Senin, 24 Juni 2013

Chelsea

Oleh : Cicilia Wulan O ke Chel,aku tahu kalau kamu udah nggak sayang sama aku,tapi please kasih kesempatan sekali lagi sama aku.” “ Kamu selalu aja bilang kaya gitu Dy tapi kamu selalu aja mengulangi kesalahan itu.” Kata Chelsea “ Chel,kali ini aku janji nggak akan mengulangi kesalahan itu,aku akan buktikan kalau aku sayang kamu.” Kata Dylan “ Percuma Dy,mending sekarang kamu jauhin aku.” Chelsea berjalan meninggalkan Dylan Chelsea merasa sangat sedih,sebenernya dia masih sayang sama Dylan “ Lo kenapa sih Chel ?” tanya Mila “ Nggak apa-apa Mil.” Kata Chelsea “ Jangan bohong,gue tahu lo ada masalah sama Dylan kan ?” “ Iya Mil, gue sakit hati gara-gara dia,disisi lain gue juga masih sayang sama dia,gue bingung. “ Nggak usah bingung Chel.” “ Mil,kalau menurut lo gue putusin dia atau nggak?” tanya Chelsea “ Lho kok lo tanya ke gue ? kan yang jalanin itu lo bukan gue.” Kata Mila Dylan menghempaskan tubuhnya ke sofa di ruang tamu rumahnya “ Allah Bapa ini kesalahan terbesar yang pernah gue lakukan,gue tahu, Chelsea sakit hati gara-gara gue.” Pikir Dylan Dylan mencoba menelpon Chelsea “ Dy,aku minta kamu jangan gangguin aku.’ Kata Chelsea “ Chel,dengerin dulu penjelasan aku,Chelsea.” Kata Dylan Belum sempat Dylan berbicara Chelsea sudah menutup teleponnya “ Tuhan Yesus,Bunda Maria,ampuni aku,aku udah menyakiti perasaan Chelsea.” Pikir Dylan “ Kenapa lo ? tanya Razy,adik Dylan “ Chelsea sakit hati sama gue.” “ Ha ??? emang kenapa Dy ?” tanya Razy “ Gara-gara foto-foto itu,dia kira gue selingkuh.” Ujar Dylan Besoknya di kampus,Mila ngajak Chelsea ke food court kampus “ Lo masih marah sama Dylan Chel ?” tanya Mila Tiba-tiba hp Mila berdering,tertera nama Dylan di poselnya “ Hai,Dy.Tumben lo nelpon gue?” “ Mil,bisa nggak gue minta tolong sama lo?” “ Tolong lo yakinkan Chelsea,gue masih sayang sama dia Mil,lo kan sahabat dia.” Kata Dylan “ Ok,gue akan coba,tapi gue nggak janji.” “ Siapa Mil ?” tanya Chelsea “ Dylan,Chel dia masih sayang sama lo.” “ Sayang ??? kalau dia masih sayang sama gue ngapain dia selingkuh.” Kata Chelsea “ Chel,kita ke kelas yuk.” Ajak Mila Chelsea dan Mila berjalan menuju kelas,tampak Dylan tengah berlari-lari “ Chel,tunggu aku.” Kata Dylan “ Kamu ngapain lagi sih ?” aku udah bilang jauhin aku Dy.” “ Chel,aku pengen jelasin sesuatu ke kamu,sekali aja.” “ Aduh,sori Dy,aku ke kelas dulu,dosennya udah datang.” Dylan duduk di sebuah kursi di taman,dia teringat akan kata Dokter kemarin “ Umur kamu tinggal beberapa minggu lagi,sel kanker sudah menyebar di seluruh tubuhmu.” “ Ya Bapa,begitu berat penderitaan yang harus kualami.” Pikir Dylan Chelsea selesai kuliah,melihat Chelsea yang udah keluar dari kelas,Dylan langsung menarik lengan Chelsea “ Dy,kamu apa-apaan ? lepasin lengan aku.” “ Aku mau bicara sama kamu ini penting banget, dan waktuku nggak banyak Chel.” “ Udah,nggak usah bertele-tele Dylan, cepetan ngomong.” Kata Chelsea sebel “ Sebenernya aku cuma pengen kamu tahu Chel,aku masih sayang sama kamu,aku cinta mati sama kamu.” “ Kamu bohong,kalau kamu cinta mati sama aku,ngapain kamu selingkuh ?” Chelsea meninggalkan Dylan “ Chel,tunggu aku bisa jelasin semuanya.” Dylan mengejar Chelsea,namun saat itulah Dylan merasakan sakit di kepalanya “ Gue harus kuat.” Dylan berusaha menahan rasa sakit itu “ Chel,mungkin ini terakhir kali aku lihat kamu.” “ Kamu ngomong apa sih Dy ? aku nggak ngerti.” “ Aku menderita kanker otak stadium akhir.” “Apa ???,Dy, kamu jangan coba-coba bohongin aku.” Chelsea seakan nggak percaya dengan ucapan Dylan “ Oke kalau kamu nggak percaya,kamu lihat ini,ini hasil pemeriksaanku kemarin.” Chelsea melihat hasil pemeriksaan Dylan,ternyata bener,cowok cakep ini menderita kanker otak “ Maafin aku Dylan,aku nggak nyangka.” “ Mungkin sebentar lagi aku akan pergi Chel. Dylan memeluk Chelsea,ikhlaskan aku pergi Chel.” “ Jangan pergi Dy,aku nggak mau kamu pergi, aku akan bantu kamu,biar kamu bisa di kemoterapi, .” Chelsea memeluk erat Dylan,Chelsea merasakan harum lembut bau parfum favorit Dylan “ Chelsea,aku tahu semua itu akan sia-sia, udah terlambat,Dokter memfonis umurku nggak akan lama lagi.” Dylan memeluk Chelsea Setelah memeluk Chelsea,Dylan pingsan,dia pingsan di pelukan Chelsea “ Dy,kamu kenapa ??? oh Tuhan apa yang terjadi ??? bangun Dy,.” Chelsea berusaha membangunkan Dylan Chelsea dan teman-temannya membawa Dylan ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit mereka menunggu di ruang tunggu Chelsea berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat melepas kaos yang dipakai Dylan dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut, Chelsea tahu,cowok itu terbaring nggak berdaya dan tengah berjuang melawan maut untuk bertahan hidup “ Hanya keluarga atau orang terdekat yang boleh menemani.” Kata Dokter Chelsea pun masuk ke ruangan Dylan,kondisi cowok itu sangat lemah,Dokter mengatakan dia mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Dylan,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya “ Ampuni aku ya Allah,ampuni aku Tuhan Yesus, jika Kau mau menghukum,hukum aku,jangan Dylan,aku nggak mau dia tersiksa.” Chelsea membelai rambut Dylan Sudah dua minggu Dylan dirawat di Rumah Sakit dan belum ada perkembangan dari kondisinya,Chelsea masih tetap menemani Dylan,Chelsea mengeluarkan rosario dari tasnya,dia berdoa “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Dylan,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Chelsea memegang tangan Dylan,selang infus masih tertancap di tangannya Chelsea meletakkan rosario itu di dekat bantal Dylan ,tiba-tiba dia mengalami kejang “ Allah Bapa, Bunda Maria,apa yang harus aku lakukan ? aku nggak mungkin meninggalkan Dylan dalam kondisi seperti ini.” Chelsea kebingungan,dia akan memanggil Dokter,tapi dia nggak tega ninggalin Dylan yang masih kejang Akhirnya Chelsea memanggil seorang perawat yang kebetulan lewat,perawat itu kemudian memanggil Dokter,Dokter segera memeriksa Dylan “ OhTuhan Yesus aku mohon turunkan mujizatMU,jamahlah Dylan dengan kuasaMU.” Kata Chelsea dalam hati “ Detak jantungnya berhenti Dok” “ Tolong siapkan alat kejut.” “ Baik Dok.” Dokter menekan dada Dylan “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Dylan,namun usaha itu gagal “ Kita udah berusaha,tapi nyawanya nggak bisa terselamatkan.” Kata Dokter Perawat pun melepas semua alat medis di tubuh Dylan,serta menutupi tubuh Dylan yang sudah terbujur kaku dengan selimut “ Gimana Dylan,apa dia baik-baik aja ?,kapan saya boleh ketemu dia ?” tanya Chelsea “ Maaf Mbak,kami sudah berusaha,tapi ternyata Allah Bapa berkehendak lain.” “ Jadi Dylan???” tanya Chelsea “ Iya Mbak,dia meninggal.” Chelsea berlari ke ruangan sambil menangis,di ruangan dia membuka selimut yang menutupi tubuh Dylan “ Dylan bangun,jangan tinggalin aku,aku nggak bisa hidup tanpa kamu.” Chelsea menggoyang-goyangkan tubuh Dylan yang kini sudah nggak bernyawa “ Udah Chel,lo harus tenang.” Hibur Mila Di pemakaman, airmata Chelsea kembali mengalir,terutama saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat “ Tuhan berilah dia istirahat kekal.” Kata Pastor “ Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.” Jawab semua yang hadir Semua orang sudah kembali pulang,hanya tinggal Chelsea,Mila dan Razy yang masih ada di makam Dylan,guyuran hujan deras pun menambah kelamnya suasana “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Chelsea sambil mengusap nisan Dylan “ Chel ini semua udah jadi rencanaNya, gue tahu rencana Tuhan akan indah pada waktunya,walau nggak jarang kita harus menangis dahulu,seperti sekarang ini.” Razy melepas kacamata hitamnya “ Lo bener Raz,Chel lo harus tabah.” Kata Mila Hari ini tepat tujuh hari sejak kepergian Dylan,kedua orangtuanya pun mengadakan misa arwah “Berat rasanya kehilangan kamu aku berusaha ikhlas,pergilah dengan tenang,semoga kamu mendapat tempat yang indah disisi Allah Bapa.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar