Senin, 24 Juni 2013

Suci

Wulan Panas matahari siang ini terasa menyengat,ditambah dengan suara dan polusi kendaraan yang semakin membuat udara terasa semakin panas tampak seorang gadis manis Gadis manis itu bernama Suci,dia berusia 20 tahun,dia adalah gadis tomboy,meskipun tomboy,Suci adalah gadis yang baik “ Hmmm,kayaknya jadi mahasiswa enak ya.” Celetuk Suci “ Lo ngomong apa sih Suci ?” Tanya Dian “ Gue kepengen banget lanjutin kuliah Di.” Kata Suci “ Ci,udah deh,jangan berkhayal terlalu tinggi,udah sampai SMA aja udah bagus.” Jawab Dian Menjelang sore,Suci pulang,dia menuju ke sebuah rumah sederhana,di rumah inilah dia tinggal bersama orang tuanya “ Sudah pulang kamu nduk ? Tanya Bapaknya Suci menyerahkan penghasilannya hari itu ke Ibunya “ Oh ya mumpung ada Bapak sama Ibu,Suci mau minta izin.” Kata Suci “ Emang kamu mau kemana nduk ?” Tanya Ibunya “ Suci mau ke kota Bu.” Jawab Suci “ Ke kota ? kamu mau ngapain ke sana “ Tanya Bapak “ Mau kerja Pak,siapa tahu aja bisa memperbaiki keadaan ekonomi kita.” Kata Suci “ Terus kalau kamu udah di kota kamu mau tinggal sama siapa ?” “ Kan Suci bisa cari kontrakan nanti.” Kedua orangtua Suci nggak bisa menghalangi keinginan Suci untuk pergi ke kota,akhirnya dia berangkat ke kota “ Kalau kamu udah sampai,jangan lupa kasih kabar ke Bapak sama Ibu.” “ Ya Bu,doain biar Suci cepet dapat pekerjaan.” Bus pun berjalan meninggalkan desa permai,ada rasa yang bergelanyut di hati Suci,ketika dia meninggalkan tanah kelahirannya,demi mengadu nasib di kota “ Semoga gue bisa dapat kerjaan di kota.” Pikir Suci Hingar-bingar kehidupan kota mulai terasa ketika Suci memasuki pintu gerbang terminal,turun dari bus,sambil berjalan dia mencari alamat sahabatnya yang sudah terlebih dahulu mengadu nasib ke kota “ Pasti ini kontrakannya Sari.” Pikir Suci “ Mau cari siapa Mbak ?” “ Eh maaf Bu,saya temannya Sari,apa benar Sari kos disini ?” Tanya Suci “ Benar Mbak,masuk dulu Mbak,saya panggilkan dulu.” Sari keluar dari kamar “ Akhirnya lo nyusul gue juga Ci.” Kata Sari “ Iya Sar,gue belum dapet kontrakan nih.” Ujar Suci “ Lo nginep aja disini,besok lo ikut gue kerja.” Kata Sari Suci menginap di kontrakan Sari,Sari adalah sahabat Suci sedari mereka duduk di bangku SD “ Nah Ci,ini kerjaan gue.” Kata Sari ketika Suci tahu kerjaan Sari “ Nggak apa-apa kok Sar,yang penting kan kerjaannya halal.” Kata Suci Sari bekerja sebagai seorang tukang parkir di sebuah kantor,keesokan harinya Suci bersiap untuk bekerja Sar,bangun,lo nggak kerja ?” Tanya Suci “ Kayaknya gue lagi nggak enak badan Ci.” Jawab Sari “ Ya udah,gue berangkat ya.” Kata Suci Suci pun berangkat kerja,terik matahari nggak menghalangi semangat Suci,dengan cekatan tangannya mengarahkan mobil yang hendak masuk “ Oke,siip.” Kata Suci Mendadak ada sebuah mobil yang menabrak Suci,dia terjatuh kemudian seorang cowok keluar dari mobil,cowok itu memakai tindik di telinga kirinya,dia membuka kacamatanya,Suci menghampiri cowok itu “ Heh,lo bisa nyetir nggak sih ? lo nabrak gue tahu.” Maki Suci “ Eh jangan asal main tuduh lo,enak aja main tuduh.” Kata Cowok itu “ Gue nggak main tuduh ya,emang kenyataannya lo yang mau nabrak gue.” “ Terus apa hubungannya sama gue ?” “ Gue minta ganti rugi ke lo.” “ Lo itu nggak apa-apa,luka aja nggak, mau minta ganti rugi ke gue,gue bukan orang bego yang bisa lo bohongi !!!” “ Gue nggak mau tahu,pokonya gue minta ganti rugi !!!” “ Lo lama-lama nyebelin juga ya,sayang lo cewek,kalau cowok,udah gue ajak berantem lo.” Cowok itu masuk ke dalam kantor,di kantor,dia menemui sekertaris pribadinya “ Angel,gimana ? kamu udah buat scheldule aku kan ?” tanyanya “ Udah Mas,oh ya tadi ada clien yang cari Mas Felish.” Kata Angel Cowok itu bernama Felish,dia adalah direktur di perusahaan itu “ Aduh jangan panggil Mas dong,panggil Felish aja.” Kata Felish “ Oh maaf Mas,ups Felish.” Kata Angel “ Oh ya ntar kita jadi ke mall kan ?” Tanya Felish “ Iya,dong Lish.” Jawab Angel Sorenya Felish dan Angel pergi ke mall tanpa sengaja mereka bertemu dengan Suci “ Sar lo kenal cowok itu nggak ?” Tanya Suci “ Itu Mas Felish,dia cakep lo Ci.” Kata Sari “ Iya cakep sih cakep,tapi songongnya minta ampun.” Suci bersungut-sungut “ Hah kok bisa gitu ?” Tanya Sari “ Dia tuh pernah nabrak gue,gue minta ganti rugi ke dia,tapi dia nggak mau ngasih,ngomong-ngomong itu ceweknya ya ?” “ Setahu gue Felish belum punya cewek,mungkin sekertarisnya kali.” Kata Sari Sepulang dari mall Suci mencoba tidur,dia berusaha memejamkan matanya,tapi tetep aja nggak bisa tidur “ Kok gue nggak bisa tidur ya Sar ?” Tanya Suci “ Jangan-jangan lo mikirin si Felish yaa ?” Goda Sari “ Eh apaan sih,ngapain juga gue mikirin cowok songong itu,ih amit-amit deh.” Kata Suci “ Jangan ngomong gitu,ntar lo malah kepincut sama dia.” Sahut Sari “ Ogaaaahhhh.” Ujar Suci “ Ci,gue mau bikin kopi,lo mau nggak ?” Tanya Sari “ Nggak ah,gue lagi males ngopi.” Tukas Suci “ Ya udah,gue ke dapur dulu.” Suci menatap boneka Donald bebek di depannya,tiba-tiba wajah boneka itu berubah jadi wajah cakep Felish “ Duuh kok gue jadi mikirin dia sih ?” Suci membenamkan kepalanya di bawah bantal Sementara itu Felish lagi di kamarnya,dia teringat akan wajah Suci yang lagi marah “ Sebenernya dia cantik banget kalau lagi marah,kok gue jadi mikirin cewek itu sih ?” “ Gue akan cari tahu siapa nama cewek itu.” Pikir Felish Di kantor,Felish mencoba menanyakan tentang Suci ke orang-orang di kantornya,termasuk Sari “ Dia lagi ada di tempat parkir sepeda motor Mas.” Kata Sari Felish berjalan menuju tempat parkir sepeda motor,Sari tersenyum “ Ternyata dia udah terpesona sama Suci.” Pikir Sari “ Hai Suci.” Sapa Felish,dia mendekati Suci,Suci berusaha menghindar “ Jangan salah paham,aku pengen kenal lebih dekat sama kamu.” Kata Felish “ Mau kenal sama aku ??? aku Cuma tukang parkir disini.” Sahut Suci “ Nanti malam kita jalan yuk.” Ajak Felish “ Nggak ada yang marah kan ?” “ Maksud kamu ?” “ Nggak,ntar ada yang marah.” “ Tenang aja,nggak ada yang marah kok,aku minta alamat kamu.” Jawab Felish Sorenya Felish udah ada di depan kontrakan Suci,cowok itu kelihatan keren dengan t- shirt,celana jeans dan sepatu kets warna putih,Felish menuju ke sebuah café “ Ini café mahal Fel,ngapain sih kamu ngajak aku kesini ?” Tanya Suci Felish memesan makanan,nggak lama kemudian makanan pesanan mereka datang,Suci kebingungan menggunakan garpu dan pisau “ Ini gimana cara pakainya ?” Suci bingung “ Kamu nggak tahu cara pakainya ??? sini aku ajarin.” Kata Felish “ Cewek yang ke mall sama kamu kemarin itu siapa ?” Tanya Suci “ Oh itu Angel,dia sekertaris aku.” Kata Felish “ Aku pikir dia cewek kamu Fel.” Ujar Suci “ Ci,aku ini belum punya cewek.” Felish tersenyum “ Padahal Angel itu cantik,dan mungkin sesuai sama tipe cewek idaman kamu.” “ Ci, kamu mau jadi pacarku ?” tembak Felish Dan Suci pun menganggukkan kepalanya,setelah lama jadian Felish memperkenalkan Suci ke orang tuanya “ Tunggu sebentar ya,aku panggil papa-mamaku ya.” Kata Felish Suci memandang di sekeliling rumah Felish “ Seandainya aja gue punya rumah kayak gini,Bapak sama Ibu pasti seneng.” Pikir Suci “ Suci,ini papa-mamaku,pa,ma,ini Suci,pacar Felish.” Felish memperkenalkan Suci Suci mencium tangan orang tua Felish,namun ketika akan mencium tangan papa Felish,papanya menyembunyikan tangannya “ Pa,papa kenapa sih ? Tanya Mamanya Papa Felish hanya diam,lalu keluar rumah “ Hmm maaf ya Suci,mungkin papanya Felish belum mengenal kamu.” Kata mama Felish “ Nggak apa-apa Tante.” Jawab Suci “ Ma,Felish antar Suci dulu ya.” Kata Felish “ Papa nggak setuju Felish pacaran sama Suci.” Kata papa Felish “ Kenapa pa ?” “ Suci sudah jelas-jelas nggak pantas buat Felish,dia berbeda dengan kita.” Kata papa Felish “ Kenapa papa bilang seperti itu ?” Tanya mama Felish “ Ma, Felish anak kita satu-satunya,papa nggak mau dia nggak bahagia.” “ Oke,sampai ketemu besok ya Ci.” Kata Felish “ Ya,makasih banyak Fel,kamu udah anterin aku.” “ Aku balik dulu.” Kata Felish Paginya Suci kerja,dia kaget waktu lihat Felish yang tampil nggak seperti biasanya “ Kamu ngapain pakai baju kayak gitu ?” Tanya Suci “ Aku bosen jadi bos,aku pengen merasakan apa yang kamu rasakan,kamu tahu,sebenernya cewek seperti kamu nggak pantes jadi tukang parkir disini.” Kata Felish “ Terus kalau nggak disini mau dimana hayo ?” “ Di hatiku aja,hehehe…” Kata Felish “ Dasar tukang gombal.” Suci mencubit pipi Felish Nggak lama kemudian Angel lewat,dia melihat Felish dan Suci berduaan “ Tenang Angel,kamu nggak boleh cemburu,Felish cuma menganggap kamu sebagai adik.” Angel berusaha menenangkan dirinya sendiri,Angel berjalan menuju kearah Felish “ Hai Fel,hai Suci.” Sapa Angel “ Oh,hai Angel.” Jawab Suci “ Fel,ini ada brosur dari perusahaan dari luar kota,katanya sih mereka mau bergabung sama kita.” Kata Angel “ Hmm,oke deh,makasih ya.” Kata Felish Di rumah,Felish tengah bersantai sambil asyik bermain playstation “ Yah papa,lagi asyik main malah dimatiin.” Kata Felish “ Ada yang mau papa bicarakan sama kamu.” “ Apaan pa ? kayaknya penting banget.” Kata Felish “ Ini masalah hubungan kamu dengan Suci,papa minta kamu putuskan dia.” “ Pa,apa maksud papa ngomong kayak gitu ke Felish ?” Tanya Felish “ Papa udah menjodohkan kamu sama Angel,dia jauh lebih baik dari Suci.” “ Felish nggak cinta sama Angel pa,Felish Cuma anggap dia sebagai adik,nggak lebih dari itu.” “ Papa nggak mau tahu,pokonya bulan depan kamu harus menikah sama Angel,ngerti kamu !!!” Bentak papanya Felish emosi berat,dia mengambil kunci sepeda motornya,dia keluar rumah,dia menuju ke kontrakan Suci “ Ayo ikut aku.” Kata Felish “ Iya,tapi kemana ?” Tanya Suci Felish mengajak Suci ke sebuah diskotik,Suci kaget “ Ngapain kamu ke sini Lish ?” Tanya Suci Felish diam aja,dia menuju ke meja bartender “ Mas,pesen minuman dong.” Kata Felish “ Minuman apa Mas ?” “ Apa aja,yang penting bisa bikin mabuk.” Jawab Felish Felish menenggak minuman yang dipesannya,nggak tahu udah berapa gelas yang dia minum,gitu dia masih aja nambah “ Udah Lish,cukup,kamu udah mabuk berat.” Kata Suci “ Gitu ya,kita pulang aja deh.” Kata Felish Felish mabuk berat,dia berjalan sempoyongan “ I love you sayang,aku akan temenin kamu sepanjang malam ini,hahaha..” Ucap Felish “ Kita pulang naik taksi aja ya.” Kata Suci “ Ngapain ??? aku masih bisa bawa motor kok,Ci aku itu mau ajak kamu ke surga,biar nggak ada lagi yang gangguin kita.” Felish mulai ngaco Felish mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi,itu membuat Suci takut “ Kamu kenapa sih ??? baru segini aja udah takut.” Kata Felish “ Felish,awass !!!” Teriak Suci Felish berusaha menghindari seorang pejalan kaki,dia membanting setir kearah kiri,namun motornya menabrak portal jalan,Felish dan Suci terjatuh,kepala Felish membentur aspal jalan,keduanya pingsan Mama Felish tengah menonton televisi sambil bersantai “ Pemirsa telah terjadi kecelakaan di jalan utama kota, sepasang muda-mudi menjadi korban dalam peristiwa ini.” Mamanya melihat gambar di televisi ,ternyata korban kecelakaan itu adalah Felish dan Suci “ Pa,bangun,pa.” Kata mamanya “ Ada apa sih ? ini udah malam ma.” “ Felish kecelakaan pa.” Kata mamanya Papa-mama Felish segera menuju ke Rumah Sakit,di perjalanan mamanya mencoba menelpon ke hp Felish,tapi nggak di angkat “ Udah sadar kamu Suci.” Kata mama Felish ketika melihat Suci sadar “ Dimana ini Tante ?” Tanya Suci “ Kamu di Rumah Sakit nak,gimana kondisi Suci Dok ?” Tanya mama Felish “ Suci nggak apa-apa,dia hanya mengalami luka lecet dan sedikit shock,hari ini dia udah boleh pulang.” Kata Dokter “ Lalu kondisi Felish gimana Dok ?” Tanya Suci “ Kami belum tahu,karena kami harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap Felish.”Dokter masuk ke ruang tindakan ‘ Kita tunggu di luar aja Tante,Suci nggak tahan sama bau obat.” Kata Suci Nggak lama,Dokter keluar dari ruang tindakan “ Felish gimana Dok ?” Tanya mama Felish “ Felish mengalami luka serius akibat benturan keras di kepalanya,dia mengalami pendarahan parah di otaknya yang membuat dia koma.” Kata Dokter “ Felish koma ??? oh Tuhan.” Pikir mamanya Felish sudah dipindahkan ke ruang ICU, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Felish,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya “ Felish, ini mama sama papa nak.” Kata mamanya “ Darah masih keluar dari luka di kepala Felish.” Kata Dokter “ Seandainya papa nggak memaksakan kemauan papa,ini pasti kamu nggak akan mengalami kecelakaan.” Sesal papanya Keesokan harinya Angel ke Rumah Sakit,dia ketemu Suci “ Angel,Felish koma Ngel.” Suci memeluk Angel “ Iya,aku tahu Ci,gimana ceritanya kalian bisa kecelakaan ?” Tanya Angel “ Kemarin aku sama Felish keluar,dia ngajak aku ke diskotik,dia mabuk di diskotik,karena mabuk dia kecelakaan.” Suci masuk ke ruang ICU,dia merapikan selimut yang menutupi sebagian tubuh Felish “ Ini aku sama Angel sayang.” Bisik Suci di telinga Felish Ini aku Angel Lish.” Kata Angel Kedua cewek itu menangis,mereka nggak tega lihat cowok yang mereka sayangi tengah terbaring kritis “ Bertahan ya sayang,kamu harus tetap hidup.”Suci membelai rambut Felish Suci menggenggam tangan Felish,dia menempelkan tangan Felish di pipinya “ Kamu harus berjuang sayang,ada aku disamping kamu.” Pulang dari Rumah Sakit,Angel menuju ke kantor,orangtua Felish menyerahkan semua urusan perusahaan ke dia selama Felish koma “ Ini kantor rasanya sepi banget kalau nggak ada Felish.” Pikir Angel Memang sejak Felish masuk Rumah Sakit,suasana kantor terasa sepi,tanpa Felish “ Gue kangen sama kejahilannya Mas Felish.” Kata Resty “ Iya Res,gue kangen kalau dia kerjain gue.” Kata Sari “ Sar,ntar kita jenguk Mas Felish yuk.” Ajak Resty “ Jangan sekarang Res,soalnya Mas Felish sekarang masih di ICU,nggak semua boleh masuk.” Kata Sari Selang infus meneteskan cairan ke tubuh Felish,kepalanya masih terbalut perban,mata Felish juga masih tertutup “ Rasanya nggak enak kalau aku nggak denger suara kamu,aku kangen dengerin suara kamu Fel.” Kata Suci “ Ngapain kamu disini ?” Tanya papa Felish “ Eh,selamat pagi Om.” Sapa Suci “ Nggak usah sok baik kamu !!! kamu yang bikin Felish kecelakaan kan ?” “ Astaga Om,saya sama sekali nggak ada maksud kayak gitu.” Jawab Suci “ Pa udah,ini musibah,bukan salahnya Suci.” Kata mama Felish Hp Suci tiba-tiba bordering,Ibunya telepon “ Kamu lagi dimana nak ?” Tanya Ibunya “ Suci lagi di Rumah Sakit Bu.” Jawab Suci “ Rumah Sakit ??? kamu sakit apa ??? kenapa nggak bilang sama Ibu ?” Tanya “ Nggak,Suci nggak apa-apa kok,Felish kecelakaan Bu.” Kata Suci “ Felish ??? ya udah besok Ibu ke kota nduk Ibu Suci memasukkan baju-bajunya ke dalam tas “ Lho,lho… Ibu mau kemana ? kok bawa baju banyak sekali ?” Tanya Bapak “ Ibu mau ke kota Pak.” Jawab Ibunya “ Mau ngapain Ibu di kota ?” Tanya Bapak “ Felish,pacarnya Suci kecelakaan,Ibu pengen jenguk dia.” Pagi-pagi benar Ibu Suci udah sampai di kontrakan Suci,disana beliau nggak ketemu Suci,tapi ketemu Sari,lalu Sari mengantarnya ke Rumah Sakit “ Ci,gue dateng sama nyokap lo.” Kata Sari “ Iya Ci,gimana Felish ?” “ Ya Bu,dia mengalami pendarahan otak.” Kata Suci “ Wah itu parah banget Ci,Ibu mau lihat dia.” Suci mengantar Ibunya ke ruang ICU “ Oh jadi ini yang namanya Felish,anaknya cakep juga.” Pikir Ibu Suci “ Kasihan kamu,cepet sembuh ya le.” Kata Ibu Suci “ Udah lebih dari seminggu Felish belum sadar Bu.” Kata Suci “ Yang sabar,oh ya,ini Ibu bawa sop ayam kesukaan kamu.” Ujar Ibu “ Bu,mana mungkin Suci bisa makan,kalau lihat kondisi Felish masih kayak gitu.” Jawab Suci “ Tapi kamu harus makan nak,jangan sampai kamu sakit,Ibu pulang ya nak.” Kata Ibu “ Ibu pulang sama siapa ?” Tanya Suci “ Ibu sama Sari.” Suci membuka jendela ruang ICU,agar udara dan sinar matahari bisa masuk “ Andaikan kecelakaan itu nggak terjadi,mungkin dia nggak akan seperti ini.” Airmata mengalir di pipi Suci “ Suci.” Tangan Angel memegang bahu Suci “ Hai Angel.” Suci menghapus airmatanya “ Kamu nangis Ci ?” Tanya Angel “ Nggak,aku nggak nangis kok.” Jawab Suci “Aku temenin kamu ya.” Kata Angel “ Sebenernya aku nggak pantas buat Felish.” “ Nggak,kamu pantes kok jalan sama Felish.” Jawab Angel “ Harusnya kamu yang lebih pantas buat dia,menikahlah dengan Felish.” Kata Suci “ Nggak mungkin aku menikah sama dia,Felish cuma nganggap aku sebagai adiknya,nggak lebih dari itu Suci.” Dokter masuk ke ruang ICU untuk memeriksa kondisi Felish,Dokter menempelkan stetoskop di dada Felish,dan membuka mata Felish,sementara perawat memeriksa selang infus di tangan Felish “ Sampai kapan kamu harus seperti ini Felish ?” Tanya Suci dalam hati Sayup-sayup terdengar lagu bintang milik grup band anima yang jadi lagu favorit Felish “ Itu lagu kesukaan kamu sayang.” Bisik Suci di telinga Felish Sesaat kemudian airmata keluar dari mata Felish,airmata itu mengalir di pipinya,Suci mencium kening Felish,Suci meletakkan tangan Felish di atas perut Felish dan memeluknya,Suci melihat tato di lengan Felish,tato itu bertuliskan 14-2-2013,hari jadian mereka,di kalung yang dipakai Felish,ada foto Suci Berita tentang Felish yang mengalami kecelakaan sudah didengar oleh beberapa petinggi perusahaan yang menjadi mitra kerja perusahaan Felish,mereka menjenguk Felish di Rumah Sakit “ Semoga cepat sembuh Mas,supaya kita bisa bekerja sama lagi.” “ Terima kasih Bu,mohon doanya supaya Felish bisa cepat sembuh.” Kata Papa Felish “ Anak anda hebat sekali,dia masih muda ,tapi udah bisa jadi pimpinan di perusahaan sebesar ini.” “ Itu udah menjadi cita-cita dia sejak kecil.” “ Terima kasih,Pak,Bu.kami pulang dulu.” Mereka berpamitan “ Suci,Angel,besok kan ulang tahun Felish,kita rayakan ya,kecil-kecilan aja.” Kata Mama Felish Mereka merayakan ulang tahun Felish secara sederhana di Rumah Sakit bersama-sama dengan orang-orang terdekat Felish “ Selamat ulang tahun nak.” Mamanya membelai rambut Felish “ Happy Birthday ya sayang,cepet sembuh.” Kata Suci Alat pemantau detak jantung Felish tiba-tiba berhenti,mereka kebingungan dan memanggil Dokter “ Tolong siapkan alat kejut.” “ Baik Dok.” Dokter menekan dada Felish “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Felish,namun usaha itu gagal “ Kita udah berusaha,tapi nyawanya nggak bisa terselamatkan.” Kata Dokter Perawat pun melepas semua alat medis di tubuh Felish serta menutupi tubuh Felish yang sudah terbujur kaku dengan selimut “ Gimana Felish ,apa dia baik-baik aja ?,kapan saya boleh ketemu dia ?” tanya Suci “ Maaf Mbak,kami sudah berusaha,tapi ternyata Tuhan berkehendak lain.” “ Jadi Felish???” tanya Suci “ Iya Mbak,dia meninggal.” Felish akhirnya meninggal dunia,tepat di hari ulang tahunnya yang ke 25, Suci berlari ke ruangan sambil menangis,di ruangan dia membuka selimut yang menutupi tubuh Felish “ Felish bangun,jangan tinggalin aku,aku nggak bisa hidup tanpa kamu.” Felish menggoyang-goyangkan tubuh Felish yang kini sudah nggak bernyawa “ Udah Ci,lo harus tenang.” Hibur Sari Di pemakaman, airmata Suci kembali mengalir,terutama saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat Semua orang sudah kembali pulang,hanya tinggal Suci,Sari dan Angel yang masih ada di makam Felish ,guyuran hujan deras pun menambah kelamnya suasana “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Suci sambil mengusap nisan Felish “ Ci ini semua udah jadi rencanaNya, aku tahu rencana Tuhan akan indah pada waktunya,walau nggak jarang kita harus menangis dahulu,seperti sekarang ini.” Angel menghibur Suci Hari ini tepat tujuh hari sejak kepergian Felish,masih terasa sulit bagi Suci untuk melupakan Felish “Berat rasanya kehilangan kamu aku berusaha ikhlas,pergilah dengan tenang,semoga kamu mendapat tempat yang indah disisiNya.”

