ Ah nggak kok,ayo diminum,Tante tinggal dulu ya.” Kata mama Shiva Fendy menenggak air sirup yang ada di dalam gelas,sambil mematap Shiva dia berkata “ Ayo bangun jagoan,ini belum seberapa,katanya lo udah kebal,tap nyatanya lo malah koma.” Terdengar suara hp berbunyi,ternyata hp Fendy berbunyi “Oke bro gue cabut dulu,jangan lupa gue tunggu undangan lo,yaitu “UNDANGAN UNTUK MENGHADIRI ACARA PEMAKAMAN LO,HAHAHA.” Fendy pun pergi meninggalkan kamar Shiva Nggak lama Dokter datang bersama dengan Selvi “ Kondisi Shiva makin hari makin memburuk Bu.” “ Tolong lakukan suntik mati ke dia Dok.” “ Saya nggak bisa melakukan itu Bu.” “ Tolonglah Dok,saya nggak mau melihat dia menderita.” “ Tante,kita nggak boleh melakukan itu,itu adalah dosa Tante.” “ Tante tahu sayang,tapi Tante nggak mau dia menderita terus.” “Selvi tahu Tante,kita berdoa aja,semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Shiva.” Namun beberapa saat kemudian Dokter dan perawat yang ada di kamar Shiva kebingungan karena jantung Shiva berhenti berdetak “ Apa yang terjadi dengan Shiva ?” “ Jantungnya berhenti berdetak,kami akan berusaha menolongnya.” Mereka berusaha menolong Shiva,lalu Dokter keluar “ Tuhan,kalau memang kau ambil Shiva aku ikhlas,biar dia nggak menderita lagi.” Gumam Selvi “ Gimana kondisi Shiva Dok ?” “ Maaf Bu,Mbak. Kami sudah berusaha menyelamatkan dia,tapi Tuhan berkehendak lain,dia meninggal.” Seketika itu juga seluruh badan Selvi terasa lemas,dia pingsan seketika Suasana pemakaman Shiva terlihat begitu menyedihkan,semua tampak larut dalam duka “ Sel,maaf,apa waktu Shiva masih di Rumah Sakit kamu sempat melihat bekas luka jahitan di pinggang Shiva ?” “ Iya Tante,emang kenapa ?” “ Shiva udah mendonorkan ginjalnya buat kamu.” “ Oh Tuhan,ternyata kamu adalah donor itu Shiva.” “ Dia sayang sama kamu,karena itu dia berani melakukannya.” Dan Selvi pun mengusap nisan Shiva “ Makasih sayang,kamu udah donorin ginjal buat aku,semoga kamu bahagia disana.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar