Senin, 24 Juni 2013

Cinta Terakhir Untuk Arjuna

Pagi itu matahari bersinar begitu cerah,kicauan burung terdengar begitu merdu,di dalam sebuah rumah tampak seorang ibu yang tengah mempersiapkan sarapan “ Pagi Ma.” “ Eh pagi juga sayang.” Jawab ibu itu “ Wah roti bakar isi cokelat,kayaknya enak nih.” Dia mengambil sepotong roti “ Juna !!! mandi dulu sana,belum gosok gigi udah main ambil aja.” “ Hehehe,maaf ma.” Juna mengambil handuk,kemudian menuju ke kamar mandi Juna udah selesai mandi,setelah ganti baju,dia menuju ke ruang makan “ Mau kemana kamu ? pagi-pagi udah rapi ?” Tanya papanya “ Mau ke studio pa.” jawab Juna “ Jangan lupa ke Rumah Sakit,hari ini jadwal kamu buat kontrol.” Kata mamanya “Iya ma.” Juna mengambil kunci kontak mobilnya,dia langsung meluncur ke kantornya,sampai di lobby kantor ,dia membaca sebuah majalah anak-anak “ Sejak kapan lo jadi suka baca majalah anak-anak ?” “ Eh lo Joy,nggak gue cuma perhatiin covernya aja.”jawab Juna Arjuna adalah seorang fotografer profesional,di usianya yang masih muda,dia udah menjabat sebagai redaktur foto di sebuah majalah “ Juna,lo dipanggil sama pemimpi redaksi tuh.” Kata Rio “ Oh ya,sebentar lagi gue kesana.” Arjuna menuju ke ruang pemimpin redaksi,dia mengetuk pintu “ Permisi Pak.” Kata Arjuna “Iya Mas Arjuna,silahkan masuk.” “ Bapak manggil saya ?? maaf kalau boleh tahu ada apa ya ?” Tanya Arjuna “ Gini Mas,selama ini kan cover dari majalah kita kesannya itu-itu aja,saya ingin cover yang berbeda dari biasanya gitu.” “ Yang berbeda gimana Pak ?” “ Ya terserah,pokoknya yang berbeda aja,saya kasih waktu beberapa bulan untuk mencari covernya.” “ Saya usahakan Pak.” Jawab Arjuna Sepulang dari kantor,Arjuna menuju ke Rumah Sakit,dia mencari seorang Dokter “ Mbak,Dokter Amira hari ini ada kan ?” Tanya Arjuna “ Ada Mas,tunggu sebentar ya.” Dokter Amira kemudian menemui Arjuna “ Eh Juna,udah lama kamu disini ?” “ Nggak Dok,udah agak lama kok.” “ Oh,kamu dari rumah ?” “ Nggak,dari kantor Dok.” “ Hari ini jadwal kamu kontrol kan ?” “ Iya,makanya saya kesini.” Jawab Arjuna Dokter kemudian memeriksa Arjuna “ Kenapa Dok ? kayaknya ada yang mau Dokter omongkan ke saya ?” tanya Arjuna “ Sebenarnya berat mengatakan ini ke kamu,tapi saya harus mengatakannya ke kamu.” “ Berat ??? emang apa yang mau Dokter katakan ke saya ?” “ Arjuna,umur kamu mungkin udah nggak akan lama lagi.” Seperti tersambar badai di siang bolong,begitulah perasaan Arjuna saat mendengar hal itu,dia terduduk lemas di sebuah bangku “ Tuhannnn !!!” Teriak Arjuna sambil berlari,tanpa sengaja dia menabrak seorang perawat “ Hat-hati kalau jalan Mas.” Kata Perawat itu “ Emang gue pikirin !” Teriak Arjuna Arjuna pulang dengan wajah yang nggak seperti biasanya “ Kamu kenapa sayang ?” Tanya mamanya Arjuna nggak menjawab pertanyaan mamanya “ Kenapa anak itu ma ?” Tanya papanya “ Nggak tahu pa.” Jawab Mamanya “ Jangan-jangan dia bikin masalah lagi.” “ Nggak mungkin pa,Juna nggak mungkin kayak gitu.” Papanya menuju ke kamar Arjuna “ Juna,kamu bikin masalah ?” Arjuna hanya diam “ Kenapa diam ? jawab pertanyaan papa.” “ Tinggalin Juna pa,Juna lagi ingin sendirian.” “ Papa nggak akan pergi sebelum kamu