Selamat Jalan Cinta

Kota Jakarta,ya kota ini terkenal dengan kehidupannya yang begitu keras,namun Jakarta masih menjadi pilihan bagi warga dari daerah yang ingin mengadu nasib,salah satunya adalah seorang wanita yang sedang duduk berdua dengan pasangannya “ Kamu harus tanggung jawab atas apa yang kamu perbuat.” “ Kenapa aku yang harus tanggung jawab ?” “ Kamu yang menghamili aku,anak yang ada di perut aku ini anak kamu.” “ Aku minta kamu gugurkan anak itu !!!!” “ Nggak,aku nggak mau gugurkan anak ini,kalau aku gugurkan dia,sama aja aku membunuh darah dagingku sendiri.” Hati wanita itu begitu sedih saat dia tahu pacarnya nggak mau tanggung jawab,dia pulang ke rumahnya “ Sudah nggak usah disesali,nasi sudah menjadi bubur.” Kata Ibunya “ Tapi Bu,saya khawatir sama masa depan anak ini.”dia mengelus perutnya Beberapa bulan kemudian tiba waktu baginya untuk melahirkan,dia melahirkan seorang bayi laki-laki,bayi itu diberi nama Alfa,bayi itu tumbuh menjadi seorang anak yang lucu “ Ma,Alfa pengen main bola,mama mau kan nemenin Alfa ?” “ Ya sayang,mama pasti nemenin Alfa kok. Saat bermain,tiba-tiba Alfa pingsan mamanya segera membawa Alfa ke Rumah Sakit “ Anak Ibu menderita tumor otak.” “ Astaga,saya nggak pernah mengetahui hal itu.” “ Ya Bu,memang penyakit seperti itu memang sulit diketahui,kemungkinan dia juga nggak akan berumur panjang,mungkin usia dia hanya sampai sekitar 20 tahun saja.” Beberapa tahun kemudian bocah lucu itu telah tumbuh menjadi seorang cowok yang cakep,wajahnya mirip sama papanya “ Ma,Alfa ke Rumah Sakit dulu.” “ Ya hati-hati nak.” Hari ini adalah jadwal cek kesehatan bagi Alfa,sejak dia menderita tumor,praktis sebagian waktunya habis untuk terapi dan pengobatan,ketika berjalan,Alfa bertabrakan dengan seorang cewek “ Hei Mbak,jalan hati-hati dong,jangan main tabrak aja !”seru Alfa “ Maaf Mas,saya nggak sengaja.”dia buru-buru pergi “ Tapi kalau dilihat,tuh cewek cantik juga.”pikir Alfa Sepulang dari Rumah Sakit,Alfa langsung menuju ke tempat dia kerja “ Hey bro,gimana kabar lo ?” sapa Vino “ Baik bro,eh gimana nih proyek kita ?” “ Sukses maan,beberapa perusahaan tertarik sama proyek kita.” “ Wah berarti nggak sia-sia dong semalem begadang demi kerjain proyek.” Di rumah Alfa hanya tinggal berdua aja sama mamanya “ Kenapa gue jadi mikirin cewek tadi ya,apa gue jatuh cinta sama dia?” Seminggu setelah kejadian,Alfa bertemu sama cewek itu “ Kamu yang kemarin aku tabrak kan ?” tanya Alfa “ Iya,emang kenapa ?” “ Ehm,aku mau minta maaf sama kamu,oh ya nama aku Alfa,kalau kamu ?” “ Aku Maria,panggil aja Ria,aku kerja disini.” Alfa mengajak Ria makan di café,tanpa diduga,Alfa menyatakan perasaannya ke Ria,abis makan Alfa ngajak Ria duduk di dekat taman “ Hampir tiap hari aku lihat kamu ke Rumah Sakit,kamu sakit apa ?” tanya Ria “ Aku sakit tumor otak dari kecil,Dokter bilang umurku nggak akan lama lagi.” Kata Alfa “ Aku ikut sedih dengerin cerita kamu,tapi kamu gak pernah kelihatan sedih.” “ Aku berbuat kayak gitu soalnya aku nggak mau mamaku ikut sedih juga,gimana pun aku gak boleh sedih,apalagi aku cowok.” “ Aku setuju sama kamu,kalau di depan orangtua kita emang gak boleh sedih.” “ Kamu besok mau ikut gak Ri ?” “ Kemana ????” tanya Ria “ Latihan basket,sekalian temenin aku.” “ Owh,kamu suka basket toh,” kata Ria “ Iya,dari dulu aku emang suka basket,dulu waktu SMA sempat jadi kapten tim basket.hehe…” Kata Alfa malu-malu Hari Minggu pagi,seperti biasanya,Alfa latihan basket bersama teman-temannya “ Wah gebetan baru nih,kenalin dong.” Kata Vino,temen kerja sekaligus temen satu klub basket “ Bukan gebetan lagi,ini Ria,cewek gue.” Kata Alfa “ Al,lo kan udah jadian nih,gimana kalau lo traktir kita ?” usul Rendy “ Aduh,minggu depan aja man,gue lagi gak punya duit nih.” “ Ayo… lo bohong ya ???” “ Bener, gue gak bohong,kalau gak percaya lihat dompet gue.” “ Emang bener dia gak punya duit,Cuma ada KTP,SIM sama uang 5000 doang.” Kata Vino “ Tuh,bener gue bener kan,lo sih pada gak percaya.” Ujar Alfa Sepulang latihan basket Alfa melihat Ibu Vina dan mamanya lagi ngomong di depan rumah “ Saya nggak mau tahu Bu,pokoknya minggu depan Ibu harus bayar biaya kontrakan.” “ Saya belum ada uang,kasih saya kesempatan dua bulan.” “ Ini ada apa sih ?” tanya Alfa “ Ibu kamu belum bayar kontrakan Mas.” “ Oke,oke masalah uang kontrakan nanti aku yang urus Tante.” Kata Alfa “ Bener ya,saya tunggu.” Ibu Vina meninggalkan rumah mereka “ Kamu serius mau lunasi biayanya ?” “ Ya ma,daripada mama diusir dari kontrakan.” “Gimana kamu dapetin uangnya?” “ Nanti Alfa usahain ma.” Jawab Alfa Alfa sebenarnya merasa bingung,tapi dia berusaha santai “ Gue harus berusaha dapetin uang itu,gimana pun caranya.” Pikir Alfa Hari berikutnya Alfa lagi asyik betulin motor di depan rumah,tiba-tiba hpnya bunyi “ Fa,jangan lupa lusa kita tanding basket.” Kata Rendy “ Iya gue udah tahu kok.” Ujar Alfa Hari demi hari berlalu,akhirnya datang juga hari dimana pertandingan basket,Alfa terlihat keren dengan kostum basketnya,sementara Ria duduk di bangku penonton “ Semangat ya !!! kalian pasti bisa !!!” kata sang pelatih Pertandingan basket pun dimulai,Alfa cs terlihat begitu semangat “ Kenapa mata gue jadi berkunang-kunang gini ?” tanya Alfa dalam hati “ Lo kenapa Fa ?” tanya Vino “Kepala gue pusing.” “ Lo istirahat dulu aja.” “ Nggak,nggak apa-apa kok,bentar lagi juga ilang Namun ketika akan melakukan tembakan vitro,Alfa jatuh pingsan “ Cepet bawa ke Rumah Sakit.” “ Naik apa Ren ?” tanya Vino “ Naik mobil gue,lo sama Ria harus ikut.” Di Rumah Sakit,mereka menunggu di depan ruang UGD “ Tuhan semoga Alfa nggak apa-apa.” Gumam Ria “ Ri,itu Dokternya udah keluar.” Kata Rendy “ Kondisi Alfa kritis,tumor udah menjalar ke seluruh otaknya,.” Kata Dokter “ Apa kita bisa lihat kondisi dia Dok?” “ Kalian bisa lihat dia di ruang ICU.” Kata Dokter “ Oh God.” Gumam Ria saat dia melihat Alfa dari kaca “ Kalian masuk aja,saya sarankan kalian menggunakan pakaian ini.” Ujar Dokter “ Ih,gue jadi kayak Dokter deh.” Kata Vino “ Hush, kondisi kayak gini masih aja lo bercanda.” Kata Ria Mereka masuk ke ruang ICU “ Lo udah kasih tahu nyokapnya ?” tanya Vino “ Udah,katanya bentar lagi datang.” Kata Ria “ Nah,itu nyokapnya dateng!” seru Rendy “ Alfa kondisinya kritis Tante.” Kata Ria “ Nanti kalian yang jagain Alfa ?” “ Iya Tante,nanti kita yang jagain?” “ Tante mau keluar sebentar.” Kata Mama Alfa “ Kamu bisa sembuh Fa,kamu harus bertahan.” Ria mengenggam tangan Alfa dan mencium kening Alfa Keesokan harinya,mama Alfa ke Rumah Sakit,dia langsung ke ruang ICU “ Kenapa harus kamu nak yang nanggung semua ini ? andai bisa tukar tempat pasti mama yang gantiin kamu.” Mamanya menutupi sebagian tubuh Alfa dengan selimut “ Permisi Bu, kami mau periksa kondisi Alfa.” “ Oh ya Dokter,saya tunggu di luar.” “ Bu,dari hasil pemeriksaan kami,ada sedikit perkembangan dari kondisi Alfa,maka kami mencoba melepas alat bantu yang digunakan sama Alfa,semoga aja dia bisa bertahan.” Dua hari setelah alat bantu itu dilepas,Dokter memeriksa kondisi Alfa “ Kenapa kondisinya jadi menurun ? kita harus pakaikan alat bantu lagi.” Perawat kembali memasang alat-alat bantu di tubuh Alfa,sementara Dokter berbicara dengan mama Alfa “ Gimana anak saya Dok ?” tanyanya “ Kondisinya semakin menurun, ternyata dia nggak bisa bertahan tanpa alat-alat itu,hidupnya sangat tergantung dengan alat bantu.” “ Tuhan selamatkan anakku.” Gumam mamanya dalam hati Tiba-tiba seorang laki-laki menabrak mama Alfa “ Ngapain kamu disini,gimana anak kita ?” “ Kenapa kamu tanya tentang anak kita ? asal kamu tahu,dia sekarang terbaring koma,karena tumor yang ada di otaknya.” Laki-laki itu adalah papa kandung Alfa yang meninggalkannya 20 tahun yang lalu,satu jam kemudian Ria datang “ Kamu pasti pacar Alfa kan ?” tanya papa Alfa “ Iya,Om papanya Alfa kan ?” Laki-laki itu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum “ Biar aku yang usahakan pengobatannya di luar negeri.” Katanya “ Nggak,aku nggak akan pernah mau anakku dirawat oleh orang seperti kamu.” “ Aku serius,aku nggak main-main.” “Nggak mungkin,aku tahu kamu lelaki yang nggak bertanggung jawab.” “ Maaf Om,Tante.nggak baik kalau Om sama Tante berantem,lebih baik kita berdoa,Alfa butuh dukungan kita.” Kata Ria “ Kamu anak yang baik,Alfa beruntung punya pacar kayak kamu.” Ria duduk di kursi dekat tempat tidur Alfa “ Kamu harus sembuh,aku nggak mau kehilangan kamu.’ Isak Ria Airmata mengalir dari mata Alfa yang masih terpejam,Ria melihatnya “Jangan nangis,kamu pernah bilang kalau kita nggak boleh nangis di depan orang yang kita sayang.” Ria menyeka airmata Alfa,Ria melamum disamping Alfa,pikirannya melayang ke saat dia pertama bertemu Alfa “ Kamu emang cakep Fa,disaat kamu koma kayak gini,kamu masih kelihatan cakep,cepet sadar ya.” Ucap Ria dalam hati “ Cepet sembuh ya nak.” Papanya membelai rambut Alfa “Kondisinya makin hari makin memburuk Pak,kita harus siap menghadapi segala kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi.” Papanya kembali masuk ke ruang ICU,melihat Alfa yang masih koma “ Kalau memang Kau ambil dia dariku,aku ikhlas,tapi jangan siksa dia seperti ini.” Empat hari sudah Alfa koma,kondisinya semakin memburuk “ Dia benar-benar punya keinginan kuat untuk tetap hidup Bu.” Kata Dokter Mama Alfa hanya tersenyum,padahal hatinya terasa miris melihat putra semata wayangnya yang berjuang untuk bertahan hidup “ Oh ya Tante,besok kan ulang tahun Alfa,kita rayain,secara sederhana aja.” Kata Ria Mereka merayakan ulang tahun Alfa secara sederhana,Ria menghadiahkan sebuah boneka doraemon yang jadi tokoh favorit Alfa,dia meletakkan boneka itu di pelukan Alfa,namun entah kenapa mendadak Alfa kejang,alat disamping tempat tidurnya juga menunjukkan kalau jantungnya gak lagi berdetak,papanya memanggil Dokter “ Bisa minta tolong tunggu di luar sebentar ? suster tolong ambilkan alat kejut.” Dokter menekan dada Alfa,kemudian detak jantungnya kembali normal Alfa pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Beberapa hari setelah kematian Alfa,Rendy memberikan surat kepada Ria “ Alfa nitipin surat ini ke gue sebelum meninggal,gue juga gak tahu isinya apa.” Ria membaca surat itu “ Ria,lewat surat ini aku Cuma mau bilang makasih ke kamu,kamu udah buat aku nggak lagi sedih dalam menjalani hidupku,kamu selalu kasih semangat sama aku,kamu udah buat sisa hidupku jadi indah, as long as I'm dating, I've never had a girl like you, for you I do not feel so alone anymore in life, I love you, and hopefully you can get a better replacement than I, Ria thanks for everything ya! " Alfa

Cinta Terakhir Untuk Arjuna

Pagi itu matahari bersinar begitu cerah,kicauan burung terdengar begitu merdu,di dalam sebuah rumah tampak seorang ibu yang tengah mempersiapkan sarapan “ Pagi Ma.” “ Eh pagi juga sayang.” Jawab ibu itu “ Wah roti bakar isi cokelat,kayaknya enak nih.” Dia mengambil sepotong roti “ Juna !!! mandi dulu sana,belum gosok gigi udah main ambil aja.” “ Hehehe,maaf ma.” Juna mengambil handuk,kemudian menuju ke kamar mandi Juna udah selesai mandi,setelah ganti baju,dia menuju ke ruang makan “ Mau kemana kamu ? pagi-pagi udah rapi ?” Tanya papanya “ Mau ke studio pa.” jawab Juna “ Jangan lupa ke Rumah Sakit,hari ini jadwal kamu buat kontrol.” Kata mamanya “Iya ma.” Juna mengambil kunci kontak mobilnya,dia langsung meluncur ke kantornya,sampai di lobby kantor ,dia membaca sebuah majalah anak-anak “ Sejak kapan lo jadi suka baca majalah anak-anak ?” “ Eh lo Joy,nggak gue cuma perhatiin covernya aja.”jawab Juna Arjuna adalah seorang fotografer profesional,di usianya yang masih muda,dia udah menjabat sebagai redaktur foto di sebuah majalah “ Juna,lo dipanggil sama pemimpi redaksi tuh.” Kata Rio “ Oh ya,sebentar lagi gue kesana.” Arjuna menuju ke ruang pemimpin redaksi,dia mengetuk pintu “ Permisi Pak.” Kata Arjuna “Iya Mas Arjuna,silahkan masuk.” “ Bapak manggil saya ?? maaf kalau boleh tahu ada apa ya ?” Tanya Arjuna “ Gini Mas,selama ini kan cover dari majalah kita kesannya itu-itu aja,saya ingin cover yang berbeda dari biasanya gitu.” “ Yang berbeda gimana Pak ?” “ Ya terserah,pokoknya yang berbeda aja,saya kasih waktu beberapa bulan untuk mencari covernya.” “ Saya usahakan Pak.” Jawab Arjuna Sepulang dari kantor,Arjuna menuju ke Rumah Sakit,dia mencari seorang Dokter “ Mbak,Dokter Amira hari ini ada kan ?” Tanya Arjuna “ Ada Mas,tunggu sebentar ya.” Dokter Amira kemudian menemui Arjuna “ Eh Juna,udah lama kamu disini ?” “ Nggak Dok,udah agak lama kok.” “ Oh,kamu dari rumah ?” “ Nggak,dari kantor Dok.” “ Hari ini jadwal kamu kontrol kan ?” “ Iya,makanya saya kesini.” Jawab Arjuna Dokter kemudian memeriksa Arjuna “ Kenapa Dok ? kayaknya ada yang mau Dokter omongkan ke saya ?” tanya Arjuna “ Sebenarnya berat mengatakan ini ke kamu,tapi saya harus mengatakannya ke kamu.” “ Berat ??? emang apa yang mau Dokter katakan ke saya ?” “ Arjuna,umur kamu mungkin udah nggak akan lama lagi.” Seperti tersambar badai di siang bolong,begitulah perasaan Arjuna saat mendengar hal itu,dia terduduk lemas di sebuah bangku “ Tuhannnn !!!” Teriak Arjuna sambil berlari,tanpa sengaja dia menabrak seorang perawat “ Hat-hati kalau jalan Mas.” Kata Perawat itu “ Emang gue pikirin !” Teriak Arjuna Arjuna pulang dengan wajah yang nggak seperti biasanya “ Kamu kenapa sayang ?” Tanya mamanya Arjuna nggak menjawab pertanyaan mamanya “ Kenapa anak itu ma ?” Tanya papanya “ Nggak tahu pa.” Jawab Mamanya “ Jangan-jangan dia bikin masalah lagi.” “ Nggak mungkin pa,Juna nggak mungkin kayak gitu.” Papanya menuju ke kamar Arjuna “ Juna,kamu bikin masalah ?” Arjuna hanya diam “ Kenapa diam ? jawab pertanyaan papa.” “ Tinggalin Juna pa,Juna lagi ingin sendirian.” “ Papa nggak akan pergi sebelum kamu jawab pertanyaan papa.” “ Lebih baik papa ikuti permintaan Juna,biar mama yang ngomong sama Juna.” “ Terserah.” Papanya keluar “ Kamu kenapa nak ? kalau ada masalah cerita sama mama.” “ Hidup Juna nggak akan lama lagi ma.” Kata Arjuna Mamanya kaget mendengar jawaban Arjuna,namun mamanya berusaha menutupi “ Kamu udah minum obat ?” “ Belum ma.” Jawab Arjuna “ Ya udah cepet minum obat.” Arjuna merebahkan badannya ke tempat tidur,diambilnya sebuah foto seorang cewek di dompetnya,foto itu adalah foto Icha,mantan pacar Arjuna “ Sebenernya aku masih sayang sama kamu.” Pikir Arjuna Arjuna teringat akan ketika Icha memustuskan hubungannya dengan dia “ Maafin aku Juna,bukan aku nggak sayang sama kamu,tapi aku nggak bisa terusin hubungan kita.” Kata Icha “ Nggak apa-apa Cha,aku udah tahu, kamu akan ninggalin aku,karena kamu udah tahu kondisi aku yang sebenarnya,mungkin kamu akan lebih bahagia kalau bersama yang lain.” Kata Juna Icha pergi meninggalkan Arjuna,sementara Arjuna masih termenung sendirian “ Aku nggak bisa kasih yang terbaik buat kamu Cha.” Pikir Arjuna Seminggu kemudian,Arjuna pergi ke Rumah Sakit,dia ke Rumah Sakit sambil membawa kameranya,dia mulai memotret beberapa objek yang menurutnya menarik,setelah mendapatkan beberapa foto dia menuju ke kantornya,dia masuk ke ruang redaksi “ Permisi Pak.” “ Oh Mas Arjuna,masuk Mas.” “ Pak,saya udah dapat beberapa foto.” Arjuna meletakkan foto-fotonya di atas meja Sang pemimpin redaksi melihat foto-foto itu,ada satu foto yang menarik perhatiannya “ Tolong kamu cari gadis yang ada dalam foto ini,kita akan menjadikan dia sebagai cover majalah,sekalian sama biodatanya ya.” “ Iya Pak.” Jawab Arjuna Dia kembali ke Rumah Sakit,namun ketika dia berjalan dia merasa pusing “ Dimana gue ?” itulah kata yang diucapkan Arjuna saat dia membuka matanya “ Untung kamu sudah sadar.” Kata perawat “ Arjuna memandang wajah perawat itu “ Kayaknya ini cewek yang ada di foto gue.” Pikir Arjuna “ Maaf bisa kita bicara sebentar ?” Tanya Arjuna “ Bisa Mas,ada perlu apa ya ?” Tanya perawat itu Arjuna mengajak perawat itu ke taman “ Sebelumnya aku minta maaf ya,pemimpin redaksi di tempat aku kerja minta kamu untuk jadi cover majalah.” Kata Arjuna “ Cover majalah ? kok bisa gitu.” “ Gara-gara dia lihat kamu di foto aku,aku nggak sengaja foto kamu,siapa nama kamu ?,aku Arjuna,kamu bisa panggil aku Juna.” “ Aku Yasmin.” “ Owh nama yang cantik,secantik orangnya.” Puji Arjuna “ Ah kamu bisa aja.” Yasmin tersipu malu “ Minta no hp kamu dong,biar ntar kalau ada apa-apa bisa aku hubungi.” Kata Arjuna Yasmin pun memberikan no hpnya ke Arjuna Sorenya Arjuna mengajak Yasmin ke kantornya untuk mengikuti pemotretan cover majalah “ Pak ini cewek yang ada di foto itu.” Kata Arjuna “ Cieeh,pacar baru nih,kenalin dong.” Goda Joy “ Ngaco lo,ini temen gue Yasmin.” Jawab Arjuna “ Wah hati-hati,biasanya dari temen bisa jadi demen lho.” Kata Shiva “ Ah masa iya sih ? nggak percaya gue.” Kilah Arjuna “ Ini kantor kamu Jun ?” Tanya Yasmin “ Ya, ini kantor aku Yas,kamu ganti baju terus make up,sebentar lagi kita mulai pemotretan.” Kata Arjuna Arjuna mengambil peralatan dan kameranya,sementara Yasmin sedang di make up “ Kamu model ya ?” Tanya Tince si make up artis “ Saya perawat,bukan model.” Jawab Yasmin “ Kamu pantes lho jadi model.” Kata Tince “ Ah masa sih ?” Tanya Yasmin “ Tince,make upnya udah belum ?” Tanya Arjuna “ Udah,tuh anak cantik banget deh Mas Bro.” seru Tince Arjuna memandang Yasmin yang sudah selesai di make up,ternyata Yasmin memang benar-benar cantik,setelah pemotretan selesai Arjuna dan Yasmin ngobrol “ Sebenernya aku pengen mengorbitkan kamu jadi model,kamu mau ?” Arjuna memegang kameranya “ Maaf,aku nggak bisa terima tawaran kamu,aku ingin jadi perawat,aku pulang dulu ya,besok aku masuk kerja.” Arjuna mengantar Yasmin sampai di depan rumahnya,sambil mengendarai mobilnya,dia mengambil kameranya,dia melihat beberapa hasil fotonya “ Seandainya kamu tahu,aku cinta kamu Yas.” Ujar Arjuna Hari ini Arjuna sibuk banget,pekerjaannya sebagai redaktur foto cukup banyak menyita waktunya,rasa lelah mulai menderanya “ Joy,gue keluar dulu,bête nih seharian di kantor aja.” Pamit Arjuna Arjuna mengirim sms ke nomor Yasmin “ Juna ??? ada apa ya, kok dia sms aku ?” pikir Yasmin,dia membuka sms dari Arjuna “ Hi Yasmin,aku mau ajakin kamu makan di luar bisa nggak ?” “ Bisa,kebetulan aku lagi istirahat nih.” “ Oke,aku jemput ya.” Arjuna menjemput Yasmin di Rumah Sakit,mereka kemudian berhenti di sebuah café “ Kamu masih terlihat cantik dengan baju perawat itu.” Kata Arjuna “ Apaan sih kamu ? jangan gombal tahu.” “ Yasmin,aku sayang sama kamu.” Kata Arjuna “ APA ??? SERIUS ???” Yasmin kaget “ Aku serius,apa kamu juga sayang sama aku ?” Yasmin bingung untuk menjawab pertanyaan Arjuna “ Sebenarnya aku juga sayang sama kamu Juna.” Kata Yasmin “ Kamu mau jadi pacarku ?” tembak Arjuna Dan Yasmin pun menganggukkan kepalanya,setelah lama jadian Arjuna memperkenalkan Yasmin ke mamanya “ Ma ini Yasmin pacar Juna.” Kata Arjuna pada mamanya “ Oh halo,saya mamanya Juna,senang bisa ketemu kamu.” “ Ma,Juna ke kamar dulu sebentar.” Arjuna naik ke kamar,mamanya sedang ngobrol dengan Yasmin “ Yas,jalan yuk.” Ajak Arjuna “ Ya ampun aku hampir lupa.” Seru Yasmin “ Ma Juna jalan dulu.” Pamit Arjuna pada mamanya “ Hati-hati nak.” Mobil Arjuna berjalan membelah kepadatan kota,sampai di sebuah bukit,Arjuna menghentikan mobilnya “ Di tempat ini biasanya aku ngabisin waktu sambil motret pemandangan.”Jelas Arjuna “ Tempat yang bagus,coba kita foto berdua di sini pasti keren.” Ajak Yasmin “ Ide bagus tuh,kebetulan aku juga lagi pengen motret nih.” Kata Arjuna Arjuna memperlihatkan foto-foto di kameranya “ Foto kita bagus-bagus Yas,ntar aku tag di fb kamu deh.” Kata Arjuna “ Ya,kok di fb sih ?” Yasmin cemberut “ Iya,iya aku cetak deh,jangan marah lah.” Arjuna mengusap rambut Yasmin Di rumah Arjuna segera mencetak foto itu di studio mini miliknya,studio itu ada di samping kamarnya,dia melihat beberapa hasil fotonya “ Aduh,kepala gue kenapa nih ?” Pikir Arjuna,dia lalu menempelkan tangan ke hidungnya,dilihatnya ada darah di tangan Arjuna “ Nggak,gue harus kuat,Juna lo nggak apa-apa kok.” Pandangan mata Arjuna terasa buram,begitu juga rasa sakit di kepalanya,tangannya memegang sebuah meja “ Gue udah nggak kuat lagi.” Arjuna pun pingsan “ Juna,kamu udah makan belum sayang ?” Panggil mamanya Sepi,nggak terdengar suara Arjuna “ Lebih baik mama ke studionya aja.” Kata papanya Mama Arjuna menuju ke studio di samping kamar Arjuna,mamanya mengetuk pintu “ Juna…. Bukain pintunya nak,ini mama.” “ Gimana ma ?” Tanya papanya “ Nggak ada jawaban pa.” “ Biar papa dobrak aja pintunya,papa khawatir ada apa-apa sama dia.” Pintu pun di dobrak oleh papanya,dilihatnya Arjuna tergeletak dengan hidung yang mengeluarkan darah “ Junaaaa !!!!,pa tolong ambilkan tissue .” Kata mamanya Papanya pun segera mengambil kotak tempat tissue “ Kamu kenapa sayang ?” Mamanya membersihkan darah di hidung Arjuna “ Juna, bangun nak.” Kata papanya Mereka melakukan segala cara agar Arjuna sadar “ Coba kita siram dia pakai air,kali aja dia bisa sadar.” Usul papanya “ Jangan pa,lebih baik kita bawa dia ke Rumah Sakit.” Kata mamanya “ Ya udah papa siapkan mobil dulu.” Ujar papa Arjuna Mereka segera membawa Arjuna ke Rumah Sakit,di dalam perjalanan Arjuna tampak merasa kesakitan “ Sabar sayang,sebentar lagi kita sampai di Rumah Sakit Arjuna langsung dibawa ke ruang gawat darurat, tanpa sengaja Yasmin melihatnya “ Lihat apa suster ?” Tanya seorang pasien “ Nggak apa-apa kok Bu.” Yasmin kembali melakukan pekerjaannya “ Kalau memang anda mau lihat nggak apa-apa,saya udah baikan kok.” “ Makasih Bu,maafkan saya sebelumnya.” “ Iya,nggak apa-apa suster.” Yasmin keluar dari ruangan “ Apa itu tadi beneran Arjuna ? perasaan selama ini dia sehat-sehat aja kok,coba gue kesana,kali aja gue salah lihat Yasmin menuju ke ruang tunggu,dilihatnya di sana udah ada papa dan mama Arjuna,Yasmin menghampirinya “ Om,Tante apa yang terjadi sama Juna.” Tanya Yasmin “ Lebih baik kamu tinggalkan Juna sayang,sebelum kamu menyesal.” Kata mama Arjuna “ Tinggalkan Juna ??? karena apa Tante ?” Tanya Yasmin “ Karena dia menderita kanker jaringan lunak, umur dia udah nggak akan lama lagi,itu yang membuat dia berkali-kali ditinggal sama mantan pacarnya.” .” Kata mama Arjuna “ Nggak Tante,Yasmin nggak seperti itu,justru Juna butuh kehadiran seorang kekasih buat menguatkan dia. Nggak lama kemudian,keluarlah Dokter Amira “ Gimana kondisi Juna ?” Tanya mamanya “ Juna kondisinya sangat lemah,dia membutuhkan penanganan khusus di ruang ICU.” Kata Dokter Amira Tanpa sengaja Yasmin melihat Arjuna dari balik kaca ruang ICU,sungguh memprihatinkan kondisi Arjuna,dia terbaring koma dan nggak berdaya, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Arjuna,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya “ Udah berkali-kali Juna ditinggalkan cewek,gara-gara kondisinya,Tante takut kamu nggak bahagia kalau kamu nikah sama Juna.” Yasmin teringat akan kata-kata Arjuna “ Kenapa kamu sayang sama aku ? ya dari luar memang aku kelihatan kayak anak-anak lain,padahal kamu tahu aku ini cuma cowok lemah yang hidupnya tergantung banget sama obat-obatan.” “ Obat ??? emangnya kamu sakit apa ?” Tanya Yasmin “ Nggak,aku nggak sakit apa-apa kok.” Jawab Arjuna “ Serius ???” “ Iya,aku serius.” Arjuna mengangkat dua jarinya Yasmin masuk ke ruang ICU “ Juna…. kenapa kamu nggak pernah cerita tentang penyakit kamu sayang ?” Airmata mengalir di pipi Yasmin Hari semakin larut malam,Yasmin merasa mengantuk,dia tertidur di samping Arjuna,saat itu Nisa dan Ino,sahabat Yasmin lewat “ Yasmin ternyata bener-bener sayang sama Arjuna.” Pikir Nisa “ Ya,lo bener Nis.” Kata Ino Keesokan harinya Nisa dan Ino membangunkan Yasmin “ Yas,ini udah pagi,lo nggak bangun ?” Tanya Ino “ Juna ??? apa itu kamu ?” Tanya Yasmin “ Ini gue Ino Yas.” Kata Ino “ Oh ya ampun,sorry In.”Kata Yasmin “ Gue tahu Yas,nggak apa-apa kok.” Jawab Ino Yasmin kembali ke ruang ICU “ Kamu nggak pulang Yas ?’ Tanya mama Arjuna “ Nggak Tante,Yasmin tetep disini kok.” “ Kalau kamu mau pulang nggak apa apa kok,Tante tahu kamu pasti capek.” Kata mama Arjuna “ Tapi siapa yang jagain Juna ?” “ Biar Tante aja yang jagain Juna.” Ujar mama Arjuna Yasmin keluar dari ruang ICU “ Sayang ini mama nak.’ Kata mama Arjuna sambil mengusap rambut Arjuna Yasmin pulang ke rumahnya,setelah mandi dia menuju ke kamarnya,dia membuka dompet,dilihatnya fotonya bersama Arjuna,pikirannya melayang ke saat Arjuna mengajaknya ke sebuah taman rekreasi “ Yas,main flying fox yuk.” Ajak Arjuna “ Nggak ah,takut.” Kata Yasmin “ Kok takut sih ?” Arjuna mengajaknya ke sebuah bukit “ Kamu ngapain sih ?” Tanya Yasmin “ Udah,pokoknya ikut aku.” Kemudian Arjuna meluncur dari atas bukit dengan menggunakan fliying fox,setelah Arjuna turun,Yasmin menghampirinya “ Untung kamu nggak apa-apa.” Kata Yasmin “ Kamu khawatir ya sama aku ?” Tanya Arjuna “ Ya iyalah.” Yasmin menarik hidung Arjuna Arjuna mengajak Yasmin naik perahu,Yasmin memeluk Arjuna “ Jangan tinggalin aku,aku nggak mau kehilangan kamu sayang.” Gumam Yasmin Yasmin menangis ketika dia ingat saat itu,dipeluknya boneka teddy bear pemberian Arjuna Besoknya Yasmin pergi ke Rumah Sakit,dia menuju ruang ICU,tampak mama Arjuna “ Pagi Tante.” Sapa Yasmin “ Pagi sayang,kok kamu bawa air,buat apa ?” “ Yasmin mau merawat Juna Tante.” “ Yasmin mencelupkan sebuah handuk kecil ke air,dia melepas pakaian Arjuna,disekanya badan Arjuna,digantinya pakaian Arjuna dengan pakaian yang baru,lalu dia menutupi sebagia tubuh Arjuna dengan selimut “ Kamu kuat,kamu pasti sembuh,kamu harus bertahan sayang.” Bisik Yasmin di telinga Arjuna “ Kondisi Juna semakin melemah, sel-sel kanker sudah menyebar di otaknya.” Kata Dokter Amira “Apa dia masin bisa sembuh ?” Tanya mama Arjuna “ Kemungkinan Juna utuk sembuh sangat kecil,hanya mujizat yang bisa menyelamatkan dia.” Jawab Dokter Amira “Do not lef me, I can not live without you.” Yasmin membelai rambut Arjuna Airmata mengalir dan membasahi pipi Arjuna,dengan lembut Yasmin mengusap airmata di pipi Arjuna Seminggu kemudian Arjuna menghembuskan nafas terakhirnya,setelah kurang lebih satu bulan berjuang melawan penyakit kanker jaringan lunak yang dideritanya “ Udah Yas,lo ikhlaskan Juna,kalau lo nggak ikhlas,dia nggak akan tenang.” Hibur Nisa Setelah pemakman Arjuna,Yasmin pulang,tanpa sengaja dia menjatuhkan sebuah novel pemberian Arjuna saat dia ulang tahun,Yasmin mendekap novel itu “ Begitu banyak kenanganku sama kamu Juna,pergilah… semoga kamu tenang disana.” Kata Yasmin dalam hati

Ichido Iku

Hari itu suasana di kota Jakarta terlihat begitu ramai,tampak akitvitas di beberapa tempat,salah satunya di sebuah kampus,seorang dosen tengah mengajar para mahasiswanya,lagi asyik menjelaskan,tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk,lalu dibukanya pintu itu “ Kamu lagi,kamu lagi,sudah berapa kali kamu terlambat masuk di kelas saya ?” “ Maaf Pak,saya tadi bangun kesiangan,terus di jalan kena macet.” “ Ya,kamu boleh masuk sekarang,tapi nanti waktu istirahat kamu ke ruangan saya.” Jam istirahat tiba,dia segera menghadap ke ruang dosennya “ Diapain lagi lo sama tuh dosen ?” tanya temennya “ Gak diapa-apain sih ,Cuma dikasih surat peringatan,buat bokap gue.” Mahasiswa itu adalah Derryan Sylvano cowok keturunan Indonesia-Jepang,atau lebih beken dengan nama Vano,dia memang terkenal sebagai mahasiswa yang agak nakal Malamnya ,Vano latihan bersama J –star(bandnya) di sebuah studio.di latihan kali ini dia ngajak Shella,pacarnya sejak SMP “Guys,minggu depan jadwal kita padet lho.” Kata Erwin “ Padet ? kenapa ? tanya Shandy “ Manggung di café, jadi bintang tamu di radio terus syuting video klip.” “ Udah,hal itu nggak akan jadi masalah kalau kita pinter ngatur jadwal.” Kata Joe sambil menenggak sebotol air mineral “ Hei,udah dulu nih latihannya,capek nih.” Kata Erwin “ Iya,gue juga masih ada tugas kuliah nih.” Kata Shandy Mereka pulang,begitu juga Vano,sebelum pulang ke rumah dia nganter Shella “ Makasih ya,kamu udah anterin aku.” Kata Shella “ Sama-sama.” Jawab Vano Vano pulang ke rumah,disana dia lihat papanya lagi berduaan sama cewek “ Kono shōjo no chichioya wa dareda ?” tanya Vano “Haha o okikaemasu. Kono on'na.” jawab papanya “ Apa ??? Vano nggak percaya sama apa yang papa katakan.” Cowok itu berlari ke kamarnya “ Itu anak kamu ? kenapa dia?” tanya perempuan itu “ Iya itu anak saya,mungkin dia belum bisa terima kamu sebagai ibunya,saya akan nasihati dia.” papanya menuju kamar Vano “ Vano,panggil papanya,kamu bikin malu papa!” “ Bikin malu papa ? apa maksud papa ? tanya Vano “ Kamu nggak menghargai calon mamamu.” “ Calon mama ? sampai kapanpun nggak ada yang bisa gantiin mama,apalagi perempuan itu “ Tapi papa minta kamu menghormati dia.” “ NGGAK,VANO NGGAK AKAN PERNAH HORMATI DIA.” Vano merasa sangat emosi dengan kelakuan papanya,bayangin aja,setelah mamanya meninggal,papanya nggak pernah peduli sama dia “ Udah Mas,Nggak usah sedih,kan ada mbok yang udah kayak ibunya Mas Vano sendiri” kata Simbok “ Tapi Vano sebel sama papa Mbok.” Kata Vano “ Yang sabar ya Mas.” “ Vano udah coba sabar Mbok,papa tetep aja kayak gitu,Vano nggak tahu mesti gimana lagi.” Besoknya Vano ke kampus dengan tampang yang nggak kayak biasanya “ Kenapa lo ?” tanya Shandy “ Gue nggak apa-apa Shan.” “ Bener lo nggak apa-apa.”? “ Gue nggak apa-apa juga,mau tahu aja sih urusan orang.” “Hei,gue Cuma tanya lo kenapa ? bukan mau tanya urusan lo.” “ Udah,biarin aja ntar,tambah masalah lagi.” Kata Tisya Di rumah,waktu Vano lagi asyik main gitar,hpnya berdering “Watashi wa anata ga motto okotte kiku.” Kata Shella “Koko de, sono ikari wa mō akau anata ga shitte iru.” Tanya Vano “ Dari anak-anak,apa sih yang bikin kamu marah.” “ Papaku mau menikah lagi,tapi aku nggak suka sama calon istrinya “ Oh gitu,yang sabar ya,ada aku.” Kata Shella “ Kamu perhatian banget sama aku.” “ Ya udah aku tutup dulu ya telponnya,inget jangan lupa makan,ntar kamu sakit.” “ Oke deh Bu Dokter.” Vano menutup telponnya Vano bener-bener pusing,dia berharap semoga aja pernikahan papanya gagal Sepulang kuliah,Vano mampir ke sebuah café,dimana bandnya akan tampil,betapa kagetnya dia waktu lihat Shella berduaan sama cowok lain,dia ngajak Shella keluar,di tengah hujan deras,dia berantem sama Shella “ Ngapain kamu berduaan sama cowok itu ?” “ Aku nggak ngapa-ngapain,Vano.” “ Kamu selingkuh kan ? kamu nggak inget sama perjanjian kita waktu SMA ? “ Aku lupa,maafin aku.” “Lupa ??? cincin ini jadi saksinya.” Kata Vano sambil menunjukkan cincin di jari manisnya. Kalau kamu masih kayak gitu aja,aku akan lepas cincin ini !” “ Aku minta kamu jangan lepasin cincin itu,tolong kamu ngertiin aku .” “ AKU NGGAK PEDULI, BERKALI-KALI KAMU BERBUAT SEPERTI INI,BELUM PUAS KAMU NYAKITIN PERASAAN AKU ???” Vano melepas cincin itu dan melemparkannya Shella mengambil cincin itu sambil menangis,dia menyesal “ Maafin aku Vano,maafin aku.aku nggak bermaksud kayak gitu.” Kata Shella Vano kembali ke rumahnya, papanya nyuruh dia mencium tangan calon mamanya “ Ayo cium tangan Tante.” “ Nggak akan !!! .” jawab Vano “ Kok kamu kayak gitu,ini calon mamamu.” “Pa,papa yakin mau menikah sama dia ? ,dia sebenernya nggak cinta sama papa,dia Cuma mau harta papa.” “ Apa kamu bilang ? papanya menampar pipi Vano.DASAR ANAK KURANG AJAR,PERGI KAMU DARI SINI.” “ OKE,VANO AKAN KELUAR,DARIPADA HARUS SERUMAH SAMA CEWEK INI,SAMPAI KAPAN PUN DIA GAK BISA GANTIIN MAMA!!!” Teriak Vano sambil membanting pintu ruang tamu Vano meninggalkan rumah,motornya membelah kepadatan kota,dia menghentikan motornya di sebuah diskotik,dia masuk ke diskotik itu “ Lagi bete coy ?” tanya seseorang “ Iya nih .” jawab Vano “Gue punya minuman yang bakal bikin bete lo hilang.” “ Beneran nih ?” tanya Vano Vano meminum minuman itu,dia mabuk,saat di jalan kecelakan terjadi,motornya disenggol oleh sebuah mobil,dia terjatuh dan kepalanya terbentur aspal,darah segar mengalir dari kepalanya “ Astaga!!! Apa yang terjadi sama Vano.” Pikir Shella.ketika dia lihat foto Vano jatuh Sementara itu, polisi tengah menghubungi beberapa nomor di hp Vano,salah satunya adalah Erwin “ Selamat malam,apa benar nomornya Mas Erwin ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian Mas,kami mau memberitahukan kalau teman anda Derryan Sylvano mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “Oh iya Pak,maksih infonya.” Erwin menutup teleponnya,dan segera menghubungi Joe “ Bro,ada informasi penting nih.” “ Apaan sih lo ?,gangguin orang tidur aja,cepetan ngomong !” “ Vano kecelakaan,sekarang dia di Rumah Sakit.” “Hah serius ??? yang bener lo ?” “ Suer gue gak bohong,orang polisinya sendiri yang nelpon gue.” “ Terus gue mesti kasih tahu Shella ?” “ Jangan dulu,mending lo kasih tahu Tisya,ntar biar dia yang ngomong ke Shella.masalah kasih tahu bokapnya Vano biar gue aja yang kasih tahu.” “ Oke,oke nanti Tisya gue kasih tahu.” Kata Joe Besoknya,setelah selesai kuliah,Tisya ngajak Shella ke food court kampus “ Lo pesen apa Shel ? gue yang traktir” tanya Tisya “ Tumben lo baik banget ya udah gue pesen siomay sama jus apel aja deh.” Tisya menuju ke sebuah kedai lalu memesan makanan “ Bu, pesen siomay dua,jus apel satu jus jeruknya juga satu.” “ Tunggu sebentar ya Neng.” Kata Ibu penjual Nggak lama, pesanan mereka datang “Kok seharian ini gue gak lihat Vano ya Tis ?.” “Vano masuk Rumah Sakit,semalam Joe kasih tahu gue kalau Vano kecelakaan.” “ Beneran lo ??? gimana kondisinya Sya ?” “ Gue gak tahu pasti.” Kata Tisya “ Oh my god,gue mesti cepet kesana.lo mau anterin gue nggak ?” tanya Shella “ Mau,sebentar lagi kita kesana aja.” Di Rumah Sakit mereka mencari ruangan tempat Vano dirawat “ Duh,Joe gimana sih ? ,kok gak ngasih tahu ruangannya.” “ Mending kita tanya ke bagian informasi aja.” Kata Shella “ Permisi Mbak,mau tanya,pasien yang namanya Derryan Sylvano ada di ruangan mana ?” “ Saya cari dulu ya Mbak. Katanya sambil melihat di komputer “ Tis,mudah-mudahan dia nggak apa-apa.” “ Maaf Mbak, Derryan Sylvano nggak di ruangan biasa, dia di ruang ICU.” “ ICU ????” pikir Shella “ Makasih ya Mbak.” Kata Tisya Kedua cewek itu segera ke ruang ICU,disana udah ada Joe,Erwin dan Shandy “ Kalau lo berdua mau masuk,lo mesti pakai baju ini.” Kata Erwin “ Emang kalau gak pakai kenapa ?” tanya Tisya “ Lo tahu ni kan ruang ICU,jadi pasien yang ada di ruangan ini butuh perawatan khusus,dan ruangannya mesti steril.” “ Sok tahu lo.” Sahut Joe Shella segera masuk ke dalam ruangan “Astaga,apa yang terjadi sama kamu ?” tanya Shella “ Yang sabar Shel.” Kata Tisya “ Sabar ??? lo bilang sabar ? gue yang udah bikin dia kayak gini.” “ Udah Shel,ini Rumah Sakit,kita keluar aja.” Erwin berusaha menenangkan Shella “ Cuma lo yang bisa ngertiin gue Win,lo udah gue anggap kayak kakak gue sendiri.” “ Lo ada apa sih sama Vano ?” tanya Erwin “ Sebelum dia kecelakaan,dia berantem sama gue,katanya dia kecelakaan dalam kondisi lagi mabuk ?” “ Kayaknya,kata orang-orang di jalan dari mulutnya tercium bau alkohol.” Sementara itu papa Vano sampai di Rumah Sakit bersama calon istrinya “ Kalian temen-temennya Vano kan ?” tanya papa Vano “ Iya Om.” Jawab Erwin Lalu muncullah Dokter yang memeriksa Vano “ Permisi,apa orangtua Vano sudah datang ?” “Ya,ada apa dengan anak saya Dok?” tanya papa Vano “Ada yang ingin saya bicarakan,mari ke ruangan saya.” Di ruangan Dokter,Dokter sedang berbicara dengan papa Vano “ Vano mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otaknya,hal ini yang membuat dia kehilangan kesadarannya.” “ Separah itukah Dok,apa dia masih bisa diselamatkan ?” “ Bu,operasi mungkin bisa dilakukan untuk menyelamatkan dia,meskipun kecil kemungkinan dia selamat.” “ Nggak apa-apa Dok,jangan khawatir berapapun biayanya pasti kami bayar.yang penting dia sembuh.” “ Ibu,sebenarnya bukan masalah biaya, melihat kondisi Vano sekarang ini,kami belum bisa melakukan operasi,kalau kami tetap melakukan operasi,itu malah berbahaya bagi nyawanya.” Papanya berjalan ke ruang ICU,saat melihat kondisi Vano,teringatlah saat dia janji akan jadi ayah yang baik buat Vano,disaat terakhir sebelum istrinya meninggal,menyesallah dia “Kamu harus sembuh, papa akan membawa kamu ke Jepang,untuk menjalani pengobatan disana.”papanya membelai rambut Vano “ Pak,apa boleh saya kesini ? saya pengen jagain Vano,yah biar gimanapun juga Vano calon anak saya.” Kata calon istrinya “ Boleh,tapi saya nggak bisa anterin.” “ Nggak apa-apa kok.” Besoknya perempuan itu ke Rumah Sakit,dia menuju ke ruang ICU ” Ini akibat kalau kamu nggak bisa menghargai saya, sekarang lihat kondisi kamu,buka mata pun kamu nggak mampu,itu akan mempermudah saya mengambil harta papamu” Bisiknya di telinga Vano yang masih terbaring koma,dia lalu melepas selang oksigen di mulut Vano,serta beberapa kabel di dada Vano.hal itu membuat Vano mengalami kejang “ Hahaha….,nggak lama lagi kamu akan mati.” Katanya saat melihat Vano kejang Lalu datanglah Erwin dan Shella “ Vano !!!. teriak Shella,kamu kenapa ?.Win,tolong lo panggilin Dokter Erwin segera menuju ke ruang Dokter,tapi Dokternya gak ada disana “ Resek banget,ni Dokter kemana sih ?” keluh Erwin Baru aja Erwin jalan,dia lihat Dokter lagi memeriksa pasien lain “ Permisi,maaf gangguin sebentar,Dok pasien di ruang ICU kondisinya gawat.” Kata Erwin “ Iya Mas,tunggu, saya akan segera kesana.” “ Gimana Win ? udah ketemu Dokternya ?” tanya Shella “ Udah,tunggu aja,sebentar Dokternya kesini.” Nggak lama kemudian Dokter datang “ Maaf Mbak,Mas silahkan tunggu di luar dulu.” Shella menangis melihat kondisi Vano,darah masih mengalir dari lukanya, Dokter memasang selang oksigen dan beberapa kabel di mulut dan dada Vano,sementara selang infus masih tertancap di tangan Vano Shella masuk ke ruang ICU,dia melihat Dokter sedang memeriksa kondisi Vano, “ Gimana kondisi Vano Dok ?” tanya Shella “ Kondisi Vano masih belum stabil, hari ini kondisi dia menurun sangat drastis dari kemarin,hidupnya masih tergantung dengan alat bantu itu,dia sangat lemah dan harapannya untuk tetap bertahan hidup sangat tipis.” “ Kamu pasti bisa bertahan,ada aku disamping kamu.” Shella membelai rambut Vano,dia memegang tangan Vano dan menempelkannya ke dada,Shella merasa kagum dengan semangat Vano yang tengah berjuang untuk tetap bertahan hidup “ Lo harus bertahan,gue tahu lo kuat.” Kata Erwin “ Aku udah bikin hati kamu sakit,aku minta kamu maafin aku,aku sayang kamu.” Shella mencium kening Vano,kemudian dia membetulkan selimut yang menutupi sebagian tubuh Vano Sesaat kemudian air mata keluar dari mata Vano yang masih terpejam,air mata itu mengalir membasahi pipi Vano “ Semoga ini tanda kesembuhan dari dia Win.” Kata Shella Erwin menganggukkan kepalanya.” Yah semoga aja.” Namun harapan Shella kini hanya tinggal kenangan,Vano menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami koma selama sebulan lebih , saat acara pemakaman ,Shella terlihat begitu sedih “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Shella sambil mengusap nisan Vano “ Yang sabar Shel,gue juga ngerasain apa yang lo rasain.” Kata Erwin Di sekitar pemakaman,terlihat arwah Vano yang sedang berjalan-jalan,dia lihat teman-temannya “ Maafin gue guys,sampai akhir hayat gue,gue belum bisa kasih yang terbaik buat band kita.” Ucap Vano,dia lalu berjalan menghampiri Shella “ Jangan tangisin aku Shel,aku nggak mau lihat kamu sedih.” Kata Vano “ Udah sayang, kamu harus relakan Vano pergi.” Kata Mama Shella Shella pulang ke rumah,dia membuka lemari pakaiannya,terlihat barang-barang kenangannya saat bersama Vano,salah satunya jaket punya Vano yang dipinjam sama Shella sehari sebelum Vano kecelakaan,Shella mengambilnya,dia melipat jaket itu “ Semoga kamu bahagia disana Vano,Tuhan apa ada yang bisa gantiin dia ?” Shella menatap fotonya saat bersama Vano Shella memasukan jaket dan foto itu ke sebuah kotak, di kotak itu lah dia menyimpan semua barang kenangannya saat masih bersama Vano,dia menyimpan kotak itu di lemarinya “ Semua ini akan jadi kenangan kita, Hatsukoi sutorīto omedetōgozaimasu, watashi wa anata o aishite.”