jawab pertanyaan papa.” “ Lebih baik papa ikuti permintaan Juna,biar mama yang ngomong sama Juna.” “ Terserah.” Papanya keluar “ Kamu kenapa nak ? kalau ada masalah cerita sama mama.” “ Hidup Juna nggak akan lama lagi ma.” Kata Arjuna Mamanya kaget mendengar jawaban Arjuna,namun mamanya berusaha menutupi “ Kamu udah minum obat ?” “ Belum ma.” Jawab Arjuna “ Ya udah cepet minum obat.” Arjuna merebahkan badannya ke tempat tidur,diambilnya sebuah foto seorang cewek di dompetnya,foto itu adalah foto Icha,mantan pacar Arjuna “ Sebenernya aku masih sayang sama kamu.” Pikir Arjuna Arjuna teringat akan ketika Icha memustuskan hubungannya dengan dia “ Maafin aku Juna,bukan aku nggak sayang sama kamu,tapi aku nggak bisa terusin hubungan kita.” Kata Icha “ Nggak apa-apa Cha,aku udah tahu, kamu akan ninggalin aku,karena kamu udah tahu kondisi aku yang sebenarnya,mungkin kamu akan lebih bahagia kalau bersama yang lain.” Kata Juna Icha pergi meninggalkan Arjuna,sementara Arjuna masih termenung sendirian “ Aku nggak bisa kasih yang terbaik buat kamu Cha.” Pikir Arjuna Seminggu kemudian,Arjuna pergi ke Rumah Sakit,dia ke Rumah Sakit sambil membawa kameranya,dia mulai memotret beberapa objek yang menurutnya menarik,setelah mendapatkan beberapa foto dia menuju ke kantornya,dia masuk ke ruang redaksi “ Permisi Pak.” “ Oh Mas Arjuna,masuk Mas.” “ Pak,saya udah dapat beberapa foto.” Arjuna meletakkan foto-fotonya di atas meja Sang pemimpin redaksi melihat foto-foto itu,ada satu foto yang menarik perhatiannya “ Tolong kamu cari gadis yang ada dalam foto ini,kita akan menjadikan dia sebagai cover majalah,sekalian sama biodatanya ya.” “ Iya Pak.” Jawab Arjuna Dia kembali ke Rumah Sakit,namun ketika dia berjalan dia merasa pusing “ Dimana gue ?” itulah kata yang diucapkan Arjuna saat dia membuka matanya “ Untung kamu sudah sadar.” Kata perawat “ Arjuna memandang wajah perawat itu “ Kayaknya ini cewek yang ada di foto gue.” Pikir Arjuna “ Maaf bisa kita bicara sebentar ?” Tanya Arjuna “ Bisa Mas,ada perlu apa ya ?” Tanya perawat itu Arjuna mengajak perawat itu ke taman “ Sebelumnya aku minta maaf ya,pemimpin redaksi di tempat aku kerja minta kamu untuk jadi cover majalah.” Kata Arjuna “ Cover majalah ? kok bisa gitu.” “ Gara-gara dia lihat kamu di foto aku,aku nggak sengaja foto kamu,siapa nama kamu ?,aku Arjuna,kamu bisa panggil aku Juna.” “ Aku Yasmin.” “ Owh nama yang cantik,secantik orangnya.” Puji Arjuna “ Ah kamu bisa aja.” Yasmin tersipu malu “ Minta no hp kamu dong,biar ntar kalau ada apa-apa bisa aku hubungi.” Kata Arjuna Yasmin pun memberikan no hpnya ke Arjuna Sorenya Arjuna mengajak Yasmin ke kantornya untuk mengikuti pemotretan cover majalah “ Pak ini cewek yang ada di foto itu.” Kata Arjuna “ Cieeh,pacar baru nih,kenalin dong.” Goda Joy “ Ngaco lo,ini temen gue Yasmin.” Jawab Arjuna “ Wah hati-hati,biasanya dari temen bisa jadi demen lho.” Kata Shiva “ Ah masa iya sih ? nggak percaya gue.” Kilah Arjuna “ Ini kantor kamu Jun ?” Tanya Yasmin “ Ya, ini kantor aku Yas,kamu ganti baju terus make up,sebentar lagi kita mulai pemotretan.” Kata Arjuna Arjuna mengambil peralatan dan kameranya,sementara Yasmin sedang di make up “ Kamu model ya ?” Tanya Tince si make up artis “ Saya perawat,bukan model.” Jawab Yasmin “ Kamu pantes lho jadi model.” Kata Tince “ Ah masa sih ?” Tanya Yasmin “ Tince,make upnya udah belum ?” Tanya Arjuna “ Udah,tuh anak cantik banget deh Mas Bro.” seru Tince Arjuna memandang Yasmin yang sudah selesai di make up,ternyata Yasmin memang benar-benar cantik,setelah pemotretan selesai Arjuna dan Yasmin ngobrol “ Sebenernya aku pengen mengorbitkan kamu jadi model,kamu mau ?” Arjuna memegang kameranya “ Maaf,aku nggak bisa terima tawaran kamu,aku ingin jadi perawat,aku pulang dulu ya,besok aku masuk kerja.” Arjuna mengantar Yasmin sampai di depan rumahnya,sambil mengendarai mobilnya,dia mengambil kameranya,dia melihat beberapa hasil fotonya “ Seandainya kamu tahu,aku cinta kamu Yas.” Ujar Arjuna Hari ini Arjuna sibuk banget,pekerjaannya sebagai redaktur foto cukup banyak menyita waktunya,rasa lelah mulai menderanya “ Joy,gue keluar dulu,bĂȘte nih seharian di kantor aja.” Pamit Arjuna Arjuna mengirim sms ke nomor Yasmin “ Juna ??? ada apa ya, kok dia sms aku ?” pikir Yasmin,dia membuka sms dari Arjuna “ Hi Yasmin,aku mau ajakin kamu makan di luar bisa nggak ?” “ Bisa,kebetulan aku lagi istirahat nih.” “ Oke,aku jemput ya.” Arjuna menjemput Yasmin di Rumah Sakit,mereka kemudian berhenti di sebuah cafĂ© “ Kamu masih terlihat cantik dengan baju perawat itu.” Kata Arjuna “ Apaan sih kamu ? jangan gombal tahu.” “ Yasmin,aku sayang sama kamu.” Kata Arjuna “ APA ??? SERIUS ???” Yasmin kaget “ Aku serius,apa kamu juga sayang sama aku ?” Yasmin bingung untuk menjawab pertanyaan Arjuna “ Sebenarnya aku juga sayang sama kamu Juna.” Kata Yasmin “ Kamu mau jadi pacarku ?” tembak Arjuna Dan Yasmin pun menganggukkan kepalanya,setelah lama jadian Arjuna memperkenalkan Yasmin ke mamanya “ Ma ini Yasmin pacar Juna.” Kata Arjuna pada mamanya “ Oh halo,saya mamanya Juna,senang bisa ketemu kamu.” “ Ma,Juna ke kamar dulu sebentar.” Arjuna naik ke kamar,mamanya sedang ngobrol dengan Yasmin “ Yas,jalan yuk.” Ajak Arjuna “ Ya ampun aku hampir lupa.” Seru Yasmin “ Ma Juna jalan dulu.” Pamit Arjuna pada mamanya “ Hati-hati nak.” Mobil Arjuna berjalan membelah kepadatan kota,sampai di sebuah bukit,Arjuna menghentikan mobilnya “ Di tempat ini biasanya aku ngabisin waktu sambil motret pemandangan.”Jelas Arjuna “ Tempat yang bagus,coba kita foto berdua di sini pasti keren.” Ajak Yasmin “ Ide bagus tuh,kebetulan aku juga lagi pengen motret nih.” Kata Arjuna Arjuna memperlihatkan foto-foto di kameranya “ Foto kita bagus-bagus Yas,ntar aku tag di fb kamu deh.” Kata Arjuna “ Ya,kok di fb sih ?” Yasmin cemberut “ Iya,iya aku cetak deh,jangan marah lah.” Arjuna mengusap rambut Yasmin Di rumah Arjuna segera mencetak foto itu di studio mini miliknya,studio itu ada di samping kamarnya,dia melihat beberapa hasil fotonya “ Aduh,kepala gue kenapa nih ?” Pikir Arjuna,dia lalu menempelkan tangan ke hidungnya,dilihatnya ada darah di tangan Arjuna “ Nggak,gue harus kuat,Juna lo nggak apa-apa kok.” Pandangan mata Arjuna terasa buram,begitu juga rasa sakit di kepalanya,tangannya memegang sebuah meja “ Gue udah nggak kuat lagi.” Arjuna pun