Memory of Love

Dera menghempaskan tubuhnya ke sofa di kamarnya,hari ini dia merasa capek setelah menjalani study tour bersama dengan temannya “ Huft,capek banget gue hari ini.”ucap mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta ini Dera mencoba memejamkan matanya,namun dia inget wajah Tata,cowoknya “ Aku kangen sama kamu.” Gumam Dera Paginya,Dera berangkat ke kampus,disana dia ketemu Tita,Rani dan Adel,temannya “ De,lo dicari sama Tata.” Kata Adel “ Terus Tata sekarang dimana ?” “ Dia lagi di taman kampus.” Dera pun mencari Tata,sesampainya di taman kampus dia menghampiri Tata “ Hai De,aku cariin kamu kemana-mana lho.” “ Sama,aku juga cariin kamu.” “De,kamu nggak nyesel pacaran sama aku ?” “ Nyesel ??? nyesel kenapa honey ?” Dera menatap Tata “ Aku takut kamu nyesel,kalau kamu tahu siapa aku ini.” Kata Tata Dera melihat Tata terbatuk-batuk “ Kamu kenapa ?” tanya Dera “ Nggak,aku nggak apa-apa kok,De kita keluar yuk nanti.” “ Aduh maaf Ta,aku nggak bisa,ntar aku mau anterin mamaku ke Rumah Sakit.” “ Ya udah kalau gitu.” Kata Tata Sepulang kampus Tata menuju ke Rumah Sakit,hari ini adalah jadwal dia untuk memeriksakan kondisinya “ Kamu serius nggak mau dirawat di Rumah Sakit “ tanya Dokter “ Nggak Dok,saya nggak mau nyusahin mama.” Jawab Tata “ Saya tahu,tapi penyakit kamu ini udah parah,dan maaf Ta,kesempatan hidup kamu hanya tinggal satu bulan aja.” “ Hidup saya nggak akan lama lagi kalau gitu.” Kata Tata “ Oh ya,obat kamu masih ada ? kalau sudah habis saya beri resep lagi.” Tata pulang ke rumahnya,dia membuka kamar mamanya,Tata menatap wajah mamanya yang tengah tertidur,dia nggak mau mengakui Tata sebagai anaknya “ Tuhan,berat banget penderitaan gue.” Gumam Tata “ Kenapa lo ? kok sedih ?” tanya Fandy,sahabatnya “ Hidup gue nggak akan lama lagi.” Kata Tata Di kampus,Tata merenung sendirian di taman “ Gue nggak mau Dera tahu tentang penyakit gue.” “ Honey,kok ngelamun aja nih ?” tanya Dera Tata hanya tersenyum,cowok itu batuk,dia melihat di tangannya ada darah. “ Kenapa sama tangan kamu ?” tanya Dera “ Nggak,nggak apa-apa kok.” Tata berusaha menyembunyikan tangannya “ Ya udah kalau gitu,aku balik ke kelas dulu ya.” Tata menganggukkan kepalanya,Dera kembali ke kelas,disana teman-teman Dera lagi asyik ngobrol “ Guys,ikutan dong.” Dera menghampiri temannya, dia menyenggol tas milik Tata,tanpa sengaja obat milik Tata terjatuh “ Obat apaan nih ?” tanya Dera “ Kayaknya ini bukan obat biasa deh.” Kata Tita “ De, maafin gue sebelumnya,lo pasti belum tahu kalau Tata itu lagi sakit ?” “ Sakit ??? dia sakit apa Ti,lo bilang ke gue ?” “ Dia sakit batuk darah.” Dera keluar dari kelas,dia mencari Tata,dia bertemu Tata di dekat gerbang kampus “ Kamu udah tahu semua tentang aku,maafin aku.” “ Kenapa kamu nggak cerita ke aku Ta ?” “ Aku melakukan itu karena aku nggak mau kehilangan kamu disaat-saat terakhir aku.” Tata memeluk Dera,setelah memeluk Dera,Tata pingsan,Dera dan teman-temannya membawa Tata ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit mereka menunggu di ruang tunggu “ Tuhan,semoga Tata nggak apa-apa ?” pikir Dera Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Adel “ Kondisinya sangat lemah,Tata membutuhkan perawatan khusus di ruang ICU.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Dera “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Dera berusaha mengintip dari jendela,dia melihat dua perawat,yang satu tengah memasang peralatan medis di tubuh Tata,sementara satunya tengah menutupi sebagian tubuh Tata dengan selimut “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Dera “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Dera membuka pintu ruang ICU,kemudian Dera memegang tangan Tata,Dera menempelkan tangan Tata ke dadanya,Dera melihat Tata terbaring nggak berdaya karena penyakitnya dan tengah berjuang untuk bertahan hidup “ Kamu harus bertahan honey,aku tahu kamu anak yang kuat, kamu pasti bisa melewati masa kritis.” Dera membelai rambut Tata “ Gimana kondisinya De ?” “ Eh lo Fan,ya kayak gini.” Kata Dera “ Tata juga mengalami depresi karena kondisinya yang sakit parah,juga nyokapnya.” “ Lo udah kasih tahu nyokapnya kan ?” tanya Dera “ Gue nggak mungkin ngasih tahu nyokapnya,gue takut nyokapnya malah nggak peduli sama Tata.” “ Fan,biar gimana pun nyokapnya harus tahu,biar nyokapnya bisa kesini,disaat seperti ini dia butuh nyokapnya.” Ujar Dera “ Oke,gue akan coba,gue juga nggak mungkin biarin dia kayak gini.” Dera menatap wajah Tata,dia tersenyum “Walaupun kamu sakit,buat aku kamu masih tetep kelihatan cakep.” Dera mencium kening Tata Sementara itu,Fandy menuju ke rumah Tata,dia menuju ke kamar mama Tata “ Tante,Fandy datang ke sini mau minta tolong sama Tante.” “ Minta tolong apa cakep,hehehe.” “ Tata sakit parah Tante.” Kata Fandy “ Tata ??? umm siapa ya ,nggak kenal tuh.” “ Tata anak Tante.” “ Saya nggak punya anak namanya Tata.” “ Fandy serius Tante,sekarang Tata koma di Rumah Sakit.’ Kata Fandy Mendengar Tata koma,sang mama kaget “ Apa benar yang kamu katakan ? tolong antar saya ke Rumah Sakit Fandy mengantarnya ke Rumah sakit,sesampainya di ruang ICU “ Maafin mama nak,seandainya mama bisa gantiin kamu biar mama yang sakit,jangan kamu.” Paginya perawat dan Dokter datang,Fandy melihatnya,dia membangunkan Dera “ Ra bangun,perawat sama Dokter datang.” “ Permisi,kami mau periksa kondisi pasien,Mas,Mbak silahkan menunggu di luar dulu.” Perawat memeriksa selang infus di tangan Tata,Dokter membuka mata Tata sebentar,Dokter keluar “ Maaf bisa saya ketemu dengan orang tua Tata ?” “ Iya saya mamanya,ada apa Dok ?” “ Kondisi Tata semakin drop,kondisinya mengalami penurunan drastis ,kita harus siap dengan resiko yang akan terjadi.” “ Apa masih ada harapan buat dia Dok ?” “ Ada,dia masih memiliki harapan,namun harapan itu sangat tipis, 50% saja harapan dia,hanya mujizat yang bisa menyelamatkan dia.” “ Tolong selamatkan dia,dia anak saya satu-satunya.” “ Kami akan berusaha semaksimal mungkin Bu.” Hari ini adalah hari ulang tahun Tata, Dera merayakannya secara sederhana “ Selamat ulang tahun Ta,aku punya hadiah buat kamu.” Dera memakaikan sebuah gelang di tangan Tata “ Aku berharap kalau kamu sadar,kamu suka sama gelang ini.” Airmata mengalir dari mata Tata yang masih terpejam,dengan lembut Dera mengusapnya Tetapi harapan Dera pun tinggal kenangan,ternyata Tata tidak akan pernah sadar,dia telah pergi untuk selamanya,namun sebelum meninggal Tata sempat menitipkan sebuah surat ke Fandy, Dera membacanya Dera,lewat surat ini aku Cuma mau bilang makasih ke kamu,kamu udah buat aku nggak lagi sedih dalam menjalani hidupku,,kamu udah buat sisa hidupku jadi indah, biarin aku pergi,jangan kamu tangisi ya,aku tahu kamu pasti bisa dapetin pengganti yang lebih baik dari aku I Will Always Love You Tata

Miracle Of Love

Suasana malam minggu di kota Jakarta hari itu memang terasa berbeda bagi Gilang,karena cowok yang bekerja sebagai executive produser di salah satu stasiun televisi swasta ini,karena dia mesti ngerjain sesuatu ( ceile Syahrini banget) “ Udah selesai belum kerjaan kamu ?” tanya Risty,pacar Gilang “ Belum, masih banyak nih ?” “ Lang,aku pulang dulu,udah sore nih .” kata Risty “ Mau pulang sama siapa ? naik angkot ?” “ Iya,emang mau naik apa ?” kata Risty “ Nggak,aku anterin kamu ?” kata Gilang “ Lha terus kerjaan kamu gimana ?” tanya Risty “ Udah,yang penting aku anterin kamu dulu Ris.” Kata Gilang Gilang pun mengantar Risty sampai ke depen rumahnya “ Makasih ya Lang.” kata Risty “ Nggak mampir dulu Lang ?” tanya papa Risty “ Makasih Om,soalnya Gilang mesti balik ke kantor lagi.” Kata Gilang Nggak lama,Gilang sampai di kantornya “ Ah,abis nganterin pacar,sekarang kerja lagi deh .” kata Gilang “ Lo mah bisa refreshing,gue dari tadi di depan computer melulu.” Kata Razy “ Ya derita lo kali,hehe.” Kata Gilang “ Awas lo ya.” Kata Razy.dia mengelitiki badan Gilang “ Udah,gue nyerah,gue nyerah.” Kata Gilang Risty baru aja selesai mandi,habis mandi dia istirahat di kamar,dan Risty tertidur,dalam tidurnya dia mimpi kalau Gilang kecelakaan “ Astaga,gue mimpi apa tadi ?”Pikir Risty,dia lalu telpon Gilang “ Kamu nggak apa-apa Lang ? tanya Risty “ Aku nggak apa-apa Ris,udah kamu tenang aja.” Risty mencoba memejamkan matanya,tapi dia nggak bisa tidur sampai pagi,dia menceritakan mimpi itu ke mama dan Rika,adiknya “ Udah Mbak,mimpi tuh Cuma bunga tidur aja,Mbak udah berkali-kali mimpi kayak gitu,tapi Mas Gilang nggak apa-apa kan ?” kata Rika “ Iya sih,tapi Mbak tetep aja takut Rik.” “ Itu tandanya kamu butuh refreshing Ris,gimana kalau abis sarapan ini mama ajak kamu sama Rika ke mall.” Kata Mamanya “ Wah boleh juga tuh.” Kata Rika Sementara itu Gilang siap-siap mau berangkat kerja,dia lagi nyiapin mobilnya “ Kok tumben pakai mobil Mas,biasanya pakai motor.” Tanya Pak Sopir “ Lagi pengen aja Pak,udah lama nggak bawa mobil.” Kata Gilang “ Saya yang nyupir ya Mas.” “ Nggak usah Pak,Gilang bisa bawa sendiri kok.” Habis ganti baju,cowok keren berambut merah yang punya tindik di kedua telinganya ini langsung berangkat kerja “ Duh jalan di Jakarta nggak pernah sepi ya!” pikir Gilang Tiba-tiba sebuah motor menyenggol mobil Gilang,dia nggak bisa mengendalikan setir,mobilnya bertabrakan dengan mobil lain,Gilang terlempar keluar dari mobilnya “ Apa yang terjadi sama gue ? itu ada apa ya kok ramai banget ?” pikir Gilang,dia melihat apa yang terjadi,dia terkejut dengan apa yang dia lihat “ Pak,apa yang terjadi sama saya ?” tanya Gilang ketika petugas mengangkat tubuhnya ke ambulans Setibanya di Rumah Sakit,mama dan papaGilang datang “ Pa,ma ini Gilang.” Kata Gilang Namun keduanya nggak mendengar kata-kata Gilang,dia berusaha memegang badan mereka “ Apa yang terjadi ? kenapa gue nggak bisa pegang badan nyokap-bokap gue ? “ Gimana kondisi Gilang Dok ?” tanya Papanya “ Kondisi Gilang kritis,karena benturan keras,dia mengalami pendarahan di otaknya.” Kata Dokter “ Apa saya bisa lihat kondisi dia ?” kata Mamanya “ Bisa Bu,Ibu bisa lihat dia di ICU.” “ Makasih Dok.” Kata Mamanya Mamanya masuk ke ruang ICU “ Gilang,ini mama,sayang.”kata Mamanya “ Gimana kondisi dia ma ?” tanya papanya “ Papa masuk aja sendiri,mama nggak tega lihat dia ?” Nggak lama,Risty dateng ke Rumah Sakit “ Ris,ini aku,kamu nggak denger suara aku ?” teriak Gilang “ Tante,Risty memeluk mama Gilang sambil nangis,gimana kondisi Gilang.?” “ Kamu lihat sendiri di ruang ICU,Tante nggak tega lihat Gilang.” Risty menuju ke ruang ICU “ Gilang,apa yang terjadi sama kamu ?” kata Risty “ Apa yang sebenernya terjadi sama gue ? Gilang memandang kedua tangannya “ Lo cuma roh yang nggak punya badan,jadi lo terhalang oleh dimensi.” “ Siapa lo ?” tanya Gilang “ Gue adalah malaikat pelindung lo ?” “ Malaikat pelindung ??? apa lo tahu sekarang dimana badan gue ?” “ Badan lo sekarang masih koma di ICU.” Gilang pun berlari ke ruang ICU,dia nggak percaya dengan apa yang dia lihat “God, I do not believe what I saw.” Pikir Gilang Risty masuk ke ruang ICU,Gilang melihatnya “I love you, I'm sure you'll get through this ordeal.” Kata Risty sambil memegang tangan Gilang Besoknya,Risty kerja,dia merasa kesepian tanpa kehadiran Gilang “ Kamu nggak akan kesepian,cantik,ada abang disini.” Kata Rio “ Lo nggak usah sok perhatian,lo nggak akan bisa gantiin Gilang.” “ Lo yakin banget,padahal Gilang udah nggak ada harapan buat hidup.” “ Jangan macem-macem lo,atau lo gue hajar,pergi lo.” “Yeah,gue pergi,tapi suatu saat lo bakal jatuh cinta sama gue.” “ Nggak akan,gue nggak akan pernah jatuh cinta sama lo.” Sudah 2 bulan Gilang belum sadar dari koma,namun mamanya meminta agar Gilang dirawat di rumah aja,belum ada perkembangan dari kondisinya “ Kita harus berbuat apalagi pa ? semua cara udah kita tempuh biar Gilang sembuh.” Sementara itu Risty termenung di kamarnya sambil memeluk boneka beruang pemberian Gilang “ I miss you,seandainya aja kamu ada disini Lang.” gumam Risty “Mbak,aku tahu Mbak kangen sama Mas Gilang.” “ Iya Mbak kangen banget sama dia, Mbak minta kamu doain Mas Gilang ya !!!” “ Pasti Mbak,aku pasti doain Mas Gilang,biar cepet sembuh.” “ Makasih ya Rik,kamu baik banget.”Risty memeluk adiknya Nggak lama hp Risty berbunyi,ternyata mama Gilang menelpon ,mama Gilang nyuruh ke rumahnya “ Sore Om,sapa Risty.Tante dimana Om ?” tanya Risty begitu dia sampai di rumah Gilang “ Tante ada di kamar Gilang,kamu masuk aja.” Risty menuju ke kamar Gilang “ Ris,kalau lihat kondisi Gilang sekarang,tante khawatir kalau kamu akan ninggalin Gilang dan menikah sama cowok lain.” Kata Mama Gilang “ Nggak Tante,saya nggak akan ninggalin Gilang kok.” Kata Risty “ Kamu memang gadis yang setia.” Kata Mama Gilang Risty menatap Gilang yang terbaring koma,dia pun mencium kening Gilang,dan keajaiban terjadi,perlahan-lahan mata Gilang mulai terbuka “ Gilang,kamu udah sadar ! makasih Tuhan.” Risty memeluk Gilang “ Apa yang terjadi sama aku Ris ? kepala aku pusing banget” Gilang mencoba bangun “ Jangan banyak gerak dulu.kamu belum sembuh total.” Kata Risty Beberapa minggu kemudian, Gilang dinyatakan sembuh,dia kembali bekerja,dan hari ini dia menjadi bintang tamu di salah satu acara “ Selamat malam pemirsa,ketemu lagi dengan saya,kali ini bintang tamunya berbeda dari yang lain,langsung aja kita panggil Gilang,produser kita.” “ Hai bro,gimana kabar nih ?” “ Baik-baik aja sih ?” “ Lang,gue mau tahu nih,gimana sih kronologi kecelakaan lo ?” “ Awalnya gini,pagi hari kan seperti biasa,gue berangkat kerja,gue bawa mobil sendiri,jalan lagi macet waktu itu,tiba-tiba ada motor nyenggol mobil gue,gue nggak bisa menguasai setir,mobil gue nabrak pohon,abis itu gue nggak inget apa-apa lagi.” “ Katanya kecelakaan yang lo alami parah banget,sampai bikin lo mengalami gegar otak serius.” “ Iya,bisa dibilang gitu sih .” “ Sori ya,bisa lo tunjukkin luka di kepala lo ?” Gilang membuka topinya,dia memperlihatkan lukanya yang masih terbalut perban “ Apa yang buat lo bisa sadar dari koma ? padahal lo koma lebih dari satu bulan” “ Cinta sejati dari cewek gue,ciee,nggak Cuma itu.cinta dan kasih sayang dari bokap-nyokap gue juga bikin gue bisa bertahan Cinta memiliki keajaban yang memang luar biasa,oleh karena itu.jangan pernah mempermainkan cinta ya. Malang,30 Desember 2011

Tinggal Kenangan

Oleh : Cicilia Wulan Suasana ramai terasa di sebuah butik ,terlihat seorang cewek bersama pacarnya masuk ke butik itu,mereka adalah Calista,seorang model dan Decky,seorang penyiar radio yang juga seorang drummer sebuah band “ Sayang kamu ngapain sih ke tempat kayak gini ?” tanya Decky “ Kamu lupa ya ? Sayang kita kan pesan baju disini.” Jawab Calista “ Iya,ya,abis banyak yang dipikirin sih.” Decky tersenyum Mereka pun menemui sang pemilik butik “ Imel. Teriak Calista,aduh lama ya kita nggak ketemu.” Kata Calista sambil cipika-cipiki “ Iya ya,lo kesini sama siapa Cal ?’ tanya Imel “ Gue sama Decky,gimana baju pengantin gue udah selesai Mel ?” “ Udah,ni lo lihat aja.” Imel mengajak Calista ke dalam butiknya “ Bajunya bagus banget Mel.” Puji Decky “ Iya dong,apalagi kalau lo sama Calista yang pakai,makin siip.” Imel mengangkat kedua jempolnya “ Lo ngapain Mel,dua jempol aja buat gue masih kurang.” Decky tertawa “ Masih kurang ? gue tambahin jempol kaki deh.” Sahut Imel Calista dan Decky sudah berpacaran kurang lebih selama dua tahun,sekarang mereka tengah mempersiapkan kebutuhan pernikahan mereka “ Oke deh Mel,gue jalan dulu,masih banyak yang mau dipersiapkan.” Calista berjalan keluar,kemudian mereka menuju ke toko emas “ Mbak boleh lihat cincin itu nggak “ tanya Decky “ Yang mana Mas ?” “ Yang depan itu.” Decky menunjuk sebuah cincin Penjual mengeluarkan cincin itu “ Say,gimana bagus nggak ?” tanya Decky “ Bagus nih,yang ini aja.” Kata Calista “ Mbak,gue ambil yang ini.” Decky memberikan cincin itu ke penjualnya Sang penjual pun memasukkan cincin itu ke sebuah tempat berwarna merah dan berbentuk hati “ Sayang,makan yuk,laper nih.” Ajak Calista Mereka menuju ke food court “ Makin deket hari h,rasanya aku tambah deg-degan.” Kata Decky “ Sama aku juga say.” Jawab Calista “ Kalau misalnya sebelum hari hnya nanti ada sesuatu yang terjadi sama aku gimana ?” “ Kamu ngomong apa sih sayang ? nggak boleh bilang kaya gitu.” Kata Calista “ Ya maaf,aku kan cuma antisipasi aja,takutnya kalau ada apa-apa.” Jawab Decky “ Udah deh,kamu nggak usah bahas tentang hal itu,abis ini kita pulang.” Kata Calista “ Kok pulang ? katanya masih mau jalan-jalan ?” “ Nggak usah banyak nanya,kamu mau anterin aku nggak ? kalau nggak aku naik taksi.” Calista marah “ Sayang jangan sewot dong,ntar cantiknya ilang lho.” Decky membelai rambut Calista “ Iya,aku nggak akan marah,tapi kamu janji nggak akan ngomong gitu lagi kan ?” “ Iya sayang,aku janji,sekarang aku anter kamu pulang.” Decky mengantar Calista sampai ke depan pintu gerbang rumah “ Sayang,nggak mampir dulu ?” tanya Calista “ Hmm… besok aja deh,aku mau latihan bentar.” Decky meninggalkan rumah Calista,dia menuju ke studio,disana teman-temannya sudah menunggu “ Ciee… yang mau menikah.” Celetuk Dan “ Eh Dec,lo itu mestinya di rumah,nyiapin mental, sebentar lagi lo punya istri,punya anak,malah masih sibuk latihan ngeband.” Kata Dey “ Maksud lo ???” Decky melotot “ Aduh Dec,lo ni gimana sih ? kan abis nikah pasti si Calista hamil kan ?” Dey garuk-garuk kepala “ Iya,ya,hehe.” Decky terkekeh “ Guys,jangan lupa besok kita tampil di J café.” Kata Rico sang manager “ Beres Bang.’ Jawab Dan Besoknya Calista ngajak Decky ke butiknya Imel buat fitting baju “ Oke Mel,udah pas.” Kata Calista “ Dec,gimana baju lo ? udah pas belum ?” “ Udah Mel.” Kata Decky “ Kamu kenapa sayang,kok lemes ?” tanya Calista “ Aku ngantuk say,pulang yuk,ntar sore aku manggung.” “ Ya udah kita pulang.” Kata Calista Setelah mengantar Calista,Decky pulang,saking capeknya dia tertidur sampai sore,sementara itu teman-temannya sudah berdatangan ke J café “ Si Decky kok belum dateng ? di sms nggak dibales,mana udah jam segini.” Ryo melirik jam tangannya “ Biar tuh anak gue telpon.Dan kemudian menelpon Decky “ Hei,kemana aja lo ? sms nggak dibales ?” tanya Dan “ Gue ketiduran Dan,gue capek banget.” Jawab Decky “ Ya udah cepetan lo ke J café, jam 7 kita main.” Decky melihat jam dinding di kamarnya “ Aduh udah jam segini,gue mesti cepet-cepet.” Pikir Decky,dia segera mengganti bajunya “ Ma,Decky berangkat.” Pamit Decky “ Mau kemana kamu ?” tanya Mamanya “ Mau ngeband ma.” Decky menyalakan motornya “ Ya udah,hati-hati.” Kata Mamanya Decky berangkat,motornya berjalan membelah kepadatan kota,Decky melihat jam tangannya “ Aduh kurang lima menit lagi.” Gumamnya Sebuah mobil berusaha mendahului motor Decky,Decky berusaha menghindarinya,dia membanting setir,kecelakaan terjadi,Decky terjatuh,kepalanya membentur aspal Calista sedang mencuci gelas,tiba-tiba gelasnya jatuh “ Bapa… apa yang terjadi sama Decky ?” pikir Calista “ Lista kamu apa-apaan ?” tanya Mamanya “ Nggak ma,nggak apa-apa kok.” Jawab Calista Dan sedang menunggu Decky di samping café,hpnya berbunyi “ Selamat malam,apa benar nomor dari saudara Dan ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian,kami mau memberitahukan kalau teman anda, Decky mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “ Oh iya Pak,maksih infonya.” Dan menutup teleponnya “ Dari siapa Dan ?” tanya Ryo “ Dari kepolisian Decky kecelakaan,dia ada di Rumah Sakit.” Kata Dan “ Dan,kita harus kasih tahu Bang Rico,bentar lagi kita main.” Kata Dey “ Oke,gue akan kasih tahu Bang Rico.” Dan mencari Rico “ Gimana Mas ? bandnya udah siap ?” tanya pemilik café “ Udah Pak.” Kata Rico “ Bang Rico,panggil Dan,ada berita penting.” “ Berita penting apaan ?” “ Decky kecelakaan Bang,sekarang dia di Rumah Sakit.” “ Rex band siap ?” tanya pemilik café “ Bentar Pak,drummer kita kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Gimana kondisinya ?” “ Kita belum tahu Pak.” Jawab Dan “ Salah satu dari kalian harus ke Rumah Sakit,lihat kondisinya,kalau dia baik-baik aja,nanti kalian main.” “ Dey,gue minta tolong sama lo,lo hubungi Calista, gue sama Bang Rico mau ke Rumah Sakit.” Dey menghubungi Calista “ Cal,ini gue Dey, Decky kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Serius lo ???” “ Iya,gue serius.” “ Oke gue ke Rumah Sakit sekarang.” Calista menutup teleponnya Calista segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Rico serta Dan “ Dan,Mas Rico,gimana Decky ?” “ Kita masih belum tahu Lis,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Dan Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Dan “ Decky mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otak, pendarahan ini membuat dia mengalami gegar otak yang cukup fatal,hal ini yang membuat dia nggak sadarkan diri,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan di ICU.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Calista “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Calista berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Decky dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut, Calista tahu,cowok itu tengah berjuang melawan maut untuk bertahan hidup “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Calista “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Calista pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Decky mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Decky,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Tuhan Yesus kenapa ini harus terjadi sebelum hari pernikahan aku ?” pikir Calista Besoknya Calista mampir ke butik Imel “ Hai Lis,lo pasti mau ambil baju buat besok kan ?” tanya Imel “ Mungkin gue nggak jadi menikah besok.” Kata Calista “ Kenapa Lis ?” “ Decky kecelakaan Mel,sampai sekarang dia masih belum sadar.” “ Terus gimana kondisinya ?” “ Gue nggak bisa ngasih tahu lo,mending lo ikut gue ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit Calista mengajak Imel ke ruang ICU “ Decky mengalami gegar otak serius,dia kritis Mel.” Hari ini adalah hari pernikahan Calista dan Decky “ Hari ini seharusnya kita menikah sayang.” Calista membelai rambut Decky “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista memegang tangan Decky,selang infus masih tertancap di tangannya “ Tuhan,aku tahu manusia boleh menyusun sebuah rencana,tapi Kau jugalah yang menentukan.” Pikir Calista “ Gimana kondisinya Lis ?” tanya Dan “ Masih tetep Dan,belum ada perkembangan.” “ Kamu harus sembuh sayang,setelah kamu sembuh kita menikah.” Bisik Calista di telinga Decky Calista menatap Decky,matanya masih tertutup,airmata mengalir dari mata Decky,Calista mencium kening cowok itu Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah yang keluar dari kepala Decky cukup banyak,saya khawatir dia akan kehilangan banyak darah.” Dokter memegang sebuah tempat,tempat itu berisi darah segar yang keluar dari kepala Decky Setelah Dokter keluar,Calista pergi ke kapel Rumah Sakit “ Bapa,aku r ela melakukan apapun,asal Kau selamatkan Decky,jangan biarkan dia terbaring koma terus.” Calista menuju ke depan patung Bunda Maria,dia menyalakan lilin dan bersimpuh di depan patung “ Bunda Maria,kuatkanlah aku dalam menghadapi cobaan ini.” Pinta Calista Calista duduk di bangku kapel,dia teringat saat pertama kali dia ketemu Decky,waktu itu dia dan Decky baru putus dari pacar sebelumnya,nggak nyangka setelah dua minggu ketemuan,Decky nembak Calista dengan setangkai mawar merah,Calista tersenyum ketika ingat saat itu Calista kembali ke ruang ICU, Chelsea mengeluarkan rosario dari tasnya,dia berdoa “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista meletakkan rosario itu di dekat bantal Decky ,tiba-tiba dia mengalami kejang “ Allah Bapa, Bunda Maria,apa yang harus aku lakukan ? aku nggak mungkin meninggalkan Decky dalam kondisi seperti ini.” Calista kebingungan,dia akan memanggil Dokter,tapi dia nggak tega ninggalin Decky yang masih kejang Akhirnya Calista memanggil seorang perawat yang kebetulan lewat,perawat itu kemudian memanggil Dokter,Dokter segera memeriksa Decky “ OhTuhan Yesus aku mohon turunkan mujizatMU,jamahlah Decky dengan kuasaMU.” Kata Calista dalam hati “ Detak jantungnya berhenti Dok” “ Tolong siapkan alat kejut.” “ Baik Dok.” Dokter menekan dada Decky “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Decky,namun usaha itu gagal “ Kita udah berusaha,tapi nyawanya nggak bisa terselamatkan.” Kata Dokter Perawat pun melepas semua alat medis di tubuh Decky,serta menutupi tubuh Decky yang sudah terbujur kaku dengan selimut “ Gimana Decky,apa dia baik-baik aja ?,kapan saya boleh ketemu dia ?” tanya Calista “ Maaf Mbak,kami sudah berusaha,tapi ternyata Allah Bapa berkehendak lain.” “ Jadi Decky ???” tanya Calista “ Iya Mbak,dia meninggal.” Calista berlari ke ruangan sambil menangis,di ruangan dia membuka selimut yang menutupi tubuh Decky “ Decky bangun,jangan tinggalin aku,aku nggak bisa hidup tanpa kamu.” Calista menggoyang-goyangkan tubuh Decky yang kini sudah nggak bernyawa “ Udah Cal,lo harus tenang.” Hibur Imel Di pemakaman, airmata Calista kembali mengalir,terutama saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat “ Tuhan berilah dia istirahat kekal.” Kata Pastor “ Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.” Jawab semua yang hadir Semua orang sudah kembali pulang,hanya tinggal Calista,Imel,Dan serta Rico yang masih ada di makam Decky,guyuran hujan deras pun menambah kelamnya suasana “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Calista sambil mengusap nisan Decky “ Cal ini semua udah jadi rencanaNya, gue tahu rencana Tuhan akan indah pada waktunya,walau nggak jarang kita harus menangis dahulu,seperti sekarang ini.” Dan melepas kacamata hitamnya “ Lo bener Dan,Lis lo harus tabah.” Kata Rico Hari ini tepat tujuh hari sejak kepergian Decky,sebelum peringatan misa arwah dimulai Calista curhat ke Imel “ Mel,gue inget tentang baju yang gue pesen ke lo.” “ Emang Kenapa Lis ?” “ Harusnya baju itu dipakai Decky saat menikah,tapi sekarang baju itu dia pakai waktu meninggal.” Calista terisak “ Udah Lis, jangan ditangisi,lo harus ikhlasin Decky.” Hibur Imel “ Makasih Mel,lo sahabat gue yang paling ngerti gue.” Calista memeluk Imel “ Iya Cal,jangan sedih ya.” Kata Imel “ Decky,memang berat rasanya kehilangan kamu aku berusaha ikhlas,pergilah dengan tenang,semoga kamu mendapat tempat yang indah disisi Allah Bapa.” Oleh : Cicilia Wulan Suasana ramai terasa di sebuah butik ,terlihat seorang cewek bersama pacarnya masuk ke butik itu,mereka adalah Calista,seorang model dan Decky,seorang penyiar radio yang juga seorang drummer sebuah band “ Sayang kamu ngapain sih ke tempat kayak gini ?” tanya Decky “ Kamu lupa ya ? Sayang kita kan pesan baju disini.” Jawab Calista “ Iya,ya,abis banyak yang dipikirin sih.” Decky tersenyum Mereka pun menemui sang pemilik butik “ Imel. Teriak Calista,aduh lama ya kita nggak ketemu.” Kata Calista sambil cipika-cipiki “ Iya ya,lo kesini sama siapa Cal ?’ tanya Imel “ Gue sama Decky,gimana baju pengantin gue udah selesai Mel ?” “ Udah,ni lo lihat aja.” Imel mengajak Calista ke dalam butiknya “ Bajunya bagus banget Mel.” Puji Decky “ Iya dong,apalagi kalau lo sama Calista yang pakai,makin siip.” Imel mengangkat kedua jempolnya “ Lo ngapain Mel,dua jempol aja buat gue masih kurang.” Decky tertawa “ Masih kurang ? gue tambahin jempol kaki deh.” Sahut Imel Calista dan Decky sudah berpacaran kurang lebih selama dua tahun,sekarang mereka tengah mempersiapkan kebutuhan pernikahan mereka “ Oke deh Mel,gue jalan dulu,masih banyak yang mau dipersiapkan.” Calista berjalan keluar,kemudian mereka menuju ke toko emas “ Mbak boleh lihat cincin itu nggak “ tanya Decky “ Yang mana Mas ?” “ Yang depan itu.” Decky menunjuk sebuah cincin Penjual mengeluarkan cincin itu “ Say,gimana bagus nggak ?” tanya Decky “ Bagus nih,yang ini aja.” Kata Calista “ Mbak,gue ambil yang ini.” Decky memberikan cincin itu ke penjualnya Sang penjual pun memasukkan cincin itu ke sebuah tempat berwarna merah dan berbentuk hati “ Sayang,makan yuk,laper nih.” Ajak Calista Mereka menuju ke food court “ Makin deket hari h,rasanya aku tambah deg-degan.” Kata Decky “ Sama aku juga say.” Jawab Calista “ Kalau misalnya sebelum hari hnya nanti ada sesuatu yang terjadi sama aku gimana ?” “ Kamu ngomong apa sih sayang ? nggak boleh bilang kaya gitu.” Kata Calista “ Ya maaf,aku kan cuma antisipasi aja,takutnya kalau ada apa-apa.” Jawab Decky “ Udah deh,kamu nggak usah bahas tentang hal itu,abis ini kita pulang.” Kata Calista “ Kok pulang ? katanya masih mau jalan-jalan ?” “ Nggak usah banyak nanya,kamu mau anterin aku nggak ? kalau nggak aku naik taksi.” Calista marah “ Sayang jangan sewot dong,ntar cantiknya ilang lho.” Decky membelai rambut Calista “ Iya,aku nggak akan marah,tapi kamu janji nggak akan ngomong gitu lagi kan ?” “ Iya sayang,aku janji,sekarang aku anter kamu pulang.” Decky mengantar Calista sampai ke depan pintu gerbang rumah “ Sayang,nggak mampir dulu ?” tanya Calista “ Hmm… besok aja deh,aku mau latihan bentar.” Decky meninggalkan rumah Calista,dia menuju ke studio,disana teman-temannya sudah menunggu “ Ciee… yang mau menikah.” Celetuk Dan “ Eh Dec,lo itu mestinya di rumah,nyiapin mental, sebentar lagi lo punya istri,punya anak,malah masih sibuk latihan ngeband.” Kata Dey “ Maksud lo ???” Decky melotot “ Aduh Dec,lo ni gimana sih ? kan abis nikah pasti si Calista hamil kan ?” Dey garuk-garuk kepala “ Iya,ya,hehe.” Decky terkekeh “ Guys,jangan lupa besok kita tampil di J café.” Kata Rico sang manager “ Beres Bang.’ Jawab Dan Besoknya Calista ngajak Decky ke butiknya Imel buat fitting baju “ Oke Mel,udah pas.” Kata Calista “ Dec,gimana baju lo ? udah pas belum ?” “ Udah Mel.” Kata Decky “ Kamu kenapa sayang,kok lemes ?” tanya Calista “ Aku ngantuk say,pulang yuk,ntar sore aku manggung.” “ Ya udah kita pulang.” Kata Calista Setelah mengantar Calista,Decky pulang,saking capeknya dia tertidur sampai sore,sementara itu teman-temannya sudah berdatangan ke J café “ Si Decky kok belum dateng ? di sms nggak dibales,mana udah jam segini.” Ryo melirik jam tangannya “ Biar tuh anak gue telpon.Dan kemudian menelpon Decky “ Hei,kemana aja lo ? sms nggak dibales ?” tanya Dan “ Gue ketiduran Dan,gue capek banget.” Jawab Decky “ Ya udah cepetan lo ke J café, jam 7 kita main.” Decky melihat jam dinding di kamarnya “ Aduh udah jam segini,gue mesti cepet-cepet.” Pikir Decky,dia segera mengganti bajunya “ Ma,Decky berangkat.” Pamit Decky “ Mau kemana kamu ?” tanya Mamanya “ Mau ngeband ma.” Decky menyalakan motornya “ Ya udah,hati-hati.” Kata Mamanya Decky berangkat,motornya berjalan membelah kepadatan kota,Decky melihat jam tangannya “ Aduh kurang lima menit lagi.” Gumamnya Sebuah mobil berusaha mendahului motor Decky,Decky berusaha menghindarinya,dia membanting setir,kecelakaan terjadi,Decky terjatuh,kepalanya membentur aspal Calista sedang mencuci gelas,tiba-tiba gelasnya jatuh “ Bapa… apa yang terjadi sama Decky ?” pikir Calista “ Lista kamu apa-apaan ?” tanya Mamanya “ Nggak ma,nggak apa-apa kok.” Jawab Calista Dan sedang menunggu Decky di samping café,hpnya berbunyi “ Selamat malam,apa benar nomor dari saudara Dan ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian,kami mau memberitahukan kalau teman anda, Decky mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “ Oh iya Pak,maksih infonya.” Dan menutup teleponnya “ Dari siapa Dan ?” tanya Ryo “ Dari kepolisian Decky kecelakaan,dia ada di Rumah Sakit.” Kata Dan “ Dan,kita harus kasih tahu Bang Rico,bentar lagi kita main.” Kata Dey “ Oke,gue akan kasih tahu Bang Rico.” Dan mencari Rico “ Gimana Mas ? bandnya udah siap ?” tanya pemilik café “ Udah Pak.” Kata Rico “ Bang Rico,panggil Dan,ada berita penting.” “ Berita penting apaan ?” “ Decky kecelakaan Bang,sekarang dia di Rumah Sakit.” “ Rex band siap ?” tanya pemilik café “ Bentar Pak,drummer kita kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Gimana kondisinya ?” “ Kita belum tahu Pak.” Jawab Dan “ Salah satu dari kalian harus ke Rumah Sakit,lihat kondisinya,kalau dia baik-baik aja,nanti kalian main.” “ Dey,gue minta tolong sama lo,lo hubungi Calista, gue sama Bang Rico mau ke Rumah Sakit.” Dey menghubungi Calista “ Cal,ini gue Dey, Decky kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Serius lo ???” “ Iya,gue serius.” “ Oke gue ke Rumah Sakit sekarang.” Calista menutup teleponnya Calista segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Rico serta Dan “ Dan,Mas Rico,gimana Decky ?” “ Kita masih belum tahu Lis,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Dan Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Dan “ Decky mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otak, pendarahan ini membuat dia mengalami gegar otak yang cukup fatal,hal ini yang membuat dia nggak sadarkan diri,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan di ICU.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Calista “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Calista berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Decky dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut, Calista tahu,cowok itu tengah berjuang melawan maut untuk bertahan hidup “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Calista “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Calista pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Decky mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Decky,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Tuhan Yesus kenapa ini harus terjadi sebelum hari pernikahan aku ?” pikir Calista Besoknya Calista mampir ke butik Imel “ Hai Lis,lo pasti mau ambil baju buat besok kan ?” tanya Imel “ Mungkin gue nggak jadi menikah besok.” Kata Calista “ Kenapa Lis ?” “ Decky kecelakaan Mel,sampai sekarang dia masih belum sadar.” “ Terus gimana kondisinya ?” “ Gue nggak bisa ngasih tahu lo,mending lo ikut gue ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit Calista mengajak Imel ke ruang ICU “ Decky mengalami gegar otak serius,dia kritis Mel.” Hari ini adalah hari pernikahan Calista dan Decky “ Hari ini seharusnya kita menikah sayang.” Calista membelai rambut Decky “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista memegang tangan Decky,selang infus masih tertancap di tangannya “ Tuhan,aku tahu manusia boleh menyusun sebuah rencana,tapi Kau jugalah yang menentukan.” Pikir Calista “ Gimana kondisinya Lis ?” tanya Dan “ Masih tetep Dan,belum ada perkembangan.” “ Kamu harus sembuh sayang,setelah kamu sembuh kita menikah.” Bisik Calista di telinga Decky Calista menatap Decky,matanya masih tertutup,airmata mengalir dari mata Decky,Calista mencium kening cowok itu Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah yang keluar dari kepala Decky cukup banyak,saya khawatir dia akan kehilangan banyak darah.” Dokter memegang sebuah tempat,tempat itu berisi darah segar yang keluar dari kepala Decky Setelah Dokter keluar,Calista pergi ke kapel Rumah Sakit “ Bapa,aku r ela melakukan apapun,asal Kau selamatkan Decky,jangan biarkan dia terbaring koma terus.” Calista menuju ke depan patung Bunda Maria,dia menyalakan lilin dan bersimpuh di depan patung “ Bunda Maria,kuatkanlah aku dalam menghadapi cobaan ini.” Pinta Calista Calista duduk di bangku kapel,dia teringat saat pertama kali dia ketemu Decky,waktu itu dia dan Decky baru putus dari pacar sebelumnya,nggak nyangka setelah dua minggu ketemuan,Decky nembak Calista dengan setangkai mawar merah,Calista tersenyum ketika ingat saat itu Calista kembali ke ruang ICU, Chelsea mengeluarkan rosario dari tasnya,dia berdoa “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista meletakkan rosario itu di dekat bantal Decky ,tiba-tiba dia mengalami kejang “ Allah Bapa, Bunda Maria,apa yang harus aku lakukan ? aku nggak mungkin meninggalkan Decky dalam kondisi seperti ini.” Calista kebingungan,dia akan memanggil Dokter,tapi dia nggak tega ninggalin Decky yang masih kejang Akhirnya Calista memanggil seorang perawat yang kebetulan lewat,perawat itu kemudian memanggil Dokter,Dokter segera memeriksa Decky “ OhTuhan Yesus aku mohon turunkan mujizatMU,jamahlah Decky dengan kuasaMU.” Kata Calista dalam hati “ Detak jantungnya berhenti Dok” “ Tolong siapkan alat kejut.” “ Baik Dok.” Dokter menekan dada Decky “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Decky,namun usaha itu gagal “ Kita udah berusaha,tapi nyawanya nggak bisa terselamatkan.” Kata Dokter Perawat pun melepas semua alat medis di tubuh Decky,serta menutupi tubuh Decky yang sudah terbujur kaku dengan selimut “ Gimana Decky,apa dia baik-baik aja ?,kapan saya boleh ketemu dia ?” tanya Calista “ Maaf Mbak,kami sudah berusaha,tapi ternyata Allah Bapa berkehendak lain.” “ Jadi Decky ???” tanya Calista “ Iya Mbak,dia meninggal.” Calista berlari ke ruangan sambil menangis,di ruangan dia membuka selimut yang menutupi tubuh Decky “ Decky bangun,jangan tinggalin aku,aku nggak bisa hidup tanpa kamu.” Calista menggoyang-goyangkan tubuh Decky yang kini sudah nggak bernyawa “ Udah Cal,lo harus tenang.” Hibur Imel Di pemakaman, airmata Calista kembali mengalir,terutama saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat “ Tuhan berilah dia istirahat kekal.” Kata Pastor “ Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.” Jawab semua yang hadir Semua orang sudah kembali pulang,hanya tinggal Calista,Imel,Dan serta Rico yang masih ada di makam Decky,guyuran hujan deras pun menambah kelamnya suasana “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Calista sambil mengusap nisan Decky “ Cal ini semua udah jadi rencanaNya, gue tahu rencana Tuhan akan indah pada waktunya,walau nggak jarang kita harus menangis dahulu,seperti sekarang ini.” Dan melepas kacamata hitamnya “ Lo bener Dan,Lis lo harus tabah.” Kata Rico Hari ini tepat tujuh hari sejak kepergian Decky,sebelum peringatan misa arwah dimulai Calista curhat ke Imel “ Mel,gue inget tentang baju yang gue pesen ke lo.” “ Emang Kenapa Lis ?” “ Harusnya baju itu dipakai Decky saat menikah,tapi sekarang baju itu dia pakai waktu meninggal.” Calista terisak “ Udah Lis, jangan ditangisi,lo harus ikhlasin Decky.” Hibur Imel “ Makasih Mel,lo sahabat gue yang paling ngerti gue.” Calista memeluk Imel “ Iya Cal,jangan sedih ya.” Kata Imel “ Decky,memang berat rasanya kehilangan kamu aku berusaha ikhlas,pergilah dengan tenang,semoga kamu mendapat tempat yang indah disisi Allah Bapa.” Oleh : Cicilia Wulan Suasana ramai terasa di sebuah butik ,terlihat seorang cewek bersama pacarnya masuk ke butik itu,mereka adalah Calista,seorang model dan Decky,seorang penyiar radio yang juga seorang drummer sebuah band “ Sayang kamu ngapain sih ke tempat kayak gini ?” tanya Decky “ Kamu lupa ya ? Sayang kita kan pesan baju disini.” Jawab Calista “ Iya,ya,abis banyak yang dipikirin sih.” Decky tersenyum Mereka pun menemui sang pemilik butik “ Imel. Teriak Calista,aduh lama ya kita nggak ketemu.” Kata Calista sambil cipika-cipiki “ Iya ya,lo kesini sama siapa Cal ?’ tanya Imel “ Gue sama Decky,gimana baju pengantin gue udah selesai Mel ?” “ Udah,ni lo lihat aja.” Imel mengajak Calista ke dalam butiknya “ Bajunya bagus banget Mel.” Puji Decky “ Iya dong,apalagi kalau lo sama Calista yang pakai,makin siip.” Imel mengangkat kedua jempolnya “ Lo ngapain Mel,dua jempol aja buat gue masih kurang.” Decky tertawa “ Masih kurang ? gue tambahin jempol kaki deh.” Sahut Imel Calista dan Decky sudah berpacaran kurang lebih selama dua tahun,sekarang mereka tengah mempersiapkan kebutuhan pernikahan mereka “ Oke deh Mel,gue jalan dulu,masih banyak yang mau dipersiapkan.” Calista berjalan keluar,kemudian mereka menuju ke toko emas “ Mbak boleh lihat cincin itu nggak “ tanya Decky “ Yang mana Mas ?” “ Yang depan itu.” Decky menunjuk sebuah cincin Penjual mengeluarkan cincin itu “ Say,gimana bagus nggak ?” tanya Decky “ Bagus nih,yang ini aja.” Kata Calista “ Mbak,gue ambil yang ini.” Decky memberikan cincin itu ke penjualnya Sang penjual pun memasukkan cincin itu ke sebuah tempat berwarna merah dan berbentuk hati “ Sayang,makan yuk,laper nih.” Ajak Calista Mereka menuju ke food court “ Makin deket hari h,rasanya aku tambah deg-degan.” Kata Decky “ Sama aku juga say.” Jawab Calista “ Kalau misalnya sebelum hari hnya nanti ada sesuatu yang terjadi sama aku gimana ?” “ Kamu ngomong apa sih sayang ? nggak boleh bilang kaya gitu.” Kata Calista “ Ya maaf,aku kan cuma antisipasi aja,takutnya kalau ada apa-apa.” Jawab Decky “ Udah deh,kamu nggak usah bahas tentang hal itu,abis ini kita pulang.” Kata Calista “ Kok pulang ? katanya masih mau jalan-jalan ?” “ Nggak usah banyak nanya,kamu mau anterin aku nggak ? kalau nggak aku naik taksi.” Calista marah “ Sayang jangan sewot dong,ntar cantiknya ilang lho.” Decky membelai rambut Calista “ Iya,aku nggak akan marah,tapi kamu janji nggak akan ngomong gitu lagi kan ?” “ Iya sayang,aku janji,sekarang aku anter kamu pulang.” Decky mengantar Calista sampai ke depan pintu gerbang rumah “ Sayang,nggak mampir dulu ?” tanya Calista “ Hmm… besok aja deh,aku mau latihan bentar.” Decky meninggalkan rumah Calista,dia menuju ke studio,disana teman-temannya sudah menunggu “ Ciee… yang mau menikah.” Celetuk Dan “ Eh Dec,lo itu mestinya di rumah,nyiapin mental, sebentar lagi lo punya istri,punya anak,malah masih sibuk latihan ngeband.” Kata Dey “ Maksud lo ???” Decky melotot “ Aduh Dec,lo ni gimana sih ? kan abis nikah pasti si Calista hamil kan ?” Dey garuk-garuk kepala “ Iya,ya,hehe.” Decky terkekeh “ Guys,jangan lupa besok kita tampil di J café.” Kata Rico sang manager “ Beres Bang.’ Jawab Dan Besoknya Calista ngajak Decky ke butiknya Imel buat fitting baju “ Oke Mel,udah pas.” Kata Calista “ Dec,gimana baju lo ? udah pas belum ?” “ Udah Mel.” Kata Decky “ Kamu kenapa sayang,kok lemes ?” tanya Calista “ Aku ngantuk say,pulang yuk,ntar sore aku manggung.” “ Ya udah kita pulang.” Kata Calista Setelah mengantar Calista,Decky pulang,saking capeknya dia tertidur sampai sore,sementara itu teman-temannya sudah berdatangan ke J café “ Si Decky kok belum dateng ? di sms nggak dibales,mana udah jam segini.” Ryo melirik jam tangannya “ Biar tuh anak gue telpon.Dan kemudian menelpon Decky “ Hei,kemana aja lo ? sms nggak dibales ?” tanya Dan “ Gue ketiduran Dan,gue capek banget.” Jawab Decky “ Ya udah cepetan lo ke J café, jam 7 kita main.” Decky melihat jam dinding di kamarnya “ Aduh udah jam segini,gue mesti cepet-cepet.” Pikir Decky,dia segera mengganti bajunya “ Ma,Decky berangkat.” Pamit Decky “ Mau kemana kamu ?” tanya Mamanya “ Mau ngeband ma.” Decky menyalakan motornya “ Ya udah,hati-hati.” Kata Mamanya Decky berangkat,motornya berjalan membelah kepadatan kota,Decky melihat jam tangannya “ Aduh kurang lima menit lagi.” Gumamnya Sebuah mobil berusaha mendahului motor Decky,Decky berusaha menghindarinya,dia membanting setir,kecelakaan terjadi,Decky terjatuh,kepalanya membentur aspal Calista sedang mencuci gelas,tiba-tiba gelasnya jatuh “ Bapa… apa yang terjadi sama Decky ?” pikir Calista “ Lista kamu apa-apaan ?” tanya Mamanya “ Nggak ma,nggak apa-apa kok.” Jawab Calista Dan sedang menunggu Decky di samping café,hpnya berbunyi “ Selamat malam,apa benar nomor dari saudara Dan ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian,kami mau memberitahukan kalau teman anda, Decky mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “ Oh iya Pak,maksih infonya.” Dan menutup teleponnya “ Dari siapa Dan ?” tanya Ryo “ Dari kepolisian Decky kecelakaan,dia ada di Rumah Sakit.” Kata Dan “ Dan,kita harus kasih tahu Bang Rico,bentar lagi kita main.” Kata Dey “ Oke,gue akan kasih tahu Bang Rico.” Dan mencari Rico “ Gimana Mas ? bandnya udah siap ?” tanya pemilik café “ Udah Pak.” Kata Rico “ Bang Rico,panggil Dan,ada berita penting.” “ Berita penting apaan ?” “ Decky kecelakaan Bang,sekarang dia di Rumah Sakit.” “ Rex band siap ?” tanya pemilik café “ Bentar Pak,drummer kita kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Gimana kondisinya ?” “ Kita belum tahu Pak.” Jawab Dan “ Salah satu dari kalian harus ke Rumah Sakit,lihat kondisinya,kalau dia baik-baik aja,nanti kalian main.” “ Dey,gue minta tolong sama lo,lo hubungi Calista, gue sama Bang Rico mau ke Rumah Sakit.” Dey menghubungi Calista “ Cal,ini gue Dey, Decky kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Serius lo ???” “ Iya,gue serius.” “ Oke gue ke Rumah Sakit sekarang.” Calista menutup teleponnya Calista segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Rico serta Dan “ Dan,Mas Rico,gimana Decky ?” “ Kita masih belum tahu Lis,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Dan Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Dan “ Decky mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otak, pendarahan ini membuat dia mengalami gegar otak yang cukup fatal,hal ini yang membuat dia nggak sadarkan diri,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan di ICU.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Calista “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Calista berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Decky dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut, Calista tahu,cowok itu tengah berjuang melawan maut untuk bertahan hidup “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Calista “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Calista pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Decky mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Decky,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Tuhan Yesus kenapa ini harus terjadi sebelum hari pernikahan aku ?” pikir Calista Besoknya Calista mampir ke butik Imel “ Hai Lis,lo pasti mau ambil baju buat besok kan ?” tanya Imel “ Mungkin gue nggak jadi menikah besok.” Kata Calista “ Kenapa Lis ?” “ Decky kecelakaan Mel,sampai sekarang dia masih belum sadar.” “ Terus gimana kondisinya ?” “ Gue nggak bisa ngasih tahu lo,mending lo ikut gue ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit Calista mengajak Imel ke ruang ICU “ Decky mengalami gegar otak serius,dia kritis Mel.” Hari ini adalah hari pernikahan Calista dan Decky “ Hari ini seharusnya kita menikah sayang.” Calista membelai rambut Decky “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista memegang tangan Decky,selang infus masih tertancap di tangannya “ Tuhan,aku tahu manusia boleh menyusun sebuah rencana,tapi Kau jugalah yang menentukan.” Pikir Calista “ Gimana kondisinya Lis ?” tanya Dan “ Masih tetep Dan,belum ada perkembangan.” “ Kamu harus sembuh sayang,setelah kamu sembuh kita menikah.” Bisik Calista di telinga Decky Calista menatap Decky,matanya masih tertutup,airmata mengalir dari mata Decky,Calista mencium kening cowok itu Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah yang keluar dari kepala Decky cukup banyak,saya khawatir dia akan kehilangan banyak darah.” Dokter memegang sebuah tempat,tempat itu berisi darah segar yang keluar dari kepala Decky Setelah Dokter keluar,Calista pergi ke kapel Rumah Sakit “ Bapa,aku r ela melakukan apapun,asal Kau selamatkan Decky,jangan biarkan dia terbaring koma terus.” Calista menuju ke depan patung Bunda Maria,dia menyalakan lilin dan bersimpuh di depan patung “ Bunda Maria,kuatkanlah aku dalam menghadapi cobaan ini.” Pinta Calista Calista duduk di bangku kapel,dia teringat saat pertama kali dia ketemu Decky,waktu itu dia dan Decky baru putus dari pacar sebelumnya,nggak nyangka setelah dua minggu ketemuan,Decky nembak Calista dengan setangkai mawar merah,Calista tersenyum ketika ingat saat itu Calista kembali ke ruang ICU, Chelsea mengeluarkan rosario dari tasnya,dia berdoa “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista meletakkan rosario itu di dekat bantal Decky ,tiba-tiba dia mengalami kejang “ Allah Bapa, Bunda Maria,apa yang harus aku lakukan ? aku nggak mungkin meninggalkan Decky dalam kondisi seperti ini.” Calista kebingungan,dia akan memanggil Dokter,tapi dia nggak tega ninggalin Decky yang masih kejang Akhirnya Calista memanggil seorang perawat yang kebetulan lewat,perawat itu kemudian memanggil Dokter,Dokter segera memeriksa Decky “ OhTuhan Yesus aku mohon turunkan mujizatMU,jamahlah Decky dengan kuasaMU.” Kata Calista dalam hati “ Detak jantungnya berhenti Dok” “ Tolong siapkan alat kejut.” “ Baik Dok.” Dokter menekan dada Decky “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Decky,namun usaha itu gagal “ Kita udah berusaha,tapi nyawanya nggak bisa terselamatkan.” Kata Dokter Perawat pun melepas semua alat medis di tubuh Decky,serta menutupi tubuh Decky yang sudah terbujur kaku dengan selimut “ Gimana Decky,apa dia baik-baik aja ?,kapan saya boleh ketemu dia ?” tanya Calista “ Maaf Mbak,kami sudah berusaha,tapi ternyata Allah Bapa berkehendak lain.” “ Jadi Decky ???” tanya Calista “ Iya Mbak,dia meninggal.” Calista berlari ke ruangan sambil menangis,di ruangan dia membuka selimut yang menutupi tubuh Decky “ Decky bangun,jangan tinggalin aku,aku nggak bisa hidup tanpa kamu.” Calista menggoyang-goyangkan tubuh Decky yang kini sudah nggak bernyawa “ Udah Cal,lo harus tenang.” Hibur Imel Di pemakaman, airmata Calista kembali mengalir,terutama saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat “ Tuhan berilah dia istirahat kekal.” Kata Pastor “ Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.” Jawab semua yang hadir Semua orang sudah kembali pulang,hanya tinggal Calista,Imel,Dan serta Rico yang masih ada di makam Decky,guyuran hujan deras pun menambah kelamnya suasana “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Calista sambil mengusap nisan Decky “ Cal ini semua udah jadi rencanaNya, gue tahu rencana Tuhan akan indah pada waktunya,walau nggak jarang kita harus menangis dahulu,seperti sekarang ini.” Dan melepas kacamata hitamnya “ Lo bener Dan,Lis lo harus tabah.” Kata Rico Hari ini tepat tujuh hari sejak kepergian Decky,sebelum peringatan misa arwah dimulai Calista curhat ke Imel “ Mel,gue inget tentang baju yang gue pesen ke lo.” “ Emang Kenapa Lis ?” “ Harusnya baju itu dipakai Decky saat menikah,tapi sekarang baju itu dia pakai waktu meninggal.” Calista terisak “ Udah Lis, jangan ditangisi,lo harus ikhlasin Decky.” Hibur Imel “ Makasih Mel,lo sahabat gue yang paling ngerti gue.” Calista memeluk Imel “ Iya Cal,jangan sedih ya.” Kata Imel “ Decky,memang berat rasanya kehilangan kamu aku berusaha ikhlas,pergilah dengan tenang,semoga kamu mendapat tempat yang indah disisi Allah Bapa.” Oleh : Cicilia Wulan Suasana ramai terasa di sebuah butik ,terlihat seorang cewek bersama pacarnya masuk ke butik itu,mereka adalah Calista,seorang model dan Decky,seorang penyiar radio yang juga seorang drummer sebuah band “ Sayang kamu ngapain sih ke tempat kayak gini ?” tanya Decky “ Kamu lupa ya ? Sayang kita kan pesan baju disini.” Jawab Calista “ Iya,ya,abis banyak yang dipikirin sih.” Decky tersenyum Mereka pun menemui sang pemilik butik “ Imel. Teriak Calista,aduh lama ya kita nggak ketemu.” Kata Calista sambil cipika-cipiki “ Iya ya,lo kesini sama siapa Cal ?’ tanya Imel “ Gue sama Decky,gimana baju pengantin gue udah selesai Mel ?” “ Udah,ni lo lihat aja.” Imel mengajak Calista ke dalam butiknya “ Bajunya bagus banget Mel.” Puji Decky “ Iya dong,apalagi kalau lo sama Calista yang pakai,makin siip.” Imel mengangkat kedua jempolnya “ Lo ngapain Mel,dua jempol aja buat gue masih kurang.” Decky tertawa “ Masih kurang ? gue tambahin jempol kaki deh.” Sahut Imel Calista dan Decky sudah berpacaran kurang lebih selama dua tahun,sekarang mereka tengah mempersiapkan kebutuhan pernikahan mereka “ Oke deh Mel,gue jalan dulu,masih banyak yang mau dipersiapkan.” Calista berjalan keluar,kemudian mereka menuju ke toko emas “ Mbak boleh lihat cincin itu nggak “ tanya Decky “ Yang mana Mas ?” “ Yang depan itu.” Decky menunjuk sebuah cincin Penjual mengeluarkan cincin itu “ Say,gimana bagus nggak ?” tanya Decky “ Bagus nih,yang ini aja.” Kata Calista “ Mbak,gue ambil yang ini.” Decky memberikan cincin itu ke penjualnya Sang penjual pun memasukkan cincin itu ke sebuah tempat berwarna merah dan berbentuk hati “ Sayang,makan yuk,laper nih.” Ajak Calista Mereka menuju ke food court “ Makin deket hari h,rasanya aku tambah deg-degan.” Kata Decky “ Sama aku juga say.” Jawab Calista “ Kalau misalnya sebelum hari hnya nanti ada sesuatu yang terjadi sama aku gimana ?” “ Kamu ngomong apa sih sayang ? nggak boleh bilang kaya gitu.” Kata Calista “ Ya maaf,aku kan cuma antisipasi aja,takutnya kalau ada apa-apa.” Jawab Decky “ Udah deh,kamu nggak usah bahas tentang hal itu,abis ini kita pulang.” Kata Calista “ Kok pulang ? katanya masih mau jalan-jalan ?” “ Nggak usah banyak nanya,kamu mau anterin aku nggak ? kalau nggak aku naik taksi.” Calista marah “ Sayang jangan sewot dong,ntar cantiknya ilang lho.” Decky membelai rambut Calista “ Iya,aku nggak akan marah,tapi kamu janji nggak akan ngomong gitu lagi kan ?” “ Iya sayang,aku janji,sekarang aku anter kamu pulang.” Decky mengantar Calista sampai ke depan pintu gerbang rumah “ Sayang,nggak mampir dulu ?” tanya Calista “ Hmm… besok aja deh,aku mau latihan bentar.” Decky meninggalkan rumah Calista,dia menuju ke studio,disana teman-temannya sudah menunggu “ Ciee… yang mau menikah.” Celetuk Dan “ Eh Dec,lo itu mestinya di rumah,nyiapin mental, sebentar lagi lo punya istri,punya anak,malah masih sibuk latihan ngeband.” Kata Dey “ Maksud lo ???” Decky melotot “ Aduh Dec,lo ni gimana sih ? kan abis nikah pasti si Calista hamil kan ?” Dey garuk-garuk kepala “ Iya,ya,hehe.” Decky terkekeh “ Guys,jangan lupa besok kita tampil di J café.” Kata Rico sang manager “ Beres Bang.’ Jawab Dan Besoknya Calista ngajak Decky ke butiknya Imel buat fitting baju “ Oke Mel,udah pas.” Kata Calista “ Dec,gimana baju lo ? udah pas belum ?” “ Udah Mel.” Kata Decky “ Kamu kenapa sayang,kok lemes ?” tanya Calista “ Aku ngantuk say,pulang yuk,ntar sore aku manggung.” “ Ya udah kita pulang.” Kata Calista Setelah mengantar Calista,Decky pulang,saking capeknya dia tertidur sampai sore,sementara itu teman-temannya sudah berdatangan ke J café “ Si Decky kok belum dateng ? di sms nggak dibales,mana udah jam segini.” Ryo melirik jam tangannya “ Biar tuh anak gue telpon.Dan kemudian menelpon Decky “ Hei,kemana aja lo ? sms nggak dibales ?” tanya Dan “ Gue ketiduran Dan,gue capek banget.” Jawab Decky “ Ya udah cepetan lo ke J café, jam 7 kita main.” Decky melihat jam dinding di kamarnya “ Aduh udah jam segini,gue mesti cepet-cepet.” Pikir Decky,dia segera mengganti bajunya “ Ma,Decky berangkat.” Pamit Decky “ Mau kemana kamu ?” tanya Mamanya “ Mau ngeband ma.” Decky menyalakan motornya “ Ya udah,hati-hati.” Kata Mamanya Decky berangkat,motornya berjalan membelah kepadatan kota,Decky melihat jam tangannya “ Aduh kurang lima menit lagi.” Gumamnya Sebuah mobil berusaha mendahului motor Decky,Decky berusaha menghindarinya,dia membanting setir,kecelakaan terjadi,Decky terjatuh,kepalanya membentur aspal Calista sedang mencuci gelas,tiba-tiba gelasnya jatuh “ Bapa… apa yang terjadi sama Decky ?” pikir Calista “ Lista kamu apa-apaan ?” tanya Mamanya “ Nggak ma,nggak apa-apa kok.” Jawab Calista Dan sedang menunggu Decky di samping café,hpnya berbunyi “ Selamat malam,apa benar nomor dari saudara Dan ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian,kami mau memberitahukan kalau teman anda, Decky mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “ Oh iya Pak,maksih infonya.” Dan menutup teleponnya “ Dari siapa Dan ?” tanya Ryo “ Dari kepolisian Decky kecelakaan,dia ada di Rumah Sakit.” Kata Dan “ Dan,kita harus kasih tahu Bang Rico,bentar lagi kita main.” Kata Dey “ Oke,gue akan kasih tahu Bang Rico.” Dan mencari Rico “ Gimana Mas ? bandnya udah siap ?” tanya pemilik café “ Udah Pak.” Kata Rico “ Bang Rico,panggil Dan,ada berita penting.” “ Berita penting apaan ?” “ Decky kecelakaan Bang,sekarang dia di Rumah Sakit.” “ Rex band siap ?” tanya pemilik café “ Bentar Pak,drummer kita kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Gimana kondisinya ?” “ Kita belum tahu Pak.” Jawab Dan “ Salah satu dari kalian harus ke Rumah Sakit,lihat kondisinya,kalau dia baik-baik aja,nanti kalian main.” “ Dey,gue minta tolong sama lo,lo hubungi Calista, gue sama Bang Rico mau ke Rumah Sakit.” Dey menghubungi Calista “ Cal,ini gue Dey, Decky kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Serius lo ???” “ Iya,gue serius.” “ Oke gue ke Rumah Sakit sekarang.” Calista menutup teleponnya Calista segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Rico serta Dan “ Dan,Mas Rico,gimana Decky ?” “ Kita masih belum tahu Lis,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Dan Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Dan “ Decky mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otak, pendarahan ini membuat dia mengalami gegar otak yang cukup fatal,hal ini yang membuat dia nggak sadarkan diri,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan di ICU.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Calista “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Calista berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Decky dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut, Calista tahu,cowok itu tengah berjuang melawan maut untuk bertahan hidup “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Calista “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Calista pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Decky mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Decky,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Tuhan Yesus kenapa ini harus terjadi sebelum hari pernikahan aku ?” pikir Calista Besoknya Calista mampir ke butik Imel “ Hai Lis,lo pasti mau ambil baju buat besok kan ?” tanya Imel “ Mungkin gue nggak jadi menikah besok.” Kata Calista “ Kenapa Lis ?” “ Decky kecelakaan Mel,sampai sekarang dia masih belum sadar.” “ Terus gimana kondisinya ?” “ Gue nggak bisa ngasih tahu lo,mending lo ikut gue ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit Calista mengajak Imel ke ruang ICU “ Decky mengalami gegar otak serius,dia kritis Mel.” Hari ini adalah hari pernikahan Calista dan Decky “ Hari ini seharusnya kita menikah sayang.” Calista membelai rambut Decky “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista memegang tangan Decky,selang infus masih tertancap di tangannya “ Tuhan,aku tahu manusia boleh menyusun sebuah rencana,tapi Kau jugalah yang menentukan.” Pikir Calista “ Gimana kondisinya Lis ?” tanya Dan “ Masih tetep Dan,belum ada perkembangan.” “ Kamu harus sembuh sayang,setelah kamu sembuh kita menikah.” Bisik Calista di telinga Decky Calista menatap Decky,matanya masih tertutup,airmata mengalir dari mata Decky,Calista mencium kening cowok itu Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah yang keluar dari kepala Decky cukup banyak,saya khawatir dia akan kehilangan banyak darah.” Dokter memegang sebuah tempat,tempat itu berisi darah segar yang keluar dari kepala Decky Setelah Dokter keluar,Calista pergi ke kapel Rumah Sakit “ Bapa,aku r ela melakukan apapun,asal Kau selamatkan Decky,jangan biarkan dia terbaring koma terus.” Calista menuju ke depan patung Bunda Maria,dia menyalakan lilin dan bersimpuh di depan patung “ Bunda Maria,kuatkanlah aku dalam menghadapi cobaan ini.” Pinta Calista Calista duduk di bangku kapel,dia teringat saat pertama kali dia ketemu Decky,waktu itu dia dan Decky baru putus dari pacar sebelumnya,nggak nyangka setelah dua minggu ketemuan,Decky nembak Calista dengan setangkai mawar merah,Calista tersenyum ketika ingat saat itu Calista kembali ke ruang ICU, Chelsea mengeluarkan rosario dari tasnya,dia berdoa “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista meletakkan rosario itu di dekat bantal Decky ,tiba-tiba dia mengalami kejang “ Allah Bapa, Bunda Maria,apa yang harus aku lakukan ? aku nggak mungkin meninggalkan Decky dalam kondisi seperti ini.” Calista kebingungan,dia akan memanggil Dokter,tapi dia nggak tega ninggalin Decky yang masih kejang Akhirnya Calista memanggil seorang perawat yang kebetulan lewat,perawat itu kemudian memanggil Dokter,Dokter segera memeriksa Decky “ OhTuhan Yesus aku mohon turunkan mujizatMU,jamahlah Decky dengan kuasaMU.” Kata Calista dalam hati “ Detak jantungnya berhenti Dok” “ Tolong siapkan alat kejut.” “ Baik Dok.” Dokter menekan dada Decky “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Decky,namun usaha itu gagal “ Kita udah berusaha,tapi nyawanya nggak bisa terselamatkan.” Kata Dokter Perawat pun melepas semua alat medis di tubuh Decky,serta menutupi tubuh Decky yang sudah terbujur kaku dengan selimut “ Gimana Decky,apa dia baik-baik aja ?,kapan saya boleh ketemu dia ?” tanya Calista “ Maaf Mbak,kami sudah berusaha,tapi ternyata Allah Bapa berkehendak lain.” “ Jadi Decky ???” tanya Calista “ Iya Mbak,dia meninggal.” Calista berlari ke ruangan sambil menangis,di ruangan dia membuka selimut yang menutupi tubuh Decky “ Decky bangun,jangan tinggalin aku,aku nggak bisa hidup tanpa kamu.” Calista menggoyang-goyangkan tubuh Decky yang kini sudah nggak bernyawa “ Udah Cal,lo harus tenang.” Hibur Imel Di pemakaman, airmata Calista kembali mengalir,terutama saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat “ Tuhan berilah dia istirahat kekal.” Kata Pastor “ Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.” Jawab semua yang hadir Semua orang sudah kembali pulang,hanya tinggal Calista,Imel,Dan serta Rico yang masih ada di makam Decky,guyuran hujan deras pun menambah kelamnya suasana “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Calista sambil mengusap nisan Decky “ Cal ini semua udah jadi rencanaNya, gue tahu rencana Tuhan akan indah pada waktunya,walau nggak jarang kita harus menangis dahulu,seperti sekarang ini.” Dan melepas kacamata hitamnya “ Lo bener Dan,Lis lo harus tabah.” Kata Rico Hari ini tepat tujuh hari sejak kepergian Decky,sebelum peringatan misa arwah dimulai Calista curhat ke Imel “ Mel,gue inget tentang baju yang gue pesen ke lo.” “ Emang Kenapa Lis ?” “ Harusnya baju itu dipakai Decky saat menikah,tapi sekarang baju itu dia pakai waktu meninggal.” Calista terisak “ Udah Lis, jangan ditangisi,lo harus ikhlasin Decky.” Hibur Imel “ Makasih Mel,lo sahabat gue yang paling ngerti gue.” Calista memeluk Imel “ Iya Cal,jangan sedih ya.” Kata Imel “ Decky,memang berat rasanya kehilangan kamu aku berusaha ikhlas,pergilah dengan tenang,semoga kamu mendapat tempat yang indah disisi Allah Bapa.” Oleh : Cicilia Wulan Suasana ramai terasa di sebuah butik ,terlihat seorang cewek bersama pacarnya masuk ke butik itu,mereka adalah Calista,seorang model dan Decky,seorang penyiar radio yang juga seorang drummer sebuah band “ Sayang kamu ngapain sih ke tempat kayak gini ?” tanya Decky “ Kamu lupa ya ? Sayang kita kan pesan baju disini.” Jawab Calista “ Iya,ya,abis banyak yang dipikirin sih.” Decky tersenyum Mereka pun menemui sang pemilik butik “ Imel. Teriak Calista,aduh lama ya kita nggak ketemu.” Kata Calista sambil cipika-cipiki “ Iya ya,lo kesini sama siapa Cal ?’ tanya Imel “ Gue sama Decky,gimana baju pengantin gue udah selesai Mel ?” “ Udah,ni lo lihat aja.” Imel mengajak Calista ke dalam butiknya “ Bajunya bagus banget Mel.” Puji Decky “ Iya dong,apalagi kalau lo sama Calista yang pakai,makin siip.” Imel mengangkat kedua jempolnya “ Lo ngapain Mel,dua jempol aja buat gue masih kurang.” Decky tertawa “ Masih kurang ? gue tambahin jempol kaki deh.” Sahut Imel Calista dan Decky sudah berpacaran kurang lebih selama dua tahun,sekarang mereka tengah mempersiapkan kebutuhan pernikahan mereka “ Oke deh Mel,gue jalan dulu,masih banyak yang mau dipersiapkan.” Calista berjalan keluar,kemudian mereka menuju ke toko emas “ Mbak boleh lihat cincin itu nggak “ tanya Decky “ Yang mana Mas ?” “ Yang depan itu.” Decky menunjuk sebuah cincin Penjual mengeluarkan cincin itu “ Say,gimana bagus nggak ?” tanya Decky “ Bagus nih,yang ini aja.” Kata Calista “ Mbak,gue ambil yang ini.” Decky memberikan cincin itu ke penjualnya Sang penjual pun memasukkan cincin itu ke sebuah tempat berwarna merah dan berbentuk hati “ Sayang,makan yuk,laper nih.” Ajak Calista Mereka menuju ke food court “ Makin deket hari h,rasanya aku tambah deg-degan.” Kata Decky “ Sama aku juga say.” Jawab Calista “ Kalau misalnya sebelum hari hnya nanti ada sesuatu yang terjadi sama aku gimana ?” “ Kamu ngomong apa sih sayang ? nggak boleh bilang kaya gitu.” Kata Calista “ Ya maaf,aku kan cuma antisipasi aja,takutnya kalau ada apa-apa.” Jawab Decky “ Udah deh,kamu nggak usah bahas tentang hal itu,abis ini kita pulang.” Kata Calista “ Kok pulang ? katanya masih mau jalan-jalan ?” “ Nggak usah banyak nanya,kamu mau anterin aku nggak ? kalau nggak aku naik taksi.” Calista marah “ Sayang jangan sewot dong,ntar cantiknya ilang lho.” Decky membelai rambut Calista “ Iya,aku nggak akan marah,tapi kamu janji nggak akan ngomong gitu lagi kan ?” “ Iya sayang,aku janji,sekarang aku anter kamu pulang.” Decky mengantar Calista sampai ke depan pintu gerbang rumah “ Sayang,nggak mampir dulu ?” tanya Calista “ Hmm… besok aja deh,aku mau latihan bentar.” Decky meninggalkan rumah Calista,dia menuju ke studio,disana teman-temannya sudah menunggu “ Ciee… yang mau menikah.” Celetuk Dan “ Eh Dec,lo itu mestinya di rumah,nyiapin mental, sebentar lagi lo punya istri,punya anak,malah masih sibuk latihan ngeband.” Kata Dey “ Maksud lo ???” Decky melotot “ Aduh Dec,lo ni gimana sih ? kan abis nikah pasti si Calista hamil kan ?” Dey garuk-garuk kepala “ Iya,ya,hehe.” Decky terkekeh “ Guys,jangan lupa besok kita tampil di J café.” Kata Rico sang manager “ Beres Bang.’ Jawab Dan Besoknya Calista ngajak Decky ke butiknya Imel buat fitting baju “ Oke Mel,udah pas.” Kata Calista “ Dec,gimana baju lo ? udah pas belum ?” “ Udah Mel.” Kata Decky “ Kamu kenapa sayang,kok lemes ?” tanya Calista “ Aku ngantuk say,pulang yuk,ntar sore aku manggung.” “ Ya udah kita pulang.” Kata Calista Setelah mengantar Calista,Decky pulang,saking capeknya dia tertidur sampai sore,sementara itu teman-temannya sudah berdatangan ke J café “ Si Decky kok belum dateng ? di sms nggak dibales,mana udah jam segini.” Ryo melirik jam tangannya “ Biar tuh anak gue telpon.Dan kemudian menelpon Decky “ Hei,kemana aja lo ? sms nggak dibales ?” tanya Dan “ Gue ketiduran Dan,gue capek banget.” Jawab Decky “ Ya udah cepetan lo ke J café, jam 7 kita main.” Decky melihat jam dinding di kamarnya “ Aduh udah jam segini,gue mesti cepet-cepet.” Pikir Decky,dia segera mengganti bajunya “ Ma,Decky berangkat.” Pamit Decky “ Mau kemana kamu ?” tanya Mamanya “ Mau ngeband ma.” Decky menyalakan motornya “ Ya udah,hati-hati.” Kata Mamanya Decky berangkat,motornya berjalan membelah kepadatan kota,Decky melihat jam tangannya “ Aduh kurang lima menit lagi.” Gumamnya Sebuah mobil berusaha mendahului motor Decky,Decky berusaha menghindarinya,dia membanting setir,kecelakaan terjadi,Decky terjatuh,kepalanya membentur aspal Calista sedang mencuci gelas,tiba-tiba gelasnya jatuh “ Bapa… apa yang terjadi sama Decky ?” pikir Calista “ Lista kamu apa-apaan ?” tanya Mamanya “ Nggak ma,nggak apa-apa kok.” Jawab Calista Dan sedang menunggu Decky di samping café,hpnya berbunyi “ Selamat malam,apa benar nomor dari saudara Dan ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian,kami mau memberitahukan kalau teman anda, Decky mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “ Oh iya Pak,maksih infonya.” Dan menutup teleponnya “ Dari siapa Dan ?” tanya Ryo “ Dari kepolisian Decky kecelakaan,dia ada di Rumah Sakit.” Kata Dan “ Dan,kita harus kasih tahu Bang Rico,bentar lagi kita main.” Kata Dey “ Oke,gue akan kasih tahu Bang Rico.” Dan mencari Rico “ Gimana Mas ? bandnya udah siap ?” tanya pemilik café “ Udah Pak.” Kata Rico “ Bang Rico,panggil Dan,ada berita penting.” “ Berita penting apaan ?” “ Decky kecelakaan Bang,sekarang dia di Rumah Sakit.” “ Rex band siap ?” tanya pemilik café “ Bentar Pak,drummer kita kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Gimana kondisinya ?” “ Kita belum tahu Pak.” Jawab Dan “ Salah satu dari kalian harus ke Rumah Sakit,lihat kondisinya,kalau dia baik-baik aja,nanti kalian main.” “ Dey,gue minta tolong sama lo,lo hubungi Calista, gue sama Bang Rico mau ke Rumah Sakit.” Dey menghubungi Calista “ Cal,ini gue Dey, Decky kecelakaan,dia masuk Rumah Sakit.” “ Serius lo ???” “ Iya,gue serius.” “ Oke gue ke Rumah Sakit sekarang.” Calista menutup teleponnya Calista segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Rico serta Dan “ Dan,Mas Rico,gimana Decky ?” “ Kita masih belum tahu Lis,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Dan Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Dan “ Decky mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otak, pendarahan ini membuat dia mengalami gegar otak yang cukup fatal,hal ini yang membuat dia nggak sadarkan diri,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan di ICU.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Calista “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Calista berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Decky dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut, Calista tahu,cowok itu tengah berjuang melawan maut untuk bertahan hidup “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Calista “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Calista pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Decky mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Decky,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Tuhan Yesus kenapa ini harus terjadi sebelum hari pernikahan aku ?” pikir Calista Besoknya Calista mampir ke butik Imel “ Hai Lis,lo pasti mau ambil baju buat besok kan ?” tanya Imel “ Mungkin gue nggak jadi menikah besok.” Kata Calista “ Kenapa Lis ?” “ Decky kecelakaan Mel,sampai sekarang dia masih belum sadar.” “ Terus gimana kondisinya ?” “ Gue nggak bisa ngasih tahu lo,mending lo ikut gue ke Rumah Sakit Sampai di Rumah Sakit Calista mengajak Imel ke ruang ICU “ Decky mengalami gegar otak serius,dia kritis Mel.” Hari ini adalah hari pernikahan Calista dan Decky “ Hari ini seharusnya kita menikah sayang.” Calista membelai rambut Decky “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista memegang tangan Decky,selang infus masih tertancap di tangannya “ Tuhan,aku tahu manusia boleh menyusun sebuah rencana,tapi Kau jugalah yang menentukan.” Pikir Calista “ Gimana kondisinya Lis ?” tanya Dan “ Masih tetep Dan,belum ada perkembangan.” “ Kamu harus sembuh sayang,setelah kamu sembuh kita menikah.” Bisik Calista di telinga Decky Calista menatap Decky,matanya masih tertutup,airmata mengalir dari mata Decky,Calista mencium kening cowok itu Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah yang keluar dari kepala Decky cukup banyak,saya khawatir dia akan kehilangan banyak darah.” Dokter memegang sebuah tempat,tempat itu berisi darah segar yang keluar dari kepala Decky Setelah Dokter keluar,Calista pergi ke kapel Rumah Sakit “ Bapa,aku r ela melakukan apapun,asal Kau selamatkan Decky,jangan biarkan dia terbaring koma terus.” Calista menuju ke depan patung Bunda Maria,dia menyalakan lilin dan bersimpuh di depan patung “ Bunda Maria,kuatkanlah aku dalam menghadapi cobaan ini.” Pinta Calista Calista duduk di bangku kapel,dia teringat saat pertama kali dia ketemu Decky,waktu itu dia dan Decky baru putus dari pacar sebelumnya,nggak nyangka setelah dua minggu ketemuan,Decky nembak Calista dengan setangkai mawar merah,Calista tersenyum ketika ingat saat itu Calista kembali ke ruang ICU, Chelsea mengeluarkan rosario dari tasnya,dia berdoa “ Bunda Maria,Tuhan Yesus,selamatkan Decky,aku mohon dengan rendah hati,kabulkanlah permohonanku ini.” Calista meletakkan rosario itu di dekat bantal Decky ,tiba-tiba dia mengalami kejang “ Allah Bapa, Bunda Maria,apa yang harus aku lakukan ? aku nggak mungkin meninggalkan Decky dalam kondisi seperti ini.” Calista kebingungan,dia akan memanggil Dokter,tapi dia nggak tega ninggalin Decky yang masih kejang Akhirnya Calista memanggil seorang perawat yang kebetulan lewat,perawat itu kemudian memanggil Dokter,Dokter segera memeriksa Decky “ OhTuhan Yesus aku mohon turunkan mujizatMU,jamahlah Decky dengan kuasaMU.” Kata Calista dalam hati “ Detak jantungnya berhenti Dok” “ Tolong siapkan alat kejut.” “ Baik Dok.” Dokter menekan dada Decky “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Decky,namun usaha itu gagal “ Kita udah berusaha,tapi nyawanya nggak bisa terselamatkan.” Kata Dokter Perawat pun melepas semua alat medis di tubuh Decky,serta menutupi tubuh Decky yang sudah terbujur kaku dengan selimut “ Gimana Decky,apa dia baik-baik aja ?,kapan saya boleh ketemu dia ?” tanya Calista “ Maaf Mbak,kami sudah berusaha,tapi ternyata Allah Bapa berkehendak lain.” “ Jadi Decky ???” tanya Calista “ Iya Mbak,dia meninggal.” Calista berlari ke ruangan sambil menangis,di ruangan dia membuka selimut yang menutupi tubuh Decky “ Decky bangun,jangan tinggalin aku,aku nggak bisa hidup tanpa kamu.” Calista menggoyang-goyangkan tubuh Decky yang kini sudah nggak bernyawa “ Udah Cal,lo harus tenang.” Hibur Imel Di pemakaman, airmata Calista kembali mengalir,terutama saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat “ Tuhan berilah dia istirahat kekal.” Kata Pastor “ Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.” Jawab semua yang hadir Semua orang sudah kembali pulang,hanya tinggal Calista,Imel,Dan serta Rico yang masih ada di makam Decky,guyuran hujan deras pun menambah kelamnya suasana “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Calista sambil mengusap nisan Decky “ Cal ini semua udah jadi rencanaNya, gue tahu rencana Tuhan akan indah pada waktunya,walau nggak jarang kita harus menangis dahulu,seperti sekarang ini.” Dan melepas kacamata hitamnya “ Lo bener Dan,Lis lo harus tabah.” Kata Rico Hari ini tepat tujuh hari sejak kepergian Decky,sebelum peringatan misa arwah dimulai Calista curhat ke Imel “ Mel,gue inget tentang baju yang gue pesen ke lo.” “ Emang Kenapa Lis ?” “ Harusnya baju itu dipakai Decky saat menikah,tapi sekarang baju itu dia pakai waktu meninggal.” Calista terisak “ Udah Lis, jangan ditangisi,lo harus ikhlasin Decky.” Hibur Imel “ Makasih Mel,lo sahabat gue yang paling ngerti gue.” Calista memeluk Imel “ Iya Cal,jangan sedih ya.” Kata Imel “ Decky,memang berat rasanya kehilangan kamu aku berusaha ikhlas,pergilah dengan tenang,semoga kamu mendapat tempat yang indah disisi Allah Bapa.”