pingsan “ Juna,kamu udah makan belum sayang ?” Panggil mamanya Sepi,nggak terdengar suara Arjuna “ Lebih baik mama ke studionya aja.” Kata papanya Mama Arjuna menuju ke studio di samping kamar Arjuna,mamanya mengetuk pintu “ Juna…. Bukain pintunya nak,ini mama.” “ Gimana ma ?” Tanya papanya “ Nggak ada jawaban pa.” “ Biar papa dobrak aja pintunya,papa khawatir ada apa-apa sama dia.” Pintu pun di dobrak oleh papanya,dilihatnya Arjuna tergeletak dengan hidung yang mengeluarkan darah “ Junaaaa !!!!,pa tolong ambilkan tissue .” Kata mamanya Papanya pun segera mengambil kotak tempat tissue “ Kamu kenapa sayang ?” Mamanya membersihkan darah di hidung Arjuna “ Juna, bangun nak.” Kata papanya Mereka melakukan segala cara agar Arjuna sadar “ Coba kita siram dia pakai air,kali aja dia bisa sadar.” Usul papanya “ Jangan pa,lebih baik kita bawa dia ke Rumah Sakit.” Kata mamanya “ Ya udah papa siapkan mobil dulu.” Ujar papa Arjuna Mereka segera membawa Arjuna ke Rumah Sakit,di dalam perjalanan Arjuna tampak merasa kesakitan “ Sabar sayang,sebentar lagi kita sampai di Rumah Sakit Arjuna langsung dibawa ke ruang gawat darurat, tanpa sengaja Yasmin melihatnya “ Lihat apa suster ?” Tanya seorang pasien “ Nggak apa-apa kok Bu.” Yasmin kembali melakukan pekerjaannya “ Kalau memang anda mau lihat nggak apa-apa,saya udah baikan kok.” “ Makasih Bu,maafkan saya sebelumnya.” “ Iya,nggak apa-apa suster.” Yasmin keluar dari ruangan “ Apa itu tadi beneran Arjuna ? perasaan selama ini dia sehat-sehat aja kok,coba gue kesana,kali aja gue salah lihat Yasmin menuju ke ruang tunggu,dilihatnya di sana udah ada papa dan mama Arjuna,Yasmin menghampirinya “ Om,Tante apa yang terjadi sama Juna.” Tanya Yasmin “ Lebih baik kamu tinggalkan Juna sayang,sebelum kamu menyesal.” Kata mama Arjuna “ Tinggalkan Juna ??? karena apa Tante ?” Tanya Yasmin “ Karena dia menderita kanker jaringan lunak, umur dia udah nggak akan lama lagi,itu yang membuat dia berkali-kali ditinggal sama mantan pacarnya.” .” Kata mama Arjuna “ Nggak Tante,Yasmin nggak seperti itu,justru Juna butuh kehadiran seorang kekasih buat menguatkan dia. Nggak lama kemudian,keluarlah Dokter Amira “ Gimana kondisi Juna ?” Tanya mamanya “ Juna kondisinya sangat lemah,dia membutuhkan penanganan khusus di ruang ICU.” Kata Dokter Amira Tanpa sengaja Yasmin melihat Arjuna dari balik kaca ruang ICU,sungguh memprihatinkan kondisi Arjuna,dia terbaring koma dan nggak berdaya, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Arjuna,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya “ Udah berkali-kali Juna ditinggalkan cewek,gara-gara kondisinya,Tante takut kamu nggak bahagia kalau kamu nikah sama Juna.” Yasmin teringat akan kata-kata Arjuna “ Kenapa kamu sayang sama aku ? ya dari luar memang aku kelihatan kayak anak-anak lain,padahal kamu tahu aku ini cuma cowok lemah yang hidupnya tergantung banget sama obat-obatan.” “ Obat ??? emangnya kamu sakit apa ?” Tanya Yasmin “ Nggak,aku nggak sakit apa-apa kok.” Jawab Arjuna “ Serius ???” “ Iya,aku serius.” Arjuna mengangkat dua jarinya Yasmin masuk ke ruang ICU “ Juna…. kenapa kamu nggak pernah cerita tentang penyakit kamu sayang ?” Airmata mengalir di pipi Yasmin Hari semakin larut malam,Yasmin merasa mengantuk,dia tertidur di samping Arjuna,saat itu Nisa dan Ino,sahabat Yasmin lewat “ Yasmin ternyata bener-bener sayang sama Arjuna.” Pikir Nisa “ Ya,lo bener Nis.” Kata Ino Keesokan harinya Nisa dan Ino membangunkan Yasmin “ Yas,ini udah pagi,lo nggak bangun ?” Tanya Ino “ Juna ??? apa itu kamu ?” Tanya Yasmin “ Ini gue Ino Yas.” Kata Ino “ Oh ya ampun,sorry In.”Kata Yasmin “ Gue tahu Yas,nggak apa-apa kok.” Jawab Ino Yasmin kembali ke ruang ICU “ Kamu nggak pulang Yas ?’ Tanya mama Arjuna “ Nggak Tante,Yasmin tetep disini kok.” “ Kalau kamu mau pulang nggak apa apa kok,Tante tahu kamu pasti capek.” Kata mama Arjuna “ Tapi siapa yang jagain Juna ?” “ Biar Tante aja yang jagain Juna.” Ujar mama Arjuna Yasmin keluar dari ruang ICU “ Sayang ini mama nak.’ Kata mama Arjuna sambil mengusap rambut Arjuna Yasmin pulang ke rumahnya,setelah mandi dia menuju ke kamarnya,dia membuka dompet,dilihatnya fotonya bersama Arjuna,pikirannya melayang ke saat Arjuna mengajaknya ke sebuah taman rekreasi “ Yas,main flying fox yuk.” Ajak Arjuna “ Nggak ah,takut.” Kata Yasmin “ Kok takut sih ?” Arjuna mengajaknya ke sebuah bukit “ Kamu ngapain sih ?” Tanya Yasmin “ Udah,pokoknya ikut aku.” Kemudian Arjuna meluncur dari atas bukit dengan menggunakan fliying fox,setelah Arjuna turun,Yasmin menghampirinya “ Untung kamu nggak apa-apa.” Kata Yasmin “ Kamu khawatir ya sama aku ?” Tanya Arjuna “ Ya iyalah.” Yasmin menarik hidung Arjuna Arjuna mengajak Yasmin naik perahu,Yasmin memeluk Arjuna “ Jangan tinggalin aku,aku nggak mau kehilangan kamu sayang.” Gumam Yasmin Yasmin menangis ketika dia ingat saat itu,dipeluknya boneka teddy bear pemberian Arjuna Besoknya Yasmin pergi ke Rumah Sakit,dia menuju ruang ICU,tampak mama Arjuna “ Pagi Tante.” Sapa Yasmin “ Pagi sayang,kok kamu bawa air,buat apa ?” “ Yasmin mau merawat Juna Tante.” “ Yasmin mencelupkan sebuah handuk kecil ke air,dia melepas pakaian Arjuna,disekanya badan Arjuna,digantinya pakaian Arjuna dengan pakaian yang baru,lalu dia menutupi sebagia tubuh Arjuna dengan selimut “ Kamu kuat,kamu pasti sembuh,kamu harus bertahan sayang.” Bisik Yasmin di telinga Arjuna “ Kondisi Juna semakin melemah, sel-sel kanker sudah menyebar di otaknya.” Kata Dokter Amira “Apa dia masin bisa sembuh ?” Tanya mama Arjuna “ Kemungkinan Juna utuk sembuh sangat kecil,hanya mujizat yang bisa menyelamatkan dia.” Jawab Dokter Amira “Do not lef me, I can not live without you.” Yasmin membelai rambut Arjuna Airmata mengalir dan membasahi pipi Arjuna,dengan lembut Yasmin mengusap airmata di pipi Arjuna Seminggu kemudian Arjuna menghembuskan nafas terakhirnya,setelah kurang lebih satu bulan berjuang melawan penyakit kanker jaringan lunak yang dideritanya “ Udah Yas,lo ikhlaskan Juna,kalau lo nggak ikhlas,dia nggak akan tenang.” Hibur Nisa Setelah pemakman Arjuna,Yasmin pulang,tanpa sengaja dia menjatuhkan sebuah novel pemberian Arjuna saat dia ulang tahun,Yasmin mendekap novel itu “ Begitu banyak kenanganku sama kamu Juna,pergilah… semoga kamu tenang disana.” Kata Yasmin dalam